RESILIENSI PADA ISTRI YANG SUAMINYA BERPOLIGAMI

RESILIENSI PADA ISTRI YANG SUAMINYABERPOLIGAMI
Oleh: SHITA NURYULIANA ( 02810239 )
OF PSYKOLOGY
Dibuat: 2007-09-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: Resiliensi, istri, poligami
ABSTRAKSI

Poligami di Indonesia saat ini sedang marak dibicarakan, karena di Indonesia poligami menjadi
pro-kontra di masyakarat. Hal tersebut disebabkan karena poligami banyak memiliki dampak
negatif khususnya bagi kaum istri, meski ada dampak positifnya juga. Adapun dampaknya antara
lain banyak istri merasa ditelantarkan secara materi, tidak memperoleh perhatian dari suami,
stress, sedih, depresi, dan kecewa bercampur menjadi satu. Oleh karena itu, bagi istri yang
bertahan dalam kondisi rumah tangga yang suaminya berpoligami harus memiliki resiliensi agar
tidak terpuruk dalam situasi tersebut. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor – faktor yang melatarbelakangi suami berpoligami, upaya untuk mendapatkan resiliensi,
serta gambaran resiliensi pada istri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 6
orang, yang diambil dengan metode snow ball sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Sedangkan metode keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak poligami pada istri adalah adalah Istri merasa sedih,
sering menangis, cemburu pada madunya, kesal, bahkan sering emosinya tidak terkontrol, strees
menjalani hidup, minder dengan lingkungan sekitar, sakit hati, tidak memiliki motivasi dalam
hidupnya, dan berat menjalini kehidupannya bahkan merasa seperti merasa menelan pil pahit
dalam hidupnya. Adapun upaya – upaya mencapai resiliensi adalah berdoa kepada Allah,
memotivasi diri, melakukan aktivitas positif, berbagi cerita, empaty pada madunya, yakin setiap
kesulitan pasti ada jalan keluarnya, positif thinking, refreshing, bekerja, membaca buku tentang
poligami. Ketika subyek mengetahui suaminya berpoligami shok, kesal, bingung, dan marah
bahkan merasa minder dengan lingkungannya dan mereka juga sempat meminta cerai kepada
para suami. Namun, suami mereka menolak, sehingga mereka berusaha untuk mampu bertahan
dengan situasi tersebut, dengan melakukan pendekatan kepada Allah seperti berdoa, memotivasi
diri, mengikuti aktivitas sosial, berusaha untuk berfikir positif dengan masalahnya, melakukan
refreshing, berbagi cerita, empaty pada madunya, serta membaca buku tentang poligami. Dari
sinilah mereka memperoleh ketenangan batin karena merasa dirinya dekat dengan Allah serta
mereka dapat bangkit dan beradaptasi kembali dari masalah perkawinanya.

Abstract

Polygamy in Indonesia is rampant talk about, because in Indonesia, polygamy became pros and
cons in society. This is because polygamy has many negative effects especially for the wife, even

though there is positive impact as well. As for the impact, among others, many wives feel

abandoned by the material, do not get attention from her husband, stress, sadness, depression,
and disappointment mingled into one. Therefore, for the wife who survive in conditions that her
husband's polygamous household must have resilience so as not to decline into the situation.
Therefore, this study aims to identify factors - factors behind the husband's polygamy, the effort
to get resilience, and the description on the wife's resilience.
This research is a qualitative descriptive study. The subjects in this study amounted to 6 people,
drawn by snow ball sampling method. Data collection techniques used were unstructured
interviews. While the validity of the method of data used in this study is the triangulation method.
The result showed that the impact of polygamy on the wife is the wife is feeling sad, crying,
jealous of honey, annoyed, and often uncontrollable emotions, strees through life, inferior to the
environment, hurt, has no motivation in life, and weight menjalini life even feels like to feel
bitter pill to swallow in his life. The effort - an effort to achieve resilience is to pray to God, self
motivated, positive activities, share stories, empaty on honey, sure every difficulty there must be
a way out, positive thinking, refreshing, working, reading a book about polygamy. When
subjects know the husband's polygamy shock, upset, confused, and angry even feel inferior with
their environment and they also had asked for a divorce to the husband. However, their husbands
refused, so they try to survive with such a situation, by approaching to God such as prayer, selfmotivated, following the social activities, trying to think positive with the problem, do the
refreshing, share stories, empaty in honey, as well as read books on polygamy. From this they

gain peace of mind because they feel themselves closer to God and they can rise up and adapt
back from perkawinanya problem.