TINJAUAN PUSTAKA Development Strategy and Feasibility Study on the Pharmaceutical Industry in the face of local competition in PT Bouti Usabda Farma, Solo.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Manajemen memiliki arti yang berbeda-beda, namun definisi dari para ahli mengenai manajemen adalah :Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran”, atau “pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan dan organisasi Yusuf, 2012; menurut Oxford manajemen adalah “the process of dealing with or controlling people or things” proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda Yusuf, 2012; menurut Harold Koontz dan Cyril Odonnel manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain Yusuf, 2012; menurut R. Terry manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan, serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia SDM dan sumber daya lainnya Yusuf, 2012. Menurut Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada SDM untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Yusuf, 2012; menurut Fayol Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sesuatu Yusuf, 2012; menurut James A.F. Stoner manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi, serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya Yusuf, 2012. Menurut Mary Parker Follet Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus Yusuf, 2012. Manajemen memiliki bagian-bagian dalam sebuah organisasi, yaitu : Manajemen pemasaran, Manajemen SDM MSDM, Manajemen keuangan dan Manajemen operasi. Fungsi-fungsi Manajemen meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian dan Pengawasan. Management; The planning, organizing, leading, and controlling of human and other resources to achieve organizational goals efficiently and effectively Jones George, 2006 Persaingan Banyak hal yang menyebabkan suatu perusahaan gagal, baik karena faktor internal seperti buruknya manajerial perusahaan, ketersediaan modal yang terbatas dan kurangnya daya inovasi, maupun faktor eksternal seperti situasi persaingan yang sangat tinggi dan perubahan lingkungan bisnis yang tidak bisa diantisipasi Hubeis dan Najib, 2008. Persaingan adalah suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau dengan mempertajam prasangka yang ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan Kemas, 2008. Persaingan dalam industri farmasi saat ini di Indonesia memiliki dampak sangat luar biasa, dimana para pesaing tidak hanya dari pihak luar, melainkan dari dalam negeripun juga banyak, sehingga peluang usaha di bidang industri farmasi ini memiliki tantangan dan peluang yang besar. Semua pelaku usaha dihadapkan pada tantangan yang sama, yakni ketidakpastian ekonomi global dan pembengkakan biaya produksi. Hal tersebut membuat pemilik modal mengkalkulasi ulang rencana ekspansinya pada tahun 2013 Supriadi, 2012. Kelayakan Usaha Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan Evieto, 2010. Dalam hal ini pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika diihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak, atau akan memberikan keuntungan dan manfaat maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan profit, sosial, maupun gabungan dari keduanya, apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan studi. Tujuannya untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak, atau tidak untuk dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, atau dengan kata lain, jika usaha tersebut dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak. Untuk itu suatu usaha perlu melakukan suatu studi kelayakan usaha, yaitu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut dijalankan Setiyantoro, 2013 Berdasarkan pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk mempelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung dan menganalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal. Dengan kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai tujuan yang diinginkan. Dasar untuk menilai kelayakan suatu proyek investasi dilakukan dengan menggunakan kriteria yang lazim digunakan dalam mengevaluasi layak dan tidak layaknya suatu proyek dijalankan dengan melihat kriteria-kriteria investasi Panjaitan et al, 2012 Teori Analisis. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE. IFE Matrix menyediakan informasi penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, serta menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Seperti halnya Matriks EFE, Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima 5 langkah, yakni : a Membuat daftar faktor-faktor internal sejumlah 10-20 faktor yang mengindikasikan kekuatan maupun kelemahan organisasi secara spesifik persentase, rasio, atau angka-angka perbandingan; b Memberi bobot pada setiap faktor berkisar 0,0 tidak penting sampai 1,0 semua penting. Bobot menandakan nyata relatif faktor tertentu bagi keberhasilan industri perusahaan. Faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja organisasional diberi bobot tertinggi, terlepas apakah faktor utama tersebut berupa kelemahan atau kekuatan internal. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0; c Memberi peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan faktor tersebut sangat lemah peringkat 1, lemah peringkat 2, kuat peringkat 3 dan sangat kuat peringkat 4. Kelemahan mendapat peringkat 1 atau 2, sedangkan kekuatan mendapat peringkat 3 atau 4, sehingga peringkat berbasis perusahaan, sedangkan bobot berbasis industri; d Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing peubah; e Menjumlahkan skor bobot masing-masing peubah untuk memperoleh skor bobot total organisasi Dewi, 2011. Analisis Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek seperti kekuatan Strengths, kelemahan Weaknesses, kesempatanpeluang Opportunities dan ancaman Treatment sebuah organisasi Aji, 2012 Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan Rangkuti, 2006. Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan strategik Renstra, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek efektif dan efisien, diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pengiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT. Istilah SWOT dari perkataan : Strength, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Maksud dari analisis SWOT untuk meneliti dan menentukan dalam hal manakah lembaga: Kuat dapat dioptimalkan. Lemah dapat segera dibenahi, kesempatan-kesempatan di luar untuk dimanfaatkan, ancaman-ancaman dari luar untuk diantisipasi. Langkah –langkah analisis data dalam analisis SWOT langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai dengan hasil penelitian yang dicapai. Dalam kajian ini, langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut: a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT. b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dengan faktor internal organisasi Kekuatan dan Kelemahan. c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan paling positif dengan risiko dan ancaman paling kecil. Business is all about quantitites : quatities of goods produced and services provided, quantities of inputs costs, quantities of revenues and profit, so on Buglear, 2005. Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Renstra kuantitatif matriks QSPM adalah tingkat manajemen strategis pendekatan-tinggi untuk mengevaluasi strategi yang mungkin. Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif menyediakan suatu metode analisis untuk membandingkan tindakan alternatif layak. QSPM merupakan teknik obyektif untuk dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Dalam mengadakan Renstra dalam suatu organisasi, QSPM sangat diperlukan sebagai metode pengambilan keputusan setelah tahap input dan tahap analisis dilakukan. QSPM sangat berhubungan dengan metode-metode lain yang digunakan dalam tahap input dan analisis sebagai bentuk informasi untuk tahap QSPM sendiri. Kondisi eksternal-internal organisasi sangat diperlukan dalam penggunaan metode ini, sehingga dapat diputuskan pemilihan prioritas strategi mana yang akan digunakan sesuai dengan keadaan organisasi tersebut. Sebagai suatu teknik, QSPM memerlukan intuisi yang baik dalam melakukan penilaian. Metode ini cocok digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif. Secara konseptual, tujuan metode ini untuk menetapkan keunggulan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, sehingga dapat menentukan strategi mana yang paling baik untuk diimplementasikan. Dalam QSPM terdapat beberapa komponen yang harus ada, yaitu alternatif strategi, faktor kunci, nilai daya tarik Attractiveness Scores-AS, total nilai daya tarik dan penjumlahan total nilai daya tarik. Setelah tahapan-tahapan pada matriks sebelumnya dibuat dan dianalisis, maka tahap selanjutnya disusunlah daftar prioritas yang akan diimplementasikan. Langkah-langkah dalam menyusun QSPM ialah : a buatlah daftar faktor eksternal kesempatanancaman dan faktor internal kekuatankelemahan di sebelah kiri dari kolom matrik QSPM; b berilah bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal; c analisis matriks yang sesuai dari langkah kedua dengan mengidentifikasikan strategi alternatif yang harus diimplementasikan; d berikan skor altematif SA dengan rentang skor :1 = tidak memiliki daya tarik 2 = daya tariknya rendah 3 = daya tariknya sedang 4 = daya tariknya tinggi dan 5 = tidak memiliki dampak terhadap strategi alternatif; e kalikan bobot dengan SA pada masing-masing faktor eksternalinternal pada setiap strategi; f jumlahkan seluruh skor SA Hardianti, 2011 Definisi Payback Period PBP banyak dikemukakan oleh para ahli diantaranya menurut Umar, PBP adalah suatu periode yang diperlukan kembali untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain PBP merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflownya apabila aliran kas setiap tahun sama jumlahnya, maka PBP dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan aliran kas tahunan. PBP = jumlah investasijumlah proceed tahunan Apabila Aliran kas suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, dengan sendirinya perhitungan di atas tidak memungkinkan, maka perlu menghitung aliran kas dari tahun ke tahun, sehingga keseluruhan investasi dapat diperoleh kembali. Setelah PBP dapat dihitung, maka tahapan berikutnya membandingkan PBP dengan waktu investasi yang diusulkan dengan maksimum PBP yang diterima. Apabila PBP dari investasi yang diusulkan lebih pendek dari PBP maksimum, maka usul investasi tersebut dapat diterima. Metode PBP ini sangat sederhana dan mudah perhitungannya. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan, tetapi dilain pihak metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan prinsip berikut: a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau aliran kas sesudah PBP tercapai, oleh karenanya kriteria tersebut bukan sebagai alat ukur “Probability”, tetapi alat pengukur “Rapidity” alat kecepatan kembalinya dana, sehingga dasar yang digunakan adalah aliran kas bukan laba. b. Metode ini juga mengabaikan Time Value of Money nilai waktu sekarang, meskipun diakui adanya kelemahan-kelemahan ini, dalam prakteknya masih banyak organisasi, atau perusahaan yang menggunakan Metode PBP sebagai pelengkap penilaian investasi. Cara ini terutama digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang menghadapi masalah likuiditas, atau kelancaran keuangan jangka pendek. 5. Metode Break event point Analisis titik impas breakevent point atau BEP analysis berguna mengetahui hubungan antara biaya, volume penjualan dan profit Mardiyanto, 2009. Analisis break even point digunakan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut: 1 jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus dibuat, 2 jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba yang telah direncanakan atau dapat diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut, 3 mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP, dan 4 menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. Analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan harus berproduksi di atas BEP. Manfaat analisis BEP menurut Sutrisno 2000 adalah: 1 perencanaan produksi dan penjualan sesuai target laba yang diinginkan, 2 perencanaan harga jual normal atas barang yang dihasilkan untuk mencapai laba yang ditargetkan dengan memproyeksikan target penjualan, 3 perencanaan dan pemilihan metode produksi yang digunakan dan 4 penentuan titik tutup pabrik shut down point, yaitu ketika penjualan tidak mampu menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai. Metode analisis data ini merupakan salah satu alternatif perencanaan peningkatan usaha di masa mendatang, dengan tetap mempertahankan kondisi dan potensi yang baik, serta berkesinambungan Setyaningsih et al, 2012

3. METODE KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian