Mekanisme melihat

b. Mekanisme melihat

Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak untuk diinterpretasikan atau diterjemah- kan. Akhirnya, kita dapat melihat benda tersebut.

koroid otot siliaris

ligamen suspensor lensa

(a) melihat dekat (berakomodasi)

(b) melihat jauh

Sumber: Biologi, 1996 S Gambar 3.11 Bentuk lensa mata saat melihat jauh dan dekat

Mata normal (emetrop) merupakan mata yang dapat memfo- kuskan cahaya yang masuk tepat pada bintik kuning. Mata normal Rasakan dengan saksa- dapat melihat benda yang jauh maupun yang dekat. Jarak benda ma, betulkah kamu me- terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik merlukan waktu lebih jauh. Jarak benda terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas kurang 20 detik untuk oleh mata disebut titik dekat. Titik dekat pada anak-anak umumnya dapat melihat benda-ben- masih dekat. Makin tua titik dekatnya umumnya makin jauh. da di tempat yang kurang

cahaya setelah kamu ber-

c. Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan

ada di tempat yang cukup terang? Keadaan ini ter-

Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan jadi karena untuk mem- akibat kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang bentuk zat warna jingga sudah disebutkan yaitu glaukoma. Adapun, kelainan penglihatan memerlukan waktu bebe- sudah kamu pelajari di kelas VIII. Kelainan penglihatan itu antara rapa detik sehingga ka-

lain sebagai berikut. mu mampu melihat di tempat yang redup.

1) Mata miop (miopi) Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebab-kan

lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi, sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

2) Mata hipermetrop (hipermetropi) Hipermetropi atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di

belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa positif).

3) Mata presbiop (presbiopi) Presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut.

Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata berlensa rangkap.

Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.

4) Mata astigmatisma Mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang

tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.

5) Hemeralopi (rabun senja) Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan keku- rangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan

berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.

6) Katarak Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada

lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.

7) Buta warna Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang

bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membe- dakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.