Menurut Malayu Hasibuan, “manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan organisasi, sumber daya guru, dan masyarakat”.
3
Adapun menurut Suhendra “manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan
kompensasi kepada sumber daya guru, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan.”
4
Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara “manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu
perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian
balas jasa, pengitergrasian, pemeliharaan, dan pemisah tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.”
5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang perlu dilalui oleh suatu organisasi yang meliputi
pengembangan, penilaian, pemberian kompensasi, kepada sumber daya manusia, perhatian terhadap hubungan kerja, kesehatan dan keamanan serta
masalah keamanan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan pengembangan SDM, dalam hal ini sumber daya guru,
meliputi 3 aspek yaitu: perencanaan, pengembangan, serta evaluasi. Ketiga aspek ini sangat penting untuk dilakukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya guru dalam mengembangkan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
dan kemajuan karirnya.
3
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, h. 10.
4
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Op. Cit., h. 25.
5
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 2.
2. Fungsi Manajemen SDM
“Secara garis besar, fungsi manajemen SDM terbagi menjadi fungsi utama yaitu, fungsi manajerial dan fungsi operasional”.
6
Dalam memperbaiki kualitas SDM, organisasi perlu meningkatkan mutu dan produktifitas SDM itu sendiri. Mutu ialah kepuasan pelanggan,
produktivitas ialah output dibagi input atau efektifitas di bagi efisiensi. Semua sumber daya manusia harus mengenal teori mutu dan produktifitas karena
merekalah pihak yang menciptakan barang dagangan untuk pasar pelanggan melalui kerja yang efektif dan efesien.
Untuk meningkatkan mutu dan produktifitas, tim kerja harus berdiskusi minimum satu jam setiap minggu untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dan untuk merencanakan kerja waktu mendatang. Diskusi ini bisa dipandu oleh konsultan, auditor, dan pengendali mutu. Di dalam diskusi, setiap
masalah yang dihadapi harus dianalisis dan dicari jalan pemecahannya. “Manajer harus bertindak sebagai penanggung jawab mutu, mulai dari
mutu SDM, mutu material, mutu alat produksi, mutu proses bisnis internal, dan mutu bisnis eksternal. Ia harus bertanggung jawab atas mutu mulai dari
pra-proses, proses, sampai kepuasan pelanggan.”
7
Apabila ada salah satu tahapan yang di abaikan oleh seorang, maka perusahaan tersebut akan
mengalami kebangkrutan ataupun kehancuran karena hasil output tidak meksimal.
6
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 14.
7
Darsono P. dan Tjatjuk Siswandoko, Op.Cit., h. 48.
3. Ruang Lingkup MSDM
“Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya pengadaan sumber daya manusia, pengembangan, kompensasi, hubungan
perburuhan, dan keselamatan kerja.”
8
Sejak tahun 1970, istilah manajemen SDM muncul menggantikan istilah manajemen personalia. istilah baru ini
mencerminkan sudut baru yang lebih luas yang memasukkan isu seperti kesehatan dan keselamatan lebih jauh lagi, manajemen SDM telah diakui
sebagai sumber keunggulan kompetitif. Hakikat MSDM ialah tindakan mengelola SDM dalam mengunakan alat
kerja untuk mencapai sasaran kerja dalam suatu organisasi. Tiga unsur utama dalam suatu organisasi adalah:
1 Sasaran kerja, suatu organisasi mempunyai sasaran yang ingin di capai;
dalam organisasi bisnis sasaran yang ingin di capai adalah LABA, nilai ekonomi dan memaksimumkan nilai.
2 Alat kerja, untuk mencapai sasaran kerja dibutuhkan alat kerja yang
terdiri dari; model, ilmu, teknologi, dan informasi, alat kerja lazim di sebut input yang di proses tenaga kerja menjadi output.
3 Tenaga kerja, untuk mencapai sasaran kerja dibutuhkan SDM yang
mampu mengoperasikan alat kerja secara efektif, efesien, dan produktif.
9
Ketiga unsur diatas merupakan unsur yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
8
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012, h. 21.
9
Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Op. Cit., hal.38