STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN TRAVEL ABC DI KEBOBANG KAB. MALANG

(1)

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN

TRAVEL ABC

DI KEBOBANG KAB. MALANG

SKRIPSI

Oleh:

Okvianto Anggara Saputra 201010160311053

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN

TRAVEL ABC

DI KEBOBANG KAB. MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Okvianto Anggara Saputra 201010160311053

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

x Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Okvianto Anggara Saputra

Nim : 201010160311053

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir dengan judul “ Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Travel ABC Di Kebobang Kab. Malang ” adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis di kutip naskah ini disebutkan dalam sumber dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat di buktikan unsur-unsur Plagiasi saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN DAN GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 30 Oktober 2014


(11)

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Travel ABC Di Kebobang Kab.Malang dapat diselesaikan dengan baik. Di dalam tulisan ini disajikan pokok – pokok bahasan yang meliputi layak atau tidaknya pendirian bisnis travel ABC di Desa Kebobang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan aspek keuangan.

Adapun maksud dan tujuan peneliti menyusun skripsi ini yaitu untuk memenuhi tugas akhir dan melengkapi salah satu syarat kelulusan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Muhajir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Marsudi, M.Si Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Drs. Wiyono, M.M. dan Ibu Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M. selaku pembimbing Skripsi.


(12)

xii

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan.

7. Ayah Yan Sutrisno dan Ibu Titis Anggraini Dwi Astuti, kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu memberikan perhatian, kasih sayang, serta semangat dan selalu menenemani penulis dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Alvian Teddy dan Chika Marreta, , kedua adik tersayang yang selalu memberi motivasi serta memberi dukungan agar selalu giat dalam perkuliahan dan menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman kelas A manajemen angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 30 Oktober 2014 Penulis,

Okvianto Anggara Saputra 201010160311053


(13)

xiii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 6

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 6

B. Tinjauan Teori ... 6

1. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 8

a. Market Potensial ... 8

b. Market Share ... 9

c. Strategi Pemasaran ... 9

2. Aspek Teknis ... 9

a. Lokasi Proyek ... 10

b. Luas Produksi ... 10

c. Lay Out ... 10

3. Aspek Manajemen ... 10

4. Aspek Sosial dan Ekonomi ... 10

5. Aspek Keuangan ... 11

6. Komponen Arus Kas ... 12


(14)

xiv

b) Aliran Kas Operasional(operational cash flow) ... 13

c) Aliran Kas Terminal(terminal cash flow) ... 13

7. Kriteria Penilaian Kelayakan Investasi ... 14

a) Payback Period (PP) ... 14

b) Accounting Rate of Return (ARR) ... 15

c) Net Present Value (NPV) ... 15

d) Internal Rate of Return (IRR) ... 18

e) Profitability Index (PI) ... 19

C. Kerangka Pemikiran ... 20

D. Hipotesis ... 23

III. METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Definisi Operasional ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Objek penelitian ... 31

1. Gambaran Umum Perusahaan Travel ... 31

2. Lokasi Perusahaan ... 31

3. Visi, Misi, Dan Tujuan ... 33

4. Produk Perusahaan ... 35

5. Pemasaran ... 35

a. Daerah Pemasaran ... 35

b. Saluran Distribusi ... 35

c. Promosi Penjualan ... 36

d. Pesaing ... 36

B. Analisis Data ... 36


(15)

xv

a. Aspek Pasar ... 36

1) Target pasar atau konsumen ... 36

2) Situasi persaingan ... 38

3) Estimasi pendapatan ... 38

b. Aspek Pemasaran ... 39

1) Produk ... 39

a) Rental Mobil ... 39

b) Travel ... 39

2) Daerah pemasaran ... 40

3) Harga... 40

4) Promosi ... 40

5) Saluran distribusi ... 41

6) Strategi pemasaran ... 42

2. Aspek Teknis ... 43

a. Analisis Lokasi ... 43

b. Tenaga kerja ... 44

c. Harga sewa ... 44

d. Tenaga listrik, air, dan telekomunikasi ... 45

e. Lay out ... 46

f. Spesifikasi kendaraan ... 47

3. Aspek Manajemen ... 48

a. Pembagian tugas dan tanggung jawab ... 49

b. Sumber tenaga kerja ... 50

4. Aspek Sosial dan Ekonomi ... 52

5. Aspek Keuangan ... 53

a. Menghitung kebutuhan investasi awal ... 53

1) Biaya investasi ... 53

2) Sumber dana ... 54

3) Aktiva tetap ... 55

4) Perhitungan cicilan pinjaman bank ... 56


(16)

xvi

b. Arus kas bersih ... 58

1) EAT ... 59

2) Depresiasi ... 60

3) Terminal cash flow ... 61

c. Biaya modal (cost of capital) ... 62

d. Kelayakan proyek ... 63

1) Payback Period (PP) ... 63

2) Average rate of return (ARR) ... 64

3) Net Present Value (NPV) ... 65

4) Internal rate of return (IRR) ... 65

5) Profitability index (PI) ... 66

C. Pembahasan Penelitian ... 68

V. PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Estimasi Permintaan Sekolah Terhadap Jasa Transportasi ... 2

2. Tabel 1.2 Jarak Rumah Sakit Dan Intensitas Warga Ke Rumah Sakit ... 3

3. Tabel 4.1 Perhitungan Estimasi Pendapatan Travel ABC ... 39

4. Tabel 4.2 Estimasi Biaya Pemasaran ... 41

5. Tabel 4.3 Estimasi Gaji Karyawan ... 44

6. Tabel 4.4 Penetapan Harga Sewa (Per Hari)... 45

7. Tabel 4.5 Biaya Listrik, Air, Dan Telekomunikasi ... 45

8. Tabel 4.6 Spesifikasi Kendaraan Travel ABC ... 47

9. Tabel 4.7 Biaya Santunan Sosial ... 52

10. Tabel 4.8 Kebutuhan Investasi Awal ... 54

11. Tabel 4.9 Sumber Modal ... 54

12. Tabel 4.10 Perkiraan Aktiva Tetap Perusahaan Travel ABC ... 55

13. Tabel 4.11 Perhitungan Pembayaran Bunga Cicilan Pokok Pinjaman ... 56

14. Tabel 4.12 Perhitungan Pajak Kendaraan Per Tahun ... 57

15. Tabel 4.13 Arus Kas Bersih Tahun 2014-2018 ... 58

16. Tabel 4.14 EAT Perusahaan Travel ABC ... 60

17. Tabel 4.15 Penyusutan Aktiva Tetap Perusahaan Travel ABC ... 61

18. Tabel 4.16 Nilai Sisa Aktiva Tetap Perusahaan Travel ABC ... 62

19. Tabel 4.17 Nilai Sisa Keseluruhan ... 62

20. Tabel 4.18 Biaya Modal (Cost Of Capital) ... 62

21. Tabel 4.19 Arus Kas Kumulatif ... 63

22. Tabel 4.20 Perhitungan Net Present Value ... 65


(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 22

2. Gambar 4.1 Saluran Distribusi ... 36

3. Gambar 4.2 Saluran Distribusi ... 42

4. Gambar 4.3 LayoutKantor Perusahaan Travel “ABC” ... 46


(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Permintaan sekolah-sekolah di Desa Kebobang dan sekitarnya terhadap jasa transportasi pada masa libur semester (per tahun)

2. Jarak Rumah Sakit terdekat dan intensitas warga berkunjung ke rumah sakit 3. Potensi Pasar Tahun 2015

4. Potensi pasar tahun 2016 5. Potensi pasar tahun 2017

6. Perhitungan Estimasi Permintaan Jasa Travel “ABC” tahun 2015-2017 7. Estimasi Permintaan jasa travel “ABC” tahun 2018 – 2019

8. Perhitungan Estimasi Pendapatan Travel “ABC” 9. Spesifikasi Kendaraan Travel

10.Estimasi Biaya Pemasaran

11.Estimasi gaji karyawan setiap bulan 12.Penetapan Harga Sewa (Per Hari) 13.Biaya listrik, air, dan telekomunikasi 14.Biaya santunan sosial

15.Sumber Modal

16.Aktiva Tetap Perusahaan Travel di Desa Kebobang 17.Perhitungan Pembayaran Bunga Cicilan Pokok Pinjaman 18.Perhitungan Pajak Kendaraan Per Tahun (dalam Rupiah) 19.Arus kas bersih tahun 2014-2018 (dalam Rupiah)

20.Earning After Tax (EAT) Perusahaan Travel “ABC” (dalam Rupiah) 21.Penyusutan aktiva tetap perusahaan travel “ABC” (dalam Rupiah) 22.Nilai sisa aktiva tetap perusahaan travel “ABC”

23.Nilai sisa keseluruhan

24.Biaya Modal (Cost Of Capital) 25.Perhitungan Net Present Value 26.Arus Kas Kumulatif (dalam Rupiah)

27.Kriteria Kelayakan Investasi Perusahaan Travel “ABC”

28.Tabel kebutuhan perlengkapan awal, gedung, dan perijinan perusahaan travel


(20)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Haming, Murdifin dan Salim Basalamah. 2003. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta: PPM.

Herlianto, Didit & triani pujiastuti. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: ANDI.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: LIBERTY. Suad Husnan dan Suwarsono. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Susanto, Dwi. 2012. Travel AsiaA Day Madiun-Malang. Proposal SKB STIE AsiaA, Malang.

Sutojo, Siswanto. 2002. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik & Kasus. Edisi Baru. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.

www.bi.go.id/id/perbankan//suku-bunga-dasar/Default.aspx.Diakses pada 2 februari 2014 pukul 19:34.

www.bimbingan.org/tarif-pajak-di-indonesia-terbaru.htm. Diakses pada 2 februari 2014 pukul 19.40.


(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa Kebobang terletak 30 km dari pusat Kota Malang. Desa Kebobang terbagi menjadi 5 dusun yaitu dusun Kebobang (4 RW), dusun Tumpang Rejo (5 RW), dusun Lopawon (2 RW), dan dusun Bumi Rejo (4 RW). Berdasarkan data Administrasi Pemerintah Desa tahun 2013 bulan September, jumlah penduduk Desa Kebobang adalah 9056 jiwa, dengan rincian 4100 laki-laki dan 4956 perempuan. Pada setiap dusun terdapat 1 sekolah dasar, sehingga pada 5 dusun tersebut terdapat 5 sekolah dasar. Selain itu juga terdapat 1 taman anak-kanak, 4 SMP dan 1 SMA di Desa Kebobang dan sekitarnya.

Musim-musim liburan seperti menjelang kenaikan kelas atau menjelang libur hari raya, sekolah-sekolah tersebut secara rutin melakukan perjalanan wisata atau Study Tour. Banyak kegiatan-kegiatan sekolah yang mengharuskan siswa atau guru dari sekolah-sekolah menggunakan jasa transportasi, seperti pada setiap tanggal 17 Agustus ada upacara bendera di lapangan yang berjarak antara 3-6 kilometer, rapat pengajar di Dinas Pendidikan yang berada di Kepanjen, lomba cerdas cermat tingkat Kecamatan yang berjarak 10 kilometer dan lomba cerdas cermat tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di Kepanjen yang berjarak 15 kilometer. Permintaan terhadap jasa transportasi pada sekolah terjadi saat liburan akhir semester, setiap kelas akan mengadakan rekreasi bersama guru wali kelas masing-masing, sehingga tempat rekreasi yang dituju berbeda dengan kelas lain.


(22)

2

Besar permintaan sekolah-sekolah terhadap jasa transportasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Estimasi Permintaan Sekolah Di Desa Kebobang Dan Sekitarnya Terhadap Jasa Transportasi Pada Masa Libur Semester (Per Tahun)

Nama Sekolah Estimasi Permintaan Berdasar Jumlah

Kelas

Rata-rata Jumlah Siswa per Kelas

SDN Kebobang 1 6 39

SDN Kebobang 2 6 23

SDN Kebobang 3 6 24

SDN Kebobang 4 6 20

SDN Kebobang 5 6 25

TK Muslimat Purnama 2 19

SMP Negeri 1 Wonosari 12 32

SMP Negeri 1 Ngajum 18 40

SMP Suryo Alam 3 27

SMA Suryo Alam 3 31

MTs 1 Wahid Hasyim 9 35

Total 77 315

Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan tabel di atas, jika 50% dari jumlah kelas pada sekolah-sekolah tersebut mengadakan rekreasi, maka diperkirakan ada 38-39 permintaan, yang kuota setiap permintaan berkisar antara 30-40 penumpang dan bisa ditampung menggunakan 2 mobil minibus. Kerukunan antar warga sangat tinggi, kepedulian sosial antar warga masih terjaga dengan baik, misalnya ada tetangga yang sakit, maka masyarakat akan menjenguk secara bersama-sama dengan menyewa mobil. Kendaraan yang sering gunakan adalah mobil-mobil angkutan desa berjenis van dengan kapasitas penumpang maksimal 10 orang. Jarak rumah sakit terdekat yang sering menjadi rujukan warga saat sakit yaitu RSUD Kanjuruhan Kepanjen, berjarak sekitar 15 kilometer dari desa Kebobang.


(23)

3

Rumah sakit swasta yang menjadi tempat rujukan warga yaitu rumah sakit Wava Husada, rumah sakit Teja Husada, dan rumah sakit khusus bedah Hasta Husada berjarak sekitar 16-18 kilometer. Setiap satu bulan sekali, warga secara bersama-sama menjenguk saudara atau tetangga yang sakit. Jarak setiap rumah sakit terdekat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2

Jarak Rumah Sakit Terdekat Dan Intensitas Warga Berkunjung Ke Rumah Sakit (Per Tahun)

Nama Rumah Sakit

Jarak Dari Desa Kebobang (Km)

Intensitas Kunjungan Warga

RSUD Kanjuruhan 13,8 15

RS Wava Husada 14,2 25

RS Hasta Husada 12,6 6

RS Teja Husada 14,8 8

Sumber: Lampiran 2

Perkumpulan warga seperti jamaah tahlil, juga sering melakukan kunjungan ke makam-makam wali di sekitar Jawa Timur. Pada setiap RW rata-rata terdapat 4-6 perkumpulan jamaah tahlil yang terdiri dari jamaah laki-laki dan jamaah perempuan dengan jumlah anggota antara 25-40 orang. Dua minggu sekali, setiap kelompok jamaah tahlil tersebut bepergian ke tempat-tempat ulama dan pondok pesantren yang dipercaya sebagai tempat yang istijabah untuk melakukan

do’a bersama. Daerah-daerah yang sering dikunjungi antara lain Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangil, dan Kabupaten Gresik.

Pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Besar, Jumadil Awal, dan Jumadil Akhir (bulan yang baik dan boleh untuk menggelar acara pada perhitungan masyarakat Jawa), warga akan lebih sering bepergian untuk menghadiri acara pernikahan kerabat, baik yang jaraknya dekat ataupun yang jauh. Selama 3 bulan tersebut, rata-rata satu kali dalam seminggu warga menghadiri pernikahan


(24)

4

kerabatnya. Selain warga, instansi-instansi pemerintah dan instansi swasta juga sering bepergian untuk menghadiri pernikahan anggota atau teman-temannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka diketahui bahwa kebutuhan warga terhadap jasa transportasi sangat tinggi. Namun, hal ini tidak sebanding dengan fasilitas transportasi yang ada. Di Desa Kebobang atau bahkan di wilayah Kecamatan Wonosari belum ada perusahaan travel. Satu-satunya agen travel terdekat berlokasi di Desa Ngajum, sekitar 5 kilometer dari Desa Kebobang. Agen

travel tersebut bernama “ROFIQ” TRAVEL. Armada kendaraan yang dimiliki

yaitu 1 mobil Toyota Avanza dan 1 mobil Suzuki APV yang tentunya tidak dapat memenuhi semua permintaan konsumen.

Berdasarkan data-data permintaan di atas, diketahui bahwa jasa travel sangat dibutuhkan oleh warga Desa Kebobang. Namun demikian, masih memerlukan studi yang lebih lanjut untuk mendirikan perusahaan jasa travel. Agar mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang optimal, seorang wirausahawan sebaiknya mengkaji terlebih dahulu melalui Studi Kelayakan Bisnis. Hal ini bukan saja berguna bagi investor tetapi juga berguna dalam mengantisipasi kegagalan atau kendala yang mungkin akan terjadi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul “Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Perusahaan Travel “ABC”di Kebobang Kab. Malang”.


(25)

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah rencana pendirian bisnis travel “ABC” layak untuk dijalankan?”

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada pendirian perusahaan travel “ABC” di Desa Kebobang dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek keuangan.

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pendirian bisnis travel “ABC” di Desa Kebobang layak atau tidak layak untuk dijalankan dilihat dari dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek keuangan. 2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi pendiri, dipergunakan untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa alokasi dari modal sendiri, dan rencana pendanaan dari investor dan kreditor. b. Bagi kreditur, sebagai bahan mengkaji dan mempertimbangkan bonafiditas dan

tersedianya agunan yang dimiliki sebelum memberikan kredit.

c. Bagi masyarakat, diharapkan dengan berdirinya perusahaan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.


(26)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul “Travel

AsiA Day Madiun-Malang”, penelitian menggunakan metode-metode penilaian investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisnis travel layak untuk dijalankan karena memberikan keuntungan yang besar, walaupun dengan modal awal yang besar. Modal awal pada travel AsiA Day adalah sebesar Rp 566.000.000 yang secara keseluruhan sumber dana diperoleh dari iuran para pendiri perusahaan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada objek penelitian, yaitu pada bisnis travel yang melayani rute Madiun-Malang pada tahun 2012. Lokasi travel berada di Kota Malang sehingga persaingan cukup ketat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada bidang studi kelayakan yang sedang diteliti yaitu pada bisnis travel dan menggunakan 5 aspek sebagai bahan pertimbangan kelayakan bisnis.

B. Tinjauan Teori

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan


(27)

7

studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi keterlanjuran investasi di kemudian hari.

Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil atau layak. Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karena perlu diadakan suatu studi atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Bermacam-macam sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan memprediksi bahan baku, kesalahan merekrut tenaga kerja, dan kesalahan analisa lingkungan.

Investasi, baik itu dilakukan dalam bidang industri maupun bidang lain pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Proyek itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan proyek yang ada. Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak di kemudian hari. manfaat tersebut dapat berupa laba, manfaat keuangan atau kombinasi dari keduanya. Contoh manfaat non-keuangan adalah penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan ekspor, dan pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang melimpah.

Studi kelayakan bisnis perlu disusun untuk menganalisis peluang dan mengurangi dampak risiko. Melakukan studi kelayakan bisnis sebelum melaksanakan investasi sangat dianjurkan untuk perusahaan yang akan


(28)

8

berinvestasi. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk merencanakan pendirian kegiatan usaha yang baru, mengevaluasi kegiatan usaha yang telah berjalan, dan perluasan usaha yang telah ada. Pada studi kelayakan pendirian usaha baru, permintaan pasar perlu dikaji secara teliti karena apabila terjadi kesalahan setelah kegiatan usaha berjalan, maka akan terjadi kegagalan usaha. Sedangkan pada studi kelayakan usaha yang telah berjalan atau pengembangan usaha, permintaan pasar dan pendapatan telah jelas pada laporan keuangan, namun peningkatan atau penurunan produktivitas dengan adanya perluasan usaha harus dianalisa dengan teliti.

Dalam studi kelayakan harus ditentukan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan dianalisis, pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek seperti aspek-aspek pasar dan pemasaran, aspek-aspek teknis, aspek-aspek manajemen, aspek-aspek keuangan, dan aspek ekonomi dan sosial. Uraian yang lebih jelas tentang aspek-aspek tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Aspek pasar dan pemasaran

Merupakan suatu aspek yang menempati prioritas utama dari sebuah studi kelayakan, karena kegagalan akan banyak dijumpai disebabkan tidak tersedianya pasar potensial yang cukup, terutama di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, maka dari itu perlu dipahami karakteristik pasar yang akan dimasuki. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:32) karakteristik itu antara lain:

a. Berapa market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang? Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan


(29)

9

masa lalu, sekarang, dan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tersebut, yang diduga juga berpengaruh terhadap pasar potensial di masa datang. Demikian pula perlu diusahakan bahwa hubungan variabel tersebut dapat dibuat dalam suatu model.

b. Berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial? Bagaimana perkembangan market share

tersebut di masa yang akan datang?

c. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk dalam siklus usia produk (product life cycle), dan segmen pasar yang direncanakan. Demikian pula perlu diperhatikan komposisi

marketing mix yang digunakan termasuk di dalamnya pemilihan skala prioritas, terutama dalam kaitannya dengan usaha investor melakukan penetrasi dan memasuki pasar.

Analisa aspek pasar dan pemasaran perlu dilakukan untuk mengetahui peluang pemasaran dari produk perusahaan.

2. Aspek Teknis

Aspek teknis adalah satu aspek yang berhubungan dengan prospek pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Di dalam mempelajari aspek ini ada tiga hal yang mendasar yaitu:


(30)

10

a. Lokasi proyek

Lokasi proyek adalah satu lokasi yang dijadikan tempat berdiri dan operasi suatu proyek.

b. Luas produksi

Luas produksi yang dimaksud adalah jumlah produk yang diperoleh untuk mencapai keuntungan yang optimal.

c. Lay out

Lay out adalah proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan.

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen adalah suatu aspek yang membahas tentang manajemen proyek. Manajemen proyek itu sendiri ada dua yaitu:

a. Manajemen Pembangunan Proyek

Artinya bagaimana merencanakan pembangunan suatu proyek tersebut bisa selesai tepat pada waktunya.

b. Manajemen dalam Operasi

Membicarakan tentang pengelolaan proyek tersebut dalam operasinya. 4. Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek ini menunjuk pada pengertian bahwa biaya dan manfaat proyek ditinjau dari masyarakat secara keseluruhan atau dengan kata lain pertimbangan biaya dan manfaat tidak dikaitkan dengan investor sebagai


(31)

11

masyarakat. Dalam aspek ini faktor-faktor yang mendapat perhatian menurut Suad Husnan antara lain:

a. Pengaruh proyek tersebut terhadap penghasilan negara

b. Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh

c. Penambahan kesempatan kerja d. Pemerataan kesempatan kerja

e. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain

f. Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, dan lain sebagainya. 5. Aspek keuangan

Aspek ini membicarakan tentang bagaimana menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan juga sumber dana yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan dana tersebut, dimana sumber dana yang dimaksud dibelanjai dengan modal sendiri ataukah modal pinjaman. Jika modal pinjaman, pinjaman tersebut merupakan pinjaman jangka pendek ataukah pinjaman jangka panjang. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:174-177) sumber dana yang utama adalah:

a. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan.

b. Saham biasa atau saham preferen yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham dipasar modal.

c. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal. d. Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi.


(32)

12

e. Leasing (sewa guna) dari lembaga keuangan non bank.

f. Project Finance, dimana tipe pendanaan ini pembayarannya didasarkan atas kemampuan proyek tersebut melunasi kewajibannya.

Dalam aspek ini terdapat beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian. Menurut Suad Husnan ada lima yaitu:

a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.

b. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa modal pinjaman jangka pendek dan berapa yang jangka panjang.

c. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi atau laba pada berbagai tingkat operasi.

d. Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti Payback Periode (PP),

Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).

e. Proyeksi keuangan, pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan data.

6. Komponen arus kas

Aliran arus kas yang berhubungan dengan suatu proyek menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:186) dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen yaitu:


(33)

13

a. Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow)

Adalah pengeluaran-pengeluaran yang dicatat mulai dari saat proyek tersebut direncanakan. Untuk menentukan initial cash flow ini, pola aliran khas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan terlebih dahulu. Artinya harus diketahui bagaimana pembayaran untuk tanah, pematangannya, pembuatan pabrik, dan sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran-pengeluaran untuk biaya-biaya pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja perlu dimasukkan.

b. Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow)

Adalah aliran kas yang muncul selama operasi proyek berlangsung. Untuk menentukan aliran kas operasional, cara yang lazim digunakan untuk menaksirnya adalah dengan menyesuaikan taksiran rugi/laba yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkannya dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai (penyusutan misalnya).

c. Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow)

Adalah aliran kas yang diperoleh dari perhitungan akhir umur proyek. Umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai sisa meskipun aktiva-aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. Aliran kas dari nilai sisa ini perlu dihubungkan dengan pajak yang mungkin dikenakan.


(34)

14

7. Kriteria Penilaian Kelayakan Investasi

Beberapa metode penilaian investasi yang kita ketahui tidak sepenuhnya dapat memberikan pertimbangan yang memuaskan. Oleh karena itu kebijakan untuk menentukan layak tidaknya suatu usulan investasi dilaksanakan akhirnya tergantung pada manajemen itu sendiri. Namun bukan berarti bahwa metode-metode penilaian investasi ini kurang berguna, melainkan metode-metode ini tetap bermanfaat bagi kebijaksanaan yang diambil dalam menjalankan investasi dapat tepat dan rasional.

Adapun penilaian investasi tersebut menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:206) terdiri dari lima metode yaitu:

a. Payback Period (Masa Pulang Modal)

Metode Payback Period, sering juga disebut pay-out time atau masa pulang (kembalinya) modal, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam. Semakin cepat semakin baik, karena semakin kecil risiko yang didapat. Jadi metode ini menilai proyek penanaman modal atas dasar kecepatan kembalinya modal yang ditanam pada proyek. Perhitungan pengembalian modal didasarkan atas laba bersih ditambah penyusutan = Net Cash Flow.

Keunggulan dari metode Payback Period adalah sederhana, mudah dimengerti dan digunakan, khususnya karena konsep ini tidak memperhitungkan nilai tunai terhadap jangka waktu. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini mengabaikan masalah nilai tunai terhadap fungsi waktu dan mengabaikan arus kas setelah payback.


(35)

15

Formulasi metode payback period adalah sebagai berikut:

PP = � � � �

�ℎx 1 tahun b. Accounting Rate of Return (ARR)

Metode ARR menilai suatu proyek dengan melihat rasio antara laba bersih dengan jumlah modal yang ditanam (initial investment) atau rata-rata modal yang tertanam (average investment). Dengan metode ini yang akan diukur adalah bertambahnya profit (penerimaan kembali) dari suatu investasi dibandingkan dengan jumlah modal (investasi) yang diperlukan. Kelemahan metode ARR adalah, pertama, tidak memperhatikan nilai waktu uang (time value of money). Kedua, untuk proyek-proyek yang laba bersih rata-ratanya sama, tetapi umurnya berbeda, dan laba bersih per tahunnya juga berbeda, metode ARR bisa menyesatkan. ARR diformulasikan sebagai berikut:

ARR = � − �ℎ

ℎ c. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau Nilai Sekarang Bersih (Nilai Sekarang Netto = NSN) adalah perbedaan antara Nilai Sekarang Netto (Total Net Cash Flow) selama umur proyek dengan nilai sekarang dari besarnya investasi (Outlay / Net Investment). Dapat juga dikatakan bahwa NPV adalah Present Value dari

Net Cash Flow (selama umur investasi) dikurangi Present Value dari modal yang ditanam atau disebut Outlay (Net Investment).

Dalam menghitung total nilai bersih (Total NCF) harus dilibatkan unsur-unsur:


(36)

16

1) Total biaya yang dikeluarkan untuk investasi.

2) Suatu tingkat bunga tertentu dengan memperhitungkan faktor-faktor inflasi, biaya atau keuntungan yang hilang sebagai akibat penggunaan dana atau sumber daya alam melakukan investasi (opportunity cost), risiko finansial sebagai akibat penggunaan dana, dan tingkat bunga tertentu atau tingkat bunga minimum yang disyaratkan (required rate of return).

Pemahaman tentang cara menghitung aliran kas, baik penerimaan maupun pengeluaran seperti tersebut di atas, sangat diperlukan dalam analisis penanaman modal dengan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio. Langkah-langkah perhitungan NPV diawali dengan menentukan tingkat diskon (discount rate) yang akan dipakai dalam perhitungan:

1) Biaya modal (cost of capital), atau

2) Tingkat keuntungan (rate of return atau ROR) yang dikehendaki. 3) Menghitung present value dari net cash flow (NCF) dengan tingkat

diskon tersebut di atas.

4) Menghitung present value dari besarnya investasi (Net Outlay atau NOL)

5) Menghitung NPV = PV NCF – PV NOL

6) NPV > 0 (+), berarti tingkat keuntungan (ROR) lebih besar dari tingkat

diskon. Proyek dapat dipertimbangkan bila NPV ≥ 0.

Cash flow sebagai alat analisis investasi menuntut ketepatan atau ketelitian dalam penyusunan dan perhitungannya. Cash flow sangat dipengaruhi


(37)

17

oleh nilai investasi dan tahapan pengeluarannya, perkiraan CF masa mendatang, dan biaya operasi yang timbul.

Aliran kas atau uang yang masuk setelah dikurangi dengan aliran kas yang keluar merupakan aliran kas bersih, atau yang biasa disebut dengan istilah

Net Cash Flow. NCF ini disebut negatif bila CIF lebih kecil dari COF. Sebaliknya, disebut positif bila CIF lebih besar dari COF.

Setelah mencapai umur proyek atau setelah proyek selesai dioperasikan, suatu proyek dikatakan untung bila NCF positif, dengan memperhitungkan:

1) Kuantitas hasil atau output yang disesuaikan dengan kemampuan menjual atau penyerapan pasar berdasarkan data statistik atau trend. 2) Harga jual produk.

3) Biaya operasi yang efisien dan mencakup biaya bahan baku, proses perawatan, air, listrik, asuransi karyawan, serta biaya-biaya lainnya. Formulasi NPV adalah sebagai berikut:

NPV = -I0+ ��� Dimana:

NPV= net present value

-I0 = nilai sekarang investasi inisial TPV= nilai sekarang total


(38)

18

d. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah suatu tingkat bunga (bukan bunga bank) yang menggambarkan tingkat keuntungan proyek dimana nilai sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek (total Net Cash Flow), jumlahnya sama dengan biaya investasi (initial cost). IRR tidak lain adalah tingkat penghasilan atau biasa disebut dengan investment rate (yield rate) yang menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam persen (%) pada angka NPV sama dengan nol (0). Dengan demikian perhitungan besarnya IRR adalah kebalikan dari perhitungan nilai NPV.

Dalam perhitungan NPV, tingkat bunga sudah diketahui, maka dalam menghitung IRR, tingkat bunganya belum diketahui tetapi justruakan dicari pada NPV sama dengan nol. Selanjutnya hasil perhitungan IRR harus dibandingkan dengan biaya modal atau tingkat keuntungan yang dikehendaki atau kemungkinan mendapatkan keuntungan lain yang dianggap mudah atau yang dikenal dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return). IRR diformulasikan sebagai berikut:

IRR = i’ + �� � �′

��� � �′+��� � �"

� �" − �′

Dimana:

IRR = Internal Rate of Return

i’ = Discount rate yang rendah

i” = Discount rate yang tinggi


(39)

19

Berikut keunggulan dan kelemahan dari perhitungan IRR, Keunggulan:

1) Memperhitungkan nilai uang terhadap fungsi waktu (time value of money) 2) Baik sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan, apabila tingkat bunga atas modal atau tingkat bunga disyaratkan (required rate of return) diketahui.

Kelemahan:

1) Dalam menghitung IRR, kita mengasumsikan bahwa hasil dari arus kas bersih setiap tahun diinvestasikan kembali dengan tingkat bunga yang sama dengan IRR. Dalam kenyataannya hal ini tidak benar.

2) Cukup sulit penghitungannyakarena harus dilakukan dengan metode coba-coba (trial & error). Perhitungan akan dapat menjadi lebih mudah bila menggunakan komputer.

e. Profitability Index (PI)

Metode indeks kemampulabaan (profitability index method) adalah metode yang mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io) (Haming, Basalamah. 2003:99). Pemakain metode ini

caranya adalah dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang, dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. PI dapat diformulasikan sebagai berikut:


(40)

20

PI = ∑ ��� ₒ Dimana:

PI = Profitability Index NCF = Net Cash Flow

Iₒ = nilai sekarang pengeluaran inisial

Karakteristik metode ini adalah proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak dipertimbangkan jika PI lebih besar daripada satu (PI > 1), selanjutnya proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika PI lebih kecil daripada satu (PI < 1). Berikut kelebihan dan kelemahan dari metode PI: Kelebihannya:

1) Mudah dimengerti.

2) Memperhitungkan nilai waktu uang atau arus kas.

3) Memperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek. 4) Memperhitungkan nilai sisa proyek.

5) Menyajikan data surplus/defisit arus kas terhadap nilai investasi inisial. Kekurangannya:

1) Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda.

2) Untuk mempertimbangkan arus kas masa depan cukup sulit.

C. Kerangka Pemikiran

Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang


(41)

21

ternyata tidak menguntungkan (Husnan, Muhammad. 2008:7). Berdasarkan peluang yang ada di lapangan, maka perlu diadakan studi kelayakan bisnis menggunakan metode-metode penilaian investasi seperti metode Payback Periode (PP), metode Average Rate of Return (ARR), metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR), dan metode Profitability Index (PI). Hasil dari metode-metode tersebut akan memberikan gambaran

bahwa pendririan bisnis travel “ABC” di Desa Kebobang layak untuk

dijalankan atau tidak layak, yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor.

Kerangka pikir pada gambar 2.1 mencoba menjelaskan hubungan setiap aspek yang diawali dengan adanya rencana pendirian bisnis travel

“ABC” di Desa Kebobang. Peluang bisnis yang ada selanjutnya secara

berurutan akan dianalisis berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan. Apabila analisis terhadap lima aspek tersebut telah dilaksanakan, maka dapat diketahui apakah

rencana pendirian perusahaan travel “ABC” di Desa Kebobang layak atau

tidak layak untuk dijalankan. Jika layak, maka investasi dapat segera dilaksanakan.


(42)

22

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Penelitian

layak layak layak layak layak layak Tidak Tidak Tidak Rencana pendirian travel “ABC” Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Teknis Aspek manajemen Tidak Aspek sosial ekonomi Tidak Aspek keuangan Tidak Tidak Pelaksanaan Investasi


(43)

23

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Adapun hipotesis yang diambil berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah adalah sebagai berikut, bisnis travel di Desa Kebobang layak dilaksanakan berdasarkan studi kelayakan pada aspek pasar, aspek teknis atau operasional, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan.


(1)

d. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah suatu tingkat bunga (bukan bunga bank) yang menggambarkan tingkat keuntungan proyek dimana nilai sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek (total Net Cash Flow), jumlahnya sama dengan biaya investasi (initial cost). IRR tidak lain adalah tingkat penghasilan atau biasa disebut dengan investment rate (yield rate) yang menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam persen (%) pada angka NPV sama dengan nol (0). Dengan demikian perhitungan besarnya IRR adalah kebalikan dari perhitungan nilai NPV.

Dalam perhitungan NPV, tingkat bunga sudah diketahui, maka dalam menghitung IRR, tingkat bunganya belum diketahui tetapi justruakan dicari pada NPV sama dengan nol. Selanjutnya hasil perhitungan IRR harus dibandingkan dengan biaya modal atau tingkat keuntungan yang dikehendaki atau kemungkinan mendapatkan keuntungan lain yang dianggap mudah atau yang dikenal dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return). IRR diformulasikan sebagai berikut:

IRR = i’ + �� � �′

��� � �′+��� � �"

� �" − �′

Dimana:

IRR = Internal Rate of Return

i’ = Discount rate yang rendah i” = Discount rate yang tinggi


(2)

Berikut keunggulan dan kelemahan dari perhitungan IRR, Keunggulan:

1) Memperhitungkan nilai uang terhadap fungsi waktu (time value of money) 2) Baik sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan, apabila tingkat bunga atas modal atau tingkat bunga disyaratkan (required rate of return) diketahui.

Kelemahan:

1) Dalam menghitung IRR, kita mengasumsikan bahwa hasil dari arus kas bersih setiap tahun diinvestasikan kembali dengan tingkat bunga yang sama dengan IRR. Dalam kenyataannya hal ini tidak benar.

2) Cukup sulit penghitungannyakarena harus dilakukan dengan metode coba-coba (trial & error). Perhitungan akan dapat menjadi lebih mudah bila menggunakan komputer.

e. Profitability Index (PI)

Metode indeks kemampulabaan (profitability index method) adalah metode yang mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io) (Haming, Basalamah. 2003:99). Pemakain metode ini

caranya adalah dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang, dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. PI dapat diformulasikan sebagai berikut:


(3)

PI = ∑ ���

Dimana:

PI = Profitability Index NCF = Net Cash Flow

Iₒ = nilai sekarang pengeluaran inisial

Karakteristik metode ini adalah proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak dipertimbangkan jika PI lebih besar daripada satu (PI > 1), selanjutnya proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika PI lebih kecil daripada satu (PI < 1). Berikut kelebihan dan kelemahan dari metode PI: Kelebihannya:

1) Mudah dimengerti.

2) Memperhitungkan nilai waktu uang atau arus kas.

3) Memperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek. 4) Memperhitungkan nilai sisa proyek.

5) Menyajikan data surplus/defisit arus kas terhadap nilai investasi inisial. Kekurangannya:

1) Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda.

2) Untuk mempertimbangkan arus kas masa depan cukup sulit.

C. Kerangka Pemikiran

Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang


(4)

ternyata tidak menguntungkan (Husnan, Muhammad. 2008:7). Berdasarkan peluang yang ada di lapangan, maka perlu diadakan studi kelayakan bisnis menggunakan metode-metode penilaian investasi seperti metode Payback Periode (PP), metode Average Rate of Return (ARR), metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR), dan metode Profitability Index (PI). Hasil dari metode-metode tersebut akan memberikan gambaran bahwa pendririan bisnis travel “ABC” di Desa Kebobang layak untuk dijalankan atau tidak layak, yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor.

Kerangka pikir pada gambar 2.1 mencoba menjelaskan hubungan setiap aspek yang diawali dengan adanya rencana pendirian bisnis travel “ABC” di Desa Kebobang. Peluang bisnis yang ada selanjutnya secara berurutan akan dianalisis berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan. Apabila analisis terhadap lima aspek tersebut telah dilaksanakan, maka dapat diketahui apakah rencana pendirian perusahaan travel “ABC” di Desa Kebobang layak atau tidak layak untuk dijalankan. Jika layak, maka investasi dapat segera dilaksanakan.


(5)

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Penelitian

layak layak layak layak layak layak Tidak Tidak Tidak Rencana pendirian travel “ABC” Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Teknis Aspek manajemen Tidak Aspek sosial ekonomi Tidak Aspek keuangan Tidak Tidak Pelaksanaan Investasi


(6)

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Adapun hipotesis yang diambil berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah adalah sebagai berikut, bisnis travel di Desa Kebobang layak dilaksanakan berdasarkan studi kelayakan pada aspek pasar, aspek teknis atau operasional, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan.