diatas namakan oleh Bendesa, sebagaimana disebutkan diatas, ini menyebabkan para ahli waris dari mantan Bendesa tersebut beranggapan bahwa tanah tersebut
merupakan milik almarhum, dan kalau dilihat dari hukum pertanahan yang berlaku, dapat dikatakan bahwa tanah tersebut memang milik almarhum mantan
Bendesa tersebut. Ida Pedanda Gede Made Gunung menambahkan saat ini pelaba pura sering
menjadi permasalahan, apalagi lokasinya di kawasan pariwisata. Sejumlah kasus menunjukkan tanah pelaba pura kini banyak diklaim sebagai milik pemangku.
Oleh anaknya, tanah ini dijual karena dinilai merupakan warisan orangtuanya.
5
Baru setelah adanya aturan-aturan tersebut diatas maka pura ditunjuk sebagai badan keagamaan yang dapat memiliki tanah dengan status hak milik,
oleh karena itu sangat perlu untuk mengadakan pendaftaran tanah-tanah milik pura untuk memberikan jaminan kepastian dan perlindungan hukum sehingga
eksistensi tanah milik pura tanah pelaba pura semakin terlindungi dan melaksanakan tertib administrasi pertanahan.
1.2. PERMASALAHAN.
Berdasarkan semua yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut diatas, selanjutnya dapat dianggkat ulasan terhadap permasalahan-permasalahan
yang timbul antara lain : 1.
Bagaimanakah eksistensi dari tanah-tanah milik pura di Desa Pakraman di Kota Denpasar pada saat ini?
5
http:www.balipost.co.idbalipostcetak200536b4.html
2. Upaya-upaya apa yang dilakukan para pengurus dari desa pakraman untuk
menjaga eksistensi tanah milik pura tanah pelaba pura ?
1.3. TUJUAN PENELITIAN.
1. Untuk mengetahui secara jelas bagaimanakah eksistensi dari tanah-tanah
yang dimiliki oleh pura di desa pakraman di Denpasar dan masalah- masalah apa yang dihadapi.
2. Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan oleh Pengurus Desa
Pakraman untuk menjaga eksistensi tanah-tanah milik Pura. 3.
Untuk mengetahui secara jelas bagaimana proses pelaksanaan pendaftaran tanah Pura yang berada di Desa Pekraman Denpasar, dan kendala-kendala
apa yang muncul dalam pendaftaran hak milik tanah pura.
1.4. MANFAAT PENILITIAN.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi kepentingan akademisi maupun bagi kepentingan praktisi :
1. Bagi akademisi, dengan hasil penelitian ini dapat dapat dijadikan
informasi ilmiah guna melakukan pengkajian lebih lanjut dan mendalam tentang lembaga-lembaga keagamaan, sosial, budaya serta pendidikan
yang dapat sebagai pemegang hak milik atas tanah dan hukum adat, khususnya pura dan hukum adat di Bali.
2. Bagi para pengurus Desa Pekraman dan masyarakat umum, dengan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi tamabahan pengetahuan mengenai hukum pertanahan sehingga dapat menjaga eksistensi dari tanah
milik pura tanah pelaba pura.
3. Bagi pemerintah, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai masukan dalam mengambil langkah-langkah kebijakansanaan mengenai tanah-tanah milik masyarakat adat khususnya di Bali dan
Indonesia pada umumnya.
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN.
Hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan analisa kemudian disusun dalam bentuk laporan akhir dengan sistematika penulisannya sebagai
berikut : Bab I berisi tentang pendahuluan yang diawali dengan latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, manfaat penelitian, yang dirinci menjadi kebutuhan akademisi dan kebutuhan praktisi dan sistematika
penulisan. Bab II dimulai dengan kerangka teoritik yang berisi tentang Masyarakat
Hukum Adat, Konsepsi Pura dan Hukum Pertanahan Nasional Dalam Hubungannya Dengan Tanah Milik Pura dan Pendaftaran Tanah.
Bab III merupakan metode penelitian yang berisi metode pendekatan, Spesifikasi penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan data, analisa data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang menguraikan
Gambaran Umum Tentang Desa Pekraman, Tanah Milik Pura, Eksistensi Tanah Milik Pura dan Upaya-Upaya Untuk Menjaga Eksistensi dari Tanah Milik Pura
Bab V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran atau rekomendasi yang akan ditunjukan kepada pihak-pihak terkait sehingga hasil
penelitian dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.