empiris berupa PPI 2 kali sehari, gambaran endoskopinya normal dan tidak memiliki kelainan pada manometri.
2.6 Sistem Skala Gejala GERD berdasarkan Kuesioner
Secara umum, skala pengukuran gejala dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, prediktif, atau evaluatif. Jika skala tersebut bertujuan diagnostik, maka
kuesioner yang digunakan haruslah bersifat sangat spesifik terhadap jenis penyakit yang dimaksud, yang tergambar dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner,
sekaligus mengeksklusikan penyakit lain dengan probabilitas prediksi yang tinggi
Stanghellini dkk, 2004.
Selain karena gejala-gejala pada pasien GERD yang seringkali tidak menunjukkan gejala khas heartburn, regurgitasi sehingga menyulitkan untuk
diagnosis akurat, banyak pasien GERD tidak memiliki kelainan gambaran endoskopi, sehingga evaluasi tingkat keparahan gejala, kualitas hidup serta respon
terapi menjadi sangat penting. Kuesioner berisi gejala-gejala yang dinilai oleh pasien sendiri saat ini merupakan instrumen kunci pada berbagai penelitian klinis
Stanghellini dkk, 2004. Di antara banyak kuesioner diagnostik yang banyak
digunakan adalah Questionnaire for the Diagnosis of Reflux Esophagitis QUEST, Frequency Scale for the Symptoms of GERD FSSG, Reflux Questionnaire
ReQuest, Reflux Disease Questionnaire RDQ, dan yang baru dikembangkan tahun 2009 yaitu GerdQ Questionnaire Stanghellini dkk, 2004, Carlsson dkk,
1998, Kusano dkk, 2004, Bardhan dan Berghofer, 2007, Shaw dkk, 2001, Shaw dkk, 2008, Danjo dkk, 2009, Jones dkk, 2009.
Sistem skala FSSG dikembangkan di Jepang Kusano dkk., 2004 dan banyak digunakan di berbagai negara di luar Jepang. FSSG terdiri dari 12 pertanyaan yang
berhubungan dengan gejala-gejala yang tersering dialami oleh pasien, tidak hanya heartburn dan acid taste, tetapi juga gejala-
gejala dispepsia seperti ’perut penuh’ dan ’merasa cepat kenyang’. Diagnosis GERD dinyatakan dengan kuesioner ini pada
nilai cut-off 8 poin Kusano dkk, 2004. 10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Frequency Scale for the Symptoms of GERD Danjo dkk, 2009
Kuesioner GerdQ, yang dikembangkan oleh Jones dkk., termasuk kuesioner terbaru, yang diolah dari RDQ, Gastrointestinal Symptom Rating Scale GSRS dan
Gastroesophageal Reflux Disease Impact Scale GSIS Jones dkk, 2009, Jones dkk, 2007, Rentz dkk, 2004, Rubin dkk, 2008, Wong dkk, 2003.
GerdQ terdiri dari enam pertanyaan sederhana meliputi gejala refluks, dispepsia dan konsumsi obat untuk mengatasi gejala. Nilai cut-off untuk GerdQ
adalah 8 poin yang merepresentasikan diagnosis GERD. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa GerdQ berpotensi sebagai alat bantu diagnostik GERD bagi
dokter umum dengan akurasi yang sama dengan diagnosis yang dibuat oleh gastroenterologist Jones dkk, 2009.
11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Kuesioner GerdQ Jones dkk, 2009
2.7 Gambaran Endoskopi GERD