Perancangan Pada Perhitungan Struktur Batang Lintasan Trolley

Maka jenis bantalan yang dipilih dengan diameter bantalan 63 mm ialah Single RowDeep Groove Ball Bearing tipe RLS 20 dengan kapasitas beban spesifik dinamis nominal yang diizinkan sebesar C izin = 60500 N, dengan berat bearing 1,25 kg, yang terlampir pada lampiran 15

3.4 Perancangan Pada

Spreader Spreader direncanakan untuk mengangkat beban dengan kapasitas besar, dimana sewaktu spreader mengangkat beban batang spreaderakan mengalami pembebanan secara merata maka dari itu untuk mencari berapa besar kekuatan batang spreader dan kekuatan twist lock saat mengalami pembebanan. Dimana spesifikasi pada spreader ini : • Merk : Bromma • Serial no : 12791 • Panjang max : 40 feet • Berat spreader : 10 ton

3.4.1 Perencanaan pada Batang Spreader

Adapun diagram pada pembebanan pada rangka batang spreader terlihat seperti pada gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara \ Gambar 3.14 Pembebanan pada rangka spreader Dimana : Berat peti kemas maksimal P total = 40ton + 10 dari 40 ton Panjang batang I l 1 = 3 meter Panjang batang II l 2 = 6 meter Panjang batang III l 3 = 3 meter Berat per meter spreader q = 10 ton12 meter = 0,833 tonmeter Universitas Sumatera Utara Maka perhitungan untuk menentukan gaya-gaya dalam pada bantang spreader ΣF by = 0 F ay .l 2 – P 1 . l 1 + l 2 + P 2 . l 3 – q .L .l 2 2 = 0 F ay = F ay = F ay = F ay = 26,998 ton. Sehingga ΣV = 0 -P 1 + F ay – q . 12 m + F by – P 2 = 0 F by = 22 t – 26,998 t + 0,833 tm . 12 m + 22 ton F by = 26,998 ton. Menentukan luas daerah pada jarak batang 0x3 Dengan momen M x = -P 1 .x – q. x 2 Untuk x = 0, M x = 0 Untuk x = 3 M x = -22 t . 3m – 0,833 tm . . 3m 2 M x = -66 tm – 3,748 tm M x = -69,748 tm Universitas Sumatera Utara Dengan gaya lintang D D x = -P . q.x Untuk x = 0 , D x = 0 Untuk x = 3 D x = - 22 t – 0,833 tm . 3 m D x = -24, 499 t Menentukan luas daerah pada jarak batang 3x9 Dengan momen M x = -P 1 .x + F ay . x-3 – q. x 2 Untuk x =3 M x = -22 t . 3m + 26,998 t.3-3m – 0,833 tm . 0,5m . 9m 2 M x = -66 tm + 0 tm – 3,748 tm M x = -69,748 tm Untuk x= 9 M x = -22 t . 9m + 26,998 t.9-3m – 0,833 tm . 0,5m . 81m 2 M x = - 198 tm + 161,988 tm – 33,736 tm M x = -69,748 tm Dengan gaya lintang D x Untuk x = 3 D x = -P 1 + F ay – q.x D x = -22 t + 26,998 t – 0,833 tm . 3m Universitas Sumatera Utara D x = 2,499 t untuk x = 9 D x = -22 t + 26,998 t – 0,833 tm . 9 m D x = -2,499 t Maka untuk menentukan momen maksimum sepanjang jarak x ialah M maks : M maks = -P 1 .x + F ay . x-3 – q. x 2 = 0 -P 1 + F ay – q.x = 0 -22 t + 26,998 t – 0,833tm . x = 0 -0,833 tm . x = 22 t – 26,998 t -x = x = 6 m sehingga M maks : M maks = -P 1 .x + F ay . x-3 – q. x 2 M maks = -22 t .6 m + 26,998 t 6-3 m – 0,833 tm . 0,5 6m 2 M maks = - 66 t m Dari perhitungan yang telah dilakukan maka bidang momen dan bidang lintang terdapat pada gambar dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.15 Diagram bidang momen dan lintang Universitas Sumatera Utara Dengan menentukan momen Inersia pada batang spreader, dimana penampang pada batang spreader ialah persegi sperti pada gambar di bawah ini Gambar 3.16 Penampang pada batang spreader Dengan momen Inersia pada batang I = b.h 3 lit 3 hal 136 Dimana: b = lebar batang 20 cm = 0,2 m data survey h = tinggi batang 40 = 0,4 m data survey maka momen Inersia I = 0,2m . 0,4m 3 I = 0,00106 m 4 Universitas Sumatera Utara Dengan menentukan lokasi garis netral C : C = h lit 5 hal 136 C = . 0,4 m C = 0,2 m Maka modulus penampang pada batang Z: Z = lit 5 hal 53 Z = = 0,0053 m 3 Sehingga tegangan tarik yang terjadi pada struktur batang spreader σ tarik σ tarik = lit 4 hal 53 σ tarik = σ tarik = 12452 tm 2 σ tarik = 1245,2 kgcm 2 dari perhitungan di atas maka bahan baja yang dipilih ialah SNCM 2 dengan kekuatan tarik adalah 95 kgmm 2 = 9500 kgcm 2 , sifat mekanis baja paduan. Sehingga tegangan tarik yang diizinkan ialah : σ izin = lit 5, hal 40 σ izin = = 1583,33 kgcm 2 dari perhitungan di atas maka spreader aman untuk digunakan di karenakan tegangan izin lebih besar dari tegangan yang terjadi, σ izin σ tarik . Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Perencanaan Twist Lock

Pada setiap sudut batang spreader terdapat empat twist lock, dengan kapasitas peti kemas maksimum 40 ton, pada sewaktu spreader mengangkat peti kemas diasumsikan bahwa beban peti kemas terdistribusi secara merata, sehingga masing-masing pada setiap twist lock akan menerima beban sebesar 10 ton atau 10000 kg, dan pada tiap sisi twist lock akan mengalami pembebanan sebesar 5000 ton akibat dari pembebanan peti kemas maka twist lock akan mengalami tegangan σ = A F , seperti gambar dibawah ini. Gambar 3.17 Twist lock berbeban tarik sebesar 10000 kg Pada perhitungan tegangan, luas permukaan A diambil diameter terkecil tersebut mewakili permukaan yang mengalami gaya tarik yang paling kritis. Diameter permukaan terkecil ialah 100 mm dengan panjang batang twist lock 150 mm. Dimana pada twist lock terdapat dua sisi permukaan yang akan menopang peti Universitas Sumatera Utara kemas, maka beban yang terjadi akan terbagi oleh kedua sisi permukaan twist lock, seperti pada gambar diatas. maka gaya tarik yang dialami twist lock F : F = m.g F = 10000 kg . 9,8 ms 2 F = 98000 kgms 2 = 98000 N Sehingga tegangan yang terjadi pada twist lock σ σ tarik = A F atau 2 . 4 d F π σ tarik = 2 1 , . 4 14 , 3 98000 m N σ tarik = 2 m 0,0785 98000 N = 86725663,71681 Nm 2 σ tarik = 86725663,71681 Pa = 86,72566 Mpa bahan baja yang terpakai pada twist lock ialah High Grade Steel C45 dimana modulus elastisitasnya sebesar E = 210000 Mpa, dengan kekuatan tarik yang diizinkan σ izin = 600 sd 800 Mpa terdapat pada lampiran maka regangan yang terjadi akibat tegangan pada pembebanan di twsit lock e = E tarik σ e = Mpa Mpa 210000 72566 , 86 = 0,00041 Universitas Sumatera Utara sehingga pertambahan panjang Δ L pada twist lock akibat pembebanan yang diberikan sebesar 10000 kg sebesar : e = L L ∆ dimana : Δ L = pertambahan panjang mm L = Panjang awal 150 mm e = regangan Δ L = L .e Δ L = 15 cm .0.00041 Δ L = 0.00615 cm = 0,0615 mm Maka penggunaan baja High Grade SteelC45 yang terpakai aman untuk digunakan dikarenakan besarnya pertambahan panjangnya kecil yang diakibatkan oleh pembebanan yang terjadi pada twist lok dan σ izin σ tarik Universitas Sumatera Utara B H t t Puli Drum

BAB IV Perhitungan Lintasan

Dokumen yang terkait

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perancangan Overhead Travelling Crane Berpalang Tunggal Kapasitas 10 Ton

9 77 123

Perancangan Mekanisme Spreader Gantry Crane Dengan Kapasitas 40 Ton Dengan Tinggi Angkat Maksimum 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Laut

23 145 151

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 14

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 6 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 6