Tahap – Tahap Pengembangan Sumber daya Guru
2 Menetapkan sasaran dan tujuan pengembangan Penilaian kebutuhan akan pengembangan menghasilkan tujuan.
Tujuan ini harus menyatakan perilaku yang diinginkan dan kondisi perilaku itu terjadi, dan digunakan sebagai standar untuk dapat
mengukur pelaksanaan pekerjaan individu dan program. Tujuan memberikan sasaran khusus kepada pelatih dan peserta pelatihan yang
dapat dipergunakan untuk menilai sukses mereka. Berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pengembangan, baik yang
bersifat teknikal maupun behavioral. Bagi penyelenggara, penentuan sasaran ini memiliki arti penting sebagai: 1 tolok ukur kelak untuk
menentukan berhasil tidaknya program pelatihan; 2 bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutnya, seperti menentukan isi
program dan metode pengembangan yang sesuai. .
Sasaran dari adanya kegiatan pengembangan ini adalah
peningkatan kompetensi semua guru dan karyawan yang berada di lingkungan Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa. Dan tujuan dari
kegiatan ini adalah meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh tenaga pendidikan yang mandiri dan berkualitas. Target yang
diharapkan adalah terbangunnya kinerja yang baik dan bermutu pada seluruh manajemen Madrasah. “Dalam pelatihan tersebut para guru
diminta tidak hanya memberikan materi dari guru ke murid akan tetapi harus menguasai metode pengajaran yang lebih variatif. Untuk itu
Biasanya tidak semua guru yang pandai dalam menguasai metode pengajaran, maka untuk itu program pengembangan diperlukan untuk
peningkatan kompetensi guru”.
10
10
Wawancara dengan kepala sekolah
Sedangkan bagi peserta penentuan sasaran bermanfaat dalam persiapan dan usaha apa yang seyogyanya mereka lakukan agar dapat
memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya
dari kegiatan
pengembangan yang diikutinya 3 Menetapkan metode pelatihan
Setelah dilakukan perancangan pengembangan, maka proses berikutnya adalah pelaksanaan pengembangan. Dalam melaksanakan
pengembangan, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian atas metode-metode yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan
pengembangan. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
Pada dasarnya banyak metode yang dapat digunakan dalam pengembangan
sumber daya
manusia, namun
demikian penggunaannya
harus disesuaikan
dengan jenis
program pengembangan yang diselengarakan. Satu metode mungkin baik untuk
satu jenis program, akan tetapi belum tentu baik untuk program yang lainnya.
Dalam prakteknya, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk memilih metode yang tepat sebagai instrumen
pelatihan. Berbagai faktor perlu diperhatikan agar hasil dari
pengembangan yang
dilakukan efektif,
antara lain
sifat pengembangan, identifikasi peserta pengembangan, kemampuan
pelatih atau tutor, lokasi, biaya, waktu, dan lamanya pelaksanaan pengembangan.
Pelaksanaan pengembangan harus di dasarkan pada metode- metode yang telah ditetapkan dalam progam pengembangan
organisasi. Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, dalam hal ini kepala sekolah. Dalam program
pengembangan telah di tetapkan, sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik, program ini hendaknya disusun
oleh manajer kepala sekolah dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik bersifat konstruktif.
Adapun metode yang dilakukan dalam upaya pengembangan yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa adalah,
training methods dan classroom methods. “Adapun metode yang dilakukan dalam upaya pelatihanpengembangan ini dapat bergantung
pada jenis pelatihan yang ada misalnya pelatihan yang diterapkan di outdoor maka akan berbeda dengan pelatihan yang dilakukan di indoor
akan tetapi pelatihan yang ada biasanya dilakukan di dalam kelas kami biasanya menggunakan training methods atau classroom methods”.
11
Dalam hal pengembangan keterampilan dan sikap guru melalui pendidikan dan latihan diklat, biasanya usaha tersebut dilaksanakan
dengan menerapkan teknik-teknik pengembangan. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam menjalankan pengembangan sumber
daya manusia. Teknik-teknik ini dirancang untuk dapat meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi, dan perputaran, serta memperbaiki
kepuasan kerja.
b. Pelaksanaan Setelah melalui proses perencanaan, barulah dilakukan proses
pelaksanaan dari upaya pengembangan itu sendiri. Pelaksanaan
11
Wawancara dengan LPSDM Wawancara dengan Abdul Jaelani, tutor LPSDMBina Insai pada 10 Maret 2014 pukul 14.00 WIB di ruang guru MA Miftaahul Huda
pengembangan merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Kepala sekolah yang tidak mempedulikan kegiatan pengembangan bagi para
gurunya akan menerima resiko yang dapat membahayakan kegiatan operasional sekolah. Hal ini dapat dilihat bahwa perkembangan teknologi
yang semakin melejit dewasa ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang semakin dahsyat pada berbagai aspek yang dialami oleh
sekolah. Pengembangan sumber daya guru merupakan suatu proses
memperbaiki keterampilan kerja para guru untuk pencapaian tujuan pendidikan madrasah itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan guru
semestinya berkembang setiap saat sesuai dengan perkembangan zaman. Pelaksanaan
pengembangan dilakukan
selain untuk
penigkatan kompetensi, namun juga untuk memperbaiki kinerja guru agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Terkadang guru memiliki keterbatasan waktu, ekonomi, dan
kemampuan untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, lembaga pendidikan tempat guru bekerja
harus menjembatani keterbatasan guru tersebut dengan menyediakan pengembangan.
Proses atau langkah-langkah pelaksanaan pengembangan dilakukan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa sebagai berikut:
1 Sasaran Setiap pengembangan harus terlebih dahulu di tetapkan secara
jelas sasaran yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan agar upaya pengembangan yang dilakukan tepat sasaran dan lebih efektif dan
efisien.
Berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pengembangan, baik yang bersifat teknikal maupun behavioral. Bagi
penyelenggara, penentuan sasaran ini memiliki arti penting sebagai: 1 tolok ukur kelak untuk menentukan berhasil tidaknya program
pelatihan; 2 bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutnya, seperti menentukan isi program dan metode pengembangan yang
sesuai. Sedangkan bagi peserta penentuan sasaran bermanfaat dalam
persiapan dan usaha apa yang seyogyanya mereka lakukan agar dapat memperoleh
manfaat yang
sebesar-besarnya dari
kegiatan pengembangan yang diikutinya.
Dalam pelaksanaan pengembangan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa ini, seperti yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya bahwa, sasaran dari upaya pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan kompetensi para guru Madrasah Aliyah
Miftaahul Hudaa.
2 Kurikulum Kurikulum pelatihan adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan
pelatihan yang ditata dalam bentuk rencana proses pelatihan dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pelatihan sesuai dengan
tujuan pelatihan sehingga setelah pelatihan peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan.
Kurikulum dirancang berbasis kompetensi yang harus dicapai dan diuraikan dalam:
a Materi pelatihan atau pengembangan
b Metode penyampaian pembelajaran c Proses pembelajaran setiap materi
d Proporsi dan alokasi waktu Salah satu hal paling penting dalam penyusunan kurikulum adalah
materi pelatihan atau pengembangan. Materi pengembangan sangat menentukan
dalam memperoleh
keberhasilan dalam
proses pelaksanaan pengembangan. Materi pengembangan harus sesuai
dengan tingkat satuan pendidikan guru. Kepala sekolah dan lembaga pelatihan sumber daya manusia terkait bekerja sama untuk membuat
materi pengembangan yang dapat disampaikan oleh pelatih atau tutor agar mudah dipahami oleh para peserta pengembangan. Materi
pengembangan dapat dibuat berdasarkan kebutuhannya, misalnya dari materi yang sudah ada atau dari pengalaman pelatih. Pelatih atau tutor
menyampaikan materi latihan sesuai dengan kemampuan para peserta pengembangan. Dalam sebuah sekolah, terdapat keberagaman latar
belakang dan tingkat pendidikan. Materi pengembangan agak sulit akan disampaikan kepada peserta yagn memiliki tingkat pendidikan
relatif tinggi, sebaliknya materi yang tidak terlalu sulit diberikan kepada para anggota yang berpendidikan lebih rendah. Begitu pula
untuk materi pelatihan dengan latar belakang sama. “Untuk kurikulum kami sesuaikan dengan aturan pemerintah
yang berlaku, sedangkan mulok biasanya kami sesuaikan dengan kebutuhan yang ada.”
12
Desain kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya guru Madrasah Aliyah
Miftaahul Hudaa sesuai dengan aturan pemerintah dan disesuaikan dengan kebutuhan massa.
12
Abdul Jaelani.
3 Sarana Dalam pelaksanaan pelatihan atau upaya pengembangan, kualitas
dan kenyamanan fisik dan ketersediaan alat bantu pembelajaran yang sesuai sangat diperlukan demi kelancaran proses pelaksanaan. Selain
hal tersebut, ada juga hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan, hal tersebut yang pertama adalah tempat
terlaksananya kegiatan
pengembangan. Pelaksanaan
kegiatan pengembangan sebaiknya melibatkan beragam tempat. Hal ini
dilakukan karena suasana kelas yang baru dan berbeda akan menambah semangat dan motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan
pengembangan yang dilaksanakan oleh sekolah. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan media belajar, sarana dan
prasarana yang pendukung lain untuk kegiatan pengembangan, seperti kursi, meja belajar, laptop, infocus, modul, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan dari upaya pengembangan yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa berada di lingkungan madrasah itu
sendiri dan dilengkapi dengan fasilitas media pembelajaran umum multimedia. “Yaa. untuk berbicara fasilitas biasanya pihak sekolah
memberikan fasilitas media pembelajaran umum multimedia”.
13
Para peserta kerap merasa bosan karena pelaksanaan pengembangan lebih
sering dilakukan di lingkungan sekolah. Namun, hal ini dilakukan bukan karena pihak pelaksana pengembangan tidak ingin mencoba
untuk melaksanakan upaya pengembangan di luar lingkungan sekolah, akan tetapi hal ini terkendala dalam masalah finansial.
4 Peserta
13
Wawancara dengan Abdul Jaelani
Kegiatan pengembangan akan berhasil jika para peserta pengembangan siap untuk mengikutinya. Para peserta latihan yang
siap berarti mereka memiliki keterampilan-keterampialn dasar yang diperlukan, ada motivasi dan efektivitas diri. Beberapa persyaratan
yang mereka miliki adalah kemampuan mental dan fisik dalam mengikuti proses pelaksanaan pengembangan. Agar pelaksanaan
pengembangan dapat berjalan dengan efektif, mereka harus memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Hal penting lain untuk
diperhatikan dalam kegiatan pengembangan adalah efektivitas diri. Keberhasilan dalam kegiatan pengembangan perlu dilihat bagaimana
kesiapan para peserta kegiatan pengembangan berkeinginan untuk berhasil mempelajari seluruh isi program pengembangan dengan
baik. Para peserta pengembangan seringkali gagal dalam mengikuti kegiatan pengembangan karena kurangnya kepercayaan diri untuk
berinovasi. Para peserta yang mengikuti pengembangan sumber daya guru di
Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa meliputi semua guru yang terlibat dalam lingkungan Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa “Adapun
peserta pelatihan itu bergantung kepada kebijakan dari kepala sekolah tentunya seluruh guru–guru dari sekolah MA. Miftaahul Hudaa
sebagai penyelengara pelatihan karena lokasi pelatihan berada di dalam sekolah karena bentuk kerjasama yang ada hanya dalam satu
sekolah”.
14
5 Pelatihtrainer Kemampuan
pelatih sangat
besar pengaruhnya
dalam tercapainya keberhasilan upaya pengembangan. Seorang pelatih
14
Wawancara dengan Abdul Jaelani
dituntut untuk menguasai materi pelatihan semaksimal mungkin agar para peserta latihan dapat menguasai materi yang disampaikan oleh
pelatih. Berbagai metode yang tepat harus dipilih untuk memudahkan pemahaman materi yang disampaikan. Kesalahan dalam memilih
metode yang digunakan akan membingungkan para peserta latihan. Melatih banyak orang dengan berbagai latar belakang yang
berbeda merupakan suatu tantangan dalam suatu organisasi. Berbagai perbedaan dalam organisasi, misalnya budaya, latar belakang dan
tingkat pendidikan, usia, status sosial, dan lain sebagainya, menunjukkan berbagai karakteristik anggota organisasi yang berbeda
pula. Hal ini menuntut bahwa seorang pelatih harus memiliki berbagai pengetahuan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dalam upaya pengembangan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa, sekolah ini menggandeng mitra jejaring dari
Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia LPSDM Bina Insani. Sampai dengan saat ini, Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa
hanya melakukan kerjasama dengan LPSDM Bina Insani, hal ini dikarenakan butuh biaya yang tidak sedikit untuk melakukan
kerjasama dengan mitra jejaring lain. “Adapun
penentuan trainerpelatih itu kami memiliki trainer yang cukup profesional
lulusan dari salah satu universitas di Jepang dari LPSDM Bina Insani sedangkan untuk materi yang diberikan biasanya disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada”.
15
Proses pelatihan merupakan suatu kegiatan memberikan suatu pengalaman baru bagi peserta pelatihan melalui berbagai aktivitas-
15
Wawancara kepala sekolah
aktivitas dengan suatu kondisi pembelajaran yang interaktif, dinamis, dengan pendekatan-pendekatan yang menungkinkan peserta dapat
terlibat secara aktif, mengaktualisasikan diri dan pengalaman. Sehingga dengan sendirinya proses pembelajaran di dalam pelatihan
tidak seperti halnya guru mengajar di depan kelas seperti yang terjadi di sekolah-sekolah.
Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa biasanya melakukan upaya pengembangan di awal tahun ajaran. Hal ini merupakan tindak lanjut
dari identifikasi kebutuhan dari pelatihanpengembangan itu sendiri setelah dilakukan rapat awal tahun ajaran “Biasanya progam
pelaksanaan pengembangan dilakukan di awal tahun ajaran baru tepatnya di pertengahan tahun di bulan Juli adapun jika tidak
memungkinkan jadwalnya dapat disesuaikan”.
16
c. Evaluasi Hal penting yang tidak boleh dilewatkan oleh pelaksana kegiatan
pengembangan adalah evaluasi dan tindak lanjut atas program-program yang dilaksanakan, mengukur sejauh mana kefektifan program telah
dicapai. Tahap ini merupakan tahap yang penting karena akan menunjukkan sejauh manfaat yang didapatkan oleh organisasi melalui
program-program tersebut. Proses evaluasi sama pentingnya dengan proses perencanaan, selain
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengembangan, proses evaluasi juga bertujuan untuk mengukur kinerja para peserta
program pengembangan setelah mengikuti pelaksanaan pengembangan.
16
Wawancara kepala sekolah
Evaluasi berguna untuk mengetahui seberapa besar tujuan
pengembangan tercapai, dan mengetahui kekurangannya untuk perbaikan di masa datang. Melalui hasil evaluasi juga pelaksana dapat menetukan
tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya pada peserta pengembangan setelah mengikuti program pengembangan.
Pada dasarnya, evaluasi atas suatu program pengembangan harus meliputi beberapa aspek aspek, yaitu 1 tanggapan peserta atas program
yang dijalankan, 2 sejauh mana peserta telah mempelajari dan menguasai materi yang diberikan, 3 kemampuan peserta dalam
mengaplikasikan pengetahuan baru yang telah diperoleh dan 4 apakah tujuan program pengembangan yang dicanangkan telah tercapai.
Evaluasi suatu program dengan menanyakan kepada peserta merupakan suatu pendekatan yang relatif murah dan merupakan respon
serta saran yang segera dalam peningkatan program pengembangan selanjutnya. Namun demikian evaluasi dengan cara ini terkadang lebih
didasarkan kepada pendapat peserta dibandingkan dengan fakta, karena terkadang pertanyaan yang diajukan sebetulnya tidak dapat dijawab
dengan segera. Misalnya jenis pertanyaan yang menanyakan mengenai manfaat prorgam pengembangan dalam pekerjaan yang tentu saja tidak
dapat dijawab sebelum peserta kembali ke tempat tugas masing-masing dan mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan.
Evaluasi atas materi yang didapat selama mengikuti program pengembangan dengan jalan melakukan pretest – posttest yaitu suatu
metode penggunaan test yang sama yang diberikan sebelum dan sesudah program pengambangan. Perbandingan hasil yang diperoleh dapat
digunakan sebagai gambaran sejauh maan materi telah dipahami oleh
peserta. Cara lain yang dapat dilakukan adalah control group design, yaitu dengan cara menguji kelompok sumber daya manusia yang
mengikuti program pengembangan dan kelompok sumber daya manusia yang tidak mengikuti program pengembangan. Hasil yang didapat dari
kedua kelompok dapat dijadikan gambaran sejauh mana materi dapat dipahami.
Evaluasi atas kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dapat dilihatdiamati dari perilaku sumber daya manusia
yang telah mengikuti program ketika ia kembali ke tempat kerja. Jika seseorang
mengikuti program pelatihan mengenai pendelegasian wewenang akan tetapi ketika kembali ke tempat kerjanya ia tetap dengan
pola lama yang telah ia ikuti selama bertahun-tahun tanpa delegasi wewenang, dapat dikatakan yang bersangkutan gagal memahami isi
seminar sehingga organisasi tidak mendapat kontribusi apapun. Evaluasi atas tujuan program pengembangan dapat dilihat dari kinerja
organisasi. Misalnya suatu program pelatihan bertujuan untuk meminimalisir tingkat kesalahan dalam pengerjaan suatu produk. Jika
setelah pelatihan berakhir dan diimplementasikan dalam pekerjaan ternyata tingkat kerusakan tetap sama, dapat dikatakan program tersebut
kurang memberikan dampak yang berarti pada organisasi. Selain itu mungkin saja suatu aspek meningkat setelah pegawai mengikuti program
pelatihan akan tetapi aspek lain justru mengalami penurunan. Untuk mengetahui keberhasilan pelatihan kerja yang telah
diselenggarakan, maka perlu dilakukan
proses evaluasi secara menyeluruh terhadap para peserta pengembangan. Proses evaluasi
program harus dilakukan secara matang oleh setiap pelaksana program
agar mereka mengetahui titik lemah dan kuat suatu program, dan mereka dapat memberikan umpan balik yang tepat bagi para peserta program.
Hasil evaluasi merupakan masukan penting bagi penyempurnaan program pelatihan. Adapun tim evaluasi Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa berasal
dari tim internal dan eksternal sekolah. Tim internal terdiri dari kepala sekolah dan komite sekolah yang dilaksanakan pada rapat akhir tahun
ajaran. “Proses evaluasi yang kami lakukan biasanya kami melakukan pada setiap akhir dari kegiatan pelatihan yang kemudian hasil dari
evaluasi diserahkan
kepada kepala
sekolah yang
nantinya dimusyawarahkan dalam rapat akhir tahun yang di hadiri oleh kepala
yayasan kepala sekolah dan guru Di dalam rapat tersebut kami melakukan evaluasi kinerja bersama.
17
”Hasil dari evaluasi ini berupa rangkuman monitoring yang dilakukan di tiap bulan. Sedangkan tim evaluasi eksternal berasal dari Lembaga
Pengembangan Sumber Daya Manusia LPSDM Bina Insani. Setelah diadakan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir tahun ajaran, guru yang
memiliki kinerja terbaik akan mendapatkan reward atau penghargaan dari kepala sekolah.