Karakteristik Jalan TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

3. Kereb Kereb sebagai batas antara jalur lalulintas dan trotoar berpengaruh tehadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan. Kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalulintas, tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu. 4. Bahu Jalan perkotaan tanpa keren pada umumnya mempunyai bahu pada kedua sisi jalur lalulintasnya. Lebar dan kondisi permukaannya mempengaruhi penggunaan bahu, berupa penambahan kapasitas, dan kecepatan pada arus tertentu, akibat pertambahan lebar bahu, terutama kareana pengurangan hambatan samping yang disebabkan kejadian disisi jalan seperti kendaraan angkutan umum berhenti, pejalan kaki dan sebagainya. 5. Median Median yang direncanakan dengan baik meningkatkan kapasitas. 6. Alinemen jalan Lengkung horizontal dengan jari – jari kecil mengurangi kecepatan arus bebas. Tanjakan yang curam juga mengurangi kecepatan arus bebas. Karena secara umum kecepatan arus bebas didaerah perkotaan adalah rendah maka pengaruh ini diabaikan. b. Komposisi arus dan pemisah arah 1. Pemisahan arah laulintas Kapasitas jalan dua arah paling tinggi pada pemisah arah 50 – 50, yaitu jika arus pada kedua arah adalah sama pada periode yang dianalisa umumnya satu jam 2. Komposisi laulintas Komposisi lalulintas mempengaruhi hubungan kecepatan arus jika arus dan kapasitas dinyatakan dalan kendjam, yaitu tergantung pada rasio sepeda motor atau kendaraan berat dalam arus lalulintas. Jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang smp, maka kecepatan kendaraan ringan dan kapasitas smpjam tidak dipengaruhi oleh komposisi lalulintas. c. Pengaturan lalulintas Batas kecepatan jarang diberlakukan didaerah perkotaan diindonesia, dan karenanya hanya sedikit berpengaruh pada kecepatan arus bebas. Aturan lalulintas lainnya yang berpengaruh pada kinerja lalulintas yaitu dengan pembatasan parkir dan berhenti sepanjang sisi jalan, pembatasan akses tipe kendaraan tertentu, pembatasan akses dari lahan samping jalan dan sebagainya. d. Aktivitas samping jalan hambatan samping Banyak aktivitas samping jalan diindonesia sering menimbulkan konflik, kadang – kadang besar pengaruhnya terhadap arus lalulintas. Hambatan samping yang terutama dberpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah: 1. Pejalan kaki, 2. Angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti, 3. Kendaraan lambat misalnya becak, kereta kuda, dsb., 4. Kendaraan masuk dan keluar dari lahan disamping jalan. Kelas hambatan samping diatas dikelompokkan dalam lima kelas dari sangan rendah sampai sangan tinggi sebagai frekwensi kejadian hambatan samping sepanjang segmen jalan yang diamati. e. Prilaku pengemudi dan populasi kendaraan Ukuran Indonesia serta keanekaragaman dan tingkat perkembangan daerah perkotaan menunjukan bahwa perilaku pengemudi dan populasi kendaraan umur, tenaga, dan kondisi kendaraan, komposisi kendaraan adalah beraneka ragam. Karakteristik ini dimasukkan dalam prosedur perhitungan secara tidak langsung, melalui ukuran kota. Kota yang lebih kecil menunjukkan perilaku pengemudi yang kurang gesit dan kendaran yang kurang modern, menyebabkan kapasitas dan kecepatan yang lebih rendah pada arus tertentu, jika dibandingkan dengan kota yang lebih besar. 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Umum Pendekatan

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan dan analisis data yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997. Bagan alir yang menerangkan metodologi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian A Mulai Studi Literatur Penentuan Daerah Studi Pengumpulan Data Data Primer 1. Data kondisi geometrik jalan 2. Arus lalulintas survei pencacahan arus lalulintas 3. Kondisi lingkungan jalan 4. Waktu siklus eksisting 5. Panjang antrian Data Sekunder Data Jumlah Penduduk juta Provinsi D.I Yogyakarta Tahun 2016 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian lanjutan

B. Studi Literatur

Dalam penelitian ini sumber yang diambil berasal dari Alik Ansyori Alamsyah dengan bukunya Rekayasa , Siti Malkhamah dengan bukunya Survey, Lampu Lalulintas dan Pengantar Manajemen Lalulintas, Ahmad Munawar dengan bukunya Manajemen Perkotaan, dan Edward K Morlok dengan bukunya Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Manual Kapsitas Jalan Indonesia tahun 1997, serta dari jurnal-jurnal yang mendukung untuk kebutuhan penelitian. Jurnal yang menjadi sumber ialah jurnal yang berkaitan dengan simpang bersinyal jalan perkotaan.

C. Penentuan Daerah studi

Dalam penentuan daerah studi sendiri perlu adanya Pengamatan langsung dilapangan, pengamatan secara langsung dilapangan menghasilkan berbagai macam permasalahan yang terjadi yang menjadi latar belakang dalam penelitian. Penelitian ini terletak di simpangan bersinyal Demangan Jl. Jl. Laksada Adisucipto - Jl. Urip Sumoharjo - Jl. Munggur - Jl. Affandi Yogyakarta, lokasi penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2. A Analisis Data Pembahasan Selesai Kesimpulan dan Saran

Dokumen yang terkait

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL RINGROAD UTARA – AFFANDI – ANGGA JAYA SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 20

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT PENDOWO PURWOREJO ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT PENDOWO PURWOREJO (JALAN RAYA PURWOREJO KM 9).

0 4 13

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta.

0 3 22

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Analisis Karakteristik Dan Kinerja Simpang Empat Bersinyal (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo).

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Karakteristik Dan Kinerja Simpang Empat Bersinyal (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo).

0 2 4

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Analisis Karakteristik Dan Kinerja Simpang Empat Bersinyal (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo).

0 1 15

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL KEBAKKRAMAT.

0 0 5

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

0 1 9

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL PADA SIMPANG SONGHIN MERAWANG Tugas Akhir - Analisis kinerja simpang empat tak bersinyal pada Simpang Songhin Merawang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 2 17