Ketentuan-ketentuan yang diselaraskan ini dirancang untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
khusus yang
dihadapi oleh
orang-orang tanpa
kewarganegaraan dikarenakan mereka tidak mempunyai kewarganegaraan manapun, misalnya dengan memberi mereka sebuah dokumen perjalanan yang
diakui bagi orang-orang tanpa kewarganegaraan yang berfungsi sebagai pengganti sebuah paspor.
Hal-hal ini tidak diatur di manapun dalam hukum internasional namun berada di antara manfaat-manfaat hukum pokok untuk orang-orang tanpa
kewarganegaraan dalam Konvensi 1954.
2. International Covenant on Civil and Political Rights ICCPR
Hak atas kewarganegaraan tertulis pada Pasal 24 ICCPR yang menetapkan:
62
1. Every child shall have, without any discrimination as to race, colour, sex, language, religion, national or social origin, property or birth, the
right to such measures of protection as are required by his status as a minor, on the part of his family, society and the State.
2. Every child shall be registered immediately after birth and shall have a name.
3. Every child has the right to acquire a nationality. Terjemahan pasal:
1. Setiap anak harus memiliki, tanpa diskriminasi apapun dalam hal ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, asal-usul kebangsaan atau sosial,
kekayaan atau kelahiran, hak untuk langkah-langkah seperti perlindungan yang dibutuhkan oleh statusnya sebagai minor, pada
bagian keluarganya, masyarakat dan negara.
2. Setiap anak harus didaftarkan segera setelah kelahirannya dan harus memiliki nama.
3. Setiap anak berhak untuk memperoleh kewarganegaraan.
62
International Covenant on Civil and Political Rights, Pasal 24.
Ketentuan ini bertujuan untuk mencegah anak dari ketiadaan perlindungan negara karena anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan. Ketentuan ini tidak
mengharuskan suatu negara untuk memberikan kewarganegaraannya untuk setiap anak yang lahir di wilayah negara tersebut. Namun, negara juga diminta untuk
melakukan tindakan yang tepat, baik secara internal maupun bekerjasama dengan negara lain, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kewarganegaraan
ketika ia dilahirkan. Tidak ada diskriminasi sehubungan dengan akuisisi kewarganegaraan dalam hukum nasional negara tersebut baik untuk anak-anak
sah, anak yang lahir diluar nikah, anak yang lahir dari orang tua yang tidak memiliki kewarganegaraan, maupun anak yang didasarkan oleh status
kewarganegaraan salah satu atau kedua orang tua.
63
3. International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant