Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan TINJAUAN PUSTAKA

D. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan ansietasanxiety adalah gangguan dalam perasaan affective yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas Realty Testing Ability RTA, masih baik, kepribadian masih tetap utuh tidak mengalami keretakan kepribadian splitting of personality , perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Gejala kecemasan baik yang sifatnya akut maupun kronik menahun merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan psychiatrikdisorder. Secara klinis gejala kecemasan di bagi dalam beberapa kelompok, yaitu: gangguan cemas menyeluruh generalized anxiety disorderGAD, gangguan panik panic disorder, gangguan phobic phobic disorder, dan gangguan obsesif-kompulsif obsessive-compulsive disorder. Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini baik akut maupun kronik mencapai 5 dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria adalah 2 banding 1. Dan diperkirakan antara 2-4 di antara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguan cemas PPDG-II, Rev.1983. 2. Tipe kepribadian pencemas Seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak mampu mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya. Tertapi pada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stessor psikososial, yang bersangkutan menunjukkan kecemasan juga, ditandai dengan corak atau tipe kepribadian pencemas, yaitu antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu, dan bimbang. b. Memandang masa depan dengan rasa was-was khawatir. c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum demam panggung. d. Sering merasa tidak berslah, menyalahkan orang lain. e. Tidak mudah mengalah, suka ngotot. f. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah. g. Seringkali mengeluh ini dan itu keluhan-keluhan somatik, keluhan berlebihan terhadap penyakit. h. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil dramatisasi. i. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu. j. Bila mengemukakan seuatu atau bertanya seringkali di ulang-ulang. k. Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris. Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan- keluhan fisik somatik dan juga tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian depresif, atau dengan kata lain batasannya seringkali tidak jelas.

3. Gejala klinis cemas

Keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut : a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan fikirannya sendiri, mudah tersinggung. b. Merasa tegang, tidak tenagn, gelisah, mudah terkejut. c. Takut sendirian, takut keramaian dan banyak orang. Universitas Sumatera Utara d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan. e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat. f. Keluhan-keluhan somatik misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging tinitus, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya. 4. Tingkat Kecemasan Dalam Ermawati 2014 ansietas atau kecemasan dapat di bagi berdasarkan tingkatannya yaitu : a. Ansietas ringan Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lpangan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkanpertumbuhan dan kreativitas. 1 Respon fisiologi a Sesekali napas pendek b Nadi dan tekanan darah naik c Gejala ringan pada lambumg d Muka berkerut dan bibir bergetas 2 Lapang persepsi melebar a Mampu menerima rangsangan yang kompleks b Konsentrasi pada masalah c Menjelaskan masalah secara efektif 3 Respon perilaku dan emosi a Tidak dapat duduk tenang b Tremor halus pada tangan Universitas Sumatera Utara c Suara kadang-kadang meninggi b. Ansietas sedang Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal penting saat itu dan menyampingkan hal lain. 1 Respon fisiologi a Sering napas pendek b Nadi ekstra systole dan tekanan darah naik c Mulut kering d Anorexia e Diarekonstipasi f Gelisah 2 Respon kognitif a Lapang persepsi menyempit b Rangsang luar tidak mampu diterima c Berfokus pada apa yang menjadi perhatian 3 Respon perilaku dan emosi a Gerakan tersentak-sentak meremas tangan b Bicara banyak dan lebih cepat c Susah tidur d Perasaan tidak aman c. Ansietas berat Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal lain. Universitas Sumatera Utara Individu tidak mampu lagi berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain. 1 Respon fisiologi a Napas pendek b Nadi dan tekanan darah naik c Berkeringat dan sakit kepala d Penglihatan kabur e Ketegangan 2 Respon kognitif a Lapan persepsi sangat sempit b Tidak mampu menyelesaikan masalah 3 Respon perilaku dan emosi a Perasaan ancaman meningkat b Verbalisasi cepat c Blocking d. Panik Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun telah diberikan pengarahan. 1 Respon fisiologi a Napas pendek b Rasa tercekik dan palpitasi c Sakit dada d Pucat e Hipotensi Universitas Sumatera Utara f Koordinasi motorik rendah 2 Respon kognitif a Lapang persepsi sangat sempit b Tidak dapat berfikir logis 3 Respon perilaku dan emosi a. Agitasi, mengaamuk dan marah b. Ketakutan, berteriak-teriak, blocking c. Kehilangan kendali atau kontrol diri d. Persepsi kacau Dadang, 2013.

E. Depresi 1. Pengertian