5 BIOLOGI PERIKANAN IKAN CAKALANG
5.1 Pendahuluan
Sumberdaya cakalang Katsuwonus pelamis bersifat sumberdaya yang dapat pulih renewable resources namun tingkat kecepatan pemulihannya dapat
saja tidak seimbang dengan laju pemanfaatan. Oleh karena itu pemerintah bertanggungjawab menetapkan pengelolaan sumberdaya perikanan Indonesia
untuk kepentingan seluruh masyarakat dengan memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya tersebut.
Cakalang merupakan salah satu jenis sumberdaya ikan terpenting baik sebagai komoditi ekspor maupun sebagai bahan konsumsi dalam negeri. Oleh
karena itu penambahannya di dalam devisa negara cukup berarti. Di negara- negara maju seperti Jepang, Korea dan Amerika Serikat penelitian terhadap
cakalang sudah dilakukan, baik menyangkut aspek biologi, distribusi dan teknik penangkapannya. Di Indonesia penelitian seperti itu belum banyak dilakukan
sehingga informasi yang tersedia masih kurang sekali Wouthuyzen et al. 1990 diacu dalam
Manik 2007. Hal ini disebabkan karena selama ini perhatian lebih dipusatkan pada masalah penangkapan saja.
Kegiatan usaha penangkapan ikan di Teluk Bone saat ini berlangsung secara bebas open access tanpa aturan dan pengendalian yang jelas sehingga
semua nelayan dan alat tangkap yang ada di daerah pesisir kabupatenkota bebas mengakses untuk menangkap cakalang. Hingga saat ini penangkapan
cakalang dilakukan tanpa pengaturan yang jelas sesuai dengan kaidah pengelolaan sumberdaya perikanan. Nelayan memiliki kecenderungan kapan
dan di mana saja dengan bebas melakukan penangkapan termasuk ikan yang masih berukuran belum layak tangkap. Untuk keperluan pengelolaan
sumberdaya ikan, maka informasi tentang karakteristik biologi cakalang menjadi hal yang sangat penting.
Karakteristik biologi ikan dijabarkan secara rinci untuk keperluan pengelolaan sumberdaya perikanan bertanggung jawab. Untuk itu telah
dilakukan identifikasi terhadap kondisi biologi cakalang yang meliputi hubungan panjang dan berat ikan, komposisi ukuran ikan, pertumbuhan, length at first
maturity lm panjang pertama kali ikan matang gonad, dan ukuran ikan yang
layak tangkap legal size.
5.2 Tujuan Spesifik