Tahap – Tahap Pengembangan Sumber daya Guru

2 Menetapkan sasaran dan tujuan pengembangan Penilaian kebutuhan akan pengembangan menghasilkan tujuan. Tujuan ini harus menyatakan perilaku yang diinginkan dan kondisi perilaku itu terjadi, dan digunakan sebagai standar untuk dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan individu dan program. Tujuan memberikan sasaran khusus kepada pelatih dan peserta pelatihan yang dapat dipergunakan untuk menilai sukses mereka. Berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pengembangan, baik yang bersifat teknikal maupun behavioral. Bagi penyelenggara, penentuan sasaran ini memiliki arti penting sebagai: 1 tolok ukur kelak untuk menentukan berhasil tidaknya program pelatihan; 2 bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutnya, seperti menentukan isi program dan metode pengembangan yang sesuai. . Sasaran dari adanya kegiatan pengembangan ini adalah peningkatan kompetensi semua guru dan karyawan yang berada di lingkungan Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa. Dan tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh tenaga pendidikan yang mandiri dan berkualitas. Target yang diharapkan adalah terbangunnya kinerja yang baik dan bermutu pada seluruh manajemen Madrasah. “Dalam pelatihan tersebut para guru diminta tidak hanya memberikan materi dari guru ke murid akan tetapi harus menguasai metode pengajaran yang lebih variatif. Untuk itu Biasanya tidak semua guru yang pandai dalam menguasai metode pengajaran, maka untuk itu program pengembangan diperlukan untuk peningkatan kompetensi guru”. 10 10 Wawancara dengan kepala sekolah Sedangkan bagi peserta penentuan sasaran bermanfaat dalam persiapan dan usaha apa yang seyogyanya mereka lakukan agar dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan pengembangan yang diikutinya 3 Menetapkan metode pelatihan Setelah dilakukan perancangan pengembangan, maka proses berikutnya adalah pelaksanaan pengembangan. Dalam melaksanakan pengembangan, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian atas metode-metode yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan pengembangan. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Pada dasarnya banyak metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia, namun demikian penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis program pengembangan yang diselengarakan. Satu metode mungkin baik untuk satu jenis program, akan tetapi belum tentu baik untuk program yang lainnya. Dalam prakteknya, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk memilih metode yang tepat sebagai instrumen pelatihan. Berbagai faktor perlu diperhatikan agar hasil dari pengembangan yang dilakukan efektif, antara lain sifat pengembangan, identifikasi peserta pengembangan, kemampuan pelatih atau tutor, lokasi, biaya, waktu, dan lamanya pelaksanaan pengembangan. Pelaksanaan pengembangan harus di dasarkan pada metode- metode yang telah ditetapkan dalam progam pengembangan organisasi. Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, dalam hal ini kepala sekolah. Dalam program pengembangan telah di tetapkan, sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik, program ini hendaknya disusun oleh manajer kepala sekolah dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik bersifat konstruktif. Adapun metode yang dilakukan dalam upaya pengembangan yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa adalah, training methods dan classroom methods. “Adapun metode yang dilakukan dalam upaya pelatihanpengembangan ini dapat bergantung pada jenis pelatihan yang ada misalnya pelatihan yang diterapkan di outdoor maka akan berbeda dengan pelatihan yang dilakukan di indoor akan tetapi pelatihan yang ada biasanya dilakukan di dalam kelas kami biasanya menggunakan training methods atau classroom methods”. 11 Dalam hal pengembangan keterampilan dan sikap guru melalui pendidikan dan latihan diklat, biasanya usaha tersebut dilaksanakan dengan menerapkan teknik-teknik pengembangan. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam menjalankan pengembangan sumber daya manusia. Teknik-teknik ini dirancang untuk dapat meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi, dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. b. Pelaksanaan Setelah melalui proses perencanaan, barulah dilakukan proses pelaksanaan dari upaya pengembangan itu sendiri. Pelaksanaan 11 Wawancara dengan LPSDM Wawancara dengan Abdul Jaelani, tutor LPSDMBina Insai pada 10 Maret 2014 pukul 14.00 WIB di ruang guru MA Miftaahul Huda pengembangan merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Kepala sekolah yang tidak mempedulikan kegiatan pengembangan bagi para gurunya akan menerima resiko yang dapat membahayakan kegiatan operasional sekolah. Hal ini dapat dilihat bahwa perkembangan teknologi yang semakin melejit dewasa ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang semakin dahsyat pada berbagai aspek yang dialami oleh sekolah. Pengembangan sumber daya guru merupakan suatu proses memperbaiki keterampilan kerja para guru untuk pencapaian tujuan pendidikan madrasah itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan guru semestinya berkembang setiap saat sesuai dengan perkembangan zaman. Pelaksanaan pengembangan dilakukan selain untuk penigkatan kompetensi, namun juga untuk memperbaiki kinerja guru agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Terkadang guru memiliki keterbatasan waktu, ekonomi, dan kemampuan untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, lembaga pendidikan tempat guru bekerja harus menjembatani keterbatasan guru tersebut dengan menyediakan pengembangan. Proses atau langkah-langkah pelaksanaan pengembangan dilakukan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa sebagai berikut: 1 Sasaran Setiap pengembangan harus terlebih dahulu di tetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan agar upaya pengembangan yang dilakukan tepat sasaran dan lebih efektif dan efisien. Berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pengembangan, baik yang bersifat teknikal maupun behavioral. Bagi penyelenggara, penentuan sasaran ini memiliki arti penting sebagai: 1 tolok ukur kelak untuk menentukan berhasil tidaknya program pelatihan; 2 bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutnya, seperti menentukan isi program dan metode pengembangan yang sesuai. Sedangkan bagi peserta penentuan sasaran bermanfaat dalam persiapan dan usaha apa yang seyogyanya mereka lakukan agar dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan pengembangan yang diikutinya. Dalam pelaksanaan pengembangan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa ini, seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa, sasaran dari upaya pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan kompetensi para guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa. 2 Kurikulum Kurikulum pelatihan adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan pelatihan yang ditata dalam bentuk rencana proses pelatihan dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan sehingga setelah pelatihan peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. Kurikulum dirancang berbasis kompetensi yang harus dicapai dan diuraikan dalam: a Materi pelatihan atau pengembangan b Metode penyampaian pembelajaran c Proses pembelajaran setiap materi d Proporsi dan alokasi waktu Salah satu hal paling penting dalam penyusunan kurikulum adalah materi pelatihan atau pengembangan. Materi pengembangan sangat menentukan dalam memperoleh keberhasilan dalam proses pelaksanaan pengembangan. Materi pengembangan harus sesuai dengan tingkat satuan pendidikan guru. Kepala sekolah dan lembaga pelatihan sumber daya manusia terkait bekerja sama untuk membuat materi pengembangan yang dapat disampaikan oleh pelatih atau tutor agar mudah dipahami oleh para peserta pengembangan. Materi pengembangan dapat dibuat berdasarkan kebutuhannya, misalnya dari materi yang sudah ada atau dari pengalaman pelatih. Pelatih atau tutor menyampaikan materi latihan sesuai dengan kemampuan para peserta pengembangan. Dalam sebuah sekolah, terdapat keberagaman latar belakang dan tingkat pendidikan. Materi pengembangan agak sulit akan disampaikan kepada peserta yagn memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi, sebaliknya materi yang tidak terlalu sulit diberikan kepada para anggota yang berpendidikan lebih rendah. Begitu pula untuk materi pelatihan dengan latar belakang sama. “Untuk kurikulum kami sesuaikan dengan aturan pemerintah yang berlaku, sedangkan mulok biasanya kami sesuaikan dengan kebutuhan yang ada.” 12 Desain kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa sesuai dengan aturan pemerintah dan disesuaikan dengan kebutuhan massa. 12 Abdul Jaelani. 3 Sarana Dalam pelaksanaan pelatihan atau upaya pengembangan, kualitas dan kenyamanan fisik dan ketersediaan alat bantu pembelajaran yang sesuai sangat diperlukan demi kelancaran proses pelaksanaan. Selain hal tersebut, ada juga hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan, hal tersebut yang pertama adalah tempat terlaksananya kegiatan pengembangan. Pelaksanaan kegiatan pengembangan sebaiknya melibatkan beragam tempat. Hal ini dilakukan karena suasana kelas yang baru dan berbeda akan menambah semangat dan motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan pengembangan yang dilaksanakan oleh sekolah. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan media belajar, sarana dan prasarana yang pendukung lain untuk kegiatan pengembangan, seperti kursi, meja belajar, laptop, infocus, modul, dan lain sebagainya. Pelaksanaan dari upaya pengembangan yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa berada di lingkungan madrasah itu sendiri dan dilengkapi dengan fasilitas media pembelajaran umum multimedia. “Yaa. untuk berbicara fasilitas biasanya pihak sekolah memberikan fasilitas media pembelajaran umum multimedia”. 13 Para peserta kerap merasa bosan karena pelaksanaan pengembangan lebih sering dilakukan di lingkungan sekolah. Namun, hal ini dilakukan bukan karena pihak pelaksana pengembangan tidak ingin mencoba untuk melaksanakan upaya pengembangan di luar lingkungan sekolah, akan tetapi hal ini terkendala dalam masalah finansial. 4 Peserta 13 Wawancara dengan Abdul Jaelani Kegiatan pengembangan akan berhasil jika para peserta pengembangan siap untuk mengikutinya. Para peserta latihan yang siap berarti mereka memiliki keterampilan-keterampialn dasar yang diperlukan, ada motivasi dan efektivitas diri. Beberapa persyaratan yang mereka miliki adalah kemampuan mental dan fisik dalam mengikuti proses pelaksanaan pengembangan. Agar pelaksanaan pengembangan dapat berjalan dengan efektif, mereka harus memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Hal penting lain untuk diperhatikan dalam kegiatan pengembangan adalah efektivitas diri. Keberhasilan dalam kegiatan pengembangan perlu dilihat bagaimana kesiapan para peserta kegiatan pengembangan berkeinginan untuk berhasil mempelajari seluruh isi program pengembangan dengan baik. Para peserta pengembangan seringkali gagal dalam mengikuti kegiatan pengembangan karena kurangnya kepercayaan diri untuk berinovasi. Para peserta yang mengikuti pengembangan sumber daya guru di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa meliputi semua guru yang terlibat dalam lingkungan Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa “Adapun peserta pelatihan itu bergantung kepada kebijakan dari kepala sekolah tentunya seluruh guru–guru dari sekolah MA. Miftaahul Hudaa sebagai penyelengara pelatihan karena lokasi pelatihan berada di dalam sekolah karena bentuk kerjasama yang ada hanya dalam satu sekolah”. 14 5 Pelatihtrainer Kemampuan pelatih sangat besar pengaruhnya dalam tercapainya keberhasilan upaya pengembangan. Seorang pelatih 14 Wawancara dengan Abdul Jaelani dituntut untuk menguasai materi pelatihan semaksimal mungkin agar para peserta latihan dapat menguasai materi yang disampaikan oleh pelatih. Berbagai metode yang tepat harus dipilih untuk memudahkan pemahaman materi yang disampaikan. Kesalahan dalam memilih metode yang digunakan akan membingungkan para peserta latihan. Melatih banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda merupakan suatu tantangan dalam suatu organisasi. Berbagai perbedaan dalam organisasi, misalnya budaya, latar belakang dan tingkat pendidikan, usia, status sosial, dan lain sebagainya, menunjukkan berbagai karakteristik anggota organisasi yang berbeda pula. Hal ini menuntut bahwa seorang pelatih harus memiliki berbagai pengetahuan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam upaya pengembangan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa, sekolah ini menggandeng mitra jejaring dari Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia LPSDM Bina Insani. Sampai dengan saat ini, Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa hanya melakukan kerjasama dengan LPSDM Bina Insani, hal ini dikarenakan butuh biaya yang tidak sedikit untuk melakukan kerjasama dengan mitra jejaring lain. “Adapun penentuan trainerpelatih itu kami memiliki trainer yang cukup profesional lulusan dari salah satu universitas di Jepang dari LPSDM Bina Insani sedangkan untuk materi yang diberikan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada”. 15 Proses pelatihan merupakan suatu kegiatan memberikan suatu pengalaman baru bagi peserta pelatihan melalui berbagai aktivitas- 15 Wawancara kepala sekolah aktivitas dengan suatu kondisi pembelajaran yang interaktif, dinamis, dengan pendekatan-pendekatan yang menungkinkan peserta dapat terlibat secara aktif, mengaktualisasikan diri dan pengalaman. Sehingga dengan sendirinya proses pembelajaran di dalam pelatihan tidak seperti halnya guru mengajar di depan kelas seperti yang terjadi di sekolah-sekolah. Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa biasanya melakukan upaya pengembangan di awal tahun ajaran. Hal ini merupakan tindak lanjut dari identifikasi kebutuhan dari pelatihanpengembangan itu sendiri setelah dilakukan rapat awal tahun ajaran “Biasanya progam pelaksanaan pengembangan dilakukan di awal tahun ajaran baru tepatnya di pertengahan tahun di bulan Juli adapun jika tidak memungkinkan jadwalnya dapat disesuaikan”. 16 c. Evaluasi Hal penting yang tidak boleh dilewatkan oleh pelaksana kegiatan pengembangan adalah evaluasi dan tindak lanjut atas program-program yang dilaksanakan, mengukur sejauh mana kefektifan program telah dicapai. Tahap ini merupakan tahap yang penting karena akan menunjukkan sejauh manfaat yang didapatkan oleh organisasi melalui program-program tersebut. Proses evaluasi sama pentingnya dengan proses perencanaan, selain untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengembangan, proses evaluasi juga bertujuan untuk mengukur kinerja para peserta program pengembangan setelah mengikuti pelaksanaan pengembangan. 16 Wawancara kepala sekolah Evaluasi berguna untuk mengetahui seberapa besar tujuan pengembangan tercapai, dan mengetahui kekurangannya untuk perbaikan di masa datang. Melalui hasil evaluasi juga pelaksana dapat menetukan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya pada peserta pengembangan setelah mengikuti program pengembangan. Pada dasarnya, evaluasi atas suatu program pengembangan harus meliputi beberapa aspek aspek, yaitu 1 tanggapan peserta atas program yang dijalankan, 2 sejauh mana peserta telah mempelajari dan menguasai materi yang diberikan, 3 kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan baru yang telah diperoleh dan 4 apakah tujuan program pengembangan yang dicanangkan telah tercapai. Evaluasi suatu program dengan menanyakan kepada peserta merupakan suatu pendekatan yang relatif murah dan merupakan respon serta saran yang segera dalam peningkatan program pengembangan selanjutnya. Namun demikian evaluasi dengan cara ini terkadang lebih didasarkan kepada pendapat peserta dibandingkan dengan fakta, karena terkadang pertanyaan yang diajukan sebetulnya tidak dapat dijawab dengan segera. Misalnya jenis pertanyaan yang menanyakan mengenai manfaat prorgam pengembangan dalam pekerjaan yang tentu saja tidak dapat dijawab sebelum peserta kembali ke tempat tugas masing-masing dan mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan. Evaluasi atas materi yang didapat selama mengikuti program pengembangan dengan jalan melakukan pretest – posttest yaitu suatu metode penggunaan test yang sama yang diberikan sebelum dan sesudah program pengambangan. Perbandingan hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai gambaran sejauh maan materi telah dipahami oleh peserta. Cara lain yang dapat dilakukan adalah control group design, yaitu dengan cara menguji kelompok sumber daya manusia yang mengikuti program pengembangan dan kelompok sumber daya manusia yang tidak mengikuti program pengembangan. Hasil yang didapat dari kedua kelompok dapat dijadikan gambaran sejauh mana materi dapat dipahami. Evaluasi atas kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dapat dilihatdiamati dari perilaku sumber daya manusia yang telah mengikuti program ketika ia kembali ke tempat kerja. Jika seseorang mengikuti program pelatihan mengenai pendelegasian wewenang akan tetapi ketika kembali ke tempat kerjanya ia tetap dengan pola lama yang telah ia ikuti selama bertahun-tahun tanpa delegasi wewenang, dapat dikatakan yang bersangkutan gagal memahami isi seminar sehingga organisasi tidak mendapat kontribusi apapun. Evaluasi atas tujuan program pengembangan dapat dilihat dari kinerja organisasi. Misalnya suatu program pelatihan bertujuan untuk meminimalisir tingkat kesalahan dalam pengerjaan suatu produk. Jika setelah pelatihan berakhir dan diimplementasikan dalam pekerjaan ternyata tingkat kerusakan tetap sama, dapat dikatakan program tersebut kurang memberikan dampak yang berarti pada organisasi. Selain itu mungkin saja suatu aspek meningkat setelah pegawai mengikuti program pelatihan akan tetapi aspek lain justru mengalami penurunan. Untuk mengetahui keberhasilan pelatihan kerja yang telah diselenggarakan, maka perlu dilakukan proses evaluasi secara menyeluruh terhadap para peserta pengembangan. Proses evaluasi program harus dilakukan secara matang oleh setiap pelaksana program agar mereka mengetahui titik lemah dan kuat suatu program, dan mereka dapat memberikan umpan balik yang tepat bagi para peserta program. Hasil evaluasi merupakan masukan penting bagi penyempurnaan program pelatihan. Adapun tim evaluasi Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa berasal dari tim internal dan eksternal sekolah. Tim internal terdiri dari kepala sekolah dan komite sekolah yang dilaksanakan pada rapat akhir tahun ajaran. “Proses evaluasi yang kami lakukan biasanya kami melakukan pada setiap akhir dari kegiatan pelatihan yang kemudian hasil dari evaluasi diserahkan kepada kepala sekolah yang nantinya dimusyawarahkan dalam rapat akhir tahun yang di hadiri oleh kepala yayasan kepala sekolah dan guru Di dalam rapat tersebut kami melakukan evaluasi kinerja bersama. 17 ”Hasil dari evaluasi ini berupa rangkuman monitoring yang dilakukan di tiap bulan. Sedangkan tim evaluasi eksternal berasal dari Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia LPSDM Bina Insani. Setelah diadakan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir tahun ajaran, guru yang memiliki kinerja terbaik akan mendapatkan reward atau penghargaan dari kepala sekolah.

3. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Guru

Banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh para guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa dalam upaya pengembangan yang dilakukan oleh sekolah, diantaranya: a. Menambah wawasan guru dalam hal keterampilan mengajar, seperti membuat silabus, RPP, program tahunan, program semester, kriteria ketuntasan minimal, dan program pembelajaran yang lain. “Kegiatan ini bagus sekali karena selain dapat menambah wawasan para guru, kegiatan 17 Wawancara dengan Abdul Jaelani. pengembangan juga dapat menginspirasi para guru untuk terus berinovasi dalam metode pengajaran”. 18 b. Menguatkan karakter para guru melalui materi yang memang dirancang untuk meningkatkan kompetensi kepribadian guru. c. Meningkatkan rasa percaya diri guru saat mengajar. d. Menumbuhkan motivasi guru agar yakin pada kemampuannya dalam mengajar. e. Menambah inovasi dalam metode pengajaran. “Banyak mamfaat yang kami rasakan selain menambah inovasi dalam metode belajar serta wawasan dalam menghadapi anak”. 19 f. Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi di kelas dengan adanya diskusi dengan peserta lain. g. Mampu menggali potensi yang ada dalam diri guru. h. Mengetahui cara memotivasi peserta didik. Dari manfaat yang didapatkan oleh para guru, dapat disimpulkan bahwa upaya pengembangan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa mampu memperbaiki kinerja para guru.

4. Hambatan Pengembangan Sumber Daya Guru

Faktor penghambat merupakan hal-hal yang merusak dan menghalangi kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi. Adapun faktor penghambat dalam upaya pengembangan sumber daya guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa, para guru biasanya sulit untuk mempunyai waktu luang bersama sehingga terkadan membuat kesulitan dalam menyusun agenda yang ada. “Untuk Hambatan yang dihadapi dalam proses pengembangan adalah dalam 18 Wawancara dengan Lili Suparli, guru MA. Miftaahul Huda pada 20 Maret 2014 pukul 10.30 WIB di ruang guru MA Miftaahul Huda. 19 Wawancara dengan Nani Zuhairiyah, penentuan`waktunya yang harus disesuaikan dengan pihak sekolah karena tidak semua guru yang memiliki waktu luang yang sama sekalipun mengambil waktu libur biasanya ada saja guru yang mempunyai agenda”. 20 yaitu hanya memiliki satu mitra jejaring tetap. Hal ini disebabkan karena butuh biaya yang tidak sedikit untuk bekerja sama dengan pihak lain. 20 Wawancara dengan Abdul Jaelani

BAB 5 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembinaan mutu guru atau upaya untuk meningkatkan kualitas guru menjadi tanggung jawab pihak guru serta lembaga yang mempekerjakan guru tersebut, dalam hal ini pihak yayasan. Kegiatan pembinaan mutu guru yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa mencakup tiga tahap, diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan yang terdiri dari; mengidentifikasi kebutuhan pelatihanpengembangan, menetapkan sasaran dan tujuan program pelatihan dan pengembangan, dan menetapkan metode pelatihanpengembangan. Setelah melalui proses perencanaan yang matang dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan barulah pelaksanaan pengembangan sumber daya guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa, dalam proses pelaksanaan ini, sekolah terlebih dahulu melakukan langkah-langkah seperti menetapkan sasaran dari pelaksaan kegiatan pengembangan, menetapkan kurikulum yang akan digunakan dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya guru, kemudian menentukan sarana yang akan digunakan, seperti tempat pelaksanaan dan fasilitas-fasilitas lain sebagai pendukung terlaksananya proses pelaksanaan pengembangan, selain memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa juga memperhatikan para peserta yang akan mengikuti proses pelaksanaan pengembangan. Dalam hal ini, seluruh guru yang terlibat dalam proses belajar dan mengajar di Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa diikutsertakan dalam proses pengembangan. Dan yang terakhir yang perlu diperhatikan adalah trainer atau pelatih atau tutor sebagai narasumber dalam kegiatan pengembangan sumber daya guru Madrasah Aliyah Miftaahul Hudaa, sekolah