C. Jangka Waktu Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Kelebihan pembayaran pajak setelah diperhitungkan dengan utang pajak dikembalikan kepada wajib pajak dalam jangka waktu 1 bulan :
1. Untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dihitung sejak tanggal
diterimanya permohonan tertulis dalam hal pengembalian kelebiahan pembayaran pajak.
2. Untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dihitung sejak tanggal
penerbitan. 3.
Untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, dihitung sejak tanggal penerbitan
4. Untuk surat keberatan, surat keputusan pembetulan, surat keputusan
pengurangan sanksi administrasi, surat keputusan penghapusan sanksi administrasi, surat keputusan pengurangan ketetapan pajak, surat
keputusan pembatalan ketetapan pajak, atau surat keputusan pemberian imbalan bunga, dihitung sejak tanggal penerbitan.
5. Untuk putusan banding dihitung sejak diterimanya putusan banding
oleh kantor Direktorat Jendral Pajak yang berwenang melaksanakan putusan pengadilan, atau
6. Untuk putusan peninjauan kembali dihitung sejak diterimanya putusan
peninjauan kembali oleh kantor Direktorat Jendral Pajak yang berwenang melaksanakan putusan pengadilan samapai dengan saat
diterbitkan Surat Keputusan Pengembalaian Kelebihan Pembayaran Pajak.
D. Pemberian Imbalan Bunga
Bunga atas keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak tata cara perhitungan dan pemberian imbalan bunga ditetapkan dengan peraturan
mentri keuangan nomor 195PMK.032007. Untuk menciptakan antara hak dan kewajiban bagi wajib pajak melalui
pelayanan yang lebih baik, bahwa setiap keterlambatan dalam pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari jangka waktu yang sudah ditentukan, kepada
wajib pajak yang bersangkutan diberikan imbalan bunga 2 dua persen perbulan dihitung sejak jangka waktu 1 bulan sampai dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran pajak. Imbalan bunga diberikan kepada wajib pajak dalam hal terdapat :
1. Diberikan imbalan bunga sebesar 2 dua persen perbulan atas
keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah jangka waktu satu bulan sejak diterimanya permohonan atau
diterbitkannya SKPLB sampai dengan saat dilakukan pengembalian kelebihan pasal 11 ayat 3 Undang-Undang No. 28 tahun 2007.
Imbalan bunga diberikan kepada wajib pajak sebagaimana dimaksud diatas adalah sebesar 2 dua persen per bulan dari jumlah kelebihan
pembayaran pajak dihitung sejak : a.
Batas waktu penerbitan SPMKP sampai dengan tanggal penerbitan SPMKP
b. Batas waktu penerbitan SPMIB sampai dengan diterbitkannya SPMIB.
2. Diberikan imbalan bunga sebesar 2 dua persen perbulan karena
SKPLB diterbitkan setelah jangka waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah 12 bulan sejak permohonan diterima pasal 17B ayat 3 Undang-
Undang No.28 tahun 2007. Imbalan bunga yang diberikan kepada wajib pajak sebesar 2 dua
persen perbulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak : a.
Jangka waktu 12 bulan berakhir untuk SKPLB b.
Jangka waktu 3 bulan berakhir untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak SKPPKP Pajak
Penghasilan; atau c.
Jangka waktu 1 bulan berakhir untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Klebihan Pembayaran Pajak SKPPKP pajak
pertambahan nilai. Sampai dengan tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SKPLB atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak SKPPKP.
3. Diberikan imbalan bunga sebesar 2 dua persen perbulan dari jumlah
kelebihan pembayaran pajak, untuk paling lama 24 bulan, dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 12 bulan setelah diterimanya secara lengkap
surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sampai dengan saat diterbitkannya SKPLB pasal 17B ayat 4 Undang-Undang No.
28 tahun 2007.
Catatan : Bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan.
Besarnya bunga yang diberikan, dihitung dengan rumus : 2 x Masa Bunga x Dasar Bunga
Keterangan : 1.
2 adalah tingkat bunga 2.
Masa bunga dihitung sejak lewat jangka waktu satu bulan dari tanggal diterbitkannya SPMKP.
3. Dasar bunga adalah jumlah pajak yang dikembalikan sebagaimana tercantum
dalam SPMKP.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Apabila setelah diadakan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dengan jumlah kredit pajak menunjukkan jumlah selisih lebih yaitu
jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang, wajib pajak berhak
untuk meminta kembali kelebihan pembayaran pajak tersebut, dengan catatan wajib pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.
Bila wajib pajak masih mempunyai utang pajak yang meliputi semua jenis pajak baik dipusat maupun cabang-cabangnya, kelebihan pembayaran
tersebut harus diperhitungkan lebih dahulu dengan utang pajak tersebut dan juga masih terdapat sisa lebih dikembalikan kepada wajib pajak.
1. Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak tersebut adalah :
a. Wajib pajak menyampaikan permohonan pengembalian pembayaran
pajak Wajib pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak ke KPP Pratama Binjai melalui TPT. b.
Penerimaan Surat Permohonan Petugas TPT menerima surat permohonan kemudian meneliti
kelengkapan persyaratan sesuai dengan ketentuan. Apabila surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dimohon kepada