Beberapa Aspek Reproduksi Ikan sebagai Dasar Konservasi Ikan di Delta Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat
| 8
II TINJAUAN PUSTAKA
Reproduksi merupakan aspek yang penting dalam pengelolaan suatu sumber daya perairan. Keberhasilan suatu spesies ikan dalam daur hidupnya
ditentukan dari kemampuan anggotanya untuk bereproduksi di lingkungan yang
berfluktuasi dan menjaga keberadaan populasinya Moyle Cech 2004.
Beberapa aspek reproduksi antara lain: Nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan sebaran diameter
telur merupakan mata rantai dalam siklus ikan yang berhubungan dengan mata rantai lain untuk menjamin kelangsungan hidup spesies tersebut Nikolsky 1963.
A. Nisbah kelamin
Nisbah kelamin adalah perbandingan ikan jantan dan ikan betina dalam suatu populasi. Untuk beberapa spesies ikan, perbedaan jenis kelamin dapat
ditentukan melalui
perbedaan morfologi
tubuh dimorfisme
seksual Tjakrawidjaja 2006 ; Satyani 2003 atau perbedaan warna tubuh dikromatisme
seksual antara ikan jantan dan betina. Nisbah kelamin 1 : 1 merupakan kondisi yang ideal Ball Rao 1984. Tetapi di alam sering terjadi penyimpangan dari
kondisi yang ideal, hal ini disebabkan oleh adanya pola tingkah laku bergerombol antara ikan jantan dan ikan betina, perbedaan laju mortalitas dan pertumbuhan.
Apabila dilihat dari segi laju pemijahan, bahwa perbandingan kelamin dapat berubah menjelang dan selama proses pemijahan Nikolsky 1963. Dalam ruaya
ikan untuk memijah terjadi perubahan nisbah kelamin secara teratur. Pada awalnya ikan jantan dominan daripada ikan betina, kemudian nisbah kelamin
berubah menjadi 1:1 diikuti dengan dominansi ikan betina. Perbandingan jenis kelamin dapat digunakan untuk menduga keberhasilan
pemijahan, yaitu dengan melihat imbangan jumlah ikan jantan dan ikan betina di suatu perairan, juga berpengaruh terhadap produksi, rekruitmen, dan konservasi
sumberdaya ikan tersebut Effendie 2002.
B. Tingkat kematangan gonad
Tingkat kematangan gonad TKG merupakan tahap perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah Effendie, 1979. Perkembangan gonad
merupakan bagian dari proses reproduksi. Terjadinya perkembangan gonad ini sebagai akibat adanya proses vitellogenesis, yaitu proses akumulasi di dalam sel
telur Effendie 2002. Pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan
Beberapa Aspek Reproduksi Ikan sebagai Dasar Konservasi Ikan di Delta Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat
| 9 gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan
melakukan reproduksi atau tidak. Berdasarkan tahap kematangan gonad juga dapat diketahui kapan ikan akan memijah, baru memijah atau sudah memijah.
Pendugaan puncak pemijahan dapat dilakukan berdasarkan persentase jumlah ikan yang matang gonad pada suatu waktu Sulistiono et al. 2006.
Lagler et al. 1977 menyatakan bahwa ada dua faktor yang memengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor
dalam antara lain : perbedaan spesies, umur, ukuran serta sifat-sifat fisiologi dari ikan tersebut seperti kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Sedangkan
faktor luar yang mempengaruhinya yaitu makanan, suhu, arus, dan adanya individu yang berlainan jenis kelamin yang berbeda dan tempat berpijah yang
sama. Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya matang memiliki ukuran yang tidak sama, demikian juga dengan ikan yang spesiesnya sama.
Misalnya pada ikan gabus Channa striata betina di suaka perikanan Sungai Sambujur DAS Barito, Kalimantan Selatan, yang mulai matang gonad pada
ukuran 14 cm Makmur Prasetyo 2006 dibandingkan dengan ikan gabus betina di DAS Musi yang matang kelamin pada ukuran 18 cm Makmur 2003.
Perbedaan ukuran ini terjadi akibat perbedaan kondisi ekologis perairan Blay Egeson 1980 dalam Makmur Prasetyo 2006.
Faktor utama yang memengaruhi kematangan gonad ikan antara lain suhu, dan makanan selain faktor keberadaan hormon Tang Affandi 2000. Implan
hormon dapat mempercepat kematangan gonad ikan jambal siam Pangasius hypopthalmus Ernawati 2002. Penambahan vitamin E pada pakan dapat
mempercepat kematangan gonad pada ikan beronang Siganus canaliculatus Lamidi et al. 1996. Dalam reproduksi, sebelum pemijahan ukuran gonad akan
mencapai puncaknya pada waktu ikan akan memijah, kemudian menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung sampai selesai Effendie 1979.
Parameter fisika juga dapat berpengaruh terhadap pemijahan ikan, misalnya posisi matahari dan fase bulan yang dapat mempengaruhi pemijahan pada ikan
giru Amphiprion percula Yusuf et al. 2001. Keberadaan ikan TKG III dan IV di suatu daerah mengindikasikan bahwa adanya ikan yang memijah di daerah
tersebut.
C. Indeks kematangan gonad IKG