S K
S S
K
Tipe 11
S K
S K
K
Keterangan: S = suhu permukaan laut C;
K = klorofil-a mgm
3
Gambar 55 Tipologi hubungan suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a terhadap produksi dan produktivitas ikan.
6.3.3.2 Korelasi parsial
Guna mengetahui indikator yang terbaik sebagai prediktor, baik suhu permukaan laut maupun klorofil-a terhadap produksi ikan digunakan analisis
parsial korelasi. Parsial korelasi adalah bentuk hubungan antara X
1
, X
2
…X
p
terhadap Y, di mana korelasi dijelaskan antara Y dan X
1
ketika X2 …X
n
tetap diperhatikan tetapi dibuat tetap, dengan persamaan sebagai berikut Walpole
1997:
Analisis parsial korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara suhu permukaan laut X
1
dan Klorofil-a X
2
dengan produksi atau produktivitas ikan, dimana kedua faktor oseanografi tersebut mempengaruhi
distribusi ikan pada suatu wilayah perairan. Dengan demikian seberapa erat hubungan kedua faktor oseanografi tersebut dengan produksi atau produktivitas
ikan diketahui dengan salah satu faktor dibuat tetap. Analisis korelasi suhu perrmukaan laut dan klorofil-a terhadap produksi
atau produktivitas ikan menggunakan parsial korelasi melalui regresi linear berganda menggunakan perangkat lunak SPSS ver.16.
6.3.3.3 Vertically generalized production model VGPM
Secara matematis, VGPM Pp
eu
menurut Behrenfeld and Falkowki 1997 yang diacu dalam Cong et al 2010 ; Osawa et al 2005 ; Prasetyo dan Suwarso
2010 dinyatakan sebagai berikut :
Pp
eu
= 0,66125 x P
B opt
1 ,
4
Eo Eo
xC
sat
x Z
eu
x D
IRR
dimana : Pp
eu
= Fiksasi karbon harian yang terintegrasi dari permukaan hingga zona euphotic
Z
eu
mg Cm
2
thn P
B opt
= Laju optimal dari fiksasi karbon harian yang terjadi di kolom perairan [mg C mg Chl
-1
h
-1
]. P
B opt
dapat dimodelkan berdasarkan hubungan variasi suhu. Hubungan tersebut dideskripsikan sebagai berikut :
1,13 jika T -1,0 P
B opt
= {
4,00 jika T 28,5
P
B opt
Lainnya
P
B opt
= 1,2956 + 2,749 x 10
-1
T + 6,17 x 10
-2
T
2
- 2,05 x 10
-2
T
3
+ 2,462 x 10
-3
T
4
– 1,348 x 10
-4
T
5
+ 3,4132 x 10
-
6
T
6
– 3,27 x 10
-8
T
7
E
o
= Nilai PAR permukaan laut harian Einsteinm
2
hr
Z
eu
= Kedalaman zona euphotic yang didefenisikan sebagai kedalaman penetrasi untuk 1 radiasi permukaan berdasarkan hukum
Beer-Lambert. Z
eu
dihitung dari C
sat
menurut Morel and Berthon 1989.
568,2 C
tot -0,746
jika Z
eu
≤ 102 Z
eu
= { 200,0 C
tot -0,293
jika Z
eu
102 38,0 C
sat 0,425
jika C
sat
1,0
C
tot
= {
40,2 C
sat 0,507
jika C
sat
1,0
D
IRR
= Lama penyinaran harian dalam jam desimal
6.3.3.4 Dugaan potensi perikanan