Sejarah Perkembangan Bank Berdasarkan Prinsip Operasi a Bank Konvensional

UU No.101998 memuat ketentuan baru mengenai pengelolaan bank berdasarkan hukum Islam, yang disebut dengan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Jadi pengertian bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

2.1.1 Sejarah Perkembangan Bank Berdasarkan Prinsip Operasi a Bank Konvensional

Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Pada 1958, pemerintah melakukan nasionalisasi bank milik Belanda mulai dengan Nationale Handelsbank NHB selanjutnya pada tahun 1959 yang diubah menjadi Bank Umum Negara BUNEG kemudian menjadi Bank Bumi Daya selanjutnya pada 1960 secara berturut-turut Escomptobank menjadi Bank Dagang Negara BDN dan Nederlandsche Handelsmaatschappij NHM menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN dan kemudian menjadi Bank Expor Impor Indonesia BEII. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara  Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia BI berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan pada tahun 1951.  Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkskrediet Bank, kemudian dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia BNI Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor exim, dipisahkan lagi menjadi: 1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968. 2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.  Bank Negara Indonesia BNI 46 Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 46.  Bank Dagang Negara BDN BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP Peraturan Pemerintah ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada di luar Bank Negara Indonesia Unit. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara  Bank Bumi Daya BBD BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handelsbank, kemudian menjadi Nationale Handelsbank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.  Bank Pembangunan Indonesia Bapindo  Bank Pembangunan Daerah BPD Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.  Bank Tabungan Negara BTN BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.  Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya BBD, Bank Dagang Negara BDN, Bank Pembangunan Indonesia Bapindo dan Bank Expor Impor Indonesia Bank Exim. Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999. a Bank Syariah Di Indonesia perbankan syariah baru muncul pertama pada tahun 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama IndonesiaMUI dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha muslim. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bank Muamalat sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90- an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. Kamudian, IDB memberikan suntikan dana sehingga pada periode 1999- 2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba. Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang- undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan serta lebih spesifiknya pada Peraturan Pemerintah N0 72 tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Sampai saat ini, pada tahun 2007, terdapat setidaknya 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia Persero dan Bank Rakyat Indonesia Persero. Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. Hanya saja, aset perbankan syariah periode Maret 2006 baru tercatat 1,40 persen dari total aset perbankan. Sedangkan untuk pertumbuhan asetnya, sistem perbankan Islam telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sebesar 74 per tahun selama kurun waktu 1998 sampai 2002 nominal dari Rp. 479 milyar pada tahun 1998 menjadi 2.718 milyar pada tahun 2001. Dana pihak ketiga telah meningkat dari Rp. 392 Milyar menjadi 1.806 milyar. Volume usaha mengalami pertumbuhan rata-rata pertahun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebesar 64,98 pada periode 2001-2003, bahkan pada tahun 2004 pertumbuhannya mencapai 80,56 . Dari sisi ekspansi untuk pembiayaan meningkat sebesar 101,08 dengan pertumbuhan dana yang dihimpun dari pihak ketiga sebesar 85,33. Berdasarkan perhitungan Bank Indonesia sampai akhir November 2004 rasio antara pembiayaan dan penghimpunan dana financing to deposit ratioFDR mencapai 104,81 dan ini merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan semua perbankan syariah di negara-negara lain. Angka LDR Loan Deposit Ratio mencapai tingkat yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional Indonesia yang mencapai rata-rata sebesar 48.

2.1.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional