NDE. Informant of this research is 6 people who meet the research criteria which are ever survived in facing illness with death risk or ever had a severe
accident and sentenced to be unable to survive but somehow survive, 17 years old and older and willing to be the informant of the research. Researcher concludes
Near-Death Experience is an event of approaching death by involving alterations of attitude, activity, and thought. Near-Death Experience is initiated by cognitive
element as the event before the incident for example daydreaming, recalling hisher parents, followed by transcendental element which occurs during the event
of NDE like seeing white figure, witnessing light, seeing himher selves, meeting with decreased family and then followed by emotional element like feeling
pleased, and unconditional love, and has an aftereffect like undergoing hisher life sincerely, able to accept hisher life, and lessening of fear toward death.
Keywords: Near-Death Experience, cognitive element, emotion element, transcendental element
1. PENDAHULUAN
Pengalaman yang sering kali disebut pengalaman dekat dengan kematian atau Near-Death Experience NDE dialami oleh sebagian individu. Para peneliti
menggunakan istilah pengalaman dekat dengan kematian untuk merujuk pada suatu pengalaman orang yang secara klinis mati namun kembali hidup, suatu
pengalaman dari orang yang dianggap dekat dengan kematian, dan pengalaman yang membawa pada perubahan personal, baik apakah orang itu telah didekati
kematian atau tidak Greyson, 1998. Pengalaman semacam ini sering kali disebabkan oleh penyakit yang parah, kerusakan organ vital karena kecelakaan,
atau keadaan seperti tidak dapat menghindari kematian. Lommel 2006 menjelaskan bahwa banyak keadaan yang dideskripsikan
pada saat NDE dilaporkan, seperti gagal jantung, trauma setelah kehilangan banyak darah, koma pasca cidera otak traumatis atau intra-cerebral haemorrhage,
hampir tenggelam. Kejadian pengalaman dekat dengan kematian dan pengaruhnya pada pasien terlihat mirip diseluruh dunia, antar budaya dan sepanjang waktu.
Peristiwa pengalaman dekat dengan kematian secara frekuensi meningkat karena tingkat keselamatan yang naik disebabkan oleh kemajuan pengobatan modern
Lommel, 2006. Pengalaman dekat dengan kematian dapat didefinisikan sebagai memori dari seluruh kesan pada saat keadaan khusus kesadaran yang telah
dilaporkan, termasuk jumlah elemen spesifik seperti pengalaman keluar dari tubuh, perasaan senang, melihat terowongan, cahaya, keluarga yang telah mati,
2
atau kilasan kehidupan Lommel et al, 2001. Pengalaman dekat dengan kematian telah menarik perhatian beberapa
peneliti salah satunya Lommel 2001. Lommel meneliti kontinuitas kesadaran pengalaman dekat dengan kematian pada individu yang berhasil selamat dari
penyakit gagal jantung. Lommel menjelaskan kesadaran dapat dialami secara independen dari fungsi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan besar dalam
paradigma ilmiah pengobatan, dan bisa memiliki implikasi praktis dalam masalah medis dan etis. Matamua 2013 membahas tiga karakteristik penting dari NDE
yaitu hilangnya rasa takut akan kematian, trauma psikologis, dan kemampuan kesadaran kompleks kemampuan yang mendukung klaim dari penelitian ini.
Natasha menyimpulkan bahwa kurangnya pemahaman dan kesadaran akan psikologi kematian terus meresap pada banyak masyarakat. Kurangnya
pemahaman ini masih dilanjutkan oleh etos medis yang melihat kematian sebagai kegagalan, musuh, dan sesuatu yang harus dihindari dengan segala cara.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas, peneliti memberikan judul penelitian ini sebagai “Dinamika Psikologis Pengalaman Dekat dengan
Kematian Near-Death Experience”.
2. METODE PENELITIAN