Tujuan Bahan Tambahan Makanan Jenis Bahan Tambahan Makanan

dalam panci lalu masak di atas api sedang hingga adonan saus mengental. Tambahkan garam, gula pasir, minyak wijen dan kecap inggris ke dalam adonan saus cabai. Setelah adonan saus masak tambahkan cuka. Kemudian diaduk hingga rata Suyanti, 2007.

2.2. Bahan Tambahan Makanan

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi termasuk organoleptik pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan langsung atau tidak langsung suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut PerMenKes No.772, 1988.

2.2.1. Tujuan Bahan Tambahan Makanan

Menurut Cahyadi 2008, tujuan penggunaan bahan tambahan makanan adalah: i. Meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan. ii. Membuat makanan lebih mudah dihidangkan. iii. Membuat makanan tampak lebih berkualitas.

2.2.2. Jenis Bahan Tambahan Makanan

Jenis bahan tambahan makanan dilihat dari sumbernya dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu bahan tambahan makanan alami yang umumnya diperoleh dari sumber-sumber bahan alam dan bahan tambahan makanan sintetis yang umumnya diproduksi secara sintetis kimiawi Wijaya, 2009. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 722PerMenkes1988 tentang bahan tambahan makanan, bahan tambahan makanan yang diizinkan digunakan pada makanan terdiri dari: i. Antioksidan, adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat oksidasi. ii. Antikempal, adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah menggempalnya makanan yang berupa serbuk. iii. Pengatur keasaman, adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. iv. Pemanis buatan, adalah bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. v. Pemutih dan pematang tepung, adalah bahan tambahan makanan yang dapat mempercepat proses pemutihan dan atau pematang tepung, sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. vi. Pengemulsi, pemantap dan pengental, adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. vii. Pengawet, adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain pada makanan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme. viii. Pengeras, adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. ix. Pewarna, adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. x. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, adalah bahan tambahan makanan yang dapat memberikan, menambah, atau mempertegas rasa dan aroma. xi. Sekuestran, adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan. 2.3. Bahan Pengawet 2.3.1. Definisi Bahan Pengawet