Tekanan transmembran Konsentrasi bahan

Masalah utama dalam proses filtrasi dengan membran adalah menurunnya fluks selama proses filtrasi berlangsung. Secara umum dua faktor yang menyebabkan menurunnya fluks adalah fouling dan polarisasi konsentrasi. 1. Fouling Fouling merupakan perubahan yang bersifat irreversibel yang disebabkan oleh interaksi secara fisik dan kimia antara membran dan partikel yang terdapat dalam larutan yang dipisahkan. Hal ini akan meyebabkan nilai fluks menurun Wenten 1999. Menurut Gould et al. 2004, fouling pada membran dapat terjadi pada 3 lokasi yaitu di dekat, pada, atau dalam membran yang berupa penyumbatan pori pore blocking, pembentukan lapisan cake dan penyumbatan pori membran bagian dalam atau interior pore fouling Gambar 3. Gambar 3 Lokasi terjadinya fouling pada membran http:www.ete.wur.nl

2. Polarisasi konsentrasi

Fenomena polarisasi konsentrasi muncul ketika proses mikrofiltrasi atau ultrafiltrasi dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan seperti hidrokoloid, protein dan molekul besar lainnya. Molekul-mulekul ini akan terejeksi dan menumpuk serta akan menutupi permukaan membran atau bahkan sampai membentuk lapisan gel atau cake Cheryan 1998. Pada kondisi ini fluks tidak dipengaruhi lagi oleh tekanan tetapi dikendalikan oleh mekanisme perpindahan massa. Penggunaan tekanan yang lebih tinggi lagi tidak akan dapat meningkatkan besarnya fluks.

2.4.2 Tekanan transmembran

Tekanan transmembran merupakan driving force dalam proses filtrasi dengan menggunakan membran. Tekanan transmembran didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara sisi rententat dan permeat persamaan 5. 5 2 ut in Po P P + = Keterangan : P in = Tekanan pada saat masuk Pa P out = Tekanan pada saat keluar Pa Fluks permeat akan meningkat dengan semakin meningkatnya tekanan transmembran, tetapi korelasi ini hanya berlaku pada umpan air murni atau pada kondisi tekanan rendah, konsentrasi umpan rendah, dan laju alir umpan yang tinggi Mulder 1996. Jika umpan berupa larutan lain, maka besarnya fluks akan naik sampai batas tertentu, tetapi setelah mencapai tekanan tertentu fluks tidak akan meningkat walaupun tekanan dinaikkan. Pada tekanan rendah, fluks akan meningkat secara tidak linier pada peningkatan tekanan, sedangkan pada tekanan tinggi, fluks relatif konstan. Tekanan yang digunakan berkisar antara 30-40 bar Lee et al. 1982; Sheu and Wiley 1983 menggunakan tekanan sebesar 35- 45 bar untuk proses pengkonsentrasian apple juice.

2.4.3 Konsentrasi bahan

Konsentrasi bahan yang tinggi menyebabkan penurunan fluks sehingga suatu saat fluks akan dapat bernilai nol. Model teori film menyatakan bahwa fluks akan menurun secara eksponensial jika konsentrasi bahan meningkat dan fluks akan mencapai nol jika terjadi konsentrasi bahan sama dengan konsentrasi gel Mulder 1996. Kondisi ini berlaku pada setiap suhu dan tipe aliran yang berbeda. 2.4.4 Suhu Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan fluks yang lebih besar baik pada pressure controlled region maupun mass transfer controlled region. Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan penurunan viskositas bahan dan proses difusi akan menjadi lebih besar. Suhu yang tinggi menyebabkan retensi gula pada recovery flavor meningkat, sebaliknya retensi komponen volatil flavor menurun Sheu and Wiley 1983. Suhu yang lebih tinggi dilaporkan tidak memberikan efek pada recovery total asam. Suhu operasional membran berkisar 20 – 45 o C.

2.4.5 pH