I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sebelum membaca sebuah teks, kebanyakan orang lebih memilih untuk
membaca ringkasan dari teks tersebut. Dengan membaca ringkasan teks, pembaca lebih cepat
memahami isi dari teks dan menentukan
apakah ia akan membaca keseluruhan teks tersebut atau tidak. Salah satu cara meringkas
teks adalah dengan mengambil kalimat yang menjadi ide utama yang kemudian dituliskan
kembali dengan pemahaman peringkas atau dengan menyimpulkannya langsung
berdasarkan pendapat peringkas. Namun cara tersebut kurang baik digunakan untuk
meringkas karena mungkin ada informasi yang hilang apabila hanya mengambil kalimat
utama. Selain itu ringkasan yang dibuat bersifat subjektif yaitu setiap peringkas
mungkin memiliki pemahaman yang berbeda terhadap sebuah teks berdasarkan pengalaman
hidupnya dan disiplin ilmunya.
Salah satu cara untuk meringkas adalah dengan menggunakan metode knowledge
graph. Knowledge graph adalah suatu metode
baru dalam natural language processing yang merupakan sebuah tinjauan untuk
menggambarkan atau menjelaskan bahasa dengan cara menganalisis teks secara harfiah
dan diperkaya dengan latar belakang pengetahuannya sehingga menghasilkan
sebuah pengetahuan baru Zhang 2002.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah merancang suatu aturan untuk mendapatkan sebuah
knowledge graph yang menggambarkan
intisari dari isi teks berbahasa Inggris.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode knowledge graph dengan kata benda
atau frasa kata benda sebagai konsep sedangkan relasi yang digunakan hanya relasi
causality dan subset. Teks yang digunakan
adalah teks berbahasa Inggris yang memiliki tema green computing.
II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diberikan pengertian dan penjelasan yang akan digunakan dalam
penelitian.
2.1 Frasa kata benda noun phrase
Suatu konsep sering ditandai dengan berbagai kata yang memiliki sedikit perbedaan
konotasi. Semakin banyak kosakata yang digunakan untuk memaknai suatu konsep
maka lebih banyak pilihan kata sehingga lebih tepat dalam menyampaikan makna. Namun
demikian sebanyak apapun kosakata yang digunakan untuk menyampaikan suatu makna,
penggunaan satu kata yang sudah spesifik terkadang kurang cukup. Contoh, apabila
ingin menunjuk seorang wanita yang berada di ruangan sebelah yang tidak diketahui
namanya cukup menggunakan “that girl”, tetapi apabila wanitanya lebih dari satu
menggunakan “that girl” saja terlalu umum perlu adanya tambahan seperti “that girl who
wear red shirt ” sehingga terbentuklah frasa
kata benda. Frasa kata benda adalah sekelompok kata
dengan kata benda sebagai inti dengan ditambah kata penerang sebagai penjelas.
Kata penjelas ini dapat diletakkan didepan atau dibelakang kata inti Anik M Indriastuti
2011.
2.2 Hubungan Antarmakna 2.2.1 Sinonim