Identifikasi Faktor Internal Development Strategy and Feasibility Study on the Pharmaceutical Industry in the face of local competition in PT Bouti Usabda Farma, Solo.

1. Identifikasi Faktor Internal

Tahap awal yang digunakan adalah mencari dan mengidentifikasi hal-hal yang berada dan berpengaruh langsung dalam suatu perusahaan yaitu faktor-faktor internal. Faktor-faktor tersebut diambil dalam suatu organisasi pada manajemen perusahaan meliputi keuangan, kepegawaian, operasi dan pemasaran. Faktor-faktor internal dapat dimuat pada Tabel 1. PT Bouti Usabda Farma sudah berdiri selama 21 tahun dan telah mengalami perubahan besar, dimana terjadi perpecahan antara pemilik modal. Saat ini PT Bouti Usabda Farma dengan wajah baru hanya memiliki 1 PBF yang dahulunya 2 dan memiliki 4 apotek yang dahulunya memiliki 12 apotek. Sejak tahun 2012, pemilik yang baru mulai menata ulang kembali semua sistem, perijinan dan semua hal di dalam perusahaan, sehingga banyak pekerjaan yang ditangani langsung oleh pemilik perusahaan itu sendiri seperti pengawasan akan semua bagian, penanganan kepada pemasok dan hampir semua kegiatan operasional ditangani langsung oleh pemilik perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang belum dapat memaksimalkan tenaga kerja yang ada untuk operasional membuat perusahaan ini menjadi kendala, dimana pemilik perusahaan banyak merangkap pekerjaan tanpa ada pendelegasian tugas kepada karyawan, sehingga pemilik banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk kegiatan operasional, atau belum memfokuskan kepada pengembangan perusahaan. Perusahaan telah memiliki rencana pengembangan usaha dalam jangka pendek yaitu membuka cabang di daerah luar Solo dan menjadi perusahaan yang dapat dipercaya oleh lingkungan sekitar, sedangkan jangka panjang yaitu membuka perusahaan alat kesehatan. Beberapa hal yang menjadi kelemahan dari perusahaan ini adalah stok barang yang cukup tinggi, hal ini dilihat dari nilai persediaan barang yang mencapai angka kurang lebih 10 milyar rupiah dibandingkan dengan cashflow sehingga perputaran cashflow menjadi tertahan di persediaan barang. Tenaga HRD yang berjumlah 1 orang dan memiliki jam kerja seminggu 2 kali hadir di kantor, mengartikan bahwa kinerja di bagian kepegawaian belum dapat dimaksimalkan oleh perusahaan sehingga menjadi kelemahan dari perusahaan ini dan seringkali pekerjaan ini juga ditangani langsung oleh pemilik perusahaan. Di sisi lain, sistem komputer pada stok barang yang bagus sudah dijalankan oleh perusahaan ini, sehingga dapat membantu pengawasan dalam operasionalnya dan Closed Circuit Television CCTV yang dipasang juga membantu pemilik dalam pengawasan, hal ini menjadi kekuatan bagi perusahaan ini. Staf keuangan yang cakap, cukup dan handal dapat dipercaya oleh pemilik perusahaan menjadi kekuatan bagi perusahaan ini juga. Hal ini didasari dari jumlah tenaga kerja yang berjumlah 5 orang, dimana 2 orang di bagian inkaso, 1 orang bagian kasir, 1 orang bagian administrasi keuangan dan 1 orang di bagian pajak, dan di setiap bagian keuangan cukup dikerjakan oleh 1 orang saja, dan mampu melayani pemasok yang berjumlah 30 dan melayani 4 apotek dibawah apotek rekanan dari PT Bouti Usabda Farma. Tabel 1. Faktor Internal PT Bouti Usabda Farma Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Pemasaran Keuangan Kepegawaian OperasiGudang 1.1. Memiliki rencana yang jelas dan bagus untuk pengembangan usaha. 22. Memiliki 18 orang tenaga penjualan salesman. 1 1 1. Memiliki staf keuangan yang cukup dan handal dalam pekerjaannya. 22. Pelaporan dan pembayaran pajak yang rapi dan transparan. 33. Modal yang cukup. 1 11. Adanya pelatihan dan pendidikan bagi karyawan 222. Adanya bonusinsentif yang diberikan setiap tahunnya. 33. Recruitment yang dilakukan melalui media surat kabar biasanya untuk posisi marketing. 11. Tenaga kerja yang cukup dan andal. 22. Penyelesaian masalah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. 1. Bentuk promosi masih terbatas 2. Daerah distribusi belum dimaksimalkan oleh para salesman. 3. Memiliki banyak pesaing. 1. Biayacashflow bulanan cukup tinggi. 1. Hanya memiliki 1 staf HRD 2. Jam kerjakehadiran dari staf HRD sangat terbatas. 1. Pengawasan dilakukan oleh pemilik langsung. 2. Pemilik berhubungan langsung dengan para pemasok. 3. Jumlah stok baranginventaris obat yang tinggi. Hal yang bisa menjadi kekuatan dari perusahaan ini adalah jaminan kerja yang diberikan oleh perusahaan, bonus, dan kenyaman kerja menjadi alasan yang tepat bagi karyawan sehingga tidak sedikit dari karyawan tersebut yang sudah sangat setia kepada pemilik perusahaan. Bila terjadi permasalahan, semua diselesaikan dengan cara kekeluargaan, sehingga hal-hal seperti ini membuat karyawan menjadi nyaman bekerja di tempat ini. Pelatihan, pendidikan dan dukungan moril yang diberikan oleh pemilik langsung kepada karyawan dapat menjadi kekuatan untuk perusahaan ini. Satu hal yang menjadi kekuatan dari perusahaan ini adalah pemilik perusahaan merupakan pengurus dari Persatuan Gabungan Pengusaha Farmasi seluruh Indonesia, sehingga memiliki banyak hubungan relasi yang kuat kepada seluruh pengusaha farmasi yang ada.

2. Identifikasi Faktor Eksternal