xliii
kental bisa dilihat di rumah Bali ini. Dengan baju adat Bali ini tunjukan bahwa wisatawan memang pernah menjadi orang Bali walaupan hanya sesaat akan tetapi
bisa mengabadikan dengan bidikan lensa kamera yang tentunya akan sangat diijinkan selain di ambil oleh seorang fotographer yang sudah berpengalaman yang sudah
termasuk dalam paket pakaian adat Bali. Daftar harga paket foto pakaian adat di Bali
Per Orang Couple
Pasangan Harga Termasuk
Rp 300.000 Rp 400.000
• Sewa pakaian adat
Bali •
Rias adat Bali •
5lembar foto ukuran 4 R
• CD foto
• Studio yang
bernuansa di Bali
b. Sumatera Barat
Selain Bali, pakaian adat di Sumatera Barat juga sudah menjadi atraksi wisata
bagi wisatawan yang berkunjung. Untuk wisatawan yang berkunjung ke kota Padang rasanya belum lengkap jika belum menyempatkan diri berkunjung ke Istano Basa
Pagaruyung, istana dengan bentuk rumah gadang nan megah, dilengkapi dengan
xliv
properti khas minang. Untuk tampilan luar, objek wisata ini dari jauh sudah terlihat megah dan indah, di mana terlihat sekali kesan terawat dan terjaganya.
Mengunjungi Istano Basa Pagaruyung di Batusangkar Sumatera Barat, wisatawan bisa mencoba menjadi penganten minang sehari. Di sana ada penyewaan
pakaian adat seperti pakaian penganten, pakaian datuk juga pakaian bundo kandung. Menggunakan baju adat yang disewa, karena untuk baju adat wanita ada aksesoris
kepala yang bernama suntiang yang cukup berat dan agak membuat gerak harus berhati-hati.
Istano Basa Pagaruyung, merupakan istananya raja kerajaan Pagaruyung di Batusangkar. Di tempat ini wisatawan bisa melihat banyak orang-orang yang
berpakaian penganten atau berpakaian datuk. Itu bukanlah anak daro dan marapulai, sebutan untuk penganten minang, atau juga bukan datuk atau penghulu adat. Itu
adalah wisatawan yang berkunjung dan mencoba pakaian-pakaian adat di tempat penyewaan pakaian yang ada di bawah istana ini.
Wisatawan bisa menyewa pakaian penganten lengkap dengan suntingnya, pakaian datuk dan bundo kandung
.
Peminatnya tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara. Berpakaian penganten semacam ini, tentunya akan menjadi
kenang-kenangan bagi wisatawan, saat balik ke kotanya ataupun ke negaranya. Untuk menyewa kostum adat pengantin minang, dengan biaya Rp 35 ribu per
orang, wisatawan sudah dapat mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya untuk wanita lengkap dengan suntiang, dan untuk lengkap dengan keris
dan pengikat kepala. Di sana juga disediakan jasa foto langsung jadi.
xlv
c. Tapanuli Selatan
Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah menyediakan infrastruktur, memperluas berbagai fasilitas, kegiatan koordinasi
antara pemerintah dengan pihak swasta, serta promosi. Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai
ragam sumber daya alam dan budaya sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata. Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata yang ada tersebar hampir di semua kecamatan. Salah
satu alternatif pengembangan objek wisata dan dapat dijadikan pilihan para wisatawan sebagai daerah tujuan wisata untuk dinikmati khususnya di Kabupaten
Tapanuli Selatan adalah objek wisata yang terkait dengan pariwisata alam. Di antara objek wisata yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan salah satu objek wisata yang
potensial adalah Danau Siais yang sampai sekarang masih terbengkalai pembangunannya dan potensi yang ada belum dimanfaatkan dengan optimal. Danau
Siais terletak Desa Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur yang berjarak 63 km dari Kota Padangsidimpuan.
Budaya juga merupakan salah satu unsur pendukung kegiatan pariwisata. Sumatera Utara juga telah terbukti banyak menarik minat wisatawan. Salah satu dari
wujud kebudayaan yang terdapat di Sumatera Utara khususnya di Tapanuli Selatan yaitu pakaian adat perkawinan batak Mandailing. Objek wisata budaya mempunyai
daya tarik karena memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Pakaian adat perkawinan ini merupakan salah satu ciri dari suku itu sendiri. Etnik Mandailing
pakaian adat perkawinan disebut dengan hampu dan bulang.
xlvi
Penganten Mandailing menggunakan pakaian adat yang didominasi warna merah, keemasan dan hitam. Pengantin pria menggunakan penutup kepala yang
disebut hampu atau mahkota yang dipakai raja-raja Mandailing di masa lalu, baju godang yang berbentuk jas, ikat pinggang warna keemasan dengan selipan dua pisau
kecil disebut bobat, gelang polos di lengan atas warna keemasan, serta kain samping dari songket Tapanuli. Sedangkan, pengantin wanita memakai penutup kepala disebut
bulang berwarna keemaasan dengan beberapa tingkat, penutup daerah dada yaitu kalung warna hitam dengan ornamen keemasan dan dua lembar selendang dari kain
songket, gelang polos di lengan atas berwarna keemasan, ikat pinggang warna keemasan dengan selipan dua pisau kecil, dan baju kurung dengan bawahannya
songket. Sesuai dengan perkembangan zaman pakaian adat ini telah banyak perubahan.
Sementara untuk pengantin wanita adat Batak Mandailing, mengenakan baju warna merah dengan hiasan bulang di atas kepalanya. Nanda merupakan pedagang pakaian
di kota Medan mengungkapkan, dahulunya pengantin wanita adat Mandailing memakai baju kurung merah dan pria jas hitam. Tapi sejak tahun 1890-an pengantin
wanita memakai kebaya merah. Berubahnya baju kurung menjadi baju kebaya juga belum diketahui alasannya. Menurut Nanda hal itu tidak termasuk tren karena busana
Mandailing mirip seperti Batak Toba hanya beda pada ulos dan aksesoris saja. Aksesoris busana penganten adat Mandailing aslinya logam mulia. Tapi kini tidak
lagi. Untuk penganten perempuan, ulos diselempangkan secara silang sehingga
mempelai wanita memakai 2 ulos sedangkan mempelai pria memakai 1 ulos saja.
xlvii
Sangat disayangkan pakaian adat perkawinan ini mengalami perubahan yang dapat menghilangkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, boleh saja pakaian adat
mengalami perubahan untuk dimodifikasi menambah keindahannya tetapi tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pakaian adat di Tapanuli Selatan merupakan salah satu kebudayaan yang bisa menjadi potensi sebagai atraksi wisata. Pakaian adat pada pesta perkawinan pada
suku Mandailing mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri yang dapat dijadikan atraksi wisata bagi wisatawan. Pakaian adat perkawinan mandailing ini dapat dikemas
dengan cara yang unik dan dengan rapi agar menarik wisatawan melihatnya dan mengenakan pakaian adat itu sebagai momen dokumentasi foto pernah menjadi
pengantin sehari dan dengan begitu dapat dijadikan sebagai atraksi wisata. Dengan cara memperkenalkan pakaian itu dan menyewakannya bagi para wisatawan untuk
menjadikan momen utuk berfoto, sebagaimana sesudahnya di Bali dan Sumatera Barat pakaian adat sudah menjadi atraksi wisata bagi wisatawan yang berkunjung di
sana. Sudah seharusnya itu dilakukan pemerintah setempat untuk mengangkat pakaian adat sebagai atraksi wisata untuk menjaga dan melestarikan serta
memperkenalkan adat budaya dari Tapanuli Selatan. Pemerintah setempat bekerja sama dengan dinas pariwisata dalam
mengembangkan kebudayaan dari Tapanuli Selatan, selain mengadakan pameran yang diadakan setiap tahunnya seperti di Pekan Raya Sumatera Utara di pameran ini
kebudayaan Mandailing serta pakaian adat selalu ditampilkan. Dengan begitu mampu mempromosikan pakaian adat ini dan juga harus menjadikan sebagai atraksi wisata
dengan menyewakan pakaian adat ini untuk para pengunjung yang datang. Selain itu
xlviii
khususnya di Tapanuli Selatan harusnya ada suatu museum yang dibangun untuk menyimpan barang peninggalan sejarah terutama mengenai pakaian adat penganten
ini dengan adanya museum itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung mengetahui kebudayaan Mandailing dan bisa mengenakan pakaian adat
dengan menyewanya, dengan begitu pakaian adat Mandailing dapat diperkenalkan, dipromosikan dan juga untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan agar tidak
hilang. Atraksi wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyak-
banyaknya, menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama dan memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung, menjadi sebuah
Daya Tarik Wisata bagi wisatawan sekaligus dapat dijadikan sebagai aset wisata budaya bagi dunia kepariwisataan di Indonesia. Begitupun pakaian adat suku Batak
Mandailing yang penuh dengan nuansa budaya yang tinggi dan keunikan serta keindahan sendiri mampu menarik wisatawan dengan dikemas secara baik oleh
pemerintah. Dan masyarakat sebagai pelaku utama atraksi budaya tidak dapat melepaskan
dari peran tersebut. Tanpa adanya dukungan masyarakat, berbagai upaya-upaya pemerintah tidak akan berarti. Memotivasi anggota keluarga untuk melestarikan
kebudayaan temurun supaya nilai-nilai kebudayaan itu tidak hilang tertelan dengan kecanggihan zaman.
xlix
4.3 Pengemasan Produk Wisata Pakaian Adat Mandailing