Model Usaha Konsentrat Hijau Berbasis Masyarakat
| 51 |
diubah dan dikonstelasikan dalam sistem industri on- of farm. Pola manajemen perkebunan yang dilakukan oleh PTPN selama
ini kemungkinan dapat menjadi salah satu model produksi yang eisien.
Tantangan lainnya adalah mengkonsolidasi lahan yang akan digunakan untuk menanam Indigofera. Sebagai industri baru yang
sedang dalam proses pengembangan peternak terutama petani masih ingin melihat keuntungan riil yang diterimanya secara
langsung. Hasil testimoni petani mengungkapkan bahwa mereka 35 akan menggunakan lahannya untuk menanam Indigofera
kalau sudah unit produksi konsentrat benar-benar berdiri dan siap dijalankan. Berbeda dengan persepsi petani, sebagian besar peternak
90 lebih responsif dan berkeinginan menanam tanpa melihat unit pabrik produksi konsentrat sebagai syarat. Hal ini disebabkan
adanya kebutuhan untuk memperbaiki asupan nutrisi ternak yang dimiliki sehingga bagi mereka menanam Indigofera menjadi
kebutuhan..
Tantangan lainnya adalah menjaga kualitas produk. Meskipun belum ada standar untuk konsentrat hijau namun kaidah konsentrat
secara umum harus dipenuhi. Untuk menjaga kualitas konsentrat hijau maka pengontrolan kualitas harus sudah dimulai dari saat
penanaman Indigofera. Hal ini tidak sulit dengan pendampingan yang baik dari para ahli tumbuhan pakan.
Tantangan yang ditemui di lapangan adalah mengemas industri konsentrat hijau yang relatif baru dan dalam tahap inisiasi
pengembangan untuk dapat diterima oleh pemangku kepentingan bisnis. Industri ini harus meyakinkan institusi penyedia dana dan
calon pelaku agar mau membuat proyek percontohan yang lebih
| 52 |
tersebar. Proses ini sangat penting untuk membangun keyakinan bisnis bagi pemangku kepentingan lebih luas. Dalam perjalanan
dari tahun 2006 mengembangkan Indigofera dari teknik kulturnya sampai pengembangan bisnisnya penulis berpandangan tantangan
terberat adalah yang terakhir penulis sebutkan.