commit to user
6
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Mortar
Mortar sering disebut juga mortel atau spesi adalah campuran yang terdiri dari pasir, bahan perekat serta air, dan diaduk sampai homogen. Pasir sebagai bahan
bangunan dasar harus direkatkan dengan bahan perekat. Bahan perekat yang digunakan dapat bermacam-macam, yaitu dapat berupa tanah liat, kapur, semen
merah bata merah yang dihaluskan, maupun semen potland. Dalam penelitian kali ini digunakan bubur kertas sebagai bahan tambahan, sehingga menghasilkan
mortar yang beratnya ringan yang biasa disebut beton kertas
papercrete
. Mortar dibagi berdasarkan jenis bahan ikatnya menjadi empat jenis, yaitu mortar
lempunglumpur, mortar kapur, mortar semen dan mortar khusus. a.
Mortar lumpur
Mortar lumpur diperoleh dari campuran pasir, lumpurtanah liat dengan air. Pasir, tanah liat dan air tersebut dicampur sampai rata dan mempunyai
kelecakan yang cukup baik. Jumlah pasir harus diberikan secara tepat untuk memperoleh adukan yang baik. Terlalu sedikit pasir menghasilkan mortar
yang retak-retak setelah mengeras sebagai akibat besarnya susutan pengeringan. Terlalu banyak pasir menyebabkan adukan kurang dapat melekat
dengan baik. Mortar jenis ini digunakan sebagai bahan tembok atau tungku api di pedesaan.
b. Mortar kapur
Mortar kapur dibuat dari campuran pasir, kapur, semen merah dan air. Kapur dan pasir mula-mula dicampur dalam keadaan kering kemudian ditambahkan
air. Air diberikan secukupnya untuk memperoleh adukan dengan kelecakan yang baik. Selama proses pelekatan kapur mengalami susutan sehingga jumlah
pasir yang umum digunakan adalah tiga kali volume kapur. Kapur yang dapat digunakan adalah
fat lime
dan
hydraulic lime
.
commit to user
7 c.
Mortar semen
Mortar semen merupakan campuran semen, pasir dan air pada proporsi yang sesuai. Perbandingan volume semen dan pasir bekisar pada 1 : 2 sampai
dengan 1 : 6 atau lebih tergantung penggunaannya. Mortar semen lebih kuat dari jenis mortar lain, sehingga mortar semen sering digunakan untuk tembok,
pilar, kolom atau bagian-bagian lain yang menahan beban. Karena mortar ini rapat air, maka juga sering digunakan untuk bagian luar dan yang berada di
bawah tanah. Dalam adukan beton atau mortar, air dan semen membentuk pasta yang disebut pasta semen. Pasta semen ini selain mengisi pori-pori
diantara butir-butir agregat halus, juga bersifat sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan, sehingga butiran-butiran agregat saling terikat
dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak atau padat .
d. Mortar khusus
Mortar khusus dibuat dengan menambahkan bahan khusus pada mortar kapur dan mortar semen dengan tujuan tertentu. Mortar ringan diperoleh dengan
menambahkan
asbestos fibres
,
jutes fibres
serat alami, butir – butir kayu, serbuk gergaji kayu, serbuk kaca dan lain sebagainya. Mortar khusus
digunakan dengan tujuan dan maksud tertentu, contohnya mortar tahan api diperoleh dengan penambahan serbuk bata merah dengan
aluminous cement
, dengan perbandingan satu
aluminous cement
dan dua serbuk batu api. Mortar ini biasanya di pakai untuk tungku api dan sebagainya.
Menurut Tjokrodimuljo 1996:126 mortar yang baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Murah. b. Tahan lama.
commit to user
8 c. Mudah dikerjakan diaduk, diangkat, dipasang dan diratakan.
d. Melekat dengan baik dengan bata, batu dan sebagainya. e. Cepat kering dan mengeras.
f. Tahan terhadap rembesan air. g. Tidak timbul retak-retak setelah dipasang.
Pemakaian mortar pada kondisi bangunan tertentu disyaratkan untuk memenuhi mutu adukan yang tertentu pula. Sebagai contoh untuk bangunan gedung
bertingkat banyak diisyaratkan menggunakan mortar yang kuat tekan minimumnya 3,0 Mpa.
2.2.2. Beton Kertas