Organisasi Pers Wartawan Kerangka Konsep I. Keanggotaan

20 dan apakah keterlibatannya dalam organisasi pers PWI memiliki hubungan dengan pengetahuan wartawan tentang kode etik jurnalistik.

II. Organisasi Pers

Dalam UU No.40 tahun 1999 Tentang Pers pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa organisasi pers adalah organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers. Organisasi pers sebagai organisasi profesi digambarkan sebagai suatu kelompok profesi yang saling menyatukan dalam suatu organisasi membentuk ikatan profesi yang disatukan karena latar belakang pendidikan yang sama dan memiliki keahlian yang sama sehingga tertutup bagi yang lain. Organisasi pers memiliki peranan yang penting karena dapat membantu institusi jurnalistik dalam mengembangkan pelaku profesi yang berada di dalamnya, di mana sebagian dari beban kerja pemimpin redaksi untuk membina personil dalam institusinya baik bidang teknis maupun etis diambil alih oleh organisasi profesi. Selain itu organisasi pers dapat digunakan untuk memperjuangkan hak serta menyuarakan kepentingan wartawan baik dalam proses negoisasi dengan pemerintah maupun pemilik modal. Organisasi pers yang dimaksud dalam penelitian ini adalah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia PWI. Penulis akan meneliti pengetahuan kode etik jurnalistik wartawan yang tergabung dalam PWI. Untuk mengetahui hubungan keanggotaan wartawan dalam organisasi pers dengan pengetahuan tentang kode etik jurnalistik, penulis akan mengukurnya melalui faktor-faktor individu anggota organisasi PWI di mana menurut Robbins faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi kinerja personel. 21 Faktor-faktor tersebut adalah karakteristik biografis, kemampuan, dan pembelajaran.

III. Wartawan

Wartawan atau yang bisa disebut juga sebagai jurnalis adalah orang yang bertugas melakukan kegiatan jurnalisme. Wartawan juga dapat didefinisikan sebagai jembatan, media, yang menghubungkan antara fakta dan pembaca. Sebagai jembatan, tugasnya adalah mengantarkan pesan yang diperoleh dari sekumpulan fakta ke hadapan sidang pembaca. Utuh. Tidak ditambah, tidak dikurangi. Tidak dimanipulasi, Kunto, 2006:11. Wartawan dalam penelitian ini adalah wartawan yang tergabung dalam organisasi pers PWI cabang Yogyakarta. IV. Pengetahuan Tentang Kode Etik Jurnalistik Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behaviour. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang Kode Etik Jurnalistik Indonesia KEJI milik Dewan Pers, di mana Dewan Pers merupakan lembaga independen yang berfungsi sebagai pelindung kemerdekaan pers. Penelitian ini juga akan mengukur faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan. Beberapa faktor tersebut adalah pengalaman, tingkat pendidikan, fasilitas, penghasilan, dan sosial budaya Notoatmodjo, 2003:24. Penulis membatasi pasal-pasal dalam KEJI yang digunakan untuk penelitian ini. Pasal-pasal KEJI yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasal yang mengatur mengenai teknis wartawan dalam membuat berita yaitu pasal 2, pasal 3, 22 pasal 5, pasal 6, pasal 7, pasal 10, pasal 11 dan pada poin penjelasan mengenai sanksi atas pelanggaran KEJI.

G. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pemahaman Wartawan Terhadap Kode Etik Jurnalistik (Studi Fenomenologi Pemahaman Wartawan Waspada Online Tentang Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia)

35 275 163

Pengaruh Pemahaman Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Terhadap Profesionalisme Kerja Wartawan "Galamedia"

0 13 1

Etika Pers Dan Kerja Jurnalistik Dalam Surat Kabar (Studi Etnometodologi Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau Jawa Pos)

11 70 201

Hubungan Keanggotaan Wartawan dalam Organisasi Pers dengan Pengetahuan tentang Kode Etik Jurnalistik (Studi Eksplanatif terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 16

SKRIPSI HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 3 19

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 11

KESIMPULAN DAN SARAN HUBUNGAN KEANGGOTAAN WARTAWAN DALAM ORGANISASI PERS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KODE ETIK JURNALISTIK (Studi Eksplanatif Terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 141

PERAN PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA DALAM PENEGAKAN KODE ETIK JURNALISTIK TERHADAP WARTAWAN MEDIA SURAT KABAR DI SUMUT (Studi Kasus PWI Sumatera Utara).

1 10 26

PERS LOKAL DAN ETIKA JURNALISTIK (Studi Deskriptif tentang Penerapan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Media Cetak di Kota Solo).

0 0 9

Kode etik wartawan Kemerdekaan

0 0 2