ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DAN PERBAIKANNYA PADA BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR SEMESTER GENAP

(1)

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DAN

PERBAIKANNYA PADA BUKU GURU DAN BUKU SISWA

KELAS 1 SEKOLAH DASAR SEMESTER GENAP

SKRIPSI

OLEH : ELLA WIDYA 201210430311300

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MEI 2016


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 21 April 2016

Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji :

1. Drs. Nur Widodo, M.Kes 2. Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd 3. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd 4. Dyah Worowirastri E., M.Pd


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Batasan Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kurikulum 2013 ... 8

2.2Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 12

2.3Buku Guru Kelas 1 Semester Genap ... 16

2.4Buku SiswaKelas 1 Semester Genap ... 23

2.5Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas 1 Semester Genap ... 26

2.6Konsep Matematika Kelas 1 Semester Genap ... 27

2.7Kesalahan Konsep Matematika ... 28

2.8Kajian Penelitian yang Relevan ... 32

2.9Karangka Pikir ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 36

3.2Sumber Data ... 37

3.3Prosedur Penelitian ... 37

3.4Analisis Data ... 37

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian dan Pembahasan... 39

4.1.1 Kesalahan Konsep Matematika pada Buku Guru dan Buku SiswaKelas 1 SekolahDasar Semester Genap...39


(4)

4.1.2 Perbaikan KesalahanKonsep Matematika pada Buku Guru Dan Buku Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar

Semester Genap………. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 48 5.2 Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru Kelas 1 SDN 04 Kanigoro Blitar ……… 54 Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas 1 SDN Klatak Blitar ………... 56 Lampiran 3 Hasil Analisis Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 1 Sekolah

Dasar Semester Genap ……… 58 Lampiran 4 Dokumentasi Hasil Wawancara Guru Kelas 1 SDN Kanigoro

Blitar dan SDN Klatak Blitar ……….. 60 Lampiran 5 Daftar Pengkodingan ... 61


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas 1

Sekolah Dasar Semester Genap ... …26 Tabel 4.1 Hasil Analisis Kesalahan Konsep Matematika pada Buku Guru


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kesalahan Menggunakan Simbol ………... 39

Gambar 4.2 Ketidaklengkapan Mendefinisikan Konsep ……… 40

Gambar 4.3 Contoh Tidak Menggunakan Simbol dan Tabel yang Benar ……... 40

Gambar 4.4 Contoh Gambar yang Menggunakan Simbol/Tabel/Diagram yang benar……… 41

Gambar 4.5 Kurang Lengkapnya Ilustrasi dalam Menyampaikan Konsep ... 41

Gambar 4.6 Semesta Pembicaraan Tidak Lengkap ………. 41

Gambar 4.7 Semesta Pembicaraan Tidak Lengkap ………. 42


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Hipawidha. 2013. Analisis Kesalahan dan Solusinya dalam Menyeleseikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel pada Siswa Kelas X SMA Negeri 01 Kodi Nusa Tenggara Timur. http://hipawidha.blogspot.co.id(diakses tanggal 12 November 2015)

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Khatimah, Lia Husnul. 2009. Analisis Kesalahan dan Perbaikan Konsep pada Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII. Skripsi

Lestari, Sri. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Konsep Bangun Ruang Siswa Kelas VA SD 1 Sumberagung Jetis Bantul Melalui Penggunaan Alat Peraga. Skripsi

Mukti, Agus. 2011. Kesalahan Konsep dalam Pembelajaran Sains. http://blog.uin-malang.ac.id(diakses tanggal 11 Desember 2015)


(9)

Muslich, Masnur. 2007. Menulis Buku Ajar : Hakikat dan Fungsi Buku Teks. http://Masnur-muslich.blogspot.com(diakses tanggal 24 November 2015) Nina. 2014. Jenis-jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika.

https://ninamath.wordpress.com(diakses tanggal 26 November 2015)

Panduan Teknis Kurikulum 2013. http://www.academia.edu. (diakses tanggal 26 November 2015)

Permendikbud No. 65 th 2013 tentang standar proses pada kurikulum 2013. Depdikbud RI. 2013

Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pitadjeng. 2010. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sulardi. 2007. Matematika SD Jilid I. PT Gelora Aksara Pratama

Walle, John A. Van De. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid I. Jakarta: Erlangga


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan suatu masalah dalam berbagai bidang ilmu. Ilmu matematika juga dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan (Karso, 2007:1.5).Matematika bagi siswa sekolah dasar berguna untuk kepentingan hidup pada lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian.Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa sekolah dasar adalah sesuatu yang jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih pada era pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.Hal ini sesuai dengan materi-materi matematika yang diberikan di sekolah dasar yang semakin berkembang sesuai dengan tuntutan iptek.

Mata pelajaran matematika di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa untuk masa depan hidupnya agar siswa mampu memaksimalkan potensi yag ada dalam dirinya. Pada tahun 2014/2015 Pemerintah mencanangkan pemakaian Kurikulum 2013 pada tingkatan sekolah dasar serta sederajat (MI). Pada tahun 2015, banyak sekolah di daerah kota maupun daerah kabupaten di seluruh Indonesia yang tidak menggunakan lagi kurikulum 2013. Hal ini di dukung dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014 tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 dan kurikulum 2013. Permendikbud telah menyatakan


(11)

2

bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah yang melaksanakan kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 akan kembali lagi melaksanakan kurikulum tahun 2006 yang akan mulai dilakukan pada semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan kurikulum 2013. Tetapi pada kenyataan dilapangan, khususnya di daerah kota Malang masih banyak sekolah yang memberlakukan kurikulum 2013. Alasannya karena mengacu pada pemberlakuan kurikulum 2013 yang diterapkan paling lama sampai pada tahun pelajaran 2019/2020 (Kemendiknas, 2014).

Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah dengan adanya buku guru dan buku siswa yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan isi Permendikbud No 71 pasal 2 tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk pendidikan dasar dan menengah. Menurut Suryaman dan Utorodewo (2006), dalam kegiatan membaca buku seseorang dapat memperoleh pengalaman yang tak langsung yang banyak sekali. Karena itulah, penyiapan buku teks pelajaran patut dilakukan dengan sebaik-baiknya.Pada buku panduan guru tersebut, terdapat panduan guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.Tidak terkecuali mata pelajaran matematika.Mata pelajaran matematika ini memiliki fakta, konsep, prinsip dan keterampilan matematika yang bersifat abstrak. Pemahaman tentang konsep matematika yang benar pada tahap awal akan menentukan pemahaman konsep matematika selanjutnya.


(12)

3

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ekowati (2014) tentang analisis penguasaan konsep matematika dalam pembelajaran tematik terpadu kelas 1 MI Nurul Islam Tajinan Kabupaten Malang, dapat diketahui bahwa penanaman konsep matematika di MI tersebut telah dilakukan pada 4 tingkatan. Menurut Sadidah (2014) menanamkan konsep matematika menggunakan 4 tingkatan yaitu konkret, identitas, klasifikatori dan formal.Pada tingkat 1 konkret, yaitu siswa dapat mengenal contoh-contoh yang telah dialami sebelumnya.Tingkat 2 identitas, yaitu siswa juga mengenal contoh yang ditemui sebelumnya meskipun contoh yang diamati berbeda dalam ruang dan waktu atau contoh yang dirasakan berbeda.Tingkat 3 klasifikatori, yaitu siswa dapat membedakan antara contoh dan bukan contoh. Dan yang terakhir tingkat 4 formal, yaitu siswa juga dapat menyatakan suatu definisi konsep tersebut.

Pada saat terjadinya proses pembelajaran, hasil observasi menunjukkan kesalahan konsep pada tahap kedua yaitu identitas. Para siswa kurang mampu menunjukkan mengenal contoh yang ditemui sebelumnya meskipun contoh yang diamati berbeda dalam ruang dan waktu atau contoh yang dirasakan berbeda. Kondisi tersebut akan mempengaruhi pada tingkatan keempat yaitu yaitu formal, siswa dapat menyatakan suatu definisi konsep matematika. Hanya 2 siswa yang mampu menunjukkan pemahaman konsep tingkatan keempat.Dan tingkatan 4 ini pun dilakukan secara implisit, tidak secara eksplisit. Hasil wawancara dengan guru kelas 1, yaitu Ibu FM diketahui bahwa kegiatan proses pembelajaran dikelas yang dilakukan sudah mengacu pada buku guru dan buku siswa. Oleh karena itu, kualitas buku guru dan buku siswa yang dipakai juga mengarah pada guru yang dituntut untuk dapat memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan


(13)

4

lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan social dan alam pada daerah tempat tinggal masing-masing.

Kondisi ini juga didukung dari hasil wawancara kepada guru kelas 1 SDN Klatak Blitar pada bulan November 2015, diketahui bahwa dalam buku guru dan buku siswa masih terdapat kesalahan konsep matematika.Pada soal contoh yang ada pada buku diketahui bahwa dalam konsep pengurangan masih terdapat kesalahan dalam pemberian simbol.

Dalam konsep matematika, pengurangan merupakan kebalikan dari penjumlahan, tetapi pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh penjumlahan.Pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat pengelompokan (Sukayati, 2011:24). Pendapat lain mengatakan bahwa pengurangan mengambil kelompok baru (Sri Subarinah, 2006:30). Sehingga, pada obyek yang berbeda tidak bisa dilakukan pengurangan karena terdapat kurangnya penulisan simbol pada soal tersebut.Dalam hal ini terjadi kesalahan mendefinisikan konsep.

Jadi dapat dilihat pada data di atas yang menunjukkan bahwa pemahaman konseptual adalah suatu pemahaman tentang hubungan-hubungan yang meliputi fakta dan sifat-sifat sehingga semua potongan informasi terkait pada suatu jaringan. Pendapat lain mengatakan bahwa pentingnya pemahaman konsep matematika terlihat dalam tujuan pertama pembelajaran matematika, menurut Depdiknas yaitu pemahaman konsep pada matematika, menjelaskan keterkaitan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan suatu masalah (Permendiknas no 22 tahun 2006). Sesuai dengan tujuan


(14)

5

pembelajaran matematika diatas maka setelah proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami suatu konsep matematika sehingga dapat menggunakan kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-masalah pada mata pelajaran matematika. Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kesalahan konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Pendapat lain mengatakan bahwa kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak (Rifai, 2012). Konsep dalam matematika adalah suatu ide abstrak yang mengakibatkan seseorang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian dalam menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide tersebut. Terdapat beberapa indikator kesalahan konseptul menurut (Kastolan: 1992) adalah sebagai berikut: a) Salah dalam menentukan rumus atau teorema atau defenisi untuk menjawab suatu masalah, b) Penggunaan rumus, teorema, atau definisi yang tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus, teorema, atau definisi tersebut. c) Tidak menuliskan rumus, teorema atau definisi untuk menjawab suatu masalah.

Adanya kesalahan pada buku guru dan buku siswa dapat mengakibatkan siswa salah dalam memahami konsep matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan memahami konsep yang lebih luas.Untuk itu, kesalahan yang terjadi pada buku guru dan buku siswa perlu dianalisis dan perlu diperbaiki agar dapat mendaptkan gambaran yang jelas tentang kesalahan konsep. Oleh karenanya, peneliti mengambil judul tentang “Analisis Kesalahan


(15)

6

Konsep Matematika dan Perbaikannya pada Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Semester Genap” .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dirumuskan rumusan masalah penelitian.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa saja kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar semester genap?

2. Bagaimana perbaikan kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar semester genap?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Secara umum :

1. Untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar.

2. Untuk menjelaskan bagaimana perbaikan kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar .

Secara khusus : untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep matematika yang benar yang dipakai pada buku panduan guru dan buku siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :


(16)

7

1.4.1 Bagi Guru 1.4.1.1Manfaat teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis bagi guru adalah agar lebih menghasilakan keluaran siswa yang berkualitas dengan konsep matematika yang benar untuk pembelajaran selanjutnya.

1.4.1.2Manfaat praktis

Mampu memberikan masukan pada guru pada umumnya dan pada guru matematika dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.

1.4.2 Bagi Siswa 1.4.2.1Manfaat teoritis

Penelitian ini bermanfaat agar matematika hidup dalam pandangan masyarakat bukan sebagai pelajaran yang menakutkan namun menyenangkan dan menarik.

1.4.2.2 Manfaat praktis

Bagi siswa, meningkatkan pemahaman konsep matematika dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. 1.5Batasan Penelitian

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi :

1. Kesalahan konseptual matematika


(1)

bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah yang melaksanakan kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 akan kembali lagi melaksanakan kurikulum tahun 2006 yang akan mulai dilakukan pada semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan kurikulum 2013. Tetapi pada kenyataan dilapangan, khususnya di daerah kota Malang masih banyak sekolah yang memberlakukan kurikulum 2013. Alasannya karena mengacu pada pemberlakuan kurikulum 2013 yang diterapkan paling lama sampai pada tahun pelajaran 2019/2020 (Kemendiknas, 2014).

Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah dengan adanya buku guru dan buku siswa yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan isi Permendikbud No 71 pasal 2 tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk pendidikan dasar dan menengah. Menurut Suryaman dan Utorodewo (2006), dalam kegiatan membaca buku seseorang dapat memperoleh pengalaman yang tak langsung yang banyak sekali. Karena itulah, penyiapan buku teks pelajaran patut dilakukan dengan sebaik-baiknya.Pada buku panduan guru tersebut, terdapat panduan guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.Tidak terkecuali mata pelajaran matematika.Mata pelajaran matematika ini memiliki fakta, konsep, prinsip dan keterampilan matematika yang bersifat abstrak. Pemahaman tentang konsep matematika yang benar pada tahap awal akan menentukan pemahaman konsep matematika selanjutnya.


(2)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ekowati (2014) tentang analisis penguasaan konsep matematika dalam pembelajaran tematik terpadu kelas 1 MI Nurul Islam Tajinan Kabupaten Malang, dapat diketahui bahwa penanaman konsep matematika di MI tersebut telah dilakukan pada 4 tingkatan. Menurut Sadidah (2014) menanamkan konsep matematika menggunakan 4 tingkatan yaitu konkret, identitas, klasifikatori dan formal.Pada tingkat 1 konkret, yaitu siswa dapat mengenal contoh-contoh yang telah dialami sebelumnya.Tingkat 2 identitas, yaitu siswa juga mengenal contoh yang ditemui sebelumnya meskipun contoh yang diamati berbeda dalam ruang dan waktu atau contoh yang dirasakan berbeda.Tingkat 3 klasifikatori, yaitu siswa dapat membedakan antara contoh dan bukan contoh. Dan yang terakhir tingkat 4 formal, yaitu siswa juga dapat menyatakan suatu definisi konsep tersebut.

Pada saat terjadinya proses pembelajaran, hasil observasi menunjukkan kesalahan konsep pada tahap kedua yaitu identitas. Para siswa kurang mampu menunjukkan mengenal contoh yang ditemui sebelumnya meskipun contoh yang diamati berbeda dalam ruang dan waktu atau contoh yang dirasakan berbeda. Kondisi tersebut akan mempengaruhi pada tingkatan keempat yaitu yaitu formal, siswa dapat menyatakan suatu definisi konsep matematika. Hanya 2 siswa yang mampu menunjukkan pemahaman konsep tingkatan keempat.Dan tingkatan 4 ini pun dilakukan secara implisit, tidak secara eksplisit. Hasil wawancara dengan guru kelas 1, yaitu Ibu FM diketahui bahwa kegiatan proses pembelajaran dikelas yang dilakukan sudah mengacu pada buku guru dan buku siswa. Oleh karena itu, kualitas buku guru dan buku siswa yang dipakai juga mengarah pada guru yang dituntut untuk dapat memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan


(3)

lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan social dan alam pada daerah tempat tinggal masing-masing.

Kondisi ini juga didukung dari hasil wawancara kepada guru kelas 1 SDN Klatak Blitar pada bulan November 2015, diketahui bahwa dalam buku guru dan buku siswa masih terdapat kesalahan konsep matematika.Pada soal contoh yang ada pada buku diketahui bahwa dalam konsep pengurangan masih terdapat kesalahan dalam pemberian simbol.

Dalam konsep matematika, pengurangan merupakan kebalikan dari penjumlahan, tetapi pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh penjumlahan.Pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat pengelompokan (Sukayati, 2011:24). Pendapat lain mengatakan bahwa pengurangan mengambil kelompok baru (Sri Subarinah, 2006:30). Sehingga, pada obyek yang berbeda tidak bisa dilakukan pengurangan karena terdapat kurangnya penulisan simbol pada soal tersebut.Dalam hal ini terjadi kesalahan mendefinisikan konsep.

Jadi dapat dilihat pada data di atas yang menunjukkan bahwa pemahaman konseptual adalah suatu pemahaman tentang hubungan-hubungan yang meliputi fakta dan sifat-sifat sehingga semua potongan informasi terkait pada suatu jaringan. Pendapat lain mengatakan bahwa pentingnya pemahaman konsep matematika terlihat dalam tujuan pertama pembelajaran matematika, menurut Depdiknas yaitu pemahaman konsep pada matematika, menjelaskan keterkaitan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan suatu masalah (Permendiknas no 22 tahun 2006). Sesuai dengan tujuan


(4)

pembelajaran matematika diatas maka setelah proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami suatu konsep matematika sehingga dapat menggunakan kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-masalah pada mata pelajaran matematika. Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kesalahan konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Pendapat lain mengatakan bahwa kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak (Rifai, 2012). Konsep dalam matematika adalah suatu ide abstrak yang mengakibatkan seseorang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian dalam menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide tersebut. Terdapat beberapa indikator kesalahan konseptul menurut (Kastolan: 1992) adalah sebagai berikut: a) Salah dalam menentukan rumus atau teorema atau defenisi untuk menjawab suatu masalah, b) Penggunaan rumus, teorema, atau definisi yang tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus, teorema, atau definisi tersebut. c) Tidak menuliskan rumus, teorema atau definisi untuk menjawab suatu masalah.

Adanya kesalahan pada buku guru dan buku siswa dapat mengakibatkan siswa salah dalam memahami konsep matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan memahami konsep yang lebih luas.Untuk itu, kesalahan yang terjadi pada buku guru dan buku siswa perlu dianalisis dan perlu diperbaiki agar dapat mendaptkan gambaran yang jelas tentang kesalahan konsep. Oleh karenanya, peneliti mengambil judul tentang “Analisis Kesalahan


(5)

Konsep Matematika dan Perbaikannya pada Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Semester Genap” .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dirumuskan rumusan masalah penelitian.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa saja kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar semester genap?

2. Bagaimana perbaikan kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar semester genap?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Secara umum :

1. Untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar.

2. Untuk menjelaskan bagaimana perbaikan kesalahan konsep matematika pada buku guru dan buku siswa kelas 1 sekolah dasar .

Secara khusus : untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep matematika yang benar yang dipakai pada buku panduan guru dan buku siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :


(6)

1.4.1 Bagi Guru 1.4.1.1Manfaat teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis bagi guru adalah agar lebih menghasilakan keluaran siswa yang berkualitas dengan konsep matematika yang benar untuk pembelajaran selanjutnya.

1.4.1.2Manfaat praktis

Mampu memberikan masukan pada guru pada umumnya dan pada guru matematika dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.

1.4.2 Bagi Siswa 1.4.2.1Manfaat teoritis

Penelitian ini bermanfaat agar matematika hidup dalam pandangan masyarakat bukan sebagai pelajaran yang menakutkan namun menyenangkan dan menarik.

1.4.2.2 Manfaat praktis

Bagi siswa, meningkatkan pemahaman konsep matematika dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.

1.5Batasan Penelitian

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi :

1. Kesalahan konseptual matematika


Dokumen yang terkait

Analisis Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1

0 27 5

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 1 202

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 2 167

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 200

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

0 0 175

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 156

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 158