Karakteristik Fisik

4.1. Karakteristik Fisik

Karakterisasi fisik dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik cangkang kijing dan tepung cangkang kijing yang dihasilkan. Karakteristik fisik cangkang kijing dan tepung cangkang kijing yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik fisik cangkang kijing dan tepung cangkang kijing

Ukuran cangkang Parameter

≥ 90 mm Panjang (mm)

< 90 mm

96,17 ± 2,40 Tinggi (mm)

43,19 ± 1,25 Tebal (mm)

19,28 ± 1,40 Rendemen cangkang (%)

52,19 ± 0,08 Rendemen tepung cangkang (%)

34,91 ± 0,10 Derajat putih tepung cangkang (%)

4.1.1. Karakteristik fisik cangkang kijing (Pilsbryoconcha exilis)

Cangkang atau kulit merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan perairan. Kerang air tawar Pilsbryoconcha exilis yang ditemukan di perairan Situ Gede memiliki cangkang tipis berwarna coklat kekuningan hingga agak gelap. Cangkang berbentuk oval, elips atau memanjang, membulat di bagian anterior dan meruncing di bagian posterior. Cangkang kijing yang berukuran < 90 mm dan ≥ 90 mm memiliki karakteristik fisik yang sedikit berbeda. Cangkang yang

berukuran < 90 mm memiliki warna yang lebih cerah, coklat kekuningan serta relatif tipis.

Cangkang yang berukuran ≥ 90 mm memiliki warna cenderung gelap dan cukup tebal. Menurut Morton (1992) kerang (bivalvia) air tawar memiliki cangkang yang tipis dan memiliki corak yang khas. Purnama (2008) menyatakan bahwa kijing atau kerang air tawar memiliki cangkang yang berwarna coklat kehijauan atau coklat kekuningan. Sebagian besar kerang air tawar memiliki bentuk oval namun ada juga yang mendekati bulat.

Studi morfometri merupakan salah satu bagian dari studi ekobiologi yang dipergunakan untuk mempelajari sebaran ukuran suatu organisme dalam suatu habitat. Ciri morfometri yang diamati pada kijing meliputi panjang, tebal dan Studi morfometri merupakan salah satu bagian dari studi ekobiologi yang dipergunakan untuk mempelajari sebaran ukuran suatu organisme dalam suatu habitat. Ciri morfometri yang diamati pada kijing meliputi panjang, tebal dan

4.1.2. Rendemen tubuh kijing (P. exilis)

Tubuh kijing terdiri atas cangkang, daging dan jeroan. Cangkang memiliki rendemen yang paling tinggi yaitu mencapai 53 % dibandingkan dengan daging dan jeroan yang hanya memiliki nilai 22 % dan 25 % (Gambar 5 dan Lampiran 1). Daging kijing hanya terdiri dari mantel dan kaki, sedangkan visceral mass termasuk ke dalam bagian jeroan sehingga jeroan memiliki rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging kijing. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Muslih (2006) yang menyatakan bahwa bagian dalam tubuh kerang air tawar terdiri atas kaki, mantel dan visceral mass. Visceral mass merupakan kumpulan organ-organ dalam seperti insang, mulut, perut, gonad, anus dan organ penting lainnya. Tubuh kijing atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar disebut kulit atau cangkang dan bagian dalam terdiri atas daging serta organ dalam atau jeroan (Purnama 2009).

JEROAN 25%

CANGKANG 53% DAGING 22%

Gambar 5. Rendemen tubuh kijing

Cangkang merupakan bagian tubuh kijing yang memiliki rendemen tertinggi, namun pemanfaatannya belum cukup optimum. Menurut Kaya (2008), rendemen sangat penting diketahui untuk mendapatkan gambaran suatu produk dapat dimanfaatkan dengan baik atau untuk mengetahui nilai ekonomis produk tersebut. Semakin tinggi rendemen suatu produk dapat dikatakan bahwa produk tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi pula.

4.1.3. Rendemen cangkang kijing (P. exilis)

Cangkang merupakan bagian terluar dari tubuh kijing. Ukuran cangkang yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu cangkang kecil yang memiliki ukuran < 90 mm dan cangkang besar yang memiliki ukuran ≥ 90 mm. Pembagian ukuran cangkang berdasarkan pada sebaran panjang kijing yang diperoleh dari perairan Situ Gede. Kijing yang diperoleh dari perairan Situ Gede memiliki panjang antara 72 hingga 103 mm. Rendemen cangkang yang berukuran < 90 mm dan ≥ 90 mm berturut-turut sebesar 52,40 % dan 52,19 % (P > 0,05) (Gambar 6 dan Lampiran 2). Penelitian yang dilakukan oleh Permana (2006) menunjukkan bahwa cangkang kerang hijau memiliki rendemen sebesar 56,85 %.

Ukuran cangkang (mm)

Gambar 6. Rendemen cangkang kijing

Cangkang kijing memiliki rendemen yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa limbah kijing memiliki potensi yang cukup besar namun pemanfaatannya belum Cangkang kijing memiliki rendemen yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa limbah kijing memiliki potensi yang cukup besar namun pemanfaatannya belum

4.1.4. Karakteristik fisik tepung cangkang kijing (P. exilis)

4.1.4.1. Rendemen

Rendemen tepung cangkang kijing dihitung berdasarkan perbandingan berat tepung yang dihasilkan dengan berat kering cangkang. Tepung cangkang yang diperoleh terdiri dari tepung yang halus, agak halus dan bentuk yang masih kasar. Cangkang yang berukuran < 90 mm dan ≥ 90 mm memiliki rendemen rata-rata bertuturut-turut sebesar 42,82 % dan 34,91 % (P < 0,05) (Tabel 1 dan Lampiran 5). Cangkang yang berukuran ≥ 90 mm memiliki rendemen yang rendah, hal ini diduga disebabkan oleh tekstur cangkang yang keras dan tebal sehingga lebih sulit untuk dihancurkan. Banyaknya rendemen tepung cangkang yang dihasilkan diduga berhubungan dengan metode pembuatan tepung cangkang yang digunakan. Tepung cangkang kijing dibuat dengan cara ditumbuk kemudian disaring dengan saringan lalu disaring kembali dengan nilon mesh yang berukuran

60 mesh sehingga rendemen tepung yang diperoleh tidak terlalu tinggi.

4.1.4.2. Derajat putih

Tepung cangkang kijing yang dihasilkan dari kijing berukuran < 90 mm dan ≥

90 mm memiliki warna putih kecoklatan dengan derajat putih yang berbeda. Derajat putih tepung cangkang kijing dari kijing yang berukuran < 90 mm dan

≥ 90 mm berturut-turut adalah 76,36 % dan 72,91 % (P < 0,05) (Tabel 1 dan Lampiran 6). Tepung cangkang kijing yang dihasilkan dari cangkang berukuran < 90 mm memiliki derajat putih yang lebih tinggi dibandingkan dengan cangkang

yang berukuran ≥ 90 mm. Warna tepung yang dihasilkan diduga berasal dari warna alami cangkang. Cangkang yang berukuran < 90 mm memiliki warna yang agak cerah sedangkan cangkang yang berukuran ≥ 90 mm memiliki warna yang cenderung gelap sehingga derajat putih cangkang berukuran < 90 mm lebih tinggi.

Menurut Putra (2008), cangkang kerang air tawar memiliki warna kekuningan atau coklat kehijauan sampai hijau agak gelap.