Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor Dan Kalium Pada Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Tahun Produksi Ketiga

1

STUDI PEMUPUKAN
NITROGEN, FOSFOR DAN KALIUM PADA
TANAMAN MANGGIS TAHUN PRODUKSI KETIGA

SAFRIZAL

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

2

ABSTRAK

SAFRIZAL. 2007. Studi pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium pada tanaman
manggis tahun produksi ketiga. Dibimbing oleh Winarso Drajad Widodo dan
M. Rahmad suhartanto.
Manggis merupakan tanaman khas daerah tropika yang memiliki peluang

ekspor menggembirakan. Namun buah manggis yang diperdagangkan dewasa ini
umumnya memiliki kualitas dan kuantitas rendah. Peningkatan produksi baik
kualitas maupun kuantitas dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan yang
benar dalam hal dosis dan saat pemupukan maupun jenis pupuk. Kebutuhan dosis
pemupukan ditentukan oleh umur tanaman maupun status hara dalam jaringan
tanaman bersangkutan. Dengan demikian, untuk keberhasilan produksi diperlukan
teknik budidaya yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik
pemupukan khususnya nitrogen, fosfor dan kalium agar masukan teknologi
produksi yang optimal mampu meningkatkan produksi dimaksud. Data
kandungan hara sangat penting dalam menentukan dosis dan waktu pemupukan
kearah efisiensi. Dengan mengetahui kandungan hara seperti nitrogen, fosfor dan
kalium melalui analisis jaringan tanaman, diharapkan diperoleh rekomendasi
pupuk yang berguna meningkatkan produksi dan kualitas buah.
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian pendahuluan dan bertujuan
untuk 1) Mengetahui kandungan hara nitrogen, fosfor dan kalium jaringan daun
pada tanaman manggis yang telah berproduksi, 2) Mengetahui respon
pertumbuhan, produksi dan kualitas buah manggis pada berbagai dosis nitrogen,
fosfor dan kalium, dan 3) Mendapatkan dosis optimum nitrogen, fosfor dan
kalium terhadap produksi tanaman manggis. Menggunakan tanaman manggis
umur 12 tahun dan pupuk (Urea, SP36 dan KCl). Penelitian dilakukan di kebun

milik kelompok tani manggis Karya Mekar Kampung Cengal desa Karacak
Kecamatan Leuwiliang-Bogor. Analisis kimia tanah dan jaringan daun dilakukan
di Laboratorium Fisika-Kimia Tanah FAPERTA-IPB. Pengamatan kualitas buah
dilakukan di Laboratorium PKBT Baranangsiang. Penelitian berlangsung dari
bulan Maret 2006 sampai Februari 2007.
Penelitian terdiri atas 3 percobaan terpisah, yaitu percobaan pemupukan
nitrogen, pemupukan fosfor dan pemupukan kalium. Penelitian menggunakan
RAK non faktorial, terdiri dari 5 taraf dan 6 ulangan, sehingga diperlukan 30
tanaman untuk masing-masing percobaan. Ditambahkan 6 tanaman sebagai
kontrol negatif. Adapun kelima taraf perlakuan tersebut masing-masing adalah :
percobaan pemupukan nitrogen terdiri atas 0, 300, 600, 900 dan 1200 g N/tan,
ditambah 600 g P/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf
percobaan. Percobaan pemupukan fosfor, terdiri dari : 0, 300, 600, 900 dan 1200
g P/tan, ditambah 600 g N/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap
taraf percobaan. Dosis kalium terdiri atas 0, 400, 800, 1200 dan 1600 g K/tan,
ditambah 600 g N/tan dan 600 g P/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf
percobaan. Masing-masing dosis pupuk diberikan dalam 3 tahapan yaitu untuk
nitrogen 50, 20 dan 30% dari dosis yang ditetapkan. Untuk fosfor 20, 60 dan 20%,
untuk kalium 20, 30 dan 50%.


3

Analisis nitrogen tanah dan jaringan tanaman dengan metode semi mikro
Kjeldahl, sedangkan fosfor dan kalium menggunakan metode pengabuan kering.
Analisis tanah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir penelitian,
sedangkan analisis jaringan sebanyak 4 kali, yaitu : Bulan Maret, Juli, November
dan Februari. Komponen pertumbuhan tanaman yang diamati adalah panjang
daun, lebar daun, periode trubus dan periode dormansi. Komponen produksi dan
kualitas buah terdiri atas : jumlah buah jadi, bobot individu buah, produksi buah
per pohon, bobot aril, tebal kulit, kekerasan kulit, diameter horizontal dan
diameter vertikal. Faktor lingkungan seperti curah hujan dan jumlah hari hujan
diperoleh dari Stasiun Klimatologi Dramaga.
Pertumbuhan dan perkembangan baik vegetatif maupun generatif tanaman
manggis dipengaruhi oleh pupuk nitrogen, fosfor, maupun kalium. Pada saat
pertumbuhan vegetatif, nitrogen, fosfor dan kalium di jaringan daun meningkat
(periode Maret-Juli), namun pada saat terjadi induksi pembungaan, nitrogen,
fosfor dan kalium di daun mengalami penurunan (periode Juli-November). Hal ini
disebabkan unsur-unsur tersebut digunakan untuk induksi pembungaan. Pada saat
pertumbuhan dan perkembangan buah (periode November-Februari), kandungan
nitrogen dan kalium pada daun kembali meningkat dibandingkan dengan fosfor.

Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium dalam jaringan daun meningkat
seiring dengan meningkatnya dosis. Kandungan nitrogen dan fosfor jaringan
tertinggi terdapat pada dosis masing-masing 1200 g N/tan dan 1200 g P/tan,
sedangkan kandungan kalium tertinggi terdapat pada dosis 1600 g K/tan. Serapan
nitrogen, fosfor dan kalium pada fase vegetatif (Maret-Juli) meningkat, pada fase
induksi pembungaan (Juli-November) menurun, pada fase perkembangan buah
(November-Februari) nitrogen dan kalium meningkat namun fosfor menurun.
Berfluktuasinya kandungan hara jaringan karena tanaman melalui fase vegetatif
dan fese generatif secara bersamaan. Nitrogen tidak meningkatkan produksi buah
dan kualitas bauh. Dosis nitrogen yang telah diaplikasikan pada percobaan ini
tergolong masih rendah dan belum ditemukan batas optimum.
Fosfor meningkatkan produksi buah per pohon, namun tidak
meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah. Dosis fosfor yang telah
diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum ditemukan
batas optimum. Kalium menurunkan produksi dan kualitas buah. Dosis kalium
yang telah diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum
ditemukan batas optimum.

4


@ Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak Cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB

5

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul
Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L.) tahun Produksi Ketiga, adalah hasil karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.

Bogor, Juli 2007

Safrizal
A351050021

6

STUDI PEMUPUKAN
NITROGEN, FOSFOR DAN KALIUM PADA
TANAMAN MANGGIS TAHUN PRODUKSI KETIGA

SAFRIZAL

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada
Program Studi Agronomi

.

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

7

Judul Tesis

Nama
NIM
Program Studi

: Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada
Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Tahun

Produksi Ketiga.
: Safrizal
: A351050021
: Agronomi

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Winarso Drajad Widodo, MS
Ketua

Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MS
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Agronomi

Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS


Tanggal Ujian : 12 Juli 2007

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Lulus : ……………

8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penelitian dan penulisan karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Penelitian ini dibiayai oleh Program Riset Unggulan Strategis
Nasional (RUSNAS) melalui Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika, LPPM-IPB.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Ir. Winarso Drajad Widodo, MS dan Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MS
selaku komisi pembimbing, atas segala bimbingan, masukan, saran dan kritik

yang sangat berarti bagi penulis selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
karya ilmiah ini.
2. Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc, atas kesediaannya sebagai dosen
penguji luar komisi dan atas semua saran dan masukannya.
3. Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS (ketua PS Pascasarjana Agronomi) yang telah
memberikan saran dan arahan sejak penulis diterima sebagai mahasiswa
Sekolah Pascasarjana IPB Program Studi Agronomi hingga selesai.
4. Prof. Dr. Ir. Bambang Sapta Purwoko, MSc (ketua Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB) yang telah memberikan banyak
kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan tesis selama 4
semester.
5. Dr. A. Hadi Arifin, MS (Rektor Univeritas Malikussaleh Lhokseumawe,
Nanggroe Aceh Darussalam) yang telah memberikan dorongan, kemudahan
dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan Program
Magister.
6. Dr. Ir. Sobir, MSi, selaku Kepala Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika LPPMIPB atas izin, bantuan, fasilitas dan dorongan moril dalam penyelesaian tesis
ini.
7. Rekan staf peneliti dan karyawan di Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika
LPPM-IPB atas segala bantuan, dorongan moril dan keramahtamahannya.
8. Keluarga Bapak H. Sayuti dan Bapak Furqoni, atas segala izin, bantuan

fasilitas pemakaian kebun manggisnya sebagai bahan penelitian penulis.

9

9. Rekan-rekan penelitian manggis, Ir. Liferdi, MSi, Ani Kurniawati, SP. MSi,
Ir. Soaloan Sinaga, MSi, Ir. Dorli, MSi dan Ir. Lizawati, MSi, atas
kebersamaan dan diskusinya selama penelitian berlangsung, semoga
pengetahuan yang kita peroleh dapat bermanfaat.
10. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Agronomi
angkatan 2005, dan teman-teman terdekat, Ir. Bambang B. Santoso, MSc, Ir.
Ince Raden, MS, Ir. Iskandar L. Panjang, MS. Luis Manuel Branco, SP, dan Ir.
Endang Gunawan, Ir. Arif S, Sartika, SP dan Ir. Dewi T, MM, atas segala
kebersamaannya dalam menuntut ilmu di Pascasarjana IPB.
11. Kedua Orang Tua, Bapak Muhammad Sarong , Ibu Zainab (Alm) dan seluruh
keluarga, Syarfi Sarong, Juariah Sarong (Alm), Aminah Sarong (Alm),
Mariani Sarong, Nurjani Sarong (Alm), Nasruddin Sarong (Alm) dan Junaidi
Sarong, atas doa, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan kepada
penulis.
12. Rekan-rekan Mahasiswa IKAMAPA Aceh-Bogor atas kebersamaan dan
suka-duka dalam menuntut ilmu di Pascasarjana IPB.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama
pendidikan di SPs-IPB hingga selesainya penulisan tesis ini.

Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan semua pihak yang berkepentingan.

Bogor Juli 2007

Penulis

10

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 12 April 1977 di Aceh Besar, Nanggroe
Aceh Darussalam, dari ayah M. Sarong dan Ibu Zainab (Alm). Penulis merupakan
anak ke delapan dari delapan bersaudara.
Tahun 2002 penulis lulus Sarjana Pertanian pada Program Studi
Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Selama

mengikuti

perkuliahan,

penulis

bergabung

dalam

organisasi

kemahasiswaan HIMAGRO dan aktif membantu mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
dan Agroklimatologi dengan menjadi asisten praktikum.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Agronomi
Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Nanggroe Aceh Darussalam sampai
sekarang. Bulan Juli 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa program Magister
Sains (S2), pada Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.

1

STUDI PEMUPUKAN
NITROGEN, FOSFOR DAN KALIUM PADA
TANAMAN MANGGIS TAHUN PRODUKSI KETIGA

SAFRIZAL

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

2

ABSTRAK

SAFRIZAL. 2007. Studi pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium pada tanaman
manggis tahun produksi ketiga. Dibimbing oleh Winarso Drajad Widodo dan
M. Rahmad suhartanto.
Manggis merupakan tanaman khas daerah tropika yang memiliki peluang
ekspor menggembirakan. Namun buah manggis yang diperdagangkan dewasa ini
umumnya memiliki kualitas dan kuantitas rendah. Peningkatan produksi baik
kualitas maupun kuantitas dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan yang
benar dalam hal dosis dan saat pemupukan maupun jenis pupuk. Kebutuhan dosis
pemupukan ditentukan oleh umur tanaman maupun status hara dalam jaringan
tanaman bersangkutan. Dengan demikian, untuk keberhasilan produksi diperlukan
teknik budidaya yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik
pemupukan khususnya nitrogen, fosfor dan kalium agar masukan teknologi
produksi yang optimal mampu meningkatkan produksi dimaksud. Data
kandungan hara sangat penting dalam menentukan dosis dan waktu pemupukan
kearah efisiensi. Dengan mengetahui kandungan hara seperti nitrogen, fosfor dan
kalium melalui analisis jaringan tanaman, diharapkan diperoleh rekomendasi
pupuk yang berguna meningkatkan produksi dan kualitas buah.
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian pendahuluan dan bertujuan
untuk 1) Mengetahui kandungan hara nitrogen, fosfor dan kalium jaringan daun
pada tanaman manggis yang telah berproduksi, 2) Mengetahui respon
pertumbuhan, produksi dan kualitas buah manggis pada berbagai dosis nitrogen,
fosfor dan kalium, dan 3) Mendapatkan dosis optimum nitrogen, fosfor dan
kalium terhadap produksi tanaman manggis. Menggunakan tanaman manggis
umur 12 tahun dan pupuk (Urea, SP36 dan KCl). Penelitian dilakukan di kebun
milik kelompok tani manggis Karya Mekar Kampung Cengal desa Karacak
Kecamatan Leuwiliang-Bogor. Analisis kimia tanah dan jaringan daun dilakukan
di Laboratorium Fisika-Kimia Tanah FAPERTA-IPB. Pengamatan kualitas buah
dilakukan di Laboratorium PKBT Baranangsiang. Penelitian berlangsung dari
bulan Maret 2006 sampai Februari 2007.
Penelitian terdiri atas 3 percobaan terpisah, yaitu percobaan pemupukan
nitrogen, pemupukan fosfor dan pemupukan kalium. Penelitian menggunakan
RAK non faktorial, terdiri dari 5 taraf dan 6 ulangan, sehingga diperlukan 30
tanaman untuk masing-masing percobaan. Ditambahkan 6 tanaman sebagai
kontrol negatif. Adapun kelima taraf perlakuan tersebut masing-masing adalah :
percobaan pemupukan nitrogen terdiri atas 0, 300, 600, 900 dan 1200 g N/tan,
ditambah 600 g P/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf
percobaan. Percobaan pemupukan fosfor, terdiri dari : 0, 300, 600, 900 dan 1200
g P/tan, ditambah 600 g N/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap
taraf percobaan. Dosis kalium terdiri atas 0, 400, 800, 1200 dan 1600 g K/tan,
ditambah 600 g N/tan dan 600 g P/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf
percobaan. Masing-masing dosis pupuk diberikan dalam 3 tahapan yaitu untuk
nitrogen 50, 20 dan 30% dari dosis yang ditetapkan. Untuk fosfor 20, 60 dan 20%,
untuk kalium 20, 30 dan 50%.

3

Analisis nitrogen tanah dan jaringan tanaman dengan metode semi mikro
Kjeldahl, sedangkan fosfor dan kalium menggunakan metode pengabuan kering.
Analisis tanah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir penelitian,
sedangkan analisis jaringan sebanyak 4 kali, yaitu : Bulan Maret, Juli, November
dan Februari. Komponen pertumbuhan tanaman yang diamati adalah panjang
daun, lebar daun, periode trubus dan periode dormansi. Komponen produksi dan
kualitas buah terdiri atas : jumlah buah jadi, bobot individu buah, produksi buah
per pohon, bobot aril, tebal kulit, kekerasan kulit, diameter horizontal dan
diameter vertikal. Faktor lingkungan seperti curah hujan dan jumlah hari hujan
diperoleh dari Stasiun Klimatologi Dramaga.
Pertumbuhan dan perkembangan baik vegetatif maupun generatif tanaman
manggis dipengaruhi oleh pupuk nitrogen, fosfor, maupun kalium. Pada saat
pertumbuhan vegetatif, nitrogen, fosfor dan kalium di jaringan daun meningkat
(periode Maret-Juli), namun pada saat terjadi induksi pembungaan, nitrogen,
fosfor dan kalium di daun mengalami penurunan (periode Juli-November). Hal ini
disebabkan unsur-unsur tersebut digunakan untuk induksi pembungaan. Pada saat
pertumbuhan dan perkembangan buah (periode November-Februari), kandungan
nitrogen dan kalium pada daun kembali meningkat dibandingkan dengan fosfor.
Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium dalam jaringan daun meningkat
seiring dengan meningkatnya dosis. Kandungan nitrogen dan fosfor jaringan
tertinggi terdapat pada dosis masing-masing 1200 g N/tan dan 1200 g P/tan,
sedangkan kandungan kalium tertinggi terdapat pada dosis 1600 g K/tan. Serapan
nitrogen, fosfor dan kalium pada fase vegetatif (Maret-Juli) meningkat, pada fase
induksi pembungaan (Juli-November) menurun, pada fase perkembangan buah
(November-Februari) nitrogen dan kalium meningkat namun fosfor menurun.
Berfluktuasinya kandungan hara jaringan karena tanaman melalui fase vegetatif
dan fese generatif secara bersamaan. Nitrogen tidak meningkatkan produksi buah
dan kualitas bauh. Dosis nitrogen yang telah diaplikasikan pada percobaan ini
tergolong masih rendah dan belum ditemukan batas optimum.
Fosfor meningkatkan produksi buah per pohon, namun tidak
meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah. Dosis fosfor yang telah
diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum ditemukan
batas optimum. Kalium menurunkan produksi dan kualitas buah. Dosis kalium
yang telah diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum
ditemukan batas optimum.

4

@ Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak Cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB

5

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul
Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L.) tahun Produksi Ketiga, adalah hasil karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.

Bogor, Juli 2007

Safrizal
A351050021

6

STUDI PEMUPUKAN
NITROGEN, FOSFOR DAN KALIUM PADA
TANAMAN MANGGIS TAHUN PRODUKSI KETIGA

SAFRIZAL

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Agronomi

.

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

7

Judul Tesis

Nama
NIM
Program Studi

: Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada
Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Tahun
Produksi Ketiga.
: Safrizal
: A351050021
: Agronomi

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Winarso Drajad Widodo, MS
Ketua

Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MS
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Agronomi

Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS

Tanggal Ujian : 12 Juli 2007

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Lulus : ……………

8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penelitian dan penulisan karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Penelitian ini dibiayai oleh Program Riset Unggulan Strategis
Nasional (RUSNAS) melalui Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika, LPPM-IPB.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Ir. Winarso Drajad Widodo, MS dan Dr. Ir. M. Rahmad Suhartanto, MS
selaku komisi pembimbing, atas segala bimbingan, masukan, saran dan kritik
yang sangat berarti bagi penulis selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
karya ilmiah ini.
2. Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc, atas kesediaannya sebagai dosen
penguji luar komisi dan atas semua saran dan masukannya.
3. Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS (ketua PS Pascasarjana Agronomi) yang telah
memberikan saran dan arahan sejak penulis diterima sebagai mahasiswa
Sekolah Pascasarjana IPB Program Studi Agronomi hingga selesai.
4. Prof. Dr. Ir. Bambang Sapta Purwoko, MSc (ketua Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB) yang telah memberikan banyak
kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan tesis selama 4
semester.
5. Dr. A. Hadi Arifin, MS (Rektor Univeritas Malikussaleh Lhokseumawe,
Nanggroe Aceh Darussalam) yang telah memberikan dorongan, kemudahan
dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan Program
Magister.
6. Dr. Ir. Sobir, MSi, selaku Kepala Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika LPPMIPB atas izin, bantuan, fasilitas dan dorongan moril dalam penyelesaian tesis
ini.
7. Rekan staf peneliti dan karyawan di Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika
LPPM-IPB atas segala bantuan, dorongan moril dan keramahtamahannya.
8. Keluarga Bapak H. Sayuti dan Bapak Furqoni, atas segala izin, bantuan
fasilitas pemakaian kebun manggisnya sebagai bahan penelitian penulis.

9

9. Rekan-rekan penelitian manggis, Ir. Liferdi, MSi, Ani Kurniawati, SP. MSi,
Ir. Soaloan Sinaga, MSi, Ir. Dorli, MSi dan Ir. Lizawati, MSi, atas
kebersamaan dan diskusinya selama penelitian berlangsung, semoga
pengetahuan yang kita peroleh dapat bermanfaat.
10. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Agronomi
angkatan 2005, dan teman-teman terdekat, Ir. Bambang B. Santoso, MSc, Ir.
Ince Raden, MS, Ir. Iskandar L. Panjang, MS. Luis Manuel Branco, SP, dan Ir.
Endang Gunawan, Ir. Arif S, Sartika, SP dan Ir. Dewi T, MM, atas segala
kebersamaannya dalam menuntut ilmu di Pascasarjana IPB.
11. Kedua Orang Tua, Bapak Muhammad Sarong , Ibu Zainab (Alm) dan seluruh
keluarga, Syarfi Sarong, Juariah Sarong (Alm), Aminah Sarong (Alm),
Mariani Sarong, Nurjani Sarong (Alm), Nasruddin Sarong (Alm) dan Junaidi
Sarong, atas doa, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan kepada
penulis.
12. Rekan-rekan Mahasiswa IKAMAPA Aceh-Bogor atas kebersamaan dan
suka-duka dalam menuntut ilmu di Pascasarjana IPB.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama
pendidikan di SPs-IPB hingga selesainya penulisan tesis ini.

Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan semua pihak yang berkepentingan.

Bogor Juli 2007

Penulis

10

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 12 April 1977 di Aceh Besar, Nanggroe
Aceh Darussalam, dari ayah M. Sarong dan Ibu Zainab (Alm). Penulis merupakan
anak ke delapan dari delapan bersaudara.
Tahun 2002 penulis lulus Sarjana Pertanian pada Program Studi
Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Selama

mengikuti

perkuliahan,

penulis

bergabung

dalam

organisasi

kemahasiswaan HIMAGRO dan aktif membantu mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
dan Agroklimatologi dengan menjadi asisten praktikum.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Agronomi
Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Nanggroe Aceh Darussalam sampai
sekarang. Bulan Juli 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa program Magister
Sains (S2), pada Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.

11

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xiv

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..............................................................................

1

Tujuan ..........................................................................................

5

Hipotesis .......................................................................................

5

TINJAUAN PUSTAKA
Botani tanaman manggis .............................................................

6

Pengaruh pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium ......................

11

Pemupukan tanaman manggis .....................................................

17

BAHAN DAN METODE
Waktu dan tempat penelitian .........................................................

21

Metode penelitian .........................................................................

21

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi umum percobaan ...........................................................

28

Studi pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi ..

29

Studi pemupukan fosfor terhadap pertumbuhan dan produksi .....

40

Studi pemupukan kalium terhadap pertumbuhan dan produksi ....

46

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................

54

Saran ............................................................................................

55

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

57

LAMPIRAN .............................................................................................

61

12

DAFTAR TABEL

Halaman
1. Standar mutu buah manggis menurut SNI 01-3211-1992 ........................

9

2. Ukuran buah manggis berdasarkan Codex Stand 204-1997 .....................

10

3. Standar mutu buah manggis di Malaysia ..................................................

10

4. Rekomendasi pemupukan manggis berdasarkan umur .............................

17

5. Dosis pemupukan anjuran sementara tanaman jeruk ...............................

18

6. Pemberian pupuk tanaman manggis di Thailand ......................................

19

7. Pengaruh pemberian pupuk kalium terhadap tanaman manggis ..............

20

8. Jenis dan contoh sampel untuk analisis zat endogen ..............................

23

9. Kandungan nitrogen daun pada empat periode analisis ...........................

30

10. Pengaruh dosis nitrogen terhadap pertumbuhan ......................................

33

11. Pengaruh pemupukan nitrogen terhadap produksi ...................................

34

12. Pengaruh pemupukan nitrogen terhadap kualitas ....................................

36

13. Persentase mutu buah berdasarkan SNI dan Standar Malaysia ................

38

14. Persentase mutu buah berdasarkan Codex Standar ...................................

39

15. Kandungan fosfor daun pada empat periode analisis ...............................

40

16. Pengaruh dosis fosfor terhadap pertumbuhan .........................................

42

17. Pengaruh dosis fosfor terhadap produksi ................................................

43

18. Pengaruh dosis fosfor terhadap kualitas ..................................................

44

19. Persentase mutu buah berdasarkan SNI dan Standar Malaysia ................

45

20. Persentase mutu buah berdasarkan Codex Standar ..................................

46

21. Kandungan kalium daun pada empat periode analisis ............................

47

22. Pengaruh dosis kalium terhadap pertumbuhan .......................................

49

23. Pengaruh dosis kalium terhadap produksi ...............................................

50

24. Pengaruh dosis kalium terhadap kualitas ................................................

52

25. Persentase mutu buah berdasarkan SNI dan Standar Malaysia ................

53

26. Persentase mutu buah berdasarkan Codex Standar ..................................

54

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Kerangka pikir status hara nitrogen, fosfor dan kalium ............................

4

2. Daun manggis pecah tunas, flushing dan dormansi .................................

6

3. Buah manggis muda dan buah matang ......................................................

7

4. Pola penyebaran CH dan HH di lokasi penelitian .....................................

28

5. Hubungan peningkatan nitrogen daun terhadap dosis nitrogen ................

31

6. Hubungan peningkatan jumlah buah jadi dan bobot individu buah .........

35

7. Hubungan penurunan tebal kulit, kerasan kulit, diameter horizontal
dan vertikal buah

...................................................................................

37

8. Hubungan peningkatan fosfor daun terhadap dosis fosfor ........................

41

9. Hubungan peningkatan jumlah buah jadi dan produksi per pohon pada
berbagai dosis fosfor ................................................................................

43

10. Hubungan peningkatan kalium daun terhadap dosis pemupukan kalium ..

48

11. Hubungan peningkatan jumlah buah jadi dan penurunan produksi per
pohon pada berbagai dosis kalium ...........................................................

51

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Rekapitulasi data analisis jaringan daun pada berbagai dosis nitrogen,
fosfor dan kalium selama periode produksi ketiga ..................................

61

2. Jadwal kegiatan penelitian .........................................................................

62

3. Metode penetapan nitrogen total tanah dan jaringan tanaman ..................

63

4. Metode penentuan fosfor dan kalium tanah dan jaringan tanaman ...........

64

15

PENDAHULUAN
Latar belakang
Buah manggis (Garcinia mangostana, L.) adalah salah satu buah-buahan
tropika eksotik yang telah lama dikenal di manca negara sebagai “Queen of fruit”
(Eiseman dan Eiseman 1997). Bentuk buah manggis yang artistik dan citarasanya
khas menyebabkan buah ini digemari oleh konsumen di luar dan dalam negeri
(Siriphanick dan Luckanatinvong 1994).
Pengusahaan manggis di Indonesia mengalami kemajuan pesat mulai
dekade 1990an. Peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya produksi pada
tahun 2003 mencapai 62117 ton. Nilai ekspor buah manggis Indonesia pada
tahun-tahun terakhir juga cenderung meningkat. Peningkatan nilai ekspor tersebut
ditandai dengan bertambahnya jumlah negara sasaran ekspor dan peningkatan
volume ekspor, sampai tahun 2005 volume ekspor meningkat mencapai 6.012 ton
dengan nilai US $ 5.885.038 atau sekitar 44% dari total ekspor buah-buahan
Indonesia, dibandingkan pada tahun 2001 yang hanya tercatat sebanyak 4.869 ton
dengan nilai US $ 3.887.816 (Ditjen. Hortikultura 2005). Namun buah manggis
yang diperdagangkan dewasa ini umumnya berkualitas rendah karena berasal dari
hutan manggis atau pekarangan yang tidak terpelihara. Meningkatnya permintaan
ekspor tersebut membuka peluang untuk pengembangan manggis di Indonesia dan
sekaligus mempertahankan serta bila memungkinkan meningkatkannya.
Keberhasilan produksi manggis baik secara kuantitas dan kualitas perlu
didukung dengan teknik budidaya yang baik untuk memperoleh produksi
maksimal. Peningkatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan
memperbaiki teknik pemupukan agar masukan teknologi produksi yang diberikan
dapat secara optimal meningkatkan produksi dimaksud. Rendahnya produksi
manggis Indonesia dewasa ini salah satunya akibat belum adanya usaha
pemupukan, karena kurangnya pengetahuan tentang nutrisi mineral yang optimum
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman (Poerwanto 2003). Demikian juga
rekomendasi pemupukan yang diterapkan sekarang ini lebih didasarkan kepada
pengalaman dan praktek-praktek secara tradisional (Yaakob dan Tindall 1995).

16

Produksi maksimum dapat dicapai apabila faktor yang menunjang baik
internal maupun ekternal tersedia optimum, khususnya kebutuhan unsur hara
untuk menunjang pertumbuhan dan produksi. Terdapat tiga unsur hara esensial
yang sangat menentukan pertumbuhan tanaman yaitu nitrogen, fosfor dan kalium.
Kekurangan salah satu dari ketiga unsur tersebut tanaman akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan produksi baik kualitas maupun kuantitas. Nitrogen
berperan dalam meningkatkan pertumbuhan, pembentukan jaringan vegetatif
tanaman dan merupakan pengatur dari pengambilan kalium, fosfor dan penyusun
lain (Tisdale et al. 1985).

Fosfor berperan penting dalam proses metabolisme

dan reaksi-reaksi biosintesis, akibatnya fosforilasi ADP menjadi ATP akan
terganggu jika fosfor mengalami defisiensi. Demikian juga kalium, merupakan
logam bewarna putih keperakan dan tidak terdapat bebas di alam, unsur ini
berperan penting dalam mengatur proses metabolisme, menguatkan jaringan
batang dan meningkatkan resistensi hama penyakit (Ruhnayat 1995).
Meningkatkan efisiensi pemupukan tanaman manggis dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya dengan analisis tanah, analisis jaringan
tanaman, pengamatan gejala defisiensi secara fenotip dan melakukan percobaan
lapangan (Lozano 1992). Analisis tanah umumnya digunakan untuk pengelolaan
pemupukan tanaman semusim. Analisis tanah sangat sulit diinterpretasikan untuk
tanaman tahunan khususnya pohon buah-buahan, karena korelasi antara hasil
analisis tanah dan produksi buah sering tidak baik (Poerwanto 2003). Pendekatan
analisis tanah dan percobaan screen house untuk tanaman manggis dewasa juga
sulit dilakukan, karena memiliki ukuran pohon yang tinggi dan sistem penyebaran
akarnya vertikal, akibatnya pengambilan sampel tanah sering kurang mewakili
(Hidayat 2002). Demikian juga untuk menentukan gejala kelebihan dan defisiensi
hara mineral dengan cara memperhatikan gejala abnormalitas pada tanaman
manggis sangat sukar dilakukan karena membutuhkan ketelitian yang tinggi dan
pengalaman yang memadai. Berdasarkan kelemahan-kelemahan seperti tersebut di
atas, maka pada penelitian ini dilakukan analisis jaringan daun dan disertai dengan
analisis tanah.
Analisis jaringan tanaman lebih efektif untuk mengetahui kandungan hara
tanaman manggis dibandingkan dengan cara lain. Penetapan cara analisis jaringan

17

tanaman lebih efektif, hal ini dengan mempertimbangkan kandungan hara dalam
jaringan tanaman merupakan gambaran kandungan hara dalam tanah. Hal ini
didasarkan pada prinsip bahwa konsentrasi unsur hara tertentu dalam tanaman
merupakan hasil interaksi dari semua faktor yang mempengaruhi penyerapan
unsur tersebut dari dalam tanah. Jaringan tanaman yang sering digunakan sebagai
sampel analisis adalah daun. Hal ini karena daun merupakan tempat paling aktif
terhadap proses fotosintesis dan metabolisme lain. Daun juga merupakan salah
satu tempat penyimpanan karbohidrat hasil fotosintesis. Hara yang ada pada daun
selain berperan dalam fotosintesis juga menggambarkan status hara dalam
tanaman (Susila 2002).
Analisis jaringan daun dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam hal:
mendiagnosis gejala yang terlihat, mengidentifikasi gejala yang terselubung,
mengetahui gejala defisiensi lebih awal, mengetahui mekanisme serapan hara
tanaman, mengetahui interaksi atau karakter antagonis antar unsur hara,
membantu dalam identifikasi fungsi hara dalam tanaman, dan sebagai alat bantu
dalam menentukan rekomendasi pemupukan (Leiwakabessy dan Sutandi 2004).
Guna mendapatkan data interpretasi ini metode yang sering digunakan
adalah batas kritis dan kisaran kecukupan hara (Leiwakabessy dan Sutandi 2004).
Interpretasi tersebut diperoleh dari hubungan antara pertumbahan atau produksi
dengan kadar hara pada daun sehingga diperoleh status haranya. Metode lain
adalah nilai standar. Nilai standar merupakan rata-rata konsentrasi hara yang
diperoleh dari hasil analisis daun tanaman yang pertumbuhan dan produksinya
normal (Poerwanto 2003).
Kebutuhan pupuk tanaman manggis yang telah berproduksi hingga kini
belum ada atau belum cukup baik. Percobaan dengan mengaplikasikan teknologiteknologi tersebut di atas diharapkan hasilnya dapat diaplikasikan petani sehingga
efisiensi pemupukan diperoleh tanpa mengganggu kemampuan tanah untuk
menyediakannya, oleh karena itu perlu dilakukan serangkaian percobaan untuk
mempelajari tingkat status hara, waktu pemberian dan optimasi dosis nitrogen,
fosfor dan kalium yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan
rekomendasi pemupukan sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya
tanaman manggis. Kerangka pikir penelitian disajikan pada Gambar 1.

18

STUDI PEMUPUKAN NITROGEN, FOSFOR
DAN KALIUM PADA TANAMAN
MANGGIS TAHUN PRODUKSI KETIGA

Judul Æ

Tanaman manggis umur 12 tahun
(tahun produksi ketiga)

Bahan Æ

Perlakuan Æ

Pemupukan nitrogen, pemupukan
fosfor dan pemupukan kalium
Dosis

Waktu

Variabel pengamatan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Target Æ

Kuantitatif
Panjang daun
Lebar daun
Periode trubus
Periode dormansi
Jumlah buah
Jumlah buah gugur
Diameter Horizontal buah
Diameter vertikal buah
Bobot individu buah
Bobot aril
Tebal kulit buah
Kekerasan kulit buah

1.
1.
2.
3.

Analisis
Analisis tanah
Analisis nitrogen jaringan
Analisis fosfor jaringan
Analisis kalium jaringan

Mengetahui kandungan hara, respon pertumbuhan, dosis
optimum nitrogen, fosfor dan kalium pada tanaman manggis
yang telah berproduksi

Menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) pemupukan
Tujuan Akhir Æ tanaman manggis untuk menunjang produksi maksimum

Gambar 1 Kerangka pikir studi pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium pada
tahun produksi ketiga

19

Tujuan Penelitian
Studi tentang pemupukan terhadap tanaman manggis yang telah
berproduksi merupakan suatu bentuk penelitian awal, sehingga tujuan pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui kandungan hara nitrogen, fosfor dan kalium jaringan daun
pada tanaman manggis tahun produksi ketiga.

2.

Mengetahui respon pertumbuhan, produksi dan kualitas buah manggis
pada berbagai dosis nitrogen, fosfor dan kalium.

3.

Mendapatkan dosis optimum nitrogen, fosfor dan kalium terhadap
produksi tanaman manggis.

Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium jaringan dipengaruhi oleh dosis
yang diberikan.

2.

Pertumbuhan vegetatif, produksi dan kualitas buah manggis dipengaruhi
oleh dosis nitrogen, fosfor dan kalium.

3.

Produksi maksimum baik kualitas dan kuantitas sangat dipengaruhi oleh
optimasi kandungan unsur hara jaringan tanaman.

20

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Manggis
Pertumbuhan vegetatif tanaman manggis
Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk dalam famili Cluciaceae
yang terdiri atas sejumlah besar kelompok tanaman tropis yang meliputi 35 genus
dan lebih dari 400 species dalam genus Garcinea (Bailey 1994), sekitar 40 species
diantaranya merupakan tanaman buah yang dapat dimakan (Verheij 1992).
Tanaman manggis merupakan tanaman asli Malaysia yang juga tumbuh secara
luas di Indonesia, Filipina, Thailand, Birma dan Srilangka. Lokasi penyebaran
umumnya terdapat pada zone 100 LU- 100 LS (Richard 1990b, Cox 1988).
Tanaman manggis dewasa mempunyai ukuran kanopi sedang, berbentuk
piramid dan tajuk rimbun sehingga sangat cocok sebagai tanaman peneduh.
Manggis tergolong evergreen dengan tinggi pohon mencapai 10-25 m dengan
diameter batang 25-35 cm. Bentuk batang lurus dan memiliki percabangan
melengkung ke bawah serta menghasilkan getah kuning. Kulit batang dewasa
berwarna cokelat tua sampai kehitaman. Ranting muda berwarna hijau dan seiring
pertambahan umur menjadi cokelat (Verheij 1992).
Daun manggis letaknya berhadapan, bentuknya membujur bulat panjang
(lonjong), bagian pucuknya tajam dengan tekstur tebal dan kasar. Panjang daun
berkisar antara 15-25 cm dan lebarnya 7-13 cm (Gambar 2). Bentuk permukaan
atas daun mengkilap, licin dan berwarna hijau muda sampai hijau tua tergantung
umurnya, sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau muda sampai kekuningan
(Zomlefer 1994).

a

b

c

Gambar 2 Daun manggis pecah tunas (a), flushing (b) dan dorman (c).

21

Dibandingkan dengan pohon buah lainnya, tanaman manggis memiliki
sistem perakaran yang kurang berkembang. Salah satu faktor yang menyebabkan
lambatnya pertumbuhan tanaman manggis disebabkan karena sistem perakaran
yang buruk, sifat akar rapuh, pertumbuhan akar lambat dan peka terhadap kondisi
lingkungan. Sangat sedikit ditemukan bulu akar pada semua stadia pertumbuhan
(Wiebel 1993).

Pertumbuhan generatif tanaman manggis
Buah manggis bersifat partenokarpi, artinya buah tetap terbentuk
walaupun tidak terjadi penyerbukan atau pembuahan. Buah yang masak memiliki
berat antara 30-140 g berbentuk bulat (Gambar 3), daging buah (aril) terdiri atas
5-7 segmen berwarna putih, rasanya manis dan hanya mengandung 1-2 biji. Kulit
buah berwarna merah keunguan (purple), dan tebal 5 mm. Karakter morfologi
buah manggis lainnya yaitu : getah berwarna kuning, petal berwarna merah,
stikma berupa sessile dengan permukaan halus dan diameter stikma 8-12 mm
(Richards 1990b).

a

b

c

Gambar 3 Perkembangan buah : bunga (a), buah muda (b) dan buah matang (c).

Biji manggis terbentuk

secara apomiksis dan sering disebut sebagai

agamospermi, direproduksi melalui tunas adventif proembrio dan jaringan ovular,
berwarna cokelat, bentuk pipih, tidak memiliki endosperm yang permukaannya
ditutupi oleh jaringan pembuluh vaskular (vascular bundles) (Lim 1984, Richards
1990a). Biji manggis bersifat poliembrioni dengan nutrisi untuk perkembangan
embrionya didukung oleh nucellus atau jaringan integument. Sekitar 10% dari biji
yang berkecambah akan tumbuh menjadi lebih dari 1 tunas dan masing-masing

22

tunas akan tumbuh pada posisi yang berlainan dan masing-masing membawa
perakaran sendiri-sendiri (Lim 1984).
Pematangan buah manggis ditandai dengan melunaknya kulit buah. Buah
manggis yang telah masak dan siap dikonsumsi relatif lebih lunak dan kulitnya
mudah dibuka dari pada buah yang belum matang. Kulit buah yang telah lunak
merata merupakan tanda buah bermutu baik, sedangkan jika kulit buah keras dan
sulit dibuka merupakan salah satu ciri bahwa daging buah telah rusak (Satuhu et
al. dalam Gunawan 2006).
Buah manggis sebagian besar terdiri dari kulit dan hanya 18.7 % berupa
daging buah beserta biji (Daryono dan Sasrodiharjo 1986). Nilai tersebut
menunjukkan bahwa buah manggis memiliki edible portion yang nilainya jauh
lebih kecil dibanding dengan buah-buahan lain yang umumnya sekitar 60%.
Konsumen manggis umumnya menyukai buah manggis yang berdaging tebal dan
tidak mengandung banyak biji. Bobot daging buah merupakan salah satu kriteria
yang sangat penting dalam penentuan mutu buah manggis. Sedangkan standar
mutu buah manggis yang didasarkan pada minat konsumen dalam negeri adalah
daging

buah

tebal

dan

persentase

edible

portionnya

lebih

besar

(Hadisutrisno 2002).

Kualitas Manggis
Penampilan merupakan aspek mutu yang dapat dilihat secara nyata
seperti : ukuran, bentuk, warna, kemulusan, bebas dari cacat fisik dan kerusakan.
Cacat dan kerusakan buah manggis diantaranya disebabkan kekurangan unsur
hara seperti busuk pangkal buah, adanya serangan hama penyakit, kerusakan fisik
karena hempasan angin (menyebabkan kerusakan secara mekanis melalui geretan
pada buah oleh dahan) dan pelukaan oleh bahan kimia. Mutu merupakan sesuatu
yang menunjukkan keistimewaan atau derajat keunggulan dalam membedakan
produk satu dengan produk lain terutama yang berhubungan dengan daya terima
dan tingkat kepuasan konsumen, sehingga untuk mendefinisikan mutu perlu
dibuat standar. Salah satu standar penilaian buah manggis yang paling sering
dilakukan adalah dari segi fisik. Parameter mutu secara fisik yang dinilai
diantaranya adalah ukuran buah, warna kulit, warna daging buah, kekerasan,

23

keseragaman dan tingkat kebersihan kulit buah. Persyaratan mutu buah manggis
untuk standar ekspor dewasa ini lebih diutamakan dari penampilan fisik buah dari
pada kandungan kimia (Setiawan 2005).
Indonesia

memiliki

standar

nasional

mutu

beberapa

komoditas

hortikultura, termasuk buah manggis, namun standar tersebut hanya digunakan
untuk komoditi ekspor. Sedangkan untuk komoditi yang diperdagangkan dalam
negeri dan untuk komoditi impor, ketentuan mengenai standar mutu tersebut
belum diberlakukan. Adanya APEC dan AFTA menuntut untuk diberlakukannya
standar mutu. Standar mutu buah manggis Indonesia mengacu kepada SNI seperti
tertera dalam Tabel 1.

Tabel 1 Standar mutu buah manggis menurut SNI 01-3211-1992
Jenis Uji
Keseragaman
Diameter
Tingkat
Kesegaran

Satuan
mm

Persyaratan
Mutu I
Seragam
55-65

Mutu II
Seragam
65

%

%

Hijau kemerahan
s/d merah muda
mengkilap

Hijau kemerahan

0

0

0

Utuh

Utuh

Utuh

0

0

0

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Putih bersih khas
manggis

Putih bersih khas
manggis

Putih bersih khas
manggis

Sumber : Direktorat Bina Produksi tanaman pangan dan hortikultura 2001

Salah satu standar mutu buah manggis untuk perdagangan internasional
adalah ukuran buah, hal ini mengacu pada standar Codex Stand 204-1997 seperti
tertera pada Tabel 2. Kriteria mutu buah manggis untuk pasar internasional adalah
: utuh, sepal lengkap dan segar, penampakan buah segar, bentuk buah, warna buah
dan rasa sesuai varietas, kondisi fisik tidak rusak/busuk, layak dikonsumsi, bersih

24

dan bebas dari benda-benda asing lainnya, bebas getah kuning, bebas dari
kerusakan oleh hama penyakit, bebas dari bau dan rasa asing, bebas dari cacat,
dan kondisi fisik aril setelah dibuka nampak normal (Setiawan 2005).
Tabel 2 Ukuran buah manggis berdasarkan standar Codex Stand 204-1997
No

Kode

Berat (gram)

Diameter buah (mm)

1
2
3
4
5

A
B
C
D
E

30-50
51-75
76-100
101-125
>125

38-45
46-52
53-58
59-62
>62

Sumber : Setiawan 2005.
Indonesia sampai sekarang menetapkan standar mutu buah manggis
berdasarkan ukuran (diameter buah), sedangkan Codex Stand 204-1997 selain
menggunakan diameter juga menggunakan bobot buah (gram). Di Malaysia
standar mutu buah manggis ditetapkan berdasarkan bobot (gram), yaitu seperti
tertera pada Tabel 3.
Tabel 3 Standar mutu buah manggis di Malaysia
No

Kelompok

Ukuran

Berat (gram)

1
2
3

Besar
Sedang
Kecil

A
B
C

≥120
100-119
80-99

Sumber : Setiawan 2005.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, dengan mempertimbangkan pada
ukuran buah yang merupakan kriteria utama, hal ini berhubungan dengan daya
tarik konsumen dan untuk keperluan penanganan dan pengolahan lebih lanjut.
Ukuran biasanya dinyatakan dengan salah satu atau kombinasi dari tiga parameter,
yakni : dimensi, bobot dan volume (Hariyadi 2000). Dimensi suatu produk
meliputi ukuran panjang, lebar, diameter, dan keliling dari produk. Buah manggis
dikelompokkan kedalam empat grade berdasarkan diameter dan bobotnya, yaitu :
1) grade Super A (diameter 20.36 ± 1.02 mm, bobot 135.14 ± 15.44 g), grade A
(diameter 18.70 ± 0.96 mm, bobot 105.81 ± 12.11 g), grade B (diameter 17.02 ±
0.61 mm, bobot 78. 07 ± 6.31 g), dan grade C (diameter 15.58 ± 0.25 mm, bobot
62 30 ±2.83 g) (Satuhu et al. dalam Setiawan 2005).

25

Pengaruh pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium
Ketersediaan hara dalam keadaan cukup dan seimbang merupakan faktor
penentu untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik. Untuk menambah
unsur hara pada tanah agar diperoleh pertumbuhan dan produksi lebih baik serta
mengganti hara tanah yang terangkut pada saat panen perlu dilakukan pemupukan
(Murni dan Faodji 1990).

Nitrogen
Nitrogen sangat besar peranannya dalam pertumbuhan vegetatif tanaman.
Urea (Co(NH2)2 adalah salah satu sumber nitrogen yang digunakan untuk
menggantikan nitrogen yang telah terserap oleh tanaman. Nitrogen merupakan
unsur penting penyusun amida, nukleotida dan nukleoprotein serta esensial untuk
pembelahan dan pembesaran sel. Nitrogen selalu bergerak dalam jaringan
tanaman, pada daun yang lebih muda dan organ yang sedang tumbuh seperti buah
dan biji akan memanfaatkan nitrogen dari daun-daun yang lebih tua atau lebih
bawah. Terbatasnya asupan nitrogen menyebabkan proses redistribusi akan
menyebabkan penuaan dan klorosis pada daun-daun bagian bawah (Gardner et al.
1977).
Nitrogen dipergunakan tanaman dalam jumlah yang relatif besar.
Kebanyakan tanaman mengandung 1-2 % nitrogen dari berat keringnya dan
jumlahnya terbesar setelah unsur carbon (C), oksigen (O), dan Hidrogen (H)
(Salisburry dan Ross 1992). Kenyataan menunjukkan bahwa 15-18 % dari bobot
senyawa albumin atau protein terdiri dari nitrogen dan protein ada pada semua
sel-sel hidup, dalam protoplasma dan juga inti. Selain pada protein, nitrogen juga
ditemukan pada senyawa lain yang berperan penting dalam metabolisme seperti
klorofil, nukleotida, fosfotida, alkaloid, protein, hormon dan vitamin, namun
kekurangan nitrogen berpengaruh pada hasil (Marschner 1995).
Kisaran kecukupan nitrogen dalam jaringan tanaman adalah 1-5% (Havlin
et al. 1999). Namun kisaran kecukupannya antara 2-5% dari berat tanamannya,
hal ini tergantung pada jenis tanaman, tahap perkembangan, dan organ tanaman.
Nitrogen jarang menyebabkan toksisitas, namun dalam kondisi berlebih

26

menyebabkan ketidakseimbangan hara dan menyebabkan pertumbuhan tanaman
terganggu (Marschner 1995). Selanjutnya daun tanaman jeruk berumur 4-6 bulan,
pada cabangnya yang tidak berbuah yang diukur berdasarkan berat keringnya,
maka konsentrasi nitrogen yang cukup adalah 2,5-2,8%. Pada konsentrasi di
bawah 1,5 tanaman akan kekurangan nitrogen dan di atas 2,8% menyebabkan
nitrogen berlebih dalam jaringan daun (Wudscher dan Smith 1996).
Prawitasari (2001) melakukan pengamatan perubahan kandungan nitrogen
pada pucuk terinduksi, pucuk terdeferensiasi dan pucuk berbunga pada tanaman
lengkeng melaporkan bahwa kandungan nitrogen pada ketiga fase tersebut tidak
berbeda nyata. Kandungan nitrogen yang tinggi pada musim dingin akan
menghambat perkembangan bunga, sedangkan kandungan nitrogen yang tinggi
pada musim semi atau musim panas akan merangsang perkembangan stamen dan
pistil pada tanaman apel. Suplai nitrogen pada sebagian besar tanaman buah
mempengaruhi pembentukan dan inisiasi tunas bunga, memberikan respon
terhadap fruitset dan waktu pembungaan (Marschner 1995).
Liferdi (2000) menyatakan bahwa peningkatan kandungan nitrogen sejalan
dengan perubahan morfologi daun dan mencapai maksimum saat daun berwarna
hijau tua hingga muncul tunas baru pada tanaman rambutan, selanjutnya
kandung

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor Dan Kalium Pada Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L) Tahun Produksi Ketiga

0 8 79