International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Convention on the Rights of the Child

Ketentuan ini bertujuan untuk mencegah anak dari ketiadaan perlindungan negara karena anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan. Ketentuan ini tidak mengharuskan suatu negara untuk memberikan kewarganegaraannya untuk setiap anak yang lahir di wilayah negara tersebut. Namun, negara juga diminta untuk melakukan tindakan yang tepat, baik secara internal maupun bekerjasama dengan negara lain, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kewarganegaraan ketika ia dilahirkan. Tidak ada diskriminasi sehubungan dengan akuisisi kewarganegaraan dalam hukum nasional negara tersebut baik untuk anak-anak sah, anak yang lahir diluar nikah, anak yang lahir dari orang tua yang tidak memiliki kewarganegaraan, maupun anak yang didasarkan oleh status kewarganegaraan salah satu atau kedua orang tua. 63

3. International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant

Workers and Members of Their Families ICRMW The Committee on Migrant Workers CMW terdiri dari 14 ahli independen. Mereka bertugas mengawasi penerapan dari peraturan ICRMW. Termasuk salah satu dari badan perjanjian PBB yang paling terakhir terbentuk, komite ini mengadakan pertemuan pertama mereka pada bulan Maret 2004 64 63 Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights, “General Comment No. 17: Rights of the child Art. 24 : . 07041989. CCPR General Comment No. 17.” http:www.unhchr.chtbsdoc.nsf0cc0f1f8c391478b7c12563ed004b35e3?Opendocument, diakses 22 Juli 2015. 64 Claiming Human Rights: Guide to International Procedures Available in Cases of Human Rights Violations in Africa, “The Committee on Migrant Workers”, http:www.claiminghumanrights.orgicrmw.html, diakses 22 Juli 2015. Hak-hak pekerja migran sebagaimana ditetapkan oleh konvensi ini dibagi menjadi dua kategori umum 65 : • Hak-hak pekerja migran dan anggota keluarganya Bagian III: berlaku untuk semua pekerja migran kecuali pekerja yang ilegal • Hak-hak tertentu pekerja migran dan anggota keluarganya Bagian IV: hanya berlaku untuk pekerja migran dalam situasi biasa Terkandung dalam pasal 29 ICRMW: “Each child of a migrant worker shall have the right to a name, to registration of birth and to a nationality” 66 Secara harafiah dijelaskan bahwa setiap anak dari pekerja migran memiliki hak untuk mempunyai nama, untuk didaftarkan kelahirannya, dan atas kewarganegaraan.

4. Convention on the Rights of the Child

Perlindungan terhadap kewarganegaraan dalam konvensi ini dimulai sejak kelahiran anak. Ketentuan mengenai hal ini dinyatakan pada Pasal 7 dan 8, sebagai berikut 67 : Article 7 1. The child shall be registered immediately after birth and shall have the right from birth to a name, the right to acquire a nationality and. as far as possible, the right to know and be cared for by his or her parents. 2. States Parties shall ensure the implementation of these rights in accordance with their national law and their obligations under the 65 Claiming Human Rights: Guide to International Procedures Available in Cases of Human Rights Violations in Africa, “ Protected Main Rights of The ICRMW”, http:www.claiminghumanrights.orgicrmw_protected_rights.html, diakses 22 Juli 2015. 66 International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families 1990, Pasal 29. 67 Convention on the Rights of the Child 1989, Pasal 7 dan 8. relevant international instruments in this field, in particular where the child would otherwise be stateless. Article 8 1. States Parties undertake to respect the right of the child to preserve his or her identity, including nationality, name and family relations as recognized by law without unlawful interference. 2. Where a child is illegally deprived of some or all of the elements of his or her identity, States Parties shall provide appropriate assistance and protection, with a view to re-establishing speedily his or her identity. Sama halnya dengan International Covenant on Civil and Political Rights, Convention on the Rights of the Child 1989 juga memberikan ketentuan yang sama bahwa negara harus menjamin hak-hak ini untuk melindungi status kewarganegaraan anak.

5. Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman, or Degrading

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis mengenai Status Kewarganegaraan Etnis Rohingya di Myanmar berdasarkan Convention Relating to the Status of Stateless Persons 1954

5 62 121

ANALISIS YURIDIS STATUS KEWARGANEGARAAN TERHADAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN (STATELESS) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

0 3 8

ANALISIS YURIDIS STATUS KEWARGANEGARAAN TERHADAP WARGA NEGARA YANG TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN (STATELESS) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

0 2 15

tanggung jawab negara transit kepada kaum etnis minoritas rohingya yang tidak memiliki status kewarganegaraan (stateless persons) dalam melindungi hak kewarganegaraan menurut hukum internasional.

0 0 1

Tinjauan Yuridis mengenai Status Kewarganegaraan Etnis Rohingya di Myanmar berdasarkan Convention Relating to the Status of Stateless Persons 1954

0 0 13

Tinjauan Yuridis mengenai Status Kewarganegaraan Etnis Rohingya di Myanmar berdasarkan Convention Relating to the Status of Stateless Persons 1954

0 0 1

Tinjauan Yuridis mengenai Status Kewarganegaraan Etnis Rohingya di Myanmar berdasarkan Convention Relating to the Status of Stateless Persons 1954

0 1 21

Tinjauan Yuridis mengenai Status Kewarganegaraan Etnis Rohingya di Myanmar berdasarkan Convention Relating to the Status of Stateless Persons 1954

0 2 7

ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR ANALISIS PEL

0 0 5

1 BAB I PENDAHULUAN - Urgensi Indonesia Meratifikasi The Convention Relating To The Status of The Refugees 1951 dan Protocol Relating To The Status of Refuges 1967 - UNS Institutional Repository

0 0 11