Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

  Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu- satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar dan lain sebagainya.

  Selain manfaat-manfaat di atas, menurut Encyclopedia of Educational Research nilai atau manfaat media pembelajaran adalah:

  a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi “verbalisme”

  b. Memperbesar perhatian para siswa

  c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih terserap oleh anak didik

  d. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa

  e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup.

  f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa

  Selain dari itu juga terdapat sejumlah nilai praktis dari media pembelajaran, antara lain adalah:

  a. Media pendidikan melampaui batas pengalaman pribadi siswa. Biasanya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dibatasi oleh faktor-faktor perorangan dan kondisi-kondisi yang ada dalam masyarakat. Siswa yang berasal dari keluarga yang tergolong mampu tentu saja memiliki cukup banyak kesempatan untuk memperoleh pengalaman, misalnya: mengadakan perjalanan, membaca berbagai buku, dan melalui berbagai alat lainnya. Berbeda halnya dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dengan menggunakan media pembalajaran maka guru dapat mengatasi jurang perbedaan tersebut dalam batas-batas tertentu.

  b. Media pembelajaran melampaui batas-batas ruang dan waktu. Banyak hal yang tak mungkin dialami dalam kelas disebabkan oleh berbagai faktor seperti: (1) Terlalu besar, benda yang terlampau besar tentu tak mungkin dibawa ke dalam

  raungan kelas dan tak mungkin dialami secara langsung misalnya: lokomotif, kota jakarta, dan lain-lain. Akan tetapi dengan media pembelajaran misalnya peta atau film, maka hal tersebut akan dapat dipelajari dalam ruang kelas.

  (2) Beberapa objek organisme atau benda yang terlampau kecil, seperti: protozoa

  dan bakteri tak mungkin diamati tanpa menggunakan media tertentu, misalnya: film atau mikroskop

  (3) Gejala-gejala yang terlampau lambat geraknya tak mungkin dilihat. Dengan

  media pendidikan, misalnya photografi, maka gejala tadi dapat dilihat dan dipelajari, misalnya: berkembangnyamekarnya sekuntum bunga dan pertumbuhan sebuah biji.

  (4) Benda-benda dan hal-hal yang proses terjadinya terlalu cepat, sukar diamati.

  Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan dapat diperlambat misalnya pertandingan sepak bola, pertandingan tinju, perlombaan kudan dan lain-lain.

  (5) Hal-hal yang terlalu kompleks dapat disederhanakan misalnya sistem listrik

  dalam pesawat terbang, bagian tertentu dalam tubuh binatang, disederhanakan dalam bentuk diagaram

  (6) Bunyi suara yang terlalu halus yang tak mungkin didengar dengan media

  pembelajaran dapat didengar (7) Hal-hal lain seperti: iklim, terbentuknya sebuah ngarai, tiupan angin, pergantian

  musim dan lain-lain dapat dilihat proses terjadinya dengan menggunakan media pembelajaran tertentu.

  c. Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Dalam pengajaran tradisional para siswa hanya membicarakan tentang fakta dengan jalan mendengarkan ceramah atau membaca buku, tidak ada kontak langsung dengan gejala-gejala sosial dan alamiah. Dalam pengajaran modern, dengan menggunakan media pembelajaran para siswa dibawa ke dalam kontak langsung dengan gejala kehidupan yang sesungguhnya, misalnya dengan menggunakan rekaman, diagram, eksperimen,karyawisata dan lain sebagainya.

  d. Media pembelajaran memberikan uniformitaskesamaan dalam pengamatan. Pengamatan para siswa terhadap sesuatu biasanya berbeda-beda tergantung pada perangsang dan pengalamannya masing-masing. Siswa yang hanya melihat ikan asin akan berbeda persepsinya dengan siswa yang telah melihat dan memakan ikan asin. Melalui media pembelajaran guru dapat memberikan persepsi yang sama terhadap sesuatu benda atau peristiwa tertentu kepada para siswa dalam kelas itu. Presepsi yang sama akan menimbulkan pengertian dan pengalaman yang sama, misalnya persepsi tentang sayap nyamuk.

  e. Media pembelajaran akan memberikan pengertiankonsep yang sebenarnya secara realistis dan teliti. Dengan menggunakan media pembelajaran seperti gambar, model, film, dan lain-lain para siswa dapat diberi konsep yang benar, tepat dan lengkap tentang sesuatu yang sedang dipelajari e. Media pembelajaran akan memberikan pengertiankonsep yang sebenarnya secara realistis dan teliti. Dengan menggunakan media pembelajaran seperti gambar, model, film, dan lain-lain para siswa dapat diberi konsep yang benar, tepat dan lengkap tentang sesuatu yang sedang dipelajari

  

  g. Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar. Media pembelajaran memberikan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap para siswa. Periode orientasi pengajaran akan berlangsung lebih efektif apabila guru menggunakan media pembelajaran misalnya dengan gambar pada papan tempel, mengadakan demonstrasi, berkaryawisata dan lain-lain.

  h. Media pembelajaran akan memberikan pengalaman yang menyeluruh. Pengalaman- pengalaman yang kongkrit lambat laun menjadi pengertian yang abstrak. Misalnya tanggapan-tanggapan yang kongkrit tentang listirk, kimia, ekonomi dunia dan sebagainya melalui media pembelajaran yang intensif dan efektif akan terintegrasi menjadi kesimpulan-kesimpulan tentang listrik, kimia dan sebagainya.

  Manfaat praktis media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut: Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit. Arus listrik dapat dijelaskan melalui media grafis berupa simbol-simbol dan bagan. Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang membahas rangkaian peralatan elektronik atau mesin dapat disederhanakan melalui bagan skema yang sederhana. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di luar kelas bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan ke dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dapat disajikan di depan siswa sewaktu-waktu. Dengan media, suatu peristiwa penting yang sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.

  Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh dapat dipelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa proseskejadian yang sangat cepat atau sangat lambat dapat disaksikan dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat atau mempercepat kejadian. Misalnya proses perkembangan janin dalam kandungan selama sembilan bulan dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam waktu beberapa menit saja. Sebaliknya ketika anak belajar teknik menendang bola atau melakukan smash permainan bulu tangkis yang sangat cepat dapat dipelajari dengan cara memperlambat gerakan tersebut melalui bantuan media (slow motion). Media juga dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas. Peristiwa terjadinya gerhana matahari total yang jarang terjadi dapat disaksikan oleh siswa setiap saaat melalui media rekaman. Terjadinya gunung meletus yang berbahaya dapat pula disaksikan siswa di kelas melalui media. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang cepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.