RESPON PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM PERSAINGAN DENGAN PASAR MODERN SEBAGAI DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS (STUDY KASUS DI PASAR DINOYO DAN PASAR BLIMBING MALANG)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat
mendasar atau struktural, dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang
akan semakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat
dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia.1 Globalisasi
ekonomi merupakan kegiatan perekonomian yang merupakan suatu proses yang
berada di luar pengaruh atau jangkauan kontrol dari pemerintah, karena proses
tersebut digerakkan oleh kekuatan pasar global, bukan oleh kebijakan atau
peraturan yang dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secara individu.
Perkembangan fenomena perdagangan bebas di era globalisasi yang
berlangsung dalam beberapa dasawarsa terakhir, telah menyebabkan perubahan
yang fundamental dalam tatanan perekonomian dunia. Perdagangan bebas tentu
sebuah konsep ekonomi dimana penjualan produk dan barang serta jasa antar
negara tidak dikenakan pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.2
Masing-masing negara, baik dari negara maju maupun negara
berkembang, menyadari bahwa perdagangan bebas di era globalisasi ini akan
membawa manfaat dan keuntungan yang lebih besar bagi negaranya. Perdagangan
bebas memiliki keuntungan dimana Indonesia tidak lagi terisolasi dengan negaranegara lain. Hal ini menyebabkan adanya peluang bagi Indonesia untuk menjual
1


Dr. Tulus T.H. Tambunan, 2004, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Ghalia Indonesia,
Jakarta, Hal.1.
2
Sikap kritis atas perdagangan bebas. www.sosbud.kompasiana.com/2010/02/09 si...diakses 10
Agustus 2010.

dan membeli beberapa produk ke negara lain tanpa adanya tarif bea masuk. Bila
Indonesia ingin melindungi produksi barang dalam negeri dengan mengenakan
tarif terhadap produk luar, maka sebenarnya negara Indonesia mengisolasi diri
dari perdagangan bebas. Mengakibatkan Indonesia akan tertinggal secara
perekonomian dengan negara-negara pesaing lainnya.
Dengan adanya harga yang lebih murah maka masyarakat dapat membeli
produk dengan lebih mudah sehingga menguntungkan masyarakat sendiri.
Perdagangan bebas di sisi lain juga memiliki kerugian dimana pabrik-pabrik dan
industri lokal yang tidak mampu bersaing dengan barang dan jasa negara lain akan
terancam kebangkrutan atau gulung tikar. Akibatnya, dikhawatirkan akan
menyebabkan PHK bagi ribuan karyawan yang pada akhirnya berdampak kepada
keluarga dan juga mempengaruhi stabilitas masyarakat.3
Sebelum dekade 90-an baik di kota-kota besar maupun pedesaan, pasar

tradisional merupakan pusat kegiatan ekonomi, keberadaan pasar tradisional saat
itu merupakan urat nadi perekonomian semua kalangan, bahkan di beberapa
daerah pasar tradisional telah dapat mengubah perekonomian domestik.4 Kejayaan
pasar tradisional kemudian mulai menurun, seiring dengan munculnya pusat
pembelanjaan, supermarket, dan hypermarket. Keadaan ini semakin diperburuk
ketika minimarket mulai bermunculan hampir di setiap tempat hingga ke pelosok
daerah.

3

Ibid.
Pasar tradisional dan pemberdayaan ekonomi rakyat-media
center...www.mediacenterkopukm.com/detail-be..., diakses tanggal 20 Agustus 2010.
4

Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli secara
langsung yang ditandai dengan terjadinya transaksi melalui mekanisme tawarmenawar. Pasar tradisional di Indonesia telah tersebar sejak dahulu yang memiliki
tempat tersendiri di dalam kehidupan masyarakat khususnya kelas menengah
kebawah, seiring dengan adanya pasar bebas persaingan sangat ketat terjadi antara
pasar tradisional dengan pasar-pasar modern.

Sedangkan pasar modern adalah swalayan di mana pelayanan dilakukan
sendiri oleh konsumen dan dibantu oleh pramuniaga.5 Keberadaan pasar modern
di kota-kota besar di Indonesia kian hari kian meluas. Ada beberapa contoh
seperti : Carrefour, Giant, Hypermart atau minimarket-minimarket seperti
Alfamart dan Indomart yang kini telah bermunculan dimana-mana.
Dengan adanya globalisasi dan perdagangan bebas keberadaan pasar
modern mendapat perhatian dan sambutan yang sangat besar dari masyarakat,
terutama masyarakat ekonomi menengah ke-atas itu dikarenakan beberapa hal
misalnya lokasi berada di tempat yang strategis, ber AC, nyaman, dan promosi
barang yang ditawarkan lebih murah dari pada harga barang yang ada di pasar
tradisional. Pasar modern memberikan banyak kenyamanan bagi konsumen yang
membuat sebagian orang enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional. Sebelum
adanya pasar modern, tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
tersebut umumnya di pasar tradisional, akan tetapi sesuai dengan perkembangan
kota dan perekonomian, pedagang eceran juga mengalami perkembangan dengan

5

Hasil riset AC Nielsen pasar modern terus geser peran pasar tradisional www.
Sinarharapan.co.id/../prom1.html, diakses 03 Agugtus 2010.


adanya pedagang eceran modern di Indonesia pada tahun 1970-an, yaitu
munculnya pasar modern dalam bentuk supermarket.6
Selain sesuai dengan perkembangan kota dan perekonomian, pedagang
eceran juga mengalami perkembangan yang menyebabkan para konsumen beralih
dari pasar tradisional ke pasar modern serta didukung oleh beberapa faktor yaitu
antara lain, perlu diketahui bahwa pasar tradisional yang ada di Indonesia
kebanyakan masih kelihatan kurang tertata rapi, banyaknya sampah yang
berserakan dimana-mana, bau yang tidak sedap, panas, berdebu, becek jika hujan,
dan sebagainya. Sebuah survey yang dilakukan oleh The Nielsen Company (AC
Nielsen), dalam kurun waktu triwulan pertama tahun 2009 lalu, perdagangan yang
terjadi di pasar modern tumbuh hingga 13,4%, sementara perdagangan yang
terjadi di pasar tradisional hanya tumbuh 4,1%.7
Konsumen kini terus dimanjakan dengan hadirnya sejumlah fasilitas
tempat berbelanja yang semakin beragam. Masyarakat yang selama ini sangat
loyal dengan tempat belanja tradisional, kini mulai melupakan bahkan beralih ke
pasar modern, apalagi kalau bukan kemudahan, kenyamanan dan harga murah
yang ditawarkan pasar modern yang berlabel minimarket, hypermart atau
Supermarket. Survei yang dilakukan Asosiasi Pedagang Pasar (APPSI)
mengungkapkan, pasar tradisional mengalami (pertumbuhan) minus 8%,


6

Pengendalian kegiatan Hypermarket,http://digilib.its.ac.id arahan penendalian kegiatan
Hypermarket/public/ITS-Undergraduate-5118-3604100045-bab1.pdf, diakses 03 Agustus 2010.
7
Trading Term dan Kesiapan Berbisnis di Pasar Modern www.majalahwk.com/artikel-artikel/s...,
diakses 03 Agustus 2010.

sementara pasar modern tumbuh 35%, yang artinya pasar tradisional bangkrut dan
menyusut tiap harinya, di lain pihak hypermarket tiap hari dibangun.8
Peneliti mengangkat penelitian ini dikarenakan banyaknya pasar
tradisional yang mengalami kemunduran akibat bermunculannya pasar modern,
akan tetapi pada kenyataanya pasar tradisional masih mampu bertahan di tengahtengah persaingan pasar modern. Berdasarkan fakta yang telah dijelaskan di atas
penelitian ini lebih memfokuskan terhadap respon pasar tradisional di kota
Malang dalam persaingan dengan pasar modern sebagai dampak perdagangan
bebas khususnya di pasar Dinoyo dan pasar Blimbing. Peneliti fokus di pasar
Dinoyo dan pasar Blimbing karena kedua pasar tersebut sedang terusik atau
terganggu dengan keberadaan pasar modern yang akan didirikan di sekitar
wilayah pasar tradisional.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas maka Rumusan masalah yang
diajukan penulis adalah : Bagaimana respon pedagang pasar tradisional dalam
persaingan dengan pasar modern sebagai dampak perdagangan bebas?
1.3 Tujuan Penelitian
Memahami dan menjelaskan respon pedagang pasar tradisional dalam
persaingan dengan pasar modern sebagai dampak perdagangan bebas.
1.4 Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu)
Ada beberapa penelitian menjelaskan permasalahan tentang “perdagangan
bebas terhadap pasar tradisional, salah satunya adalah Dr. Ir. S. Leksono. SE. M.

8

Pertumbuhan ekonomi ,www.suaramerdeka.com/../eko01.htm. diakses 03 Agustus 2010.

S. Dalam tulisannya yang berjudul Kemunduran Pedagang Pasar tradisional.
Dalam penelitiannya Sisa keunggulan atau juga kemunduran pedagang tradisional
ini menunjuk pada interaksi pedagang pasar (Interaction), tentang keterkaitannya
dengan


pengelola

pasar

(Organizational),

dan

tentang

perjalanan

dan

perkembangan usaha pedagang (Biographycal). Interaksi pedagang selama tawarmenawar ini berlaku sebagai norma, maka struktur pasar tradisional digerakkan
oleh transaksi harga luncur ini haruslah memenuhi sifat mutualis bagi masingmasing pelaku-pelakunya. Muatan pesan yang dikomunikasikan dalam pasar yaitu
harga, masih disetujui dan diterimanya sesuatu tingkat harga sebagai kesepakatan
menjadi suksesnya komunikasi transaksi.9
Akan tetapi, pesan dari harga itu sendiri dari waktu ke waktu telah dinilai
sebagai proses yang memerlukan korbanan lebih mahal (waktu, biaya, dan harga),

lebih lanjut pula harga seringkali tidak mencerminkan kepastian tentang mutu
barang yang diperjual belikan. Sehingga norma interaksi sosial di pasar tradisional
ini semakin hilang. Disini Dr. Ir. S. Leksono. SE. M. S. lebih melihat
permasalahan dari pemahaman nilai dan norma pedagang dalam berinteraksi
dengan konsumen, pemahaman nilai dan norma pedagang dalam mengorganisasi
usahanya terkait dengan lingkungan usahanya (sesama pedagang maupun
pengelola pasar), dan pemahaman nilai dan norma pedagang dalam perjalanan
usaha sehari-hari dipasar tradisional.10

9

Dr.Ir.S.Leksono .SE.M.S. 2009,Runtuhnya modal sosial, pasar tradisional ,Cv Citra malang, hal
293.
10
Ibid.

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Indra
mahasiswa ITS “ yang berjudul pengendalian kegiatan hypermart yang ada di
Indonesia Khususnya di kota Surabaya”. Disebutkan bahwa kehadiran
hypermarket di wilayah perkotaan Indonesia khususnya di kota Surabaya saat ini

sudah berlebih memberikan implikasi negatif baik dari aspek fisik, Lingkungan,
transportasi, dan aspek sosial. Dampak tersebut mengakibatkan menurunnya
kinerja pedagang kecil di pasar tradisional, kemacetan, berkurangnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)

dan daerah resapan air, pencemaran lingkungan, dan

pemanfaatan energi listrik, air, dan tanah.yang tidak efisien. Dampak-dampak
diatas muncul akibat dari belum optimalnya upaya pengendalian kegiatan
Hypermarket di kota Surabaya.11
Berbeda dengan penelitian yang diatas dalam tulisan yang berjudul respon
pedagang pasar tradisional dalam persaingan dengan pasar modern sebagai
dampak perdagangan bebas studi kasus pasar dinoyo dan pasar blimbing. Penulis
lebih menekankan respon pasar tradisional terhadap pasar modern sebagai dampak
perdagangan bebas dengan studi kasus pasar dinoyo dan pasar blimbing. Pasar
tradisional merasa terusik atau terganggu dengan adanya keberadaan pasar
modern. Penulis hanya akan fokus membahas tentang pasar tradisional dengan
pasar modern sebagai dampak perdagangan bebas. Dengan adanya pemikiran
terdahulu diatas, maka semakin mempermudah penulis dalam menyampaikan
maksud dan tujuan dari penelitian dan juga menganalisa data yang didapat setelah

penelitian selesai. Penulis memiliki perbedaan pandangan terhadap penelitian11

Arahan pengendalian kegiatan Hypermarket, http://digilib.its.ac.id arahan pengendalian
kegiatan Hypermarket /public/ITS-Undergraduate-5118-3604100045-bab1.pdf, diakses 03
Agustus 2010.

penelitian terdahulu. perbedaan tersebut adalah terletak pada respon para
pedagang pasar tradisional dengan persaingan pasar modern sebagai dampak
perdagangan bebas.
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Konsep Globalisasi Ekonomi
Globalisasi

Ekonomi

digunakan

untuk

menjelaskan


terjadinya

Perdagangan bebas, konsep Globalisasi ekonomi sangat berpengaruh terhadap
analisa dan penjelasan terhadap permasalahan yang diangkat oleh penulis, karena
hal ini akan mempermudah penulis untuk mengetahui sejauh mana dampak
Globalisasi Ekonomi terhadap Pasar Tradisional di Indonesia khususnya di kota
Malang.
Peneliti menggunakan konsep Globalisasi ekonomi untuk menjelaskan
bahwa globalisasi ekonomi akan membawa pertumbuhan perekonomian suatu
kota. Globalisasi ekonomi juga membawa suatu konsep tentang perdagangan
bebas dengan adanya perdagangan bebas di Indonesia yang mencerminkan
perkembangan perekonomian suatu negara tersebut akan memunculkan pasarpasar modern khususnya di kota malang, yang sedang mengalami pertumbuhan
perekonomian yang sangat pesat, dengan adanya pasar-pasar modern di kota
malang akan ada ketakutan tersendiri bagi para pedagang pasar tradisional,
ketakutan para pedagang tersebut akan menurunkan omset penjualan mereka.
Beberapa pakar mengartikan bahwa era globalisasi yaitu era dimana berkat
kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi yang semakin
pesat dan canggih, orientasi pemikiran, kepentingan, maupun segala daya upaya

manusia untuk mewujudkan pemikiran dan mencapai kepentingannya tersebut
cakupanya meliputi kawasan yang semakin mendunia. Proses interaksi dan saling
mempengaruhi bahkan pergeseran kepentingan antar bangsa terjadi dengan cepat
dan mencakup masalah yang semakin kompleks, batas-batas teritorial negara tidak
lagi menjadi pembatas bagi upaya mengejar kepentingan masing-masing bangsa
dan negara.12 Perkembangan global telah membawa perubahan pada karakteristik
kejahatan yang semula dalam ruang lingkup domestik bergeser menjadi lintas
batas negara atau transnasional. Perdagangan Transnasional adalah perdagangan
yang dilakukan di lebih dari satu negara serta persiapan, perencanaan, pengarahan,
dan pengawasan dilakukan di negara lain.13
Dalam bidang ekonomi terjadi persaingan yang semakin ketat sementara
itu terjadi pula perubahan atau perkembangan nilai maupun ukuran dalam aspekaspek kehidupan manusia, baik dibidang sosial, ekonomi, politik,dan keamanan.
Perkembangan perekonomian dunia yang terjadi kini telah mendorong
perkembangan pasar, mengubah hubungan produksi, finansial, investasi, dan
perdagangan sehingga kegiatan ekonomi dan orientasi dunia usaha tidak terbatas
pada lingkup nasional akan tetapi bersifat internasional, Karena globalisasi
ekonomi dapat mensubordinasi sistem sosial, budaya, nilai-nilai dalam
masyarakat, bahkan institusi-institusi dalam suatu negara.14
Globalisasi ekonomi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :

12

Implikasi globalisasi ekonomi terhadap,http://rudyct,implikasi globalisasi terhadap/
abdul_rochman.htm, diakses 23 Agustus 2010.
13
Riset hukum kejahatan transnasional, di http://tempo interaktif.com Riset hukum trans. diakses
27 April 2011.
14
Ibid.

1. Arus modal tak mengenal bendera negara, dimana ada daerah
menguntungkan disitulah larinya modal, untuk itu negara-negara yang
mempunyai ekonomi kuat, mengusahakan bekerjasama dengan berbagai
negara (terutama negara-negara yang sedang berkembang) dengan dalih
meraih kemakmuran bersama.
2. Persaingan yang sangat ketat disini akan timbul hal yang ironis, karena
suatu negara yang belum siap menghadapi daerah eksploitasi negara maju
dan masyarakatnya hanya akan menjadi penonton atau kuli kasar di
tengah-tengah penanaman modal dari luar negeri.
3. Mobilitas penduduk yang sangat banyak, menyebabkan persaingan yang
sangat ketat dipasar tenaga kerja, dimana tenaga-tenaga asing yang
berdatangan dapat menyebabkan tenaga domestik tergeser dari dunia kerja
yang berujung pada meningkatnya pengangguran.
4. Produksi mengalami sub-sub kontraktor.15
Globalisasi ekonomi tersebut hanya menguntungkan negara besar yang
perekonomiannya sangat maju, sedangkan perekonomian suatu negara yang
lemah karena eksploitasi negara-negara maju dengan dalih kemakmuran bersama.
Globalisasi mempunyai tiga dimensi, dimensi Pertama : dimensi ide atau
ideologi yaitu “Kapitalisme”. Dalam pengertian ini, termasuk seperangkat nilai
yang menyertainya, yakni falsafah Individualisme, Demokrasi, dan Hak Asasi
Manusia (HAM). Perjalanan kapitalisme, dimana pertumbuhan dan akumulasi
kapital dari golongan kapitalis melambat, salah satu penyebabnya adalah proteksi,
15

Fajar news, Gurita globalisasi, http//: gurita globalisasi/ metro news fajar/read/82368/19 diakses
23 Agustus 2010.

paham keadilan sosial, kesejahteraan bagi rakyat, berbagai tradisi adat
pengelolaan sumber daya alam berbasis rakyat, dan sebagainya. Untuk itu
kapitalisme memerlukan strategi baru untuk mempercepat pertumbuhan dan
akumulasi “kapital”. Maka strategi yang ditempuh adalah menyingkirkan segenap
rintangan investasi dengan pasar bebas, perlindungan hak intelektual, good
governance, penghapusan subsidi, program-program proteksi pada rakyat,
deregulasi, penguatan civil society, dan anti korupsi.
Kedua, dimensi Ekonomi, yaitu Perdagangan Bebas yang artinya arus
barang dan jasa antar negara tidak dihalangi sedikitpun juga. Perdagangan bebas
tentu adalah sebuah konsep ekonomi dimana penjualan produk dan barang serta
jasa antar negara tidak dikenakan pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan
lainnya.16Perkembangan perdagangan internasional pada awalnya telah diwarnai
dengan perdagangan bebas. Perdagangan bebas yang pada awalnya membawa
harapan tentang semakin mudahnya aliran barang dan jasa, antar negara sehingga
menimbulkan

peningkatan

kualitas

dan

kuantitas

suatu

barang

yang

diperdagangkan karena terikat dengan persaingan yang tinggi.17
Akan tetapi masyarakatnya beranggapan bahwa perdagangan bebas justru
akan membawa kesengsaraan karena ini terlalu di paksakan kedalam kondisi
perekonomian Indonesia yang masih belum siap untuk menerima arus persaingan
secara bebas.18 Contoh : Dengan adanya perdagangan bebas maka produksi
didalam negeri akan mati, pabrik-pabrik dan Industri lokal yang tidak mampu

16

Sikap kritis atas perdagangan bebas.http://sikap kritis atas perdagangan bebas/.sosbud.
kompasiana. com/2010/02/09,htm .diakses 10 Agustus 2010.
17
Daniel Pambudi,2008, Garuda terbelit naga,igj:Jakarta.
18
Ibid.

bersaing dengan barang dan jasa negara lain akan terancam kebangkrutan atau
gulung tikar.
Ketiga, dimensi teknologi, khususnya teknologi informasi, yang akan
membuka batas-batas negara sehingga negara makin tanpa batas.19Pada
lingkungan ekonomi tingkat lokal dan internasional telah mengalami beberapa
perubahan yang cukup fundamental :
1. Perubahan yang pertama terjadi di tingkat internasional yaitu proses
globalisasi dengan perdagangan bebas dunia sebagai salah satu motor
penggeraknya. Perubahan ini memiliki dampak langsung pada
perekonomian nasional, dan usaha kecil nasional adalah globalisasi
dan liberalisasi perdagangan, ditinjau dari sisi permintaan, konsumen
akan membutuhkan barang dan jasa yang makin beragam serta
menuntut jaminan kualitas yang lebih tinggi dengan demikian tuntutan
konsumen yang makin tinggi. Di pasar domestik globalisasi
menyebabkan terjadinya proses internasionalisasi sistem budaya
dengan dampak langsung terhadap perilaku konsumsi masyarakat,
pergeseran pola konsumsi, pola konsumsi akan menggeser pula
permintaan akan produk-produk nasional yang memiliki ciri budaya
“Internasional”.20
2. Perubahan

yang

kedua

terjadi

di

dalam

negeri

yaitu

berlangsungnya perubahan pada struktur perekonomian nasional

19

Dr.Tulus.T.H. Tambunan, 2004, Globalisasi dan perdagangan Internasional, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
20
Pengembangan usaha kecil.galeriukm.web.id/artikel-usaha/peng... diakses tanggal 23 September
2010.

dan peningkatan pendapatan masyarakat yang diikuti oleh
perubahan pola konsumsi masyarakat.21 Perubahan kedua yang
berkaitan dengan dinamika pembangunan ekonomi nasional itu
sendiri, yaitu perubahan struktur perekonomian dari ekonomi
tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi agraris ke ekonomi
Industri. Proses perubahan ini dengan sendirinya mempengaruhi
pula pola produksi dan pola konsumsi masyarakat. Dengan
adanya perdagangan bebas maka secara otomatis merubah pola
konsumsi masyarakat, maka membuka peluang yang sangat besar
untuk pasar-pasar modern dalam menanamkan modal.
Dimensi yang dipakai oleh peneliti adalah dimensi kedua yaitu dimensi
ekonomi yaitu perdagangan bebas, peneliti memilih perdagangan bebas karena
sangat berpengaruh langsung terhadap pasar tradisional dan pasar modern,
perdagangan bebas juga berpengaruh terhadap banyaknya barang dan jasa dari
luar negeri yang masuk ke Indonesia dengan mudah yang akan mempengaruhi
produksi dalam negeri.
Globalisasi ekonomi selalu membawa dampak positif dan dampak negatif,
tergantung kesiapan dari negara tersebut dalam menghadapi peluang-peluang
maupun tantangan yang muncul dari proses globalisasi.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Tipe Penelitian

21

Ibid.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Deskriptif.22Metode Deskriptif
merupakan interpretasi terhadap fenomena yang ada sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Penulis akan berusaha memahami dan mendeskripsikan data yang
berkaitan dengan respon pasar tradisional dalam persaingan dengan pasar modern
sebagai dampak perdagangan bebas.
1.6.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penulis akan memberikan ruang lingkup dari pembahasan ataupun
penjelasan dari permasalahan yang diangkat yaitu respon pasar tradisional dalam
persaingan dengan pasar modern sebagai dampak perdagangan bebas, study kasus
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 november 2010 samapai tanggal 5 April
2011 di kota Malang. Di daerah pasar Dinoyo dan pasar Blimbing, karena kedua
pasar tradisional tersebut terganggu dengan adanya pendirian pasar modern yang
ada disekitar kedua pasar tradisional tersebut.
1.6.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu Studi
Pustaka, buku, artikel, Melalui Media Elektronik, dan data dari lapangan.
1.6.4 Teknik Analisa Data
Dalam

penelitian

ini

untuk

menganalisis

permasalahan,

penulis

menggunakan metode kualitatif, yaitu hasil penelitian beserta analisanya
diuraikan di dalam sebuah tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari
analisis tersebut diambil sebuah kesimpulan.
22

Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal, yaitu
berupa gambar-gambar atau foto-foto yang di dapat dari data lapangan atau peneliti menjelaskan
hasil penelitian dengan kata-kata. Keduanya dalam laporan penelitian dapat digunakan agar dapat
saling melengkapi( prof.dr.Husaini Usman, M.Pd., M.T dan Purnomo Setiady Akbar, M.Pd,2009,
Metodologi penelitian sosial,edisi kedua, Jakarta,Bumi Aksara,hal129 )

Penulis dalam penelitian ini menggunakan analisa reduksionis dimana
permasalahan yang diangkat oleh penulis unit eksplanasinya pada tingkat yang
lebih rendah. Dalam permasalahan yang diangkat oleh penulis sebagai unit
eksplanasinya yaitu perdagangan bebas.
1.7 Struktur Penulisan
Bagian

Bab

Judul

Pembahasan

1

I

Pendahuluan

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai
latar belakang masalah ini diangkat,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran,
selain itu juga Konsep yang menjadi
tolak ukur dalam pembahasan penelitian
ini,

Metodologi

Penelitian,

Ruang

Pengumpulan

Penelitian,Tipe
Lingkup,

Teknik

Teknik

Analisa

Data,

Data.
2

II

Gambaran
umum

Pada bab ini akan di paparkan data-

tentang data yang diperoleh mengenai,

pasar tradisional 2.1 Gambaran umum pasar tradisional,
( khususnya di 2.2 Gambaran umum pasar modern,
pasar dinoyo dan 2.3 Perbedaan antara pasar tradisional
pasar blimbing ) dengan pasar modern.
dan
modern
Malang

pasar 2.3.1 Perbedaan pasar tradisional dengan
dikota pasar modern dari segi karakteristik.
2.3.2 Perbedaan pasar tradisional dengan
pasar modern dari segi permasalahan
umum yang dihadapi pasar tradisional.
2.3.3

Terjadinya

penurunan

pasar

tradisional
2.3.4 Perbedaan Penerapan Manajemen
Pasar Tradisional dan pasar modern.
2.3.5 Perbedaan model distribusi.
2.4 Pengaturan zonasi pendirian pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko
modern dikota Malang.
2.5 Klasifikasi pasar berdasarkan kelas
dikota Malang.
2.6 Struktur organisasi dinas pasar Kota
Malang.
2.7

Peraturan

Perundang-undangan

Tentang Penataan dan Pembinaan Pusat
Perbelanjaan di kota Malang.
2.8 Profil Pasar Dinoyo dan Pasar
Blimbing:
2.8.1 Pasar Kelas I, yang ada di Kota
Malang

(Perbandingan

Jumlah

Pedagang).
2.8.2 Pasar Kelas I, Yang ada di Kota
Malang

(Perbandingan

Unit

Bedak/Emper).
2.8.3 Pasar Kelas I, Yang ada di Kota
Malang (Perbandingan Pendapatan dan
Potensi

2.8.4 Kontribusi Pasar Blimbing dan
Pasar Dinoyo Terhadap Perekonomian
Kota Malang.
2.8.5

Kontribusi Pasar Blimbing dan

Pasar Dinoyo Terhadap Pendapatan
Bersih Perekonomian Kota Malang.
2.9 Gambaran Umum Pasar Blimbing.
2.10 Gambaran Umum Pasar Dinoyo.
2.11 relokasi pasar Blimbing dan Dinoyo
2.12 Proses Perdagangan Bebas Menuju
Pasar Modern
2.13 Respon pasar modern terhadap
dampak perdagangan bebas.
3

III

Analisis

Pada

bab

ini

akan

mengolah

dan

mengenai respon

mencoba

pasar tradisional

menganalisis

dalam

didapatkan, dan diterapkan didalam bab

persaingan

ini, yaitu membahas tentang:

dengan

3.1 Respon Para Pedagang Pasar Dinoyo

Pasar modern

untuk

penulis

data

yang

telah

dan Pasar Blimbing

sebagai dampak
perdagangan
bebas

3.2 Keinginan Para pedagang pasar
Tradisional (Pasar Blimbing dan Pasar
Dinoyo)
Malang.

terhadap

Pemerintah

Kota

3.2.1 Keinginan Para Pedagang Pasar
Dinoyo dan pedagang pasar Blimbing
3.3 Upaya-Upaya Para Pedagang pasar
Dinoyo dan Pasar Blimbing untuk
mempertahankan

keberadaan

pasar

Tradisional.
3.3.1

Upaya

Para

Pedagang

Pasar

Dinoyo dan pedagang pasar Blimbing.
3.4

Respon

Menangani

Pemerintah

Permasalahan

Dalam

Persaingan

Pasar Tradisional Dengan Pasar Modern
3.4.1 Respon Pemerintah Kota Malang
3.4.2 Respon Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Malang.
3.4.3 Respon Pemerintah Provinsi Jawa
Timur.
3.5 Penyelesaian Permasalahan.
4

IV

Kesimpulan

Bab

ini

membahas

tentang

kesimpulan, akan ditarik kesimpulan
dari permasalahan yang diangkat dalam
bab-bab sebelumnya yaitu seberapa
signifikan

respon

pedagang

pasar

tradisional dalam persaingan dengan
pasar

modern

perdagangan bebas.

sebagai

dampak

SKRIPSI
RESPON PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM PERSAINGAN
DENGAN PASAR MODERN SEBAGAI DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS
(STUDY KASUS DI PASAR DINOYO DAN PASAR BLIMBING MALANG)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata-1
Jurusan Hubungan Internasional

Oleh :
SUNTARI EKAWATI
Nim : 05260013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
2011

LEMBAR PENGESAHAN
Nama

:

Suntari Ekawati

NIM

:

05260013

Jurusan

:

Hubungan Internasional

Fakultas

:

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi

:

RESPON PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM
PERSAINGAN DENGAN PASAR MODERN SEBAGAI
DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS.

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian
Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS
Pada hari

:

Selasa.

Tanggal

:

19 April 2011.

Tempat

:

Kajur HI.

Mengesahkan,
Dekan FISIP-UMM

DR. Wahyudi,M.Si

Dewan Penguji:
1. Dyah Estu Kurniawati,S.Sos,M.Si.

(

)

2. M. Syaprin Zahidi,S.IP

(

)

3. Tonny Dian Effendi,M.Si

(

)

4. Amaria Qori’ Ula,S.IP

(

)

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha
penyayang, karena hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat
menyelesaikan penelitian dengan judul Respon Pasar Tradisional dalam
Persaingan Dengan Pasar Modern Sebagai Dampak Perdagangan Bebas ini
dengan baik dan lancar serta tepat pada waktunya.
Peneliti merasa tertarik dan antusias untuk melakukan penelitian mengenai
Pasar Tradisional, terutama mengenai munculnya pasar modern sebagai dampak
perdagangan bebas. Sejak adanya pasar modern di kota Malang, keberadaan pasar
modern mengusik eksistensi pasar tradisional, Meskipun demikian pasar
tradisional di kota Malang mampu bertahan di tengah-tengah perkembangan pasar
modern. Hal inilah yang kemudian memotivasi peneliti untuk mengetahui respon
pasar tradisional dalam persaingan dengan pasar modern sebagai dampak
perdagangan bebas.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswamahasiswa Hubungan Internasional berikutnya dalam meneliti fenomenafenomena terkini dalam kajian Hubungan Internasional khususnya di bidang
ekonomi politik internasional, yang tentunya diharapkan harus lebih baik dari
penelitian ini.
Dalam penyusunan penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala
kekurangan dan kelemahan yang tidak disengaja. Oleh karenanya dalam
perbaikan dan penyempurnaan ke depan, alangkah baiknya saran dan kritik yang
membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini yang sangat peneliti

nantikan. Dalam kesempatan kali ini peneliti juga ingin mengucapkan terima
kasih terhadap para pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada
peneliti, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.


Skripsi ini saya persembahkan buat kedua orang tua peneliti, Ayah peneliti
Bapak Suntar, yang telah memberikan nasihat dan membiayai peneliti
sekolah hingga kuliah sampai peneliti lulus. mama tercinta Ibu Endang
Purwaningsih, S.E, yang slalu memberikan motifasi dan dukungannya,
yang slalu mendoakan peneliti, bisa mengerjakan skripsi ini dengan lancar,
serta adek aku yang telah mendukung peneliti disaat sedih dan senang.



Keluarga Besar peneliti, kakek, nenek, yang selalu mendoakan peneliti
Pakde, budhe, Tante, om, mas hadi, mbak yati, Tante Dian, Om Yuris,
yang selalu memberikan dukungan serta nasihat yang buat peneliti
semangat untuk menyelesaikan skripsi peneliti.



Huda Agi Susanto yang telah menjadi inspirasi buat peneliti untuk tetap
semangat mengerjakan skripsi hingga tuntas. U make my life changed and
better than before, I hope we can always together. Tidak lupa juga peneliti
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga
besar Bpk.Mochtar dan ibu Kuswantini yang telah mendoakan dan selalu
memberikan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi.



Tonny Dian Effendi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing pertama serta
Amaria Qori’ula, S.IP., selaku Dosen Pembimbing Kedua, yang telah
banyak memberikan masukan untuk kelanjutan penelitian ini sehingga
peneliti dapat menyelesaikan dengan baik. Tidak lupa juga peneliti ingin

mengucapkan terima kasih yang teramat besar kepada seluruh dosen HI
UMM.


Para sahabat peneliti. Terima kasih kuucapkan untuk para sahabatsahabatku bunda, intan yang telah memberikan dukungan dalam keadaan
senang maupun susah, serta membantu peneliti untuk berdiskusi mengenai
penelitian ini, they are my bestfriend that I have ever.



Teman-teman HI angkatan 2005, peneliti mengucapkan banyak trima
kasih sudah membantu peneliti waktu masih sama-sama kuliah, peneliti
meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat oleh peneliti baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja, serta Teman-teman KKN
kelompok 12, terima kasih buat semua teman-teman peneliti, semoga
kalian sukses dan kita masih bisa menjalin tali silaturahmi.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang
telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini
dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Malang, 25 April 2011

Peneliti

DAFTAR ISI
Lembar Cover/ Sampul Dalam...........................................................................i
Lembar Berita Acara Bimbingan Skripsi............................................................i
Lembar Persetujuan Skripsi...............................................................................ii
Lembar Pengesahan..........................................................................................iii
Surat Pernyataan Orisinalitas............................................................................iv
Ungkapan Pribadi/ Motto..................................................................................v
Abstraksi..........................................................................................................vi
Abstraction.......................................................................................................vii
Kata Pengantar................................................................................................viii
Daftar isi...........................................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................5
1.4 Penelitian Terdahulu...................................................................................5
1.5 Kerangka Pemikiran....................................................................................8
1.5.1 Konsep Globalisasi Ekonomi.............................................................8
1.6 Metode Penelitian... ..................................................................................13
1.6.1 Tipe Penelitian.................................................................................13
1.6.2 Ruang Lingkup Penelitian................................................................14
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................14
1.6.4 Teknik Analisa Data.........................................................................14
1.7 Struktur Penulisan.....................................................................................15

BAB II. GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR TRADISIONAL(
KHUSUSNYA DI PASAR DINOYO DAN PASAR BLIMBING)
DAN PASAR MODERN DI KOTA MALANG
2.1 Gambaran umum pasar tradisional.....................................................19
2.2 Gambaran umum pasar modern.........................................................22
2.3 Perbedaan antara pasar tradisional dengan pasar modern.................24
2.3.1 Perbedaan pasar tradisional dengan pasar modern dari segi
karakteristik...............................................................................24
2.3.2 Perbedaan pasar tradisional dengan pasar modern dari segi
permasalahan umum yang dihadapi pasar tradisional...............25
2.3.3 Terjadinya penurunan pasar tradisional.....................................25
2.3.4 Perbedaan

manajemen

pasar

tradisional

dan

pasar

modern......................................................................................26
2.3.5 Perbedaan model distribusi.......................................................26
2.4 Pengaturan zonasi pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan
toko modern dikota Malang................................................................32
2.5 Klasifikasi pasar berdasarkan kelas dikota Malang............................33
2.6 Struktur organisasi dinas pasar Kota Malang......................................36
2.7 Peraturan Perundang-undangan Tentang Penataan

dan Pembinaan

Pusat Perbelanjaan di kota Malang.....................................................37
2.8 Profil Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing:............................................38
2.8.1 Pasar Kelas I, yang ada di Kota Malang (Perbandingan
Jumlah Pedagang)......................................................................39
2.8.2 Pasar Kelas I, Yang ada di Kota Malang (Perbandingan Unit
Bedak/Emper)...........................................................................39
2.8.3 Pasar Kelas I, Yang ada di Kota Malang (Perbandingan
Pendapatan dan Potensi.............................................................40
2.8.4 Kontribusi Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo Terhadap

Perekonomian Kota Malang......................................................41
2.8.5 Kontribusi Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo Terhadap
Pendapatan Bersih Perekonomian Kota Malang.....................41
2.9 Gambaran Umum Pasar Blimbing.....................................................43
2.10 Gambaran Umum Pasar Dinoyo........................................................46
2.11 Relokasi Pasar Blimbing Dan Pasar Dinoyo......................................50
2.12 Proses Perdagangan Bebas Menuju Pasar Modern...........................52
2.13 Respon pasar modern terhadap dampak perdagangan bebas.............56
BAB III. ANALISIS MENGENAI RESPON PASAR TRADISIONAL
DALAM

PERSAINGAN

DENGAN

PASAR

MODERN

SEBAGAI DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS
3.1 Respon Para Pedagang Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing.................57
3.2 Keinginan Para pedagang pasar Tradisional (Pasar Blimbing dan
Pasar Dinoyo) terhadap Pemerintah Kota Malang..............................61
3.2.1 Keinginan Para Pedagang Pasar Dinoyo dan pedagang pasar
Blimbing...................................................................................61
3.3 Upaya-Upaya Para Pedagang pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing untuk
mempertahankan keberadaan pasar Tradisional...............................63
3.3.1 Upaya Para Pedagang Pasar Dinoyo dan pedagang pasar
Blimbing...................................................................................63
3.4 Respon Pemerintah Dalam Menangani Permasalahan Persaingan
Pasar Tradisional Dengan Pasar Modern..........................................65
3.4.1 Respon Pemerintah Kota Malang ............................................65
3.4.2 Respon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Malang......................................................................................66

3.4.3 Respon Pemerintah Provinsi Jawa Timur................................67
3.5 Penyelesaian Permasalahan.....................................................68
BAB IV. KESIMPULAN ......................................................................70
Daftar Pustaka........................................................................................74

DAFTAR PUSTAKA
BUKU :




Fokus suluh edisi 27 tahun III,
geliat pasar tradisional ditengah gurita
oktober-november 2009.

pasar modern, bulan

Pambudi Daniel, 2008,
Garuda terbelit naga, Jakarta : igj.



S. Leksono, Dr., Ir., .SE. M. S. 2009,
Runtuhnya modal sosial, pasar tradisional , Malang : Cv Citra
malang, hal. 293



T. H., Tambunan Tulus, Dr., 2004,
Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Jakarta : Ghalia
Indonesia.



Usman Husaini, Prof, dr, M. Pd, M.T dan Akbar Setiady Purnomo, M. Pd,
2009, Metodologi penelitian sosial, edisi kedua, Jakarta, Bumi
Aksara.
Laporan Tahunan Dinas Pasar Kota Malang :



Profil dinas pasar kota malang tahun 2008.

Internet :


AIS, Ratusan pedagang pasar Dinoyo tolak Mal, di:
http://liputan 6.com, diakses 23 Februari 2011.



Ant/van, Pembangunan pasar dinoyo dan pasar Blimbing Malang akan
terhambat, di http://Krjogja.com, diakses 29 Januari 2011.



Bintariadi Bibin, pedagang pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo kota

Malang Menolak perubahan pasar tradisional menjadi pasar
modern,di: http://Tempo interktif.com/hg/Surabaya/2010/08/03 brk
20100803-268434.id.html, diakses 28 Januari 2011.


Bintiriadi Bibin, Kerja Sama Pembangunan Pasar Blimbing dan Pasar
Dinoyo Hanya Untungkan Para Investor, di: http://Tempo
Interaktif.com/hg/Surabaya/2010/08/03brk20100803268434.id.html, diakses 28 Januari 2011



Bintariadi Bibin, Empat ribu pedagang pasar tradisional kota Malang
Berunjuk Rasa,di: http://Tempo interaktif.com, diakses 28 Januari
2011.



Bintariadi Bibin, pedagang pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo kota
Malang Menolak perubahan pasar tradisional menjadi pasar
modern,di: http://Tempo interktif.com/hg/Surabaya/2010/08/03 brk
20100803-268434.id.html, diakses 28 Januari 2011.



Ekonomi pasar tradisional ,
http://warna dunia.com/artikel-ekonomi-pasar-tradisional-vs-pasar
modern/, diakses tanggal 18 Oktober 2010.



Gambaran umum di:
http://www. Dinas pasar kota malang. com, pasar
malang kota .gambaran umum, diakses 25 Oktober 2010.



Gubernur Respons Usulan Revisi Site Plan Pasar Dinoyo, di:
http: Surabaya Post online.com, diakses 31 Januari 2011.



Gambaran Umum Pasar Blimbing, di:

http:// City Guide. kapanlagi.com/Malang/city guide – Pasar
Blimbing – Malang, diakses 03 Januari 2011.


Gambaran umum pasar Dinoyo, di:
http:// City Guide. kapanlagi.com/Malang/city guide – Pasar
Dinoyo – Malang, diakses 03 Januari 2011.



Gubernur Respons Usulan Revisi Site Plan Pasar Dinoyo, di:
http: Surabaya Post online.com, diakses 31 Januari 2011.



Hasil riset AC Nielsen pasar modern terus geser peran pasar tradisional,
di: www. Sinarharapan.co.id/../prom1.html, diakses 03 Agustus
2010.



Industi Ritel di:
http://www.smecda.com/kajianfiles/2008/kajian
%20sarana%20pasar/bab%206. pdf diakses 4 November 2010.



Pasar tradisional dan pemberdayaan ekonomi rakyat-media center, di:
http:// www. mediacenterkopukm. com/detail-html, diakses 20
Agustus 2010.



Pengendalian kegiatan Hypermarket di:
http:// digilib. its. ac. id arahan penendalian kegiatan Hypermarket/
public/ ITS-Undergraduate -5118-3604100045- bab1. pdf, diakses
03 Agustus 2010.



Pertumbuhan ekonomi di:
http://www.suaramerdeka.com/../eko01.htm, diakses 03 Agustus
2010.



Pengembangan usaha kecil di:
http://www.galeriukm.web.id/artikel-usaha/peng..,diakses

23

September 2010.


Pasar tradisional nyaris tak terlindungi di:
http://Tempo Interaktif .com , diakses 18 Desember 2010.



Pembangunan pasar dinoyo bakal terhambat, di:
http:// Malang Krjogja.com , diakses 03 Januari 2011.



Pedagang Siapkan Gugatan, di:
http: Surya online.com, diakses 30 Januari 2011.



Pasar Dinoyo dan Blimbing bakal direnovasi menjadi pasar modern, di:
http:// bumiarema.com, diakses 27 Januari 2011.



Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern, di: http://tempo interaktif
perbedaan pasar tradisional.com diakses 18 Oktober 2010.



Riset hukum kejahatan transnasional, di
http://tempo interaktif.com Riset hukum trans.... diakses 27 April
2011.



Sikap kritis atas perdagangan bebas, di:
www. sosbud. kompasiana. Com /2010/02/09 , diakses 10 Agustus
2010.



Silitonga Linda T., Pengecer lokal terancam pedagang asing individual, di
http://bataviase Pengecer lokal terancam pedagang asing
individual.co.id, diakses 20 April 2011.



Subandi, Pasar Ttradisional Perlu Regulasi, di

http://Suara merdeka.pasar-tradisional-perlu-regulasi.com. diakses
25 April 2011.


Trading Term dan Kesiapan Berbisnis di Pasar Modern di:
http://www.majalahwk.com/artikel-artikel/s..., diakses 03 Agustus
2010.



Tuntutan Pedagang Bias Lagi, di:
http: Surya online.com, diakses 31 Januari 2011.

 Tempat relokasi pedagang pasar Blimbing dan pasar Dinoyo dibangun
permanent di:
http://www. harian pelita. com/read/9163/11/antar- daerah/tempatrelokasi-pedagang-dibangun-permanen-pasar-dinoyo-danblimbing-malang-/, diakses tgl 20 April 2011.


Voting Dewan setujui Perjanjian Kerja Sama (PKS), di:
http:// Surya online.com, diakses 30 Januari 2011.