44
Dengan adanya berbagai arahan rencana pengembangan fasilitas skala kota ini, tentunya secara bertahap akan mengurangi beban kegiatan yang terjadi saat
ini, dimana terkonsentrasi pada BWK I pusat kota. Dengan demikian tujuan pemerataan pembangunan dan keseimbangan perkembangan kota akan tercapai.
Untuk lebih jelasnya pembagian BWK serta fungsi dan luasnya dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut :
46
4.2.2 Kebijakan Sistem Transportasi
Kebijakan sistem transpportasi terkait dengan pengembangan transportasi jalan dan angkutan umum. Pengembangan transportasi jalan diarahkan melalui
pemeliharaan serta penegasan kembali fungsi dan hirarki jalan. Kapasitas jalan yang ada ditingkatkan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, pengelolaan
lalulintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan. Fasilitas parkir harus disediakan secara memadai dan terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan.
Pengembangan transportasi angkutan umum dilakukan melalui penataan dan peningkatan pelayanan sistem angkutan umum, mengupayakan penyediaan
angkutan umum yang dapat melayani ke berbagai penjuru wilayah kota. Pengembangan sistem jaringan transportasi diarahkan untuk meningkatkan
aksesibilitas penduduk pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi terhadap pusat- pusat pertumbuhan di masing-masing BWK dengan yang berada di luar Kota
Solok, yaitu dengan cara : •
Peningkatan status jalan yang ada •
Pengembangan Terminal Bareh Solok •
Pengembangan Terminal Truk Solok •
Pembuatan Sub Terminal di BWK IV •
Pembuatan jalan baru Lingkar utara dan selatan. Adapun tujuan dari pengembangan sistem transportasi adalah :
a. Meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas orang, barang dan jasa dari dan ke
pusat pelayanan utama kota dan sub pusat pelayanan. b.
Memperkuat interaksi antar pusat-pusat kegiatan di Kota Solok ke wilayah- wilayah hinterland-nya seperti Kabupaten Solok, Kabupaten Sawahlunto
Sijunjung, Kota Sawahlunto agar terciptanya sinergi perkembangan antar wilayah.
c. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Kota Solok