LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Biaya Operasional Pendidikan Siswa Berbasis Web Pada SD Praja Mukti Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN
BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN SISWA
BERBASIS WEB PADA SD PRAJA MUKTI
SURABAYA
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
YOMANDA MAULANA HANTORO 13410100093
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
xi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ...6
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 7
2.1 Sejarah Sekolah ... 7
2.2 Logo SD Praja Mukti Surabaya ... 8
2.3 Nama-Nama Kepala Sekolah ... 8
2.4 Visi dan Misi ... 10
2.5 Struktur Organisasi Sekolah ... 10
BAB III LANDASAN TEORI ... 13
(3)
xii
3.1.1 Sistem ... 13
3.1.2 Informasi ... 13
3.2 Biaya Operasional Pendidikan ... 14
3.2.1 Pengelolaan BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya ... 14
3.2.2 Tahapan Pembayaran BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya ... 14
3.3 Internet ... 15
3.4 Aplikasi Web ... 15
3.5 Website ... 16
3.6 Diagram Alir Dokumen (Document Flowchart) ... 16
3.7 Diagram Alir Sistem (System Flowchart) ... 17
3.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 20
3.8.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 20
3.8.2 Diagram Rinci ... 21
3.8.3 Diagram Level 0 ... 22
3.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 24
3.9.1 Entity ... 25
3.9.2 Attribute ... 26
3.9.3 Keys ... 27
3.9.4 Relationship ... 28
3.10 Relation ... 29
3.11 HTML ... 31
3.12 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 31
3.13 PhpMyAdmin ... 32
(4)
xiii
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 33
4.1 Analisis Sistem ... 34
4.2 Desain Sistem ... 36
4.2.1 System Flowchart ... 37
4.2.2 Context Diagram ... 44
4.2.3 Data Flow Diagram ... 45
4.2.4 Conceptual Data Model (CDM) ... 46
4.2.5 Physical Data Model (PDM) ... 47
4.2.6 Database Management System ... 48
4.3 Kebutuhan Sistem ... 52
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 53
4.3.2 Perangkat Lunak (Software) ... 53
4.4 Implementasi Sistem ... 53
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional ... 54
BAB V PENUTUP ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 79
(5)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi telah memasuki babak baru. Di mana perkembangan teknologi informasi ini sangatlah maju pesat sehingga memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat luas. Dimulainya era globalisasi ini juga telah berpengaruh besar dalam perkembangan teknologi informasi. Pada era globalisasi ini teknologi informasi dapat membantu masyarakat luas agar lebih mudah dan praktis dalam mendukung berbagai kegiatan. Kemudahan yang diperoleh dari pesatnya perkembangan teknologi informasi ini memunculkan beberapa teknologi informasi baru dan akan terus berkembang seiring dengan banyak manfaat yang diperoleh dari teknologi informasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi mulai dari internet, media sosial, website, sistem informasi, dan lain–lainnya. Dari beberapa perkembangan teknologi informasi tersebut, website adalah salah satu dari pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website dapat berupa kumpulan–kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi berupa teks, data, gambar, animasi, suara, video, dan gabungan dari kesemuanya, baik bersifat statis maupun dinamis. Website pada saat sekarang ini sangatlah dibutuhkan oleh instansi–instansi
(6)
pelayanan publik untuk masyarakat umum seperti pelayanan administratif, pelayanan barang, dan pelayanan jasa agar pelayanannya dapat lebih maksimal.
Salah satu instansi publik dibidang pelayanan pendidikan ini adalah Yayasan Praja Mukti. Instansi publik yang membawahi tiga lembaga pendidikan, yaitu TK, SD, dan SMP. Yayasan ini berdiri sejak tahun 1971 berlokasi di daerah Kupang Krajan Surabaya dan baru pada tahun 1975 Yayasan tersebut pindah ke Jalan Kupang Segunting III/12–C Surabaya. TK Praja Mukti memiliki dua tingkatan yaitu TK A dan TK B, sedangkan SD Praja Mukti memiliki enam tingkatan yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, dan SMP Praja Mukti memiliki tiga tingkatan yaitu kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Jadi dalam satu komplek Yayasan tersebut terdapat tiga lembaga pendidikan.
Dalam pengelolaan sehari–hari, SD Praja Mukti membutuhkan dana atau biaya, yaitu Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Dalam pengelolaan BOP dilakukan dengan cara yaitu pertama para siswa dibuatkan kartu investasi yang berbentuk dokumen kertas dan dibagikan kepada para siswa setiap tanggal 10 pada bulan itu. Siswa yang telah menerima kartu investasi untuk pembayaran BOP dikenakan biaya senilai Rp 80.000. Selanjutnya siswa melakukan pembayaran paling lambat tanggal 10 pada bulan selanjutnya kepada wali kelas masing–masing. Kemudian wali kelas menyerahkan uang pembayaran tersebut kepada Bagian Bendahara SD Praja Mukti. Selanjutnya, Bagian Bendahara bersama Bagian Tata Usaha akan melakukan rekapitulasi pembayaran tersebut sehingga dapat diketahui siswa yang sudah membayar dan siswa yang belum membayar. Jika ada siswa yang mempunyai tunggakan pembayaran BOP, maka akan dilakukan penagihan pada saat penerimaan rapor Ujian Tengah Semester (UTS) atau pada saat penerimaan
(7)
rapor Ujian Akhir Semester (UAS) karena persyaratan untuk dapat menerima rapor adalah pelunasan BOP.
Dalam mengelola BOP Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha sering mengalami kesulitan untuk melakukan proses rekapitulasi BOP, sering harus mencari–cari berkas BOP sekolah yang berbentuk kartu investasi untuk direkap dalam sebulan siapa saja siswa dan berapa banyak siswa yang telah membayar dan apakah ada siswa yang belum membayar BOP. Terkadang karena ketidakmampuan teknis dan keterbatasn manusia terjadi salah perekapan dan hilangnya kartu investasi tersebut sebagai salah satu bukti bahwa siswa tersebut telah membayar.
Dari masalah yang dialami oleh SD Praja Mukti tentang pengelolaan BOP dibutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat membantu bahkan lebih mengoptimalkan kinerja mereka yaitu dengan website dinamis. Disini website dinamis untuk pengelolaan BOP yaitu halaman website dapat membuat, memperbarui, dan menghapus data siswa yang diinginkan untuk lebih memudahkan dalam rekapitulasi BOP dan tidak lagi menggunakan dokumen kartu investasi yang gampang hilang dan rusak. Dengan adanya website yang terintegrasi dengan database siswa maka tidak adanya lagi kehilangan data dan lain sebagainya yang dapat merugikan pihak SD Praja Mukti. Di dalam website tersebut juga disediakan informasi untuk mengetahui siapa saja siswa yang sudah membayar BOP dan siapa saja siswa yang belum membayar BOP.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi pengelolaan biaya
(8)
operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya sehingga memudahkan Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melihat informasi siswa yang telah membayar dan belum membayar BOP.
1.3 Batasan Masalah
Dalam perancangan sistem berbasis website ini, maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal berikut:
a. Aplikasi dibangun berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan database yang digunakan adalah phpMyAdmin.
b. Tidak menangani kegiatan transaksi maupun akuntasi sekolah SD Praja Mukti Surabaya.
c. Tidak menangani tentang perhitungan pembayaran BOP hanya memberikan informasi pengelolaan BOP.
1.4 Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang hendak dicapai penulis dalam Kerja Praktik ini:
1. Merancang bangun aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti.
2. Memudahkan Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha SD Praja Mukti Surabaya dalam melihat informasi siswa yang telah membayar dan belum membayar BOP.
3. Tidak perlu lagi menggunkana kartu investasi yang berbentuk dokumen kertas.
(9)
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis kedapatan pada bagian pengelolaan BOP, penulis mengobservasi pada Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha bagaimana mereka menjalankan proses bisnis mereka setiap hari mulai dari memberikan kartu investasi untuk membayar siswa sampai rekapitulasi kartu investasi. Setelah beberapa hari melakukan observasi penulis mendapatkan permasalahn yang dihadapi oleh Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha yaitu seringnya hilang kartu investasi tersebut sehingga rekapitulasi menjadi terhambat dan harus mengetahui data siswa siapa saja yang sudah membayar dan belum membayar dengan menanyakan kepada wali kelas masing–masing. Dengan permasalahan yang dihadapi oleh pihak Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha tersebut penulis ingin sekali:
1. Mengetahui proses bisnis di SD Praja Mukti, bagaimana mereka melakukan kegitatan sehari–hari mulai dari administrasi sampai menjalankan kegiatan mengajar siswa disana.
2. Membantu memberikan kemudahan dalam pengelolaan BOP dengan membuatkan website pengelolaan BOP. Website ini sudah terintegrasi dengan database maka data siswa siapa saja yang sudah membayar dan belum membayar BOP tidak akan mudah hilang dan dalam melakukan rekepitulasi pihak Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha tidak bingung lagi jika kehilangan dokumen-dokumen tersebut.
3. Memberikan bantuan kepada Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melakukan pengelolaan BOP.
(10)
1.6 Sistematika Penulisan 1.6.1 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang yang melandasi studi kasus ini serta perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan yang mendeskripsikan semuanya menjadi pengantar.
1.6.2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dibahas tentang sejarah sekolah, logo sekolah, visi dan misi serta struktur organisasi yang berhubungan langsung dengan SD Praja Mukti Surabaya.
1.6.3 BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang terkait dengan pembahasan berkaitan dengan materi yang ada.
1.6.4 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
Pada bab ini akan menjelaskan tentang semua pekerjaan yang dilakukan selama Kerja Praktik yaitu meliputi perencanaan (studi lapangan dan studi kepustakaan), mendesain sistem (system flow, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), conseptual data model (CDM) dan physical data model (PDM), database management system (DBMS), interface dan penggunaan). 1.6.5 BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan pembahasan yang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangannya.
(11)
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
2.1 Sejarah Sekolah
SD Praja Mukti Surabaya pada awal berdirinya bernama Yayasan Taman Putra Indonesia (TPI) yang membawahi dua instansi pendidikan yaitu TK dan SD. Pada awal berdiri, Yayasan tersebut terletak di daerah Kupang Krajan Surabaya. Pendiri Yayasan TPI adalah seorang Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada zaman orde baru yang bernama Bapak Hari Mulyono berserta istri yang ikut membantu dalam mendirikan Yayasan TPI. Pada tahun1971, Yayasan TPI berubah menjadi Yayasana Praja Mukti dan berpindah tempat di daerah Kupang Segunting.
Pada awal perubahan dari SD TPI menjadi SD Praja Mukti, SD Praja Mukti dibagi menjadi dua yaitu SD Praja Mukti 1 dan SD Praja Mukti 2. Pada SD Praja Mukti 1 memiliki kepala sekolah yang bernama Bapak Raden Enan Hariono dan pada SD Praja Mukti 2 memiliki kepala sekolah yang bernama Bapak Adi Sucipto. Pembagian dua SD tersebut dilakukan karena tempat yang tidak memadai dalam menampung siswa untuk melakukan proses belajar mengajar. Pembagian dua SD tersebut masih berlokasi di tempat yang sama yaitu di daerah Kupang Segunting.
Pada tahun 1975 dilakukan penggabungan dari SD Praja Mukti 1 dan SD Praja Mukti 2. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan gedung baru dan pembukaan SMP Praja Mukti sehingga dalam satu Yayasan terdapat tiga instansi yaitu TK, SD, dan SMP.
(12)
Hingga saat ini, Yayasan Praja Mukti memiliki tiga instansi pendidikan yaitu TK Praja Mukti yang dibagi menjadi dua tingkatan kelas yaitu TK A dan TK B, kemudian SD Praja Mukti yang dibagi menjadi enam tingkatan kelas yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, dan yang terakhir adalah SMP Praja Mukti yang dibagi menjadi tiga tingkatan kelas yaitu kelas 7, kelas 8, dan kelas 9.
2.2 Logo SD Praja Mukti Surabaya
Gambar 2.1 di bawah merupakan logo dari SD Praja Mukti Surabaya, logo tersebut merupakan logo terakhir dari SD Praja Mukti Surabaya yang dulunya sempat berubah-ubah.
2.3 Nama–Nama Kepala Sekolah 1. Raden Enan Hariono
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang pertama setelah ditunjuk oleh Bapak Hari Mulyono, S.H pendiri Yayasan Praja Mukti untuk menjadi kepala sekolah SD Praja Mukti 1.
(13)
2. Adi Sucipto
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang kedua setelah ditunjuk oleh Bapak Hari Mulyono, S.H pendiri Yayasan Praja Mukti untuk menjadi kepala sekolah SD Praja Mukti 2.
3. Riati
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang ketiga dan menjadi kepala sekolah pertama sejak SD Praja Mukti digabung manjadi satu dan tidak lagi pararel.
4. Hj. Warninda
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang keempat untuk menggantikan Ibu Riati yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD Praja Mukti yang ketiga.
5. Yudi Bawono
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang kelima untuk menggantikan Hj. Warninda yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD Praja Mukti yang keempat.
6. Bambang Toha
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang keenam untuk menggantikan Yudi Bawono yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD Praja Mukti yang kelima.
7. Wawan Yenuanto
Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang ketujuh untuk menggantikan Bambang Toha yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD Praja Mukti yang keenam.
(14)
2.4 Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi dari SD Praja Mukti akan diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
2.4.1 Visi
“Terwujudnya peserta didik yang beriman, mandiri, berwawasan global yang berlandaskan Imtaq dan Iptek”.
2.4.2 Misi
1. Menanamkan keimanan melalui pembelajaran agama. 2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan. 3. Melakukan pembelajaran dengan basis teknologi.
4. Menjalin kerjasama harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain yang terkait.
5. Membangun kemandirian siswa melalui kegiatan kewirausahaan, pembiasaan dan pengembangan diri.
6. Mengembangkan minat dan bakat melalui media kegiatan ekstrakurikuler.
2.5 Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi saat ini, SD Praja Mukti dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang bernama Drs. Wawan Yenuanto dan Heri Poernomo, M.M.pd. Beliau membawahi seorang Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha yang bernama Siti Zoebaidah, S.pd dan Dicky Firman Rizard, AM.d. Dan urutan paling bawah dalam struktur organisasi adalah jajaran para guru pengajar. Struktur organisasi SD Praja Mukti Surabaya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
(15)
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut.
2.5.1 Kepala Sekolah
Secara umum tugas dari kepala sekolah adalah menyusun dan melaksanakan program kerja mengarahkan, membina, memimpin, mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dibidang administrasi dan keuangan sekolah.
2.5.2 Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah bertugas untuk membantu semua jenis tugas dari kepala sekolah.
(16)
2.5.3 Bagian Bendahara
Bagian Bendahara bertugas untuk bertanggung jawab dalam hal manajemen keuangan sekolah.
2.5.4 Tata Usaha
Tata usaha bertugas untuk bertanggung jawab dalam hal melakukan pengarsipan data-data yang berhubungan dengan sekolah.
2.5.5 Guru
Para guru bertugas untuk mengajar dan mendidik siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
(17)
BAB III LANDASAN TEORI
Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan teori yang membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem
Menurut Mulyadi (2008:5), sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. 3.1.2 Informasi
Menurut Kusrini (2008:4), informasi merupakan data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penggunanya. Untuk memperoleh informasi yang berguna, pertama kali yang harus dilakukan adalah pegumpulan data, lalu diolah sehingga menjadi informasi. Ketika data telah menjadi suatu informasi, maka informasi tersebut akan menjadi terarah dan penting. Hal ini dikarenakan telah dilaluinya berbagai tahapan dalam
(18)
pengolahannya, yaitu pengumpulan data, data apa saja yang terkumpul, dan penemuan informasi yang diperlukan pengguna.
3.2 Biaya Operasional Sekolah
Biaya operasional sekolah adalah biaya yang diperlukan sekolah untuk menunjang proses pendidikan. Biaya operasional terdiri dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia. Biaya personalia mencakup: gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji yaitu tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan tunjangan-tunjangan lain yang melekat dalam jabatannya. Biaya non personalia, antara lain biaya untuk: alat tulis sekolah, bahan dan alat habis pakai, yang habis dipakai dalam waktu satu tahun atau kurang, pemeliharaan dan perbaikan ringan, daya dan jasa transportasi/perjalanan dinas, konsumsi, asuransi, pembinaan siswa/ekstrakurikuler.
3.2.1 Pengelolaan BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya
Pada SD Praja Mukti pengelolaan biaya operasional pendidikan dilakukan oleh Bagian Tata Usaha yaitu merekap siapa saja siswa yang sudah membayar dan belum membayar biaya operasional pendidikan pada SD Praja Mukti Surabaya. 3.2.2 Tahapan Pembayaran BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya
Pada tahapan pembayaran BOP ini pertama Bagian Bendahara mencetak kartu investasi kemudian diberikan kepada wali kelas masing-masing yang nantinya akan dibagikan kepada siswa. Setelah siswa menerima kartu investasi tersebut kemudian siswa membayar BOP kepada Bagian Tata Usaha, yang kemudian oleh Bagian Tata Usaha akan direkapitulasi pembayaran BOP siswa tersebut.
(19)
3.3 Internet
Menurut Simarmata (2010), Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet bisa juga disebut jaringan alam atau suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu Tranmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
3.4 Aplikasi Web
Menurut Simarmata (2010), Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem informasi.
Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis. Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu:
1. Permintaan
Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, via halaman web yang ditampilkan pada browser web.
2. Pemrosesan
Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna kemudian memproses perminaan tersebut.
(20)
3. Jawaban
Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dari multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus, menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG.
3.5 Website
Menurut Yuhefizar dkk (2009:2), website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Selain itu, website dapat juga digunakan sebagai alat promosi, tetapi bukan sebagai alat promosi pertama.
Kelebihan website dibandingkan dengan media cetak maupun elektronik adalah kelengkapan informasi yang disajikan dengan biaya yang relatif murah. Kekurangannya adalah produk yang ditampilkan serta pasar yang dituju lebih segmented (terpusat pada kalangan/kelompok konsumen tertentu). Oleh karena itu, harus memanfaatkan kekurangannya menjadi Strong Point dalam pemasaran.
3.6 Diagram Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Jogiyanto (2005), diagram alir dokumen atau paperwork flowchart merupakan diagram alir yang menunjukkan arus laporan dan formulir beserta tembusannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diagram alir dokumen adalah diagram yang menggambarkan aliran seluruh dokumen. Diagram alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama
(21)
dengan diagram alir sistem. Diagram alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang ada pada Tabel 3.1 berikut (Jogiyanto, 2005).
3.7 Diagram Alir Sistem (System Flowchart)
Diagram alir sistem merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan untuk mengolah data dan menghubungkan antar peralatan tersebut. (Oetomo, 2002).
Diagram alir sistem ini tidak digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dalam memecahkan masalah tetapi hanya menggambarkan prosedur pada
No Nama Simbol Simbol Fungsi
1. Terminator
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir suatu proses dokumen.
2. Document
Simbol ini digunakan sebagai input dan output baik secara manual ataupun dengan menggunakan komputer.
3. Manual Input
Simbol ini berfungsi untuk memasukkan data dengan menggunakan online keyboard.
4. Manual Process
Simbol ini menunjukkan kegiatan manual.
5. Offline Storage
Simbol ini merupakan dokumen yang diarsip dan diurutkan bedasarkan N (numeric), A (alphabet), C (chronological)
6. Flow Simbol ini digunakan sebagai
arah aliran dokumen. Tabel 3.1 Document Flowchart Symbols
(22)
sistem yang dibentuk. Diagram alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang ada pada Tabel 3.2 berikut.
No Nama Simbol Simbol Fungsi
1 Terminator Permulaan atau akhir
program
2 Flowline Arah alir program
3 Preparation Proses inisialisasi/pemberian
harga awal
4 Proses Proses proses pengolahan data perhitungan atau
5 Input / output data Proses input atau output data, parameter informasi
6 Predifined process
Permulaan sub program atau proses menjalankan sub program
7 Decision
Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.
8 On page connector Penghubung flowchart yang berada pada bagian-bagian satu halaman.
9 Off page connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda.
1. Flow Direction Symbols
Flow direction symbols digunakan untuk menghubungkan antara satu simbol dengan simbol lainnya (Ladjamudin, 2005). Simbol ini disebut connecting line. Simbol-simbol tersebut dijelaskan pada Tabel 3.3 berikut.
(23)
2. Processing Symbols
Processing symbols merupakan simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan data dalam suatu proses (Ladjamudin, 2005). Simbol-simbol tersebut dijelaskan pada Tabel 3.4 berikut.
No. Nama Simbol Simbol Fungsi
1. Offline Conector
Simbol ini berfungsi untuk menyambungkan satu proses dengan proses lainnya di halaman yang berbeda.
2. Manual Process Simbol ini berfungsi untuk
melakukan prosedur atau proses tanpa menggunakan komputer.
No Nama Simbol Simbol Fungsi
1. Offline Connector Fungsi dari simbol ini adalah
menyambungkan antara suatu proses dengan proses lainnya di halaman yang berbeda.
2. Connector Fungsi dari simbol ini adalah
menyambungkan antara, suatu proses dengan proses lainnya di halaman yang sama.
3 Communication
Link
Fungsi dari simbol ini adalah mentransisi suatu data atau informasi dari setiap lokasi.
4 Flow Fungsi dari simbol ini adalah
menyatakan jalannya arus suatu proses.
Tabel 3.3 Flow Direction Symbols
(24)
3. Decision Simbol ini berfungsi untuk melakukan pengecekan. Biasanya menghasilkan jawaban ya atau tidak.
4. Predefined Process Simbol ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan nilai awal.
5. Terminal Simbol ini berfungsi untuk
menyatakan permulaan atau penghentian suatu program.
6. Key Operation Simbol ini berfungsi untuk
menyatakan suatu jenis operasi yang diproses dengan menggunakan mesin yang memiliki keyboard.
7. Offline Storage Simbol ini digunakan untuk
menyimpan data ke suatu media tertentu.
8. Manual Input Simbol ini berfungsi untuk
memasukkan data dengan menggunakan online keyboard.
3.8 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Whitten (2004), Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem. Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa tingkatan yang bertujuan untuk menghindari aliran data yang rumit. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkatan tertinggi ke bentuk yang lebih rinci. Tingkatan DFD terdiri atas:
3.8.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah sistem (Whitten, 2004). Menurut Oetomo (2002), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram konteks, diantaranya:
(25)
1. Kelompok pemakai, baik internal maupun eksternal perusahaan. 2. Identifikasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam penggunaan
sistem.
3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data.
4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem. Suatu diagram konteks hanya mengandung satu proses saja, biasanya diberi nomor proses 0. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem dengan dunia luarnya. Simbol-simbol yang digunakan dalam membuat diagram konteks digambarkan pada Tabel 3.5 berikut.
No Nama Simbol Simbol Fungsi
1. Terminator Simbol ini digunakan untuk
berkomunikasi dengan sistem aliran data
2. Process Simbol ini berfungsi untuk
mewakili suatu aktifitas yang ada pada sistem
3. Flow (Aliran data) Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan arah dari aliran
3.8.2 Diagram Rinci
Diagram rinci menggambarkan rincian dari proses yang ada pada tingkatan sebelumnya. Diagram ini merupakan diagram dengan tingkatan paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
(26)
3.8.3 Diagram Level 0
Diagram level 0 merupakan diagram aliran data yang menggambarkan sebuah event konteks. Diagram ini menunjukkan interaksi antara input, output, dan data store pada setiap proses yang ada (Nugroho, 2007).
Menurut Gane dan Sarson (1979), DFD terdiri atas empat simbol. Seperti pada Tabel 3.6 di atas. Setiap simbol memiliki aturan tersendiri dalam penggunaannya. Aturan-aturan tersebut antara lain:
A. External Entity (Entitas Luar)
External Entity atau Entitas Luar adalah entitas yang berada di luar sistem yang memberikan data kepada sistem (source) atau yang menerima informasi dari
No Nama Simbol Simbol Keterangan
1 External Entity External entity merupakan
kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input ataupun menerima output.
2 Process Proses adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang atau komputer dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data yang keluar.
3 Data Store Data store merupakan tempat
penyimpanan data yang berupa file maupun database di dalam sistem komputer.
4 Data Flow Data flow atau aliran data yang
mengalir diantara proses. Aliran data dapat digambarkan dari bawah ke atas, kiri ke kanan, maupun sebaliknya.
(27)
sistem (sink). Entitas Luar ini bukanlah bagian dari sistem, bila suatu sistem informasi dirancang untuk satu bagian/departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi entitas luar. Aturan penggunaan untuk external entity antara lain:
1. Data harus bergerak melalui proses, selama data tersebut berhubungan dengan sistem. Jika data tidak berhubungan dengan proses, maka aliran data tidak perlu ditampilkan pada DFD.
2. Entitas luar diberi label dengan sebuah frase kata benda.
B. Process
Process adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Aturan penggunaan sebuah proses antara lain:
1. Sebuah proses tidak hanya memiliki output. Jika sebuah objek hanya memiliki output, maka objek tersebut adalah source.
2. Sebuah proses tidak hanya memiliki input. Jika sebuah objek hanya memiliki sebuah input, maka objek tersebut adalah entitas luar.
3. Sebuah proses diberi label dengan sebuah frase kata kerja.
C. Data Store
Data Store adalah sebuah database untuk transaksi sistem pengolahan yang menggunakan konsep-konsep gudang data untuk menyediakan data yang bersih untuk TPS (Transaction Processing System). Itu membawa konsep-konsep
(28)
dan manfaat dari gudang data ke bagian operasional bisnis. Aturan-aturan dalam menggunakan data store adalah sebagai berikut:
1. Data harus bergerak melalui proses di mana data diterima melalui suatu source untuk disimpan di data store.
2. Data tidak dapat bergerak langsung dari data source menuju external entity. 3. Data store diberi label dengan frase kata benda.
D. Data Flow (Aliran Data)
Data Flow adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Aturan-aturan dalam menggunakan data flow antara lain:
1. Sebuah aliran data hanya menggunakan satu arah antar simbol.
2. Sebuah cabang pada aliran data memiliki arti data yang sama dari satu lokasi menuju ke satu atau lebih proses, tempat penyimpanan data, serta entitas luar. 3. Sebuah aliran data tidak dapat bergerak ke proses asalnya sehingga membutuhkan proses lain untuk menangani, menghasilkan, dan mengembalikan aliran data ke proses asal.
4. Aliran data atau data flow diberi label dengan frase kata benda.
3.9 Entity Relationship Diagram (ERD)
Pengertian Entity Relation Diagram (ERD) menurut Jogiyanto (2001) adalah suatu komponen himpunan entitas dan relasi yang dilengkapi dengan atribut yang mempresentasikan seluruh fakta. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem yang di dalamnya terdapat
(29)
hubungan entitas berserta atribut relasinya serta mendokumentasikan kebutuhan sistem untuk pemrosesan data. ERD memiliki empat jenis objek, antara lain: 3.9.1 Entity
Entity adalah kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang diperlukan untuk menyimpan data (Whitten, 2004). Setiap entitas yang dibuat memiliki tipe untuk mengidentifikasi apakah entitas tersebut bergantung dengan entitas lainnya atau tidak. Tipe entitas merupakan kumpulan objek yang memiliki kesamaan properti yang teridentifikasi oleh perusahaan dan memiliki keberadaan yang independen (Connolly & Begg, 2002). Tipe entitas terdiri atas dua jenis, yaitu:
A. Strong Entity
Strong entity adalah tipe entitas yang tidak bergantung pada keberadaan jenis entitas lainnya. Suatu entitas dikatakan kuat apabila tidak tergantung pada entitas lainnya.
B. Weak Entity
Weak Entity adalah tipe entitas yang bergantung pada keberadaan jenis entitas lain yang saling berhubungan. Karakteristik weak entity terletak pada entitas occurrence yang tidak dapat teridentifikasi secara unik. Entitas occurrence adalah sebuah objek yang secara unik dapat teridentifikasi dengan tipe entitas (Connolly & Begg, 2002).
(30)
3.9.2 Attribute
Menurut Connolly dan Begg (2002) atribut adalah deskripsi data yang mengidentifikasikan dan membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya. Setiap atribut memiliki domain untuk mendefinisikan nilai-nilai potensial yang dapat menguatkan atribut. Atribut domain adalah kumpulan nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly & Begg, 2002). Atribut dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
A. Simple Attribute
Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal. Simple Atribute tidak dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil.
B. Composite Attribute
Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen yang bersifat independen.
C. Single-value Attribute
Single-value Attribute adalah atribut yang memegang nilai tunggal dari suatu entitas.
Gambar 3.2 Composite Attribute Gambar 3.1 Simple Attribute
(31)
D. Multi-value Attribute
Muti-value Attribute adalah atribut yang dapat memegang nilai lebih dari suatu entitas.
E. Derived Attribute
Derived Attribute adalah atribut yang mewakili turunan nilai sebuah atribut yang saling berkaitan dan belum tentu dalam tipe entitas yang sama.
3.9.3 Keys
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain. Menurut Connolly dan Begg (2002) keys terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
Gambar 3.3 Single-value Attribute
Gambar 3.4 Multi-value Attribute
(32)
A. Candidate Key
Candidate key merupakan set minimal dari suatu atribut yang secara unik mengidentifikasi setiap occurrence dari tipe entitas. Candidate key tidak boleh null (kosong).
B. Primary Key
Sebuah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik tiap kejadian pada suatu entitas. Primary key harus bernilai unique dan tidak boleh null (kosong).
C. Composite Key
Sebuah candidate key yang mempunyai dua atribut atau lebih. Suatu atribut yang membentuk composite key bukanlah kunci sederhana karena composite key tidak membentuk kunci senyawa.
D. Alternate Key
Sebuah candidate key yang tidak menjadi primary key. Key ini biasa disebut dengan secondary key.
E. Foreign Key
Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key dari beberapa relasi lainnya. Foreign key mengacu pada primary key suatu tabel. Nilai foreign key harus sesuai dengan nilai primary key yang diacunya.
3.9.4 Relationship
Menurut Whitten (2004) relationship adalah asosiasi bisnis alami antara satu entitas atau lebih. Dalam suatu relasi, entitas yang saling berelasi memiliki kata kerja aktif yang menunjukan bahwa keduanya saling berelasi satu sama lain.
(33)
3.10 Relation
Relation adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Relasi terdiri atas enam tipe, yaitu:
A. Relasi one to many
Relasi one to many berarti suatu entitas himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada entitas himpunan B, namun tidak sebaliknya. Di bawah ini adalah contoh tipe relasi one to many, yaitu satu kelas dapat memiliki banyak siswa.
Gambar 3.6 Tipe relasi one to many
B. Relasi one to one
Relasi one to one berarti setiap entitas himpunan A hanya berhubungan dengan satu entitas himpunan B, begitu juga sebaliknya. Di bawah ini adalah contoh tipe relasi one to one, yaitu satu siswa pasti hanya memiliki satu nomor induk.
(34)
C. Relasi rekursif one to one
Relasi rekursif one to one adalah sebuah tipe relasi yang di mana entitasnya mempartisipasi lebih dari satu peran.
D. Relasi superclass/subclass
Untuk setiap relasi superclass/subclass, entitas superclass di identifikasikan sebagai entitas induk dan entitas subclass sebagai anggotanya. E. Relasi many to many
Relasi many to many berarti setiap entitas himpunan A dapat berhubungan dengan entitas pada himpunan B, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh pada Gambar 3.8, yaitu satu siswa memiliki banyak topik dan setiap topik dapat dilihat atau dimiliki banyak siswa.
Gambar 3.8 Tipe relasi many to many Gambar 3.7 Tipe relasi one to one
(35)
F. Relasi kompleks
Relasi kompleks adalah tipe relasi yang di mana satu entitas berhubungan dengan entitas lainnya yang dapat membentuk sirkulasi dalam relasi tersebut.
3.11 HTML
Menurut Prasetio (2010: 52), HTML atau Hyper Text Markup Language adalah bahasa yang mempelopori hadirnya web dan internet. Bahasa ini merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh sebagian besar situs web yang dikunjungi oleh setiap orang. HTML saat ini dikenal oleh hampir semua komputer yang ada di dunia dan merupakan cara paling universal untuk membuat sebuah dokumen. HTML tidak memiliki variasi format terbaik dan bahkan tidak menjamin bahwa halaman web yang dibuat akan tampak sama persis di setiap browser, tetapi perlu diingat bahwa tanpa HTML, tidak akan ada internet.
3.12 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman scripting sisi server (server-side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen Hypertext Markup Languange (HTML) on-the-fly (Sidik, 2005: 323).
Menurut Kaidir (2008: 2), PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu penampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, bisa menampilkan database ke halaman web. Pada prinsip PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti Active Server Page (ASP), Cold Fusion, atau Perl. Namun, perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya
(36)
bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser.
3.13 PhpMyAdmin
Menurut Kaidir (2008), PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan mempersingkat kerja penggunanya. Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintak-sintak SQL dalam pembuatan database dan tabel.
3.14 XAMPP
Menurut Kaidir (2008), xampp adalah sebuah aplikasi yang berisi MySQL dan Apache. Aplikasi ini dapat membantu untuk membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus menginstal MySQL dan Apache secara terpisah atau sendiri-sendiri.
(37)
DESKRIPSI PEKERJAAN
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam hal ini dengan tujuan membantu mengembangkan sistem pengelolaan BOP di SD Praja Mukti. Dalam kerja praktik ini, saya berusaha mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
2. Desain sistem yaitu menentukan suatu sistem yang akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, pada tahap ini menyangkut mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar menjadi rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Desain sistem sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan
(38)
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi.
3. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Dalam menjalankan kegiatan implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu: menerapkan rencana implementasi, implementation plan merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem, rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan, melakukan kegiatan implementasi kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi, tindak lanjut implementasi dilakukan dengan pengetesan penerimaan sistem atau systems acceptable test terhadap data yang sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama-sama dengan user.
4. Pembahasan terhadap implementasi sistem yaitu mengetahui bagaimana suatu program atau aplikasi berjalan sesuai dengan yang ditentukan.
Pada langkah-langkah di atas ditunjukkan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada SD Praja Mukti Surabaya. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab berikutnya.
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan
(39)
mendapatkan informasi tentang alur pembayaran BOP. Selanjutnya dilakukan analisis permasalahan yang ada pada cara pengelolaan BOP di SD Praja Mukti Surabaya.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada SD Praja Mukti Surabaya, ditemukan bahwa SD Praja Mukti Surabaya sering mengalami kehilangan data dalam melakukan rekapitulasi kartu investasi untuk pembayaran BOP siswa. SD Praja Mukti Surabaya belum memiliki sistem yang dapat mengelola pembayaran BOP dengan baik. Apabila digambarkan dalam document flow maka proses bisnis aplikasi pengelolaan BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya adalah pada Gambar 4.1 di bawah ini.
(40)
Pada Gambar 4.1 di atas menunjukkan document flow pengelolaan BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya yang dimulai dari Bagian Bendahara mencetak kartu investasi kemudian diberikan kepada wali kelas untuk dibagikan ke siswa dan siswa membayar BOP ke Bagian Tata Usaha.
Pada document flow tersebut hanya membahas mengenai alur proses pengelolaan BOP siswa. Dalam Gambar 4.1 dijelaskan bahwa Bagian Bendahara menyerahkan kartu investasi kepada wali kelas, kemudian wali kelas membagikan kartu investasi tersebut kepada siswa, setelah itu siswa menyerahkan kembali kartu investasi kepada Bagian Tata Usaha sebagai bukti pembayaran BOP dengan pembayaran BOP sebesar Rp 80.000 setelah itu Bagian Tata Usaha merekapitulasi pembayaran BOP siswa tersebut dan menyimpannya sebagai arsip kartu investasi BOP siswa.
Mengacu pada permasalahan yang ada, SD Praja Mukti Surabaya membutuhkan sistem informasi pengelolaan BOP agar lebih efektif dalam melakukan proses rekapitulasi pembayaran BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya.
Oleh karena itu, dirancanglah sebuah sistem informasi pengelolaan BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
4.2 Desain Sistem
Setelah melakukan analisis sistem, langkah berikutnya yaitu mendesain sistem. Dalam mendesain sistem diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:
(41)
1. System Flow 2. Context Diagram
3. Data Flow Diagram (DFD) 4. Conceptual Data Model (CDM) 5. Physical Data Model (PDM)
6. Database Management System (DBMS)
4.2.1 System Flow
System flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. System flow yang akan dibangun ini berisi ketika admin menjalankan aplikasi pertama kali harus melewati otentifikasi masuk terlebih dahulu. Hal ini berfungsi memberi hak akses kepada pengguna aplikasi.
Sistem dimulai dari menampilkan halaman login pada browser. Setelah itu, admin mengisi username dan password kemudian menekan tombol login. Kemudian sistem akan mencocokkan username dan password, apabila username dan password
salah maka sistem akan menampilkan pesan “username dan password anda salah”.
Apabila username dan password benar, maka sistem akan menampilkan halaman utama atau dashboard admin.
(42)
a) System Flow Master Siswa
Gambar 4.2 System Flow Master Siswa
Pada Gambar 4.2 di atas menunjukkan system flow master siswa pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data siswa ke dalam database siswa.
(43)
b) System Flow Master Pegawai
Gambar 4.3 System Flow Master Pegawai
Pada Gambar 4.3 di atas menunjukkan system flow master pegawai pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data pegawai ke dalam database pegawai.
(44)
c) System Flow Master Kelas
Gambar 4.4 System Flow Master Kelas
Pada Gambar 4.4 di atas menunjukkan system flow master kelas pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data kelas ke dalam database kelas.
(45)
d) System Flow Proses Pembayaran BOP
Gambar 4.5 System Flow Proses Pembayaran BOP
Pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan system flow proses pembayaran BOP pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti pegawai menginputkan tahun ajaran
(46)
dan nomer induk siswa kemudian proses penyimpanan data pembayaran ke dalam database pembayaran.
e) System Flow Laporan Siswa Sudah Bayar BOP
Gambar 4.6 System Flow Laporan Siswa Sudah Bayar BOP
(47)
Pada Gambar 4.6 di atas menunjukkan system flow laporan siswa sudah bayar BOP pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti pegawai menginputkan tahun ajaran dan nomer induk siswa kemudian proses pencarian data dari database pembayaran setelah itu cetak laporan rekap siswa sudah bayar.
f) System Flow Laporan Siswa Belum Bayar BOP
Gambar 4.7 System Flow Laporan Siswa Belum Bayar BOP
(48)
Pada Gambar 4.7 di atas menunjukkan system flow laporan siswa belum bayar BOP pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti pegawai menginputkan tahun ajaran dan nomer induk siswa kemudian proses pencarian data dari database pembayaran setelah itu cetak laporan rekap siswa belum bayar.
4.2.2 Context Diagram
Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data tersebut. Context diagram aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa terdiri dari tiga entity yaitu Bagian Bendahara, siswa, dan Bagian Tata Usaha.
Gambar 4.8 Context Diagram
Pada Gambar 4.8 diatas menjelaskan aliran data masuk maupun data keluar pada external entity. Sebagai contoh, bahwa entity siswa memperoleh kartu investasi
(49)
siswa dari Bagian Bendahara. Sedangkan Bagian Tata Usaha memperoleh pembayaran BOP, laporan history siswa belum bayar, dan laporan history siswa sudah bayar.
4.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan alur data yang terdapat pada sistem.
A. Data Flow Diagram Level 0
(50)
Pada Gambar 4.9 merupakan hasil dari decompose atau penjabaran dari Context Diagram. Pada Data Flow Diagram level 0 (DFD) terdapat empat proses yaitu proses pencatatan siswa, proses pembuatan kartu investasi siswa, pembayaran BOP, dan proses pembuatan lapor.
4.2.4 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) pada aplikasi pengelolaan BOP terdapat tujuh tabel yaitu tabel kelas, tabel siswa, tabel pembayaran, tabel pegawai, tabel tahun ajaran, tabel bulan pembayaran dan tabel tahun dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah.
(51)
4.2.5 Phisycal Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generate Conceptual Data Model (CDM) yang sudah dibuat sebelumnya. Physical Data Model (PDM) pada aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa terdapat tujuh tabel yaitu tabel kelas, tabel siswa, tabel pembayaran, tabel pegawai, tabel tahun ajaran, tabel bulan pembayaran, dan tabel tahun dapat dilihat pada Gambar 4.11 di bawah.
(52)
4.2.6 Database Management System
Struktur tabel pada aplikasi company profile yaitu:
A. Tabel Siswa
Primary Key: no_induk Foreign Key: id_kelas
Fungsi: untuk menyimpan data siswa
Tabel 4.1 Tabel Siswa
Field
Data Type
Length Constraint
Foreign Key
On Field
On Table
nisn varchar 10
no_induk varchar 4 pk
id_kelas varchar 3 id_kelas kelas
nama_siswa varchar 50
B. Tabel Kelas
Primary Key: id_kelas Foreign Key: -
(53)
Tabel 4.2 Tabel kelas
Field Data Type Length Constraint
Foreign Key On Field On
Table
id_kelas varchar 3 pk
nama_kelas varchar 1
C. Tabel Pegawai
Primary Key: pegawai_id Foreign Key: -
Fungsi: untuk menyimpan data pegawai
Tabel 4.3 Tabel Pegawai
Field
Data Type
Length Constraint
Foreign Key On
Field
On Table
pegawai_id int pk
pegawai_nama varchar 100 pegawai_username varchar 50 pegawai_password varchar 50 pegawai_level varchar 20
(54)
D. Tabel Pembayaran
Primary Key: id_pembayaran
Foreign Key: periode_bayar_id, pegawai_id, dan no_induk Fungsi: untuk menyimpan data pembayaran
Tabel 4.4 Tabel Pembayaran
Field Data Type Length Constraint
Foreign Key On
Field
On Table
id_pembayaran int pk
pegawai_id int fk pegawai
_id
pegaw ai
no_induk varchar 4 fk no_induk siswa
periode_bayar_id int fk periode_
bayar_id
tahun _ajara n tanggal_bayar date
jumlah_pembayar an
int
E. Tabel Tahun Ajaran
(55)
Foreign Key: bulan_pembayaran_id
Fungsi: untuk menyimpan data tahun ajaran
Tabel 4.5 Tabel Tahun Ajaran
Field
Data Type
Length Constraint
Foreign Key On
Field
On Table
periode_bayar_id int pk
bulan_pembayaran_id int fk Bulan_pe
mbayaran _id Bulan _pem bayar an tahun_ajaran_sampai int
tahun_ajaran_dari int
F. Tabel Bulan Pembayaran
Primary Key: bulan_pembayaran_id Foreign Key: -
(56)
Tabel 4.6 Tabel Bulan Pembayaran
Field
Data Type
Length Constraint
Foreign Key On
Field
On Table bulan_pembayaran_id int
bulan int
G. Tabel Tahun
Primary Key: tahun_id Foreign Key: -
Fungsi: untuk menyimpan data tahun
Tabel 4.7 Tabel Tahun
Field Data Type Length Constraint
Foreign Key On
Field
On Table
tahun_id int pk
tahun int
4.3 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem yang digunakan pada aplikasi perencanaan bahan baku meliputi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
(57)
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah komputer dengan minimal spesifikasi sebagai berikut:
a. Processor Pentium IV atau lebih tinggi.
b. VGS dengan resolusi 1280x720 dan mendukung Microsoft Windows.
c. RAM 512 MB atau lebih tinggi.
4.3.2 Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows 7
b. MySQL
c. XAMPP
4.4 Implementasi Sistem
Proses implementasi sistem dilakukan dengan tujuan agar sistem yang dibangun dapat mengatasi permasalahan dalam penelitian ini. Pada tahapan ini, sebelum melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan. Kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan tersebut berupa perangkat lunak dan perangkat keras yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pada proses implementasi ini, dijelaskan bagaimana penggunaan aplikasi pada masing stakeholder dan uji coba fungsional dan non-fungsional pada masing-masing stakeholder.
(58)
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional
Proses implementasi ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan penggunaan aplikasi kepada masing-masing pengguna sesuai dengan fungsi-fungsi yang dilakukannya. Adapun penjelasannya pada masing-masing stakeholder adalah sebagai berikut.
A. Login Admin
(59)
Proses login adalah proses awal untuk mengakses semua fungsi pada aplikasi pengelolaan BOP siswa ini. Pada form login ini pengguna menginputkan username dan password pada kolom yang tersedia seperti Gambar 4.12 di atas, kemudian menekan tombol login. Jika username dan passwod tidak sesuai, maka akan muncul pesan error seperti pada Gambar 4.13 berikut ini.
(60)
B. Halaman Utama Admin
Gambar 4.14 Halaman Utama Admin
Jika pengguna adalah admin, maka setelah proses login admin otomatis akan terhubung dengan halaman utama seperti pada Gambar 4.14. Pada halaman admin terdapat dua menu utama yaitu: dashboard dan master. Sedangkan untuk menu utama master dibagi lagi menjadi tiga sub menu yaitu: master pegawai, master kelas, dan master siswa.
C. Menu Master Pegawai
(61)
Menu master pegawai pada diatas berfungsi untuk menampung data master pegawai. Pada menu ini pengguna bisa menambah, mengedit, dan menghapus master pegawai.
Gambar 4.16 Tambah Master Pegawai
Jika pengguna menambahkan master pegawai baru, maka harus menginputkan beberapa data seperti nama, username, password, dan pilih level pegawai apakah admin atau pegawai biasa. Kemudian simpan master pegawai seperti Gambar 4.16 di atas.
(62)
Jika pengguna mengubah master pegawai, maka harus megubah data yang ingin diubah pada data pegawai yang sudah ada kemudian simpan master pegawai yang sudah diubah seperti Gambar 4.17 di atas.
Gambar 4.18 Delete Master Pegawai
Jika pengguna menghapus master pegawai yang ada pada data master pegawai tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.18 di atas.
(63)
D. Menu Master Kelas
Gambar 4.19 Menu Master Kelas
Menu master kelas pada Gambar 4.19 di atas berfungsi untuk menampung data master kelas. Pada menu ini pengguna bisa menambah kelas baru, mengubah kelas dan menghapus data master kelas.
Gambar 4.20 Tambah Master Kelas
Jika pengguna menambahkan master kelas baru, maka harus menginputkan beberapa data master kelas seperti kelas karena pada id kelas akan otomatis menambah sendiri. Kemudian simpan master kelas seperti Gambar 4.20 di atas.
(64)
Gambar 4.21 Edit Master Kelas
Jika pengguna mengubah master kelas, maka harus megubah data yang ingin diubah pada data kelas yang sudah ada kemudian simpan master kelas yang sudah diubah seperti Gambar 4.21 di atas.
Gambar 4.22 Delete Master Kelas
Jika pengguna menghapus master kelas yang ada pada data master kelas tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.22 di atas.
(65)
E. Menu Master Siswa
Gambar 4.23 Master Siswa
Menu master siswa pada Gambar 4.23 di atas berfungsi untuk menampung data master siswa. Pada menu ini pengguna bisa menambah master siswa baru, mengubah, dan menghapus data master siswa.
Gambar 4.24 Tambah Master Siswa
Jika pengguna menambahkan master siswa baru, maka harus menginputkan beberapa data seperti nisn, no. induk, nama, dan kelas yang ada kemudian simpan master siswa seperti Gambar 4.24 di atas.
(66)
Gambar 4.25 Edit Master Siswa
Jika pengguna mengubah master siswa, maka harus megubah data yang ingin diubah pada data master siswa yang sudah ada kemudian simpan data master siswa yang sudah diubah seperti Gambar 4.25 di atas.
Gambar 4.26 Delete Master Siswa
Jika pengguna menghapus master siswa yang ada pada data siswa tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.26 di atas.
(67)
F. Login Pegawai
Gambar 4.27 Login Pegawai
Proses login adalah proses awal untuk mengakses semua fungsi pada aplikasi pengelolaan BOP siswa ini. Pada form login ini pengguna menginputkan username dan password pada kolom yang tersedia seperti Gambar 4.27 di atas, kemudian menekan tombol login. Jika username dan password tidak sesuai, maka akan muncul pesan error seperti pada Gambar 4.28 di bawah ini.
(68)
Gambar 4.28 Pesan Error Login G. Halaman Awal Pegawai
Gambar 4.29 Halaman Awal Pegawai
Jika pengguna adalah admin, maka setelah proses login admin otomatis akan terhubung dengan halaman utama seperti pada Gambar 4.29. Pada Halaman admin terdapat lima menu utama yaitu: dashboard, master, pembayaran, periode bayar, dan
(69)
laporan. Sedangkan untuk menu utama master dibagi lagi menjadi dua sub menu yaitu: master kelas dan master siswa. Selanjutnya laporan dibagi lagi menjadi dua sub menu yaitu: rekap pembayaran dan rekap tunggakan.
H. Menu Master Kelas
Gambar 4.30 Menu Master Kelas
Menu master kelas pada Gambar 4.30 di atas berfungsi untuk menampung data master kelas. Pada menu ini pengguna bisa menambah kelas baru, mengubah kelas dan menghapus data master kelas.
(70)
Jika pengguna menambahkan master kelas baru, maka harus menginputkan beberapa data master kelas seperti kelas karena pada id kelas akan otomatis menambah sendiri. Kemudian simpan master kelas seperti Gambar 4.31 di atas.
Gambar 4.32 Edit Master Kelas
Jika pengguna mengubah master kelas, maka harus megubah data yang ingin diubah pada data kelas yang sudah ada kemudian simpan master kelas yang sudah diubah seperti Gambar 4.32 di atas.
(71)
Jika pengguna menghapus master kelas yang ada pada data master kelas tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.33 di atas.
I. Menu Master Siswa
Gambar 4.34 Master Siswa
Menu master siswa pada Gambar 4.34 di atas berfungsi untuk menampung data master siswa. Pada menu ini pengguna bisa menambah master siswa baru, mengubah dan menghapus data master siswa.
(72)
Gambar 4.35 Tambah Master Siswa
Jika pengguna menambahkan master siswa baru, maka harus menginputkan beberapa data seperti nisn, no. Induk, nama, dan kelas yang ada kemudian simpan master siswa seperti Gambar 4.35 di atas.
(73)
Jika pengguna mengubah master siswa, maka harus megubah data yang ingin diubah pada data master siswa yang sudah ada kemudian simpan data master siswa yang sudah diubah seperti Gambar 4.36 di atas.
Gambar 4.37 Delete Master Siswa
Jika pengguna menghapus master siswa yang ada pada data siswa tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.37 di atas.
J. Menu Pembayaran
(74)
Menu pembayaran pada Gambar 4.38 di atas adalah menu awal dari pembayaran yang pengguna harus memilih atau mencari tahun ajaran dan no. induk siswa yang akan membayar. Kemudian pada saat siswa melakukan transaksi pembayaran tunggakan ada pada gambar di bawah ini Gambar 4.39.
Gambar 4.39 Transaksi Pembayaran Tunggakan Siswa
(75)
History pembayaran pada Gambar 4.40 di atas adalah pengguna dapat melihat siswa siapa saja yang telah membayar dengan mencari melalui pencarian nomer induk siswa yang ingin ditampilkan data history pembayarannya.
Gambar 4.41 Siswa Belum Bayar BOP
Siswa belum dibayar BOP pada Gambar 4.41 di atas adalah pengguna dapat melihat siswa siapa saja yang belum membayar dengan mencari melalui pencarian tahun ajaran, bulan, dan kelas yang ingin ditampilkan data siswa yang belum membayar.
(76)
K. Menu Periode Bayar
Gambar 4.42 Periode Bayar
Periode bayar pada Gambar 4.42 di atas adalah menampilkan periode pada tahun ajaran tersebut dimana SD Praja Mukti memakai aplikasi ini untuk melakukan pembayaran siswanya.
Gambar 4.43 Tambah Periode Bayar
Tambah periode bayar pada Gambar 4.43 di atas adalah pengguna dapat menambahkan tahun ajaran dari sampai secara otomatis dengan tahun sekarang dan dapat menambahkan bulan.
(77)
L. Menu Laporan
Menu Laporan terdiri dari dua sub menu yaitu: rekap pembayaran dan rekap tunggakan.
Gambar 4.44 Rekap Siswa Sudah Bayar
Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang sudah membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya pada Gambar 4.45 di bawah ini.
(78)
Gambar 4.45 Laporan Rekap Siswa Sudah Bayar
(79)
Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang belum membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya pada Gambar 4.47 di bawah ini.
(80)
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan perancangan, serta implementasi terhadap aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan berbasis web yang dibuat
pada saat Kerja Praktik ini dapat membantu dan mempermudah Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melihat informasi siswa yang telah membayar dan belum membayar BOP, sehingga mempercepat proses rekapitulasi biaya operasional pendidikan siswa.
2. Website ini menghasilkan informasi yang akurat, seperti history pembayaran BOP siswa, dan juga dapat mencetak laporan history pembayaran BOP siswa.
5.2. Saran
Dalam aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya terdapat banyak kelemahan yang disadari penulis. Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini ke depannya yaitu, sistem pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa yang dapat terintegrasi dengan smartphone wali murid sehingga jika waktunya membayar ada pemberitahuan kepada wali murid.
(81)
Conoly, T., & Carolyn, B. (2002). Database Systems : A Pratical Approach to Design, Implementation, and Management. Third Edition. England: Pearson Education.
Ganne, C., & Sarson, T. (1979). Structured Systems Analysis: Tools and Techniques . NJ Prentice-Hall.
Jogiyanto, H. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto, H. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Yogyakarta: Andi.
Kadir, & Abdul. (2008). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuaifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: CV.Andi Offset. Ladjamudin, A. (2005). Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyadi. (2008). Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho, A. (2007). Menjadi Administrator Basis Data Oracle 10g. Bandung: Informatika.
Oetomo, B. (2002). Perencanaan & Pembangunan Sistem . Yogyakarta: Andi.
Prasetio, & Adhi. (2010). Cara Mudah Membuat Desain Web Untuk Pemula. Jakarta Selatan: PT. Transmedia.
Sidik, & Bertha. (2005). MySQL untuk Penggunaan, Administrator, dan Pengembangan Aplikasi Wev. Bandung: Informatika.
(82)
Whitten, L. (2004). System Analysis and Design Methods. The McGraw-Hill Companies: Inc.
Yuhefizar, Mooduto, & Rahmat Hidayat. (2009). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla Edisi Revisi. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
(1)
73
L. Menu Laporan
Menu Laporan terdiri dari dua sub menu yaitu: rekap pembayaran dan rekap tunggakan.
Gambar 4.44 Rekap Siswa Sudah Bayar
Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang sudah membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya pada Gambar 4.45 di bawah ini.
(2)
74
Gambar 4.45 Laporan Rekap Siswa Sudah Bayar
(3)
75
Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang belum membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya pada Gambar 4.47 di bawah ini.
(4)
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan perancangan, serta implementasi terhadap aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan berbasis web yang dibuat
pada saat Kerja Praktik ini dapat membantu dan mempermudah Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melihat informasi siswa yang telah membayar dan belum membayar BOP, sehingga mempercepat proses rekapitulasi biaya operasional pendidikan siswa.
2. Website ini menghasilkan informasi yang akurat, seperti history pembayaran BOP siswa, dan juga dapat mencetak laporan history pembayaran BOP siswa.
5.2. Saran
Dalam aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya terdapat banyak kelemahan yang disadari penulis. Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini ke depannya yaitu, sistem pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa yang dapat terintegrasi dengan smartphone wali murid sehingga jika waktunya membayar ada pemberitahuan kepada wali murid.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Conoly, T., & Carolyn, B. (2002). Database Systems : A Pratical Approach to Design, Implementation, and Management. Third Edition. England: Pearson Education.
Ganne, C., & Sarson, T. (1979). Structured Systems Analysis: Tools and Techniques . NJ Prentice-Hall.
Jogiyanto, H. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto, H. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Yogyakarta: Andi.
Kadir, & Abdul. (2008). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuaifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: CV.Andi Offset. Ladjamudin, A. (2005). Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyadi. (2008). Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho, A. (2007). Menjadi Administrator Basis Data Oracle 10g. Bandung: Informatika.
Oetomo, B. (2002). Perencanaan & Pembangunan Sistem . Yogyakarta: Andi.
Prasetio, & Adhi. (2010). Cara Mudah Membuat Desain Web Untuk Pemula. Jakarta Selatan: PT. Transmedia.
Sidik, & Bertha. (2005). MySQL untuk Penggunaan, Administrator, dan Pengembangan Aplikasi Wev. Bandung: Informatika.
(6)
Whitten, L. (2004). System Analysis and Design Methods. The McGraw-Hill Companies: Inc.
Yuhefizar, Mooduto, & Rahmat Hidayat. (2009). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla Edisi Revisi. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.