lvi
lvi 6
Perubahanpenggantian nasabah. 7
Perubahanpenggantian agunan. c.
Penataan kembali restructuring Penataan kembali yaitu perubahan syarat-syarat kredit yang meliputi
rescheduling, recoditioning dan atau: 1
Penambahan dana bank 2
Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru.
3 Perubahan jenis fasilitas kredit termasuk konversi pinjaman dalam
valuta asing atau sebaliknya. 4
Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan.
Selanjutnya apabila usaha penyelamatan kredit dengan 3R tersebut tidak berhasil dilakukan, maka harus segera dilakukan upaya penyelesaian
agar bank tidak mengalami kerugian dengan cara, antara lain: a.
Penyelesaian kredit bermasalah secara damai. b.
Penyelesaian kredit bermasalah melalui saluran hukum.
C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Penyebab Kredit Bermasalah
Penyebab Kredit Bermasalah di pada BRI Cabang Solo Kartasura dapat disebabkan oleh salah satu atau beberapa faktor yang harus dikenali
lvii
lvii secara dini karena adanya unsur kelemahan baik dari sisi Debitur, sisi intern
BRI, maupun sisi ekstern BRI dan Debitur yang meliputi : a.
Sisi Debitur Kelemahan dari sisi Debitur dapat disebabkan antara lain oleh :
1 Masalah operasional usaha, merupakan masalah yang terjadi pada
kegiatan usaha debitur. Misalnya, debitur pengusaha mebel tidak menggunakan tenaga ahli dalam kegiatan usahanya, sehingga
pengerjaannya tidak maksimal dan menimbulkan kemerosotan penjualan. Hal ini dapat mengakibatkan laba berkurang bahkan dapat
mengakibatkan kebangkrutan. 2
Manajemen, merupakan kelemahan debitur dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efisien. Misalnya, seorang debitur mempunyai usaha warung makan. Karena kurangnya pengontrolan
pegawainya dibagian kasir melakukan penggelapan uang terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan pendapatan usaha debitur
menurun bahkan kebangkrutan. 3
Kecurangan dan atau ketidak jujuran debitur dalam mengelola kredit. Misalnya, debitur meminjam sejumlah uang di bank untuk menambah
modal usaha. Tetapi, debitur tersebut menggunakan uang tersebut untuk membeli mobil.
lviii
lviii 4
Pemutusan hubungan kerja. Misalnya, seorang debitur yang bekerja disuatu perusahaan swasta terkena pemutusan hubungan kerja,
sehingga tidak mempunyai penghasilan lagi untuk melunasi hutangnya di bank.
b. Sisi Intern BRI
Kelemahan dari sisi intern BRI dapat disebabkan antara lain oleh : 1
Itikad tidak baik dan atau kurang mampunyai dari pejabat pegawai BRI. Misalnya, seorang pegawai BRI melakukan analisis pemberian
terhadap calon debitur. Dari hasil analisis tersebut calon debitur tidak layak untuk menerima pinjaman. Tetapi, calon debitur tersebut
memberikan sejumlah uang kepada pegawai BRI, sehingga data analisis dimanipulasi agar calon debitur layak mendapatkan pinjaman.
2 Kelemahan sejak awal dalam proses pemberian kredit. Misalnya,
dalam analisis kredit data yang diberikan calon debitur kurang lengkap, kurang akurat dan kurang relevan.
3 Kelemahan pembinaan kredit. Misalnya, hanya debitur yang
mempunyai kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet yang mendapatkan pembinaan kredit. Padahal seharusnya debitur dengan
kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus harus dilakukan pembinaan kredit minimal 3 bulan sekali.
lix
lix c.
Sisi Ekstern BRI dan Debitur Kelemahan dari sisi Ekstern BRI dan Debitur dapat disebabkan antara lain
oleh : 1
Force majeure atau bencana alam. Misalnya, terjadi kebakaran di tempat usaha debitur sehingga mengalami kebangkrutan dan tidak
dapat membayar angsuran kredit. 2
Perubahan-perubahan eksternal lingkungan environtment. Misalnya, perubahan kebijakan pemerintah berupa peraturan perundang-
udangan, kenaikan harga-hargabiaya-biaya produksi.
2. Kebijakan BRI Cabang Solo Kartasura dalam penyelamatan dan