Pendaftaran Pendataan Pengawasan, Pelaporan dan Evaluasi

diterima dari WP yang bersangkutan ataupun laporan dari petugas Direktorat Jenderal Pajak dan petugas lainnya.

B. Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Objek Pajak SISMIOP

Kegiatan pendaftaran, pendataan, dan penilaian objek dan subjek PBB dimaksudkan untuk menciptakan suatu basis data yang akurat dan up to date dengan mengintegrasikan semua aktivitas administrasi PBB ke dalam suatu wadah, sehingga pelaksanaannya dapat lebih seragam, sederhana, cepat dan efisien. Dengan demikian akan tercipta pengenaan pajak yang adil dan merata, peningkatan realisasi pokok ketetapan, peningkatan tertib administrasi dan peningkatan penerimaan PBB serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada WP. Untuk mejaga akurasi data objek dan subjek PBB yang memenuhi unsur relevan, tepat waktu, handal, dan mutakhir, maka basis data tersebut perlu dipelihara dengan baik.

C. Pembentukan Basis Data

1. Pendaftaran

Pendaftaran objek dan subjek PBB dapat dilakukan oleh Subjek Pajak dengan cara mengambil, mengisi, dan mengembalikan SPOP ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dimana ia terdaftar. Pada saat pengembalian SPOP, petugas di KPP Pratama harus teliti bahwa SPOP tersebut telah diisi dengan benar, jelas dan lengkap oleh subjek pajak serta menandatanganinya. Perekaman data ke dalam komputer dilakukan oleh Operator Data Entry. Proses penerimaan dan perekaman SPOP dikoordinir oleh Operator Universitas Sumatera Utara Console. Perekaman data dilakukan setiap hari, dan apabila jumlah yang direkam cukup banyak, perekaman dapat dilaksanakan siang dan malam dan untuk itu perlu dibutakan jadual penugasan Operator Data Entry.

2. Pendataan

Pendataan objek dan subjek PBB dilaksanakan oleh KPP Pratama Medan Belawan atau pihak lain yang ditunjuk pemerintah dan dilakukan sekurang-kurangnya untuk satu wilayah administrasi desa kelurahan dengan memilih alternatif berikut : a. Pendataan dengan penyampaian dang pemantauan pengembalian SPOP b. Pendataan dengan identifikasi objek pajak c. Pendataan dengan verifikasi data pajak d. Pendataan dengan pengukuran bidang objek pajak

3. Penilaian

Mengingat banyaknya jumlah objek pajak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan jumlah tenaga penilai dan waktu penilaian yang terbatas, maka penilaian dilaksanakan dengan dua cara, yakni :

a. Penilaian Massal

Dalam sistem Nilai Jual Objek Pajak NJOP bumi, dihiung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata NIR yang terdapat pada setiap ZNT, sedangkan NJOP Bangunan dihitung berdasarkan DBKB. Perhitungan ini dilakukan terhadap objek pajak yang menggunakan program komputer konstruksi umum. Universitas Sumatera Utara

b. Penilaian Individual

Penilaian ini dilakukan untuk objek pajak umum yang bernilai tinggi high value. Penilaian ini memperhitungkan karakteristik objek pajak tersebut. Pelaksanaan pendataannya dilakukan dengan menggunakan SPOP sedangkan untuk data tambahan dengan Lembar Kerja Objek Khusus LKOK stsupun dengan lembar catatan lain untuk menampung informasi tambahan sesuai dengan keperluan penialain masing-masing objek pajak. 4. Pemeliharaan Basis Data Pemeliharaan basis data dilaksanakan atas basis data yang telah terbentuk karena adanya perubahan data objek pajak dan subjek pajak. Dalam pelaksanaan pemeliharaan basis data yang menyangkut perubahan data seperti pendaftaran objek pajak baru, pemecahan atau penggabungan, tidak dibenarkan dilakukan perubahan data numeis sebelum dilakukan pemutakhiran data numerisnya. Adapun cara melakukan pemeliharaan basis data ini yaitu : a. Pemeliharaan Basis Data secara Pasif Dilaksanakan pada tahun pajak yang sedang berjalan, digunakan untuk ketetapan tahun pajak berjalan dan atau tahun pajak yang akan datang. Pemeliharaan basis data dapat dilakukan baik secara sebagian maupun sekelompok karena permohonan pengajuan laporan wajib pajak dan atau laporan pejabat instansi terkait, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

b. Pemeliharaan Basis Data secara Aktif

Dilaksanakan untuk tahun pajak berjalan, digunakan untuk ketetapan tahun pajak yang akan datang. Dan pada umumnya secara massal atas dasar rencana kerja yang telah disusun oleh KPP Pratama sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

5. Pengawasan, Pelaporan dan Evaluasi

Pengawasan pekerjaan lapangan adalah pekerjaan yang ditekankan pada kendali mutu pekerjaan lapangan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan lapangan sesuai jadual, prosedur dan materi rencana kerja yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan dimaksudkan untuk mengetahui secara dini apabila terdapat hambatan atau penyimpangan dalam pekerjaan lapangan. Selanjutnya pengawasan pekerjaan lapangan berfungsi untuk mencarikan alternatif terbaik dan secepat mungkin dengan tetap berpedoman pada rencana kerja serta petunjuk pejabat yang berwenang, meningkatkan koordinasi pengawasan, dan mendukung upaya menghilangkan hambatan penyimpangan dalam pekerjaan lapangan. Dalam hal pembentukan basis data SISMIOP, mekanisme pelaksanaan pelaporan dan evaluai dilaksanakan sebagai Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan. Setelah adanya laporan akhir maka langkah pengendalian pelaksanaan kegiatan pembentukan dan atau pemeliharaan basis data SISMIOP dilakukan dengan mengadakan evaluasi terhadap pekerjaan lapangan yang dilakukan setiap minggu. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Jumlah Wajib Pajak Patuh PBB Tahun 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan

1. Kecamatan Medan Deli