Variabel Terikat Variabel Y

26 Pembelajaran dalam penelitian ini merupakan hasil yang didapat wartawan dari PWI dan didapat dari hasil pengalaman. Seperti pengalaman saat menjalankan tugas jurnalistiknya, termasuk hambatannya. Operasional frekuensi diukur dengan pengukuran skala nominal dengan pertanyaan pilihan ganda dan dengan jawaban Ya atau Tidak.

2. Variabel Terikat Variabel Y

Variabel terikat atau variabel tergantung dependence variable ialah variabel yang diduga akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel pendahulunya, Kriyantono, 2006:21. Keberadaan variabel ini diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengetahuan tentang Kode Etik Jurnalistik KEJI milik Dewan Pers yang diukur menggunakan skala Guttman. Adapun indikator- indikatornya adalah: 1 Pengetahuan tentang menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik, pasal 2. 2 Pengetahuan tentang selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah, pasal 3. 3 Pengetahuan tentang tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan, pasal 5. 4 Pengetahuan tentang tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap, pasal 6. 27 5 Pengetahuan tentang memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan, pasal 7. 6 Pengetahuan tentang segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa, pasal 10. 7 Pengetahuan tentang melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional, pasal 11. 8 Pengetahuan tentang Dewan Pers merupakan pihak yang melakukan penilaian akhir atas pelanggaran Kode Etik Jurnalistik serta organisasi wartawan dan atau perusahaan pers yang memberikan sanksinya. Operasional frekuensi pada indikator ini diukur dengan pengukuran skala nominal dengan skor 0 jika jawabannya salah, dan skor 1 jika jawabannya benar. Pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori yakni pengetahuan rendah, sedang dan tinggi. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut, Suharsimi, 2009:239: rendah 55, sedang 56 – 75, dan tinggi 75 - 100.

3. Variabel Kontrol Variabel Z

Dokumen yang terkait

Pemahaman Wartawan Terhadap Kode Etik Jurnalistik (Studi Fenomenologi Pemahaman Wartawan Waspada Online Tentang Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia)

35 275 163

Pengaruh Pemahaman Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Terhadap Profesionalisme Kerja Wartawan "Galamedia"

0 13 1

Etika Pers Dan Kerja Jurnalistik Dalam Surat Kabar (Studi Etnometodologi Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau Jawa Pos)

11 70 201

Hubungan Keanggotaan Wartawan dalam Organisasi Pers dengan Pengetahuan tentang Kode Etik Jurnalistik (Studi Eksplanatif terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 16

SKRIPSI HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 3 19

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 11

KESIMPULAN DAN SARAN HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 141

PERAN PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA DALAM PENEGAKAN KODE ETIK JURNALISTIK TERHADAP WARTAWAN MEDIA SURAT KABAR DI SUMUT (Studi Kasus PWI Sumatera Utara).

1 10 26

PERS LOKAL DAN ETIKA JURNALISTIK (Studi Deskriptif tentang Penerapan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Media Cetak di Kota Solo).

0 0 9

Kode etik wartawan Kemerdekaan

0 0 2