Kanker Payudara 1. Pengertian TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara 1. Pengertian

Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang tidak termasuk kulit payudara. Payudara secara umum terdiri dari dua tipe jaringan, jaringan glangular kelenjar dan jaringan stomalpenopang. Jaringan kelenjar mencakup kelenjar susu lobules dan saluran susu the milk passage, milk duct. Untuk jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat konektif. Payudara juga dibentuk oleh jaringan lymphatik, sebuah jaringan yang berisi sistem kekebalan yang bertugas mengeluarkan cairan serta kotoran selular. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut berada pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak dapatmengetahui secara pasti. Sel kanker payudara dapat bersembunyi didalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker Mulyani, 2013. Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau masa tunggal yang sering terdapat di daerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan. Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel sehingga sel tumbuh dan Universitas Sumatera Utara berkembang tanpa bisa dikendalikan. Penyebaran kanker payudara terjadi melalui kelenjar getah bening sehingga kelenjar getah bening aksila ataupun supraklavikula membesar. Kemudian melalui pembuluh darah kanker menyebar ke organ tubuh lain seperti hati, otak, dan paru-paru Olfah , 2013. 2. Tahapan Perkembangan Kanker Menurut Olfah 2013 tahapan perkembangan kanker payudara meliputi : a. Inisiasi Agen penyebab kanker merusak materi genetik sebuah sel. Pada tahap ini terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa virus, bahan kimia, radiasi atau sinar matahari tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap karsinogen bahkan pada gangguan fisik menahunpun dapat membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. b. Promosi Sel-sel yang rusak terpajan bahan kimia akan mempercepat proses pembelahan sel, diperlukan pajanan jangka panjang pada pemicu-pemicu ini agar kanker dapat berkembang dan faktor gizi diperkirakan memberikan kontribusi terbesar pada kanker tahap ini. c. Progresi Sel-sel menjadi sangat ganas dan mampu bermetastasis menyebar ke bagian-bagian tubuh lain. Pembentukan benjolan kanker merupakan suatu proses yang panjang mencakup rangkaian peristiwa biologis dari sel-sel Universitas Sumatera Utara payudara normal hingga menjadi benjolan kanker, diperlukan satu miliar sel untuk membentuk tumor ukuran 1 cm. Para peneliti meyakini bahwa kanker dapat tumbuh selama 8 tahun sebelum terdeteksi oleh sinar X. Sel-sel tumor payudara seiring berjalannya waktu dapat masuk ke peredaran darah dan ke sistem getah bening serta mulai tumbuh di organ-organ lain seperti hati, paru-paru atau tulang.

3. Klasifikasi Kanker Payudara

Kanker payudara dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain : a. Berdasarkan sifat serangannya terbagi menjadi dua yaitu : 1 Kanker Payudara Invasif Pada kanker payudara invasif, sel kanker merusak saluran serta dinding kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektif disekitarnya. Kanker dapat bersifat invasifmenyerang tanpa selalu menyebar metastatik ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh. 2 Kanker Payudara Non-Invasif Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak serta jaringan konektif disekitarnya. DCIS Ductal Carcinoma In Situ merupakan bentuk kanker payudara non-invasif yang paling umum terjadi sedangkan LICS Lobular Carsinoma In Situ lebih jarang terjadi tetapi justru lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya resiko kanker payudara. Universitas Sumatera Utara 3 Berdasarkan stadiumnya kanker payudara dibagi menjadi : 1 Stadium 0 Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer yaitu kanker tidak menyebar keluar ari pembuluhsaluran payudara dan kelenjar-kelenjar lobules susu pada payudara. 2 Stadium I Pada stadium ini tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah bening. 3 Stadium II A Pada stadium ini, diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak axillary limp nodes. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm, belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak axillary limp nodes. Tidak adanya tanda-tanda tumor pada payudara, tetapi ditemukan pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak. 4 Stadium II B Pada kondisi ini, diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tetapi tidak melebihi 5 cm, telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak. 5 Stadium III A Pasien pada kondisi ini, diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. Universitas Sumatera Utara 6 Stadium III B Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakanbisa juga luka bernanah di payudara dapat didiagnosis sebagai Inflamantory Breast Cancer. Dapat juga sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tetapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh. 7 Stadium III C Seperti stadium III, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening dalam group N3 kanker telah menyebar lebih dari 10 titik di saluran getah bening di bawah tulang selangka. 8 Stadium IV Pada stadium IV ukuran tumor dapat berapa saja, tetapi telah menyebar pada lokasi yang jauh, seperti tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

4. Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara belum diketahui secara pasti penyebabnya, ada beberapa faktor kemungkinannya, antara lain : a. Faktor Usia Semakin tua usia seorang wanita, maka resiko untuk menderita kanker payudara akan semakin tinggi. Pada usia 50-69 tahun adalah kategori usia paling beresiko terkena kanker payudara, terutama mereka yang mengalami menopause terlambat. b. Faktor Genetik Ada dua jenis gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang sangat mungkin menjadi faktor resiko pencetus kanker payudara. Bila ibu atau saudara wanita Universitas Sumatera Utara mengidap kanker payudara maka ada kemungkinan untuk memiliki resiko terkena kanker payudara dua kali lipat dibandingkan wanita yang lain yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang terkena kanker payudara. c. Penggunaan Hormon Estrogen Penggunaan hormon estrogen misalnya pada penggunaan terapi estrogen replacement, penggunaan terapi replacement mempunyai peningkatan resiko yang signifikan untuk mengidap penyakit kanker payudara. d. Gaya Hidup yang Tidak Sehat Jarang berolahraga atau kurang gerak, pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, merokok serta mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan resiko kanker payudara. e. Perokok Pasif Merupakan orang yang tidak merokok tetapi orang yang tidak sengaja menghisap asap rokok yang dikeluarkan oleh orang perokok seringkali di dengar perokok pasifterkena resiko dari bahaya asap rokok di banding perokok aktif. f. Penggunaan Kosmetik Bahan-bahan kosmetik yang bersifat seperti hormon estrogen beresiko menyebabkan peningkatan resiko mengalami penyakit kanker payudara, sehingga berhati-hatilah dalam penggunaan alat kosmetik untuk kesehatan diri kita. g. Penggunaan pil KB Penggunaan pil KB pada waktu yang lama dapat meningkatkan resiko terkena penyakit kanker payudara karena sel-sel yang sensitif terhadap Universitas Sumatera Utara rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas dan resiko ini akan menurun secara otomatis bila penggunaan pil KB berhenti.

5. Faktor Resiko Kanker Payudara

Hampir seluruh faktor resiko kanker payudara berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan estrogen yang tidak terpakai dan tersisa dalam tubuh ataupun estrogen yang tidak diimbangi dengan progesteron. Adapun faktor-faktor resiko kanker payudara, yaitu : a. Umur Sebagian besar wanita penderita kanker payudara berusia di atas 50 tahun. Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Pada wanita yang mengalami menopause terlambat, setelah umur 55 tahun dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Secara umum, resiko terkena kanker payudara mencapai puncaknya pada usia lebih dari 60 tahun. b. Usia saat menstruasi pertama menarche Jika seorang wanita mengalami menstruasi diusia dini, sebelum 12 tahun wanita akan memiliki peningkatan resiko kanker payudara. Karena semakin cepat seorang wanita mengalami pubertas maka makin panjang pula jaringan payudaranya dapat terkena oleh unsur-unsur berbahaya yang menyebabkan kanker seperti bahan kimia, estrogen ataupun radiasi. c. Penyakit fibrokistik Wanita dengan adenosis, fibroadenoma serta fibrosis tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker payudara. Sedangkan pada hiperplasis dan papiloma resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik resiko meningkat hingga 5 kali. Universitas Sumatera Utara d. Riwayat keluarga dengan kanker payudara Jika keluarga seperti ibu, saudara perempuan, adik, kakak mempunyai kanker payudara terutama sebelum usia 40 tahun resiko terkena kanker payudara lebih tinggi. e. Riwayat kanker payudara Seorang wanita yang pernah memiliki kanker di salah satu payudaranya, akan beresiko lebih tinggi untuk payudara lainnya juga akan terkena. f. Usia saat melahirkan anak pertama Semakin tua memiliki anak pertama, semakin besar resiko untuk terkena kanker payudara. Pada usia 30 tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak resiko terkena kanker payudara juga akan meningkat. g. Obesitas setelah menopause Seorang wanita yang mengalami obesitas setelah menopause, akan beresiko1,5 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan normal. h. Perubahan Payudara Hampir setiap wanita mengalami perubahan pada payudaranya. Sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Tetapi ada beberapa perubahan yang mungkin merupakan tanda-tanda kanker. Jika seorang wanita memiliki perubahan jaringan payudara yang dikenal sebagai hiperplasia atipikal sesuai hasil biopsi, maka seorang wanita memiliki peningkatan resiko kanker payudara. i. Terapi radiasi di dada Sebelum usia 30 tahun, seorang wanita yang harus menjalani terapi radiasi di dada termasuk payudara akan memiliki kenaikan resiko terkena Universitas Sumatera Utara kanker payudara. Semakin muda ketika menerima pengobatan radiasi, semakin tinggi resiko untuk terkena kanker payudara. j. Penggunaan hormon estrogen dan progestin Seorang wanita yang mendapatkan terapi penggantian hormon estrogen saja atau estrogen plus progestin selama lima tahun atau lebih setelah menopause akan memiliki peningkatan resiko mengembangkan kanker payudara. k. Mengkonsumsi alkohol Wanita yang sering mengkonsumsi alkohol akan beresiko terkena kanker payudara karena alkohol menyebabkan perlemakan hati, sehingga hati bekerja lebih keras dan lebih sulit memproses estrogen agar keluar dari tubuh. l. Mengkonsumsi makanan siap saji junk food Mengkonsumsi makanan siap saji atau junk food secara berlebihan dari usia dini dapat membuat tubuh menjadi gemuk, sehingga meningkatkan resiko terkena kanker payudara, lemak tubuh akan meningkat jika tidak diimbangi olahraga sehingga akan berlanjut resistansi insulin, akan menyebabkan keinginan untuk mengkonsumsi karbohidrat meningkat. Insulin yang dihasilkan bertambah seiring dengan pertambahan berat badan. Lemak pada tubuh yang berlebih akan berlanjut lebih banyak kadar estrogen sehingga pertumbuhan payudara dan menstruasi lebih cepat. m. Aktivitas fisik Penelitian terbaru dari women’s Health Initiative menemukan bahwa aktivitas fisik pada wanita menopause yang berjalan sekitar 30 menit per hari dikaitkan dengan penurunan 20 resiko kanker payudara. Namun, pengurangan resiko terbesar di antara wanita yang berberat badan normal. Universitas Sumatera Utara

6. Pengobatan

Pengobatan kanker payudara tergantung tipe dan stadium yang di alami penderita. Pada umumnya seseorang diketahui menderita penyakit kanker payudara ketika sudah stadium lanjut. Hal tersebut dikarenakan tentang kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan deteksi dini. Pengobatan kanker payudara itu sendiri meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi antibodi. Pengobatan ini bertujuan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilngkan gejala-gejalanya. Macam-macam pengobatan kanker payudara, yaitu : 1 Pembedahan Tumor primer biasanya dihilngkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilkukan pada tahapan penyakit, jenis tumor, uur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Seorang ahli bedah dapat mengangkat tumor serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain sedangkan mastektomi merupakan operasi pengangkatan payudara. 2 Terapi Radiasi Terapi radiasi ini dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. Terapi radiasi ini bertujuan untuk menyembuhkan atau mengecilkan kanker pada stadium dini. Ada bebrapa kanker yang sensitive pada radiasi dan untuk kasus kanker lain dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi atau sesudah operasi yang tujuannya untuk menjaga agar kanker tidak kambuh lagi. Terapi ini dapat juga digunakan bersamaan dengan kemoterapi. Efek pengobatan ini adalah tubuh menjadi lemah, warna kulit di sekitar payudara Universitas Sumatera Utara menjadi hitam, nafsu makan berkurang, hemoglobin dan leukosit cenderung menurun. 3 Terapi hormon Terapi hormon adalah bentuk pengobatan seluruh tubuh yang sangat efektif untuk menurunkan risiko reseptor hormon positif kanker payudara datang kembali atau berkembang. Terapi hormon dapat digunakan untuk menurunkan risiko kanker payudara jika berisiko tinggi, pada kanker payudara non-invasif digunakan untuk menurunkan risiko kanker datang kembali, penyakit metastatik lanjutan, pada kanker payudara invasif digunakan untuk menyusutkan tumor besar, dan menurunkan risiko kanker datang kembali setelah pengobatan pertama kanker payudara operasi, kemoterapi,dan radiasi. 4 Terapi bertarget Terapi kanker bertarget merupakan pengobatan kanker yang menetapkan sasaran ciri khusus sel kanker seperti protein dan enzim. Terapi bertarget tidak membahayakan sel sehat atau normal. Terapi bertarget berupa antibodi yang bekerja seperti antibodi yang dibuat sistem imun. Terapi bertarget disebut juga terapi bertarget imun. 5 Kemoterapi Berbeda dengan terapi radiasi dan pembedahan, kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan atau hormon. Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair, atau kapsul, atau melaluiinfus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh Mulyani, 2013. Universitas Sumatera Utara Banyak efek samping kemoterapi yang hilang setelah menyelesaikan kemoterapi. Selain itu, sebagian efek samping mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan atau lebih lama lagi untuk hilang sama sekali. Beberapa efek samping yang mungkin di alami adalah anemia, diare, kelelahan, masalah kesuburan, perubahan rambut, infeksi, kehilangan daya ingat, gejala-gejala menopause atau malah terjadi menopause, luka pada mulut dan kerongkongan, perubahan pada kuku, mual, neuropati atau masalah pada tangan dan kaki, perubahan dalam merasa dan membau, kering pada vagina, muntah, dan perubahan berat badan.

B. Keluarga 1. Pengertian Keluarga