Tabel 5.4. Hasil Uji Korelasi Spearman Setiap Variabel
Faktor-faktor Domain Perilaku
Koefisien Korelasi r Signifikansi p
Tingkat Pendidikan Perilaku
0,499 0,000
Suku Perilaku
0,031 0,830
Penghasilan Perilaku
0,385 0,006
Pekerjaan Perilaku
0,109 0,450
Dari 4 faktor yang diuji ada 2 faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku perawatan payudara ibu nifas, yaitu tingkat pendidikan dan penghasilan
p0,05. Sementara 2 faktor lainnya, yaitu suku dan pekerjaan tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna p0,05.
5.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas yaitu tingkat pendidikan, suku,
penghasilan, dan pekerjaan dalam penelitian ini tidak keseluruhannya berhubungan dengan perilaku perawatan payudara ibu nifas. Ada dua faktor yang
mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas yaitu tingkat pendidikan p=0,000 dan penghasilan per bulan p=0,006. Sedangkan faktor suku dan
pekerjaa tidak mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas karena memiliki p0,05.
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan berhubungan dengan perilaku perawatan payudara.Hal ini sejalan dengan pendapat Basford 2006 dalam
Harianti 2011 yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan perawatan diri. Dalam literature lain
Green 1980 menjelaskan bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
perilaku manusia dalam hal kesehatan adalah pengetahuan. Pengetahuan dikaitkan dengan tingkat pendidikan, seperti yang telah dijelaskan pada bab 2. Astari
Djuminah 2012 melaporkan bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi perawatan payudara pada masa antenatal. Semakin tinggi
tingkat pendidikan ibu nifas maka semakin baik perawatan payudaranya.
Kasnodiharjo 2006, dalam Annisa 2011 mengatakan bahwa, pendidikan seseorang yang berbeda-beda akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan.
Pada ibu yang berpendidikan tinggi lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah sehingga informasi lebih mudah
diterima dan dilaksanakan.
Menurut Koentjaraningrat 1997, dalam Herlina 2009 bahwa
dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa, sebaliknya
tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Penghasilan juga merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan perilaku perawatan payudara ibu nifas. Berarti semakin tinggi penghasilan keluarga maka semakin baik
perilaku perawatan payudara ibu nifas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Zahara 2001, dalam Furwanto 2013 melaporkan bahwa status sosial ekonomi
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan perilaku hidup sehat, semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga, maka makin tinggi pula atau
semakin baik pula perilaku hidup sehat keluarga dan sebaliknya semakin rendah status sosial ekonomi keluarga makin buruk pula perilaku hidup sehatnya.
Universitas Sumatera Utara
Suku tidak memiliki hubungan dengan perilaku perawatan payudara. Hal ini bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa perilaku ibu selama
periode nifas sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya ibu tersebut Bobak, 2004. Selain suku, pekerjaan ibu tidak mempengaruhi perilaku perawatan
payudara ibu, baik itu pengetahuan, sikap, maupun tindakan. Hal ini bertentangan dengan pendapat Wildani 2010 yang menyatakan bahwa pekerjaan merupakan
salah satu yang mendukung pelaksanaan perawatan diri pascasalin ibu, dimana ibu yang tidak bekerja lebih memiliki banyak waktu luang sehingga dapat melakukan
perawatan diri pascasalin. Sedangkan Ibu yang bekerja lebih sulit untuk melakukan perawatan diri postpartum dikarenakan keterbatasan cuti, serta kurangnya waktu
berada di rumah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas di
Klinik Mariani Medan.
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dari keempat faktor yang dianggap mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas, yaitu tingkat pendidikan,
suku, penghasilan per bulan, dan pekerjaan, ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan payudara secara signifikan, yaitu tingkat pendidikan p=0,000 dan
penghasilan per bulan p=0,006.
6.2 Saran
6.2.1 Untuk Praktik Keperawatan
Dalam praktik keperawatan maternitas perlu memberikan informasi yang lengkap mengenai perilaku perawatan payudara pada masa nifas.Informasi yang diberikan
diharapkan dapat merubah perilaku ibu menjadi lebih baik baik dalam melakukan perawatan payudara pada masa nifas.
6.2.2 Untuk Pendidikan Keperawatan
Dalam pendidikan keperawatan perlu diberikan penekanan materi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan payudara ibu nifas, sehingga
perawat dapat memberikan informasi yang benar dan memiliki kompetensi yang dapat
Universitas Sumatera Utara