Penetapan Kadar Benzoat dalam Kismis Hitam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Khasiat dan Kegunaan Kismis Untuk Kesehatan.
Tanggal akses 15 April 2013
http://www.zelenaplus.com
Arifin, Z. (1999). Kajian Proses Pembuatan Manisan Kering Anggur Bali
(Alphonso lavalle). Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian
Bogor. Hal. 7
Cahyadi, W. (2009). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta : Bumi Aksara. Hal. 1-3, 6-8, 11, 22, 26, 44-45
Departemen Kesehatan RI dan Dirjen POM. (1997). Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor: 722/Menkes/per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. (1995). Farmakope Indonesia
Edisi IV. Departemen Kesehatan R.I Jakarta
Johnson, E L., dan Stevenson, R. (1991). Dasar Kromatografi Cair. Bandung :
ITB Bandung. Hal. 1. 6, 17
Putra, E. D. L. (2004). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam Bidang Farmasi.
USU: FMIPA. Hal: 1-2, 5-6
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Universitas Gajah
Mada. Hal. 113, 116

Siaka, I. M. (2009). Analisis Bahan Pengawet Benzoat pada Saos Tomat yang
Beredar di Wilayah Kota Denpasar. Bukit Jimbaran : Jurusan Kimia
FMIPA Universitas Udayana. Hal. 87-88
Windy, S., Fatimawali., Yudistira, A. (2013). Identifikasi dan Penetapan Kadar
Asam Benzoat pada Kecap Asin yang Beredar di Kota Manado. FMIPA
UNSRAT : Manado. Hal. 13
Yuliarti, N. (2007). Awas! Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta :
Andi Yogyakarta. Hal. 7, 14-15, 32, 59, 71

Universitas Sumatera Utara