Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu Hijau g = C
ua
– LTI x PR
Waktu siklus yang disesuaikan c = ∑g + LTI
waktu hijau g untuk lengan utara menggunakan persamaan sebagai berikut:
g = C
ua
– LTI x PR = 199,52
– 17 x 0,336 = 61 detik
Waktu siklus yang disesuaikan c dalam perancangan ulang jam puncak menggunakan persamaan:
c = ∑g + LTI = 188 + 17
= 200 detik
Dengan persamaan diatas didapat waktu hijau dan waktu siklus yang disesuikan dalam Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Perangcangan Ulang Waktu Siklus dan Hijau Alternatif 1 Sinyal
Lengan Tipe pendekat
Waktu detik Merah
Hijau Kuning
All red Fase 1
Utara Terlindung P
134 61
3 2
Selatan Kanan Terlindung P
134 66
Fase 2 Selatan Kiri
Terlindung P 162
33 3
2 Selatan Kanan
Terlindung P Fase 3
Timur Terlindung P
105 88
3 4
Waktu siklus detik 200
Gambar 4.6 Diagram Waktu Siklus Simpang Empat Bersinyal Demangan Setelah Dilakukan Perencanaan Ulang Pada Alternatif 1
a. Arus Jenuh S
Nilai arus jenuh S setelah penambahan waktu hijau pada simpang empat bersinyal Demangan disajikan dalam Tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13 Nilai Arus Jenuh Alternatif 1
Periode Waktu
Kode Pendekat
Faktor Penyesuaian Arus Jenuh
Dasar So smpjam
Arus Jenuh S
smpjam F
CS
F
SF
F
G
F
P
F
RT
F
LT
07.00 sd 08.00
U 1,05
0,925 1
1 1,000
1,00 1950
1893,94 S
1,05 0,926
1 1
1,000 0,98
2820 2696,09
S - RT 1,05
0,928 1
1 1,000
1,00 2820
2747,81 T
1,05 0,929
1 1
1,000 1,00
5520 5384,48
105 99
66 61
88 3
33 3
3 2
3 2
4 96
2 134
96
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
F as
e 3
F as
e 1 d
an 2
S -R
T F
as e
2 F
as e
1
Diagram Waktu Siklus Alternatif 1
Hijau Kuning
All Red Merah
b. Kapasitas dan Derajat Kejenuhan
1 Kapasitas C
Besarnya nilai kapasitas C tergantung pada arus jenuh dan rasio waktu hijau pada masing
– masing pendekat. Pada alternatif 1 dialakukan analis ulang dengan menggunakan
waktu sikus dan waktu hijau yang baru sehingga didapatkan hasil kapasitas seperti pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14 Kapasitas Simpang Alternatif 1
Periode Waktu
Kode Pendekat
Arus Jenuh S
Smpjam Arus
Lalulintas Q
Smpjam Rasio
Arus FR
Rasio Fase
PR Waktu
Hijau g
Detik Waktu
Siklus yang Disesuaikan
c Detik
Kapasitas Smpjam
07.00 sd
08.00 U
1893,94
539
0,284 0,336 61
200 582
S 2696,09
419
0,155 0,183 33
452 S-RT
2747,81
789
0,287 99
1363 T
5384,48
2194
0,407 0,481 88
2369
IFR
0,847
2 Derajat Kejenuhan DS
Nilai derajat kejenuhan DS dalam alternatif 1 dengan penambahan waktu siklus didapatkan hasil pada Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Derajat Kejenuhan DS Aternatif 1 Periode
Waktu Kode
Pendekat Tipe
Pendekat Arus
Lalulintas Q
Kapasitas Smpjam
Derajat Jenuh
07.00 sd 08.00
U P
539 582
0,926 S
P 419
452 0,926
S-RT P
789 1363
0,579 T
P 2194
2369 0,926
c. Panjang Antrian QL
Pajang antrian untuk alternatif 1 disajikan pada Tabel 4.16 berikut. Tabel 4.16 Panjang Antrian Alternatif 1
Periode Waktu
Kode Pendekat
Tipe Pendekat
Jumlah Smp yang
Tersisa dari Fase Hijau
NQ
1
Jumlah Smp yang Datang
Selama Fase Merah NQ
2
NQ
TOTAL
NQ
MAX
Panjang Antrian QL
m
07.00 sd
08.00 U
P 4,72
28,90 33,61
28 86
S P
4,53 22,88
21,41 24
102 S-RT
P 0,19
30,89 31,08
25 106
T P
5,42 114,90
114,90 89
193
d. Kendaraan Henti NS
Untuk hasil perhitungan Kendaraan Henti NS alternatif 1 dapat dilihat pada Tabel 4.17 di bawah ini :
Tabel 4.17 Kendaraan Henti NS Alternatif 1 Periode
Waktu Kode
Pendekat Tipe
Pendekat Angka Henti NS
smp Jumlah Kendaraan
Henti N
sv
07.00 sd 08.00
U
P 1,014
546
S
P 1,062
445
S-RT
P 0,640
505
T
P 0,891
1954 NS
TOT
0,82 e.
Tundaan Untuk hasil perhitungan tundaan pada simpang empat bersinyal
Demangan dengan alternatif 1 dapat dilihat pada Tabel 4.18 di bawah ini :
Tabel 4.18 Tundaan Kendaraan Alternatif 1
Periode Waktu
Kode Pendekat
Tundaan Tundaan
Lalulintas Rata-Rata
DT Tundaan
Geometrik Rata-Rata
DG Tundaan
Rata- Rata
D Tundaan
Total smp.det
Tundaan Rata
– rata Simpang
detsmp Tingkat
Pelayanan Simpang
07.00 sd
08.00 U
96,173 3,998
100,171 53941,87
66,90 F
S 117,858
4,250 122,107
51163,02 S-RT
36.008 4,720
40,728 32126,22
T 61,047
3,738 64,785
142113,41
Berdasarkan perhitungan alternatif I dengan perancangan ulang waktu siklus dengan menambah waktu hijau disetiap lengan, didapatkan nilai waktu
siklus sebesar 200 detik, dengan waktu hijau g pada fase 1 Lengan Utara dan Selatan belok kanan
– 61 detik, fase 2 Lengan Selatan – 33 detik, dan fase 3 Lengan Timur
– 88 detik. Alternatif I didapatkan nilai DS untuk lengan Utara dan Timur lebih rendah dari analisis kondisi eksisting sedangkan lengan
Selatan, mengangalami kenaikan, dan untuk nilai tundaan rata-rata D pada simpang menurun.
2. Alternatif 2 Penambahan Lebar Efektif dan Perancangan Ulang Waktu Siklus
Pada alternatif 2 dilakukan Penambahan Lebar efektif pada lengan Utara, Timur dan Selatan Kiri serta dilakukan kembali Perancangan Ulang Waktu
Siklus, adapun lebar efektif pada lengan Utara dengan menambah 1 m, untuk lebar efektif lengan Timur sebesar 1 m, sedangkan untuk lengan Selatan lebar
efektif Selatan kiri sebesar 0,5 m dengan mengurangi lebar efektif Selatan kanan sebesar 0,5. Seperti pada alternatif 1, nilai Waktu Hijau g dan Waktu
siklus yang disesuaikan c tidak menggunakan nilai pada kondisi eksisting akan tetapi dengan menggunakan persamaan dibawah ini:
Waktu Hijau g = C
ua
– LTI x PR Waktu siklus yang disesuaikan
c = ∑g + LTI
Gambar 4.7 Kondisi Geometrik Simpang Empat Bersinyal Demangan Setelah Dilakukan Pelebaran
Gambar 4.8 Potongan Melintang Lengan Utara Alternatif 2
Gambar 4.9 Potongan Melintang Lengan Selatan Alternatif 2
Gambar 4.10 Potongan Melintang Lengan Timur Alternatif 2 Tabel 4.19 Data Geometrik Simpang Empat Bersinyal Demangan Alternatif 2
Nama Jalan Pendekat m
Lebar Pendekat
Lebar Masuk
Lebar Keluar
Lebar LTOR
Jl. Affandi U 7,5
4,5 16,4
3 Jl. Munggur S Kiri
5,2 5,2
5,6 Jl. Munggur S Kanan
4,2 4,2
8,3 Jl. Laksada Adisucipto T
10,2 10,2
16,4
waktu hijau g untuk lengan utara menggunakan persamaan sebagai berikut:
g = C
ua
– LTI x PR = 106,37
– 17 x 0,205 = 26 detik
Waktu siklus yang disesuaikan c dalam perancangan ulang jam puncak menggunakan persamaan:
c = ∑g + LTI = 90 + 17
= 107 detik Dengan persamaan diatas didapat waktu hijau dan waktu siklus yang
disesuikan dalam Tabel 4.20 berikut. Tabel 4.20 Perangcangan Ulang Waktu Siklus dan Hijau Alternatif 2
Sinyal Lengan
Tipe Pendekat Waktu detik
Merah Hijau
Kuning All red Fase 1
Utara Terlindung P
76 26
3 2
Selatan Kanan Terlindung P
76 31
Fase 2 Selatan Kiri
Terlindung P 84
18 3
2 Selatan Kanan
Terlindung P Fase 3 Timur
Terlindung P 54
46 3
4 Waktu siklus detik
107
Gambar 4.11 Diagram Waktu Siklus Simpang Empat Bersinyal Demangan Setelah Dilakukan Perencanaan Ulang Pada Alternatif 2
54 49
31 26
46 3
18 3
3 2
3 2
4 53
2 76
53
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 Fase 3
Fase 1 dan 2 S-RT
Fase 2 Fase 1
Diagram Waktu Siklus Alternatif 2
Hijau Kuning
All Red Merah
a. Arus Jenuh S
Nilai arus jenuh S setelah dilakukan pelebaran pada lengan Utara dan Timur serta penambahan waktu hijau pada simpang empat bersinyal
Demangan disajikan dalam tabel 4.21 berikut. Tabel 4.21 Nilai Arus Jenuh Alternatif 2
Periode Waktu
Kode Pendekat
Faktor Penyesuaian Arus Jenuh
Dasar So smpjam
Arus Jenuh S
smpjam F
CS
F
SF
F
G
F
P
F
RT
F
LT
07.00 sd 08.00
U 1,05
0,925 1
1 1,000
1,00 2430
2622,38 S
1,05 0,926
1 1
1,000 0,98
3120 2982,91
S - RT 1,05
0,928 1
1 1,000
1,00 2520
2455,49 T
1,05 0,929
1 1
1,000 1,00
6000 5669,75
b. Kapasitas dan Derajat Kejenuhan
1. Kapasitas C
Besarnya nilai kapasitas C tergantung pada arus jenuh dan rasio waktu hijau pada masing
– masing pendekat. Pada alternatif 2 dialakukan analis ulang dengan penambahan lebar
efektif pada lengan utara dan timur dan menggunakan waktu sikus dan waktu hijau yang baru sehingga didapatkan hasil kapasitas seperti pada
Tabel 4.22 berikut. Tabel 4.22 Kapasitas Simpang Alternatif 2
Periode Waktu
Kode Pendekat
Arus jenuh S
Smpjam Arus
Lalulintas Q
Smpjam Rasio
Arus FR
Rasio Fase
PR Waktu
Hijau g
Detik Waktu Siklus
yang Disesuaikan
c Detik
Kapasitas Smpjam
07.00 sd
08.00 U
2622,38
539
0,205 0,288
26 107
631 S
2982,91
419
0,140 0,197
18 491
S-RT 2455,49
789
0,321 49
1124 D
5969,75
2194
0,367 0,515
46 2569
IFR
0,713
2. Derajat Kejenuhan DS
Nilai derajat kejenuhan DS dalam alternatif 2 dengan penambahan lebar efektif pada lengan utara dan timur dan menggunakan waktu sikus
dan waktu hijau yang baru didapatkan hasil pada Tabel 4.23 berikut.
Tabel 4.23 Derajat Kejenuhan DS Aternatif 2 Periode
Waktu kode
Pendekat Tipe
Pendekat Arus
Lalulintas Q
Kapasitas Smpjam
Derajat Jenuh
07.00 sd 08.00
U P
539
631
0,854 S
P 419
491
0,854 S-RT
P 789
1124
0,701 T
P 2194
2569
0,854 c.
Panjang Antrian QL Pajang antrian untuk alternatif 2 disajikan pada Tabel 4.24 berikut.
Tabel 4.24 Panjang Antrian Alternatif 2
Periode Waktu
Kode Pendekat
Tipe Pendekat
Jumlah Smp yang
Tersisa dari Fase Hijau
NQ
1
Jumlah Smp yang Datang
Selama Fase Merah NQ
2
NQ
TOTAL
NQ
MAX
Panjang Antrian QL
m
07.00 sd
08.00 U
P 2,31
15,30 17,61
16 71
S P
2,28 12,11
14,38 14
54 S-RT
P 0,67
18,72 19,40
17 81
T P
2,39 58,72
61,12 48
94
d. Kendaraan Henti NS
Untuk hasil perhitungan Kendaraan Henti NS alternatif 2 dapat dilihat pada Tabel 4.25 di bawah ini :
Tabel 4.25 Kendaraan Henti NS Alternatif 2 Periode
Waktu Kode
Pendekat Tipe
Pendekat Angka Henti NS
smp Jumlah Kendaraan
Henti N
sv
07.00 sd 08.00
U
P 0,990
533
S
P 1,040
436
S-RT
P 0,745
587
T
P 0,844
1851 NS
TOT
0,81 e.
Tundaan Untuk hasil perhitungan tundaan pada simpang empat bersinyal
Demangan dengan alternatif 1 dapat dilihat pada Tabel 4.26 di bawah ini :
Tabel 4.26 Tundaan Kendaraan Alternatif 2
Periode Waktu
Kode Pendekat
Tundaan Tundaan
Lalulintas Rata-Rata
DT Tundaan
Geometrik Rata-Rata
DG Tundaan
Rata-Rata D
Tundaan Total
smp.det Tundaan
Rata – rata
Simpang detsmp
Tingkat Pelayanan
Simpang
07.00 sd
08.00 U
52,061 4,002
56,081 30156,77
37,62 D
S 60,171
4,158 64,329
26953,99 S-RT
25,312 4,511
29,822 23523,94
T 30,806
3,626 34,431
75528,87
Berdasarkan perhitungan alternatif 2 dengan penambahan lebar efektif pada pendekat Utara sebesar 1 m, lengan Timur 1 m, lengan Selatan kiri sebesar 0,5
m dengan mengurangi lebar efektif Selatan kanan sebesar 0,5 serta perancangan ulang waktu siklus dengan menambah waktu hijau disetiap lengan, didapatkan
nilai waktu siklus sebesar 107 detik, dengan waktu hijau g pada fase 1 Lengan Utara dan Selatan belok kanan
– 26 detik, fase 2 Lengan Selatan – 18 detik,
dan fase 3 Lengan Timur – 46 detik. Alternatif 2 didapatkan nilai DS untuk
lengan Utara dan Timur lebih rendah dari analisis kondisi eksisting dan alternatif 1, sedangkan lengan Selatan mengangalami kenaikan dan untuk nilai
tundaan rata-rata D pada simpang menurun baik dari kondisi eksisting maupun dari alternatif 1.
Hasil perbandingan antara kondisi eksisteng dengan alternatif 1 dan alternatif 2 dirangkum dalam Tabel 4.27 berikut.
Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Analisis Kondisi Eksistig, Alternatif 1 dan Alternatif 2
No. Analisis
Kode Pendekat
Q smpjam
C smpjam
DS Antrian
m Tundaan
Rata-rata detsmp
Tundaan Simpang
Rata-rata detsmp
Tingkat Pelayanan
Simpang
1.
Kondisi Eksisting
U 539
464 1,160
277 361,371
122,44 F
S 419
529 0,793
60 52,241
S-RT 789
1347 0,586
68 23,840
T 2194
2112 1,039
170 126,012
2.
Alternatif 1 Perancangan
Ulang Waktu Siklus
U 539
582 0,926
172 100,171
67,01 F
S 419
452 0,926
77 122,107
S-RT 789
1363 0,579
85 40,728
T 2194
2369 0,926
191 64,785
3.
Alternatif 2 Penambahan
Lebar Efektif dan Perancangan
Ulang Waktu Siklus
U 539
631 0,854
71 56,081
37,62 D
S 419
491 0,854
54 64,329
S-RT 789
1124 0,701
81 30,551
T 2194
2569 0,854
94 34,431
Berdasarkan tabel perbandingan antara kondisi eksisting, alternatif 1 dengan solusi perancangan ulang waktu siklus dan alternatif 2 dengan solusi
penambahan lebar efektif serta perancangan ulang waktu siklus, didapat solusi terbaik yang dapat dilakukan yaitu salah satunya dengan dilakukan pelebaran
perkerasan pada lengan utara dan timur serta dilakukan kembali perancangan ulang waktu siklus, karena memiliki nilai Derajat Kejenuhan DS dan Tundaan
lebih baik dari kondisi eksisting.
70