Organ-Organ dalam Perseroan Terbatas

Dengan demikian meskipun orang yang menjalankan perseroan silih berganti, perseroan tetap memiliki identitas yang mandiri. Demikian juga dengan alur kepentingan korporasi yang terus berputar, atau diulang kembali setiap kali terjadi perubahan pemegang saham, direksi, maupun komisaris. Dalam pelaksanaan di Indonesia, doktrin separate legal personality ini memiliki pengecualian sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas bahwa setelah perseroan memperoleh status badan hukum, pemegang saham hanya tinggal satu orang saja. Dalam jangka waktu enam bulan terhitung sejak berkurangnya pemegang saham tersebut, maka pemegang saham terisisa wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada pihak lain atau mengeluarkan saham baru kepada pihak lain. Jika dalam waktu enam bulan tersebut pemegang saham tetap kurang dari dua atau tidak dilaksanakan ketentuan tersebut, maka doktrin separate legal personality tersebut menjadi terabaikan, sehingga pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala macam perikatan atau kerugian perseroan.

C. Organ-Organ dalam Perseroan Terbatas

Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 angka 2 menyebutkan bahwa organ perseroan adalah rapat umum pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris. 37 37 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab I, Pasal 1 angka 2. Universitas Sumatera Utara Tiap-tiap organ perseroan tersebut memiliki fungsi masing-masing, mempunyai kedudukan yang paralel dan yang satu tidak berada di bawah yang lainnya. 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas danatau anggaran dasar. 38 Ini merupakan organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris. RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ataupun di tempat lain di luar tempat kedudukan perseroan yang telah ditetapkan di dalam anggaran dasar tetapi harus terletak di wilayah negara Republik Indonesia. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan perseroan dari Direksi danatau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perseroan. RUPS terdiri dari 2 dua macam yaitu RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 38 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab I, Pasal 1 angka 4 Universitas Sumatera Utara 6 enam bulan setelah tahun buku berakhir. 39 Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari laporan tahunan perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan kepentingan perseroan. Sebelum menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya, Direksi lebih dahulu melakukan pemanggilan RUPS. Dalam hal tertentu, pemanggilan ini dapat dilakukan oleh dewan komisaris atau pemegang saham berdasarkan penetapan ketua pengadilan negeri. Pemanggilan RUPS adalah kewajiban Direksi. Pemanggilan RUPS dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris, antara lain dalam hal Direksi tidak menyelenggarakan RUPS sebagaimana ditentukan dalam Pasal 79 ayat 6 dan pada pasal 81, dalam hal Direksi berhalangan atau terdapat pertentangan kepentingan antara Direksi dan perseroan. Pemanggilan RUPS tersebut dapat dilakukan atas permintaan satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil ataupun atas permintaan Dewan Komisaris. 40 Pemanggilan RUPS dilakukan dengan surat tercatat paling lambat 14 hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan 39 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VI, Pasal 78 ayat 2 40 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab IV, Pasal 79 ayat 2 Universitas Sumatera Utara tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. 41 Maksudnya untuk memastikan panggilan tersebut telah dilakukan dan ditujukan ke alamat pemegang saham. Pemanggilan RUPS untuk Perseroan Terbuka dilakukan dalam dua surat kabar harian. Bagi Perseroan Terbuka, sebelum pemanggilan RUPS dilakukan wajib didahului dengan pengumuman mengenai akan diadakannya pemanggilan RUPS dengan maksud memberi usul kepada Direksi agar menambah acara RUPS dan pengumuman tersebut dilakukan paling lambat empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS. 42 Dewan Komisaris wajib melakukan pemanggilan RUPS jika Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu yang telah ditentukan, yaitu paling lambat lima belas hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima. RUPS ini diselenggarakan hanya untuk membicarakan masalah yang berkaitan dengan alasan permohonan diadakannya RUPS oleh pemegang saham dan Dewan Komisaris. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka yang telah ditentukan, maka pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan untuk menetapkan 41 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VI, Pasal 82 ayat 1 42 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VI, Pasal 83 ayat 1 Universitas Sumatera Utara pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut. 43 Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi danatau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggarakan RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS. Penetapan ketua pengadilan negeri tersebut memuat juga ketentuan mengenai: 44 a. Bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, jangka waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, danatau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat, sesuai dengan atau tanpa terikat pada ketentuan undang-undang atau anggaran dasar. b. Perintah yang mewajibkan Direksi danatau Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS Setiap saham yang dikeluarkan di dalam RUPS mempunyai satu hak suara kecuali anggaran dasar menentukan lain, namun hak suara tersebut tidak berlaku untuk: 45 a. Saham perseroan yang dikuasai sendiri oleh perseroan; 43 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VI, Pasal 80 ayat 1 44 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VI, Pasal 80 ayat 3. 45 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas , Bab VI, Pasal 84. Universitas Sumatera Utara b. Saham induk perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung maupun tidak langsung; c. Saham perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh perseroan. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda. Ketentuan ini merupakan perwujudan asas musyawarah untuk mufakat yang diakui dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Oleh karena itu, suara yang berbeda split voting tidak dibenarkan Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada pasal 87 ayat 1 tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali undang-undang danatau anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar. 2. Direksi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas mengatur bahwa Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, serta Universitas Sumatera Utara mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan persona sta ndi in judicio sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi berwenang menjalankan perseroan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang dan atau anggaran dasar. Maksud “kebijakan yang dianggap tepat” merupakan kebijakan yang antara lain didasarkan pada keahlian, peluang yang tersedia, dan kelaziman dalam dunia usaha yang sejenis. Direksi merupakan organ kepercayaan perseroan dan wajib menjalankan tugas pengurusan tersebut dengan berpegang teguh pada kepercayaan yang diterimanya Fiduciary Duty. Dengan konsep tersebut, maka direksi dalam tugas kepengurusan wajib senantiasa bertindak atas dasar itikad baik, bertindak dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keahliannya, mengutamakan kepentingan perseroan, bukan kepentingan pemegang saham semata dan menjaga harga diri agar terhindar dari tindakan yang dapat menyebabkan benturan kepentingan antara perseroan dengan direksi. 46 Namun apabila tidak demikian, maka setiap anggota direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan lalai atau bersalah menjalankan tugasnya sebagaimana yag dibebankan dan diwajibkan kepadanya. Direksi perseroan terdiri atas 1 satu orang anggota direksi atau lebih. Yang dapat diangkat menjadi anggota direksi adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, seperti yang 46 Majalah Human Capital No. 21, Desember 2006 Universitas Sumatera Utara tercantum di dalam Pasal 93 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah : a. Dinyatakan pailit; b. Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; atau c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Suatu perseroan diwajibkan mempunyai paling sedikit dua orang anggota direksi, apabila: 47 a. kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun danatau mengelola dana masyarakat; b. menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat; c. perseroan bersifat terbuka. Anggota direksi diangkat oleh RUPS, untuk pertama kali pengangkatan anggota direksi dillakukan oleh pendiri dalam akta 47 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VII, Pasal 92 ayat 2. Universitas Sumatera Utara pendirian. Anggota direksi diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Direksi perseroan wajib : 48 a. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS, dan risalah rapat direksi; b. Membuat laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Dokumen Perusahaan; dan c. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dan dokumen perseroan lainnya. Dalam hal direksi terdiri dari dua orang atau lebih, tanggung jawab yang berlaku merupakan tanggung jawab renteng bagi setiap anggota direksi. Anggota direksi dapat tidak bertanggungjawab atas kerugian perseroan apabila dapat membuktikan hal-hal sebagai berikut: 49 a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati- hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; 48 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas , Bab VII, Pasal 100. 49 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VII, Pasal 97 ayat 5. Universitas Sumatera Utara c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian pada perseroan; d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 3. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat ini dilakukan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Perseroan memiliki komisaris yang wewenang dan kewajibannya ditetapkan dalam anggaran dasar. Dewan komisaris terdiri atas 1 satu orang atau lebih. Dewan komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 satu orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota dewan komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Terhadap perseroan yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat, yang menerbitkan surat pengakuan utang, ataupun perseroan terbuka, diwajibkan mempunyai paling sedikit dua orang komisaris karena menyangkut kepentingan masyarakat yang memerlukan pengawasan yang lebih besar. Universitas Sumatera Utara Yang dapat diangkat menjadi dewan komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah: 50 a. dinyatakan pailit; b. menjadi anggota direksi atau aggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Anggota dewan komisaris diangkat oleh RUPS, anggota dewan komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Untuk pertama kali pengangkatan anggota dewan komisaris dilakukan oleh pendiri dalam akta pendirian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 huruf b. Sama seperti organ perseroan lainnya, dewan komisaris juga berkewajiban : 51 a. membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinannya; 50 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VII, Pasal 110 ayat 1. 51 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VII, Pasal 116. Universitas Sumatera Utara b. melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamya danatau keluarganya pada perseroan tersebut dan perseroan lain; c. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. Dalam hal menjalankan tugasnya, dewan komisaris waib menjalankan tugasnya dengan penuh kehati-hatian dan dengan itikad baik. Semua tugas yang dijalankan harus dilandaskan dengan rasa penuh tanggung jawab sehingga nasihat, sebagai implementasi dari pengawasan, yang diberikan benar-benar demi kemajuan perseroan. Anggota dewan komisaris dapat dimintai pertanggungjawabannya secara pribadi atas kerugian yang dialami perseroan apabila lalai dalam menjalankan tugasnya. Apabila dewan komisaris terdiri dari lebih 1 satu orang maka terbuka kemungkinan tanggung jawab berlaku secara renteng. Dalam beberapa hal, anggota dewan komisaris tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas kerugian yang dialami perseroan, apabila dapat membuktikan: 52 a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati- hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; 52 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab VII, Pasal 114 ayat 5. Universitas Sumatera Utara b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; c. telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

D. Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi dalam Pengurusan