dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.
b. Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan mematarantai pemecahan masalah dan merupakan sumber serta validator identitas
anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan dan perhatian. c.
Dukungan Informasi Keluarga berfungsi sebagai pencari dan penyebar informasi mengenai suatu
masalah tertentu. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah
dapat menekan munculnya suatu
stressor
karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam
dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. d.
Dukungan Instrumental Keluarga Mencakup pemberian asuhan langsung atau berbagai bantuan yang nyata
berupa uang maupun bantuan pada pekerjaan rumah. Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya kesehatan penderita dalam hal
kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.
4. Sumber Dukungan
Menurut Caplan 1976, dalam Friedman, Bowden Jones, 2010, bahwa terdapat tiga sumber dukungan. Sumber ini terdiri atas :
Universitas Sumatera Utara
a. Jaringan informal yang spontan
b. Dukungan terorganisasi yang tidak diarahkan oleh petugas kesehatan professional
c. Upaya terorganisasi oleh professional kesehatan.
Dari ketiga sumber dukungan ini dapat diartikan bahwa jaringan sosial informal jaringan keluarga dipandang sebagai kelompok yang memberikan jumlah bantuan
terbanyak selama masa yang dibutuhkan.
B.
Alat Kontrasepsi 1. Defenisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti “mencegah” atau melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Jadi, kontrasepsi adalah menghindari terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur matang dengan sel sperma BKKBN, 2005.
Kontrasepsi secara harfiah diartikan sebagai suatu alat atau metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan BKKBN, 2007. Menurut Prawirohardjo 2002
bahwa kontersepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen. Penggunaan alat kontraepsi merupakan salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Program KB adalah salah satu program yang dimaksudkan untuk membantu para
pasangan dan perorangan dalam mencapai tujuan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insiden kehamilan berisiko tinggi, kesakitan dan
kematian, membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang membutuhkan, meningkatkan mutu nasehat, komunikasi, edukasi,
konseling dan pelayanan, meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam
Universitas Sumatera Utara
praktek KB dan meningkatkan pemberian Air Susu Ibu ASI untuk penjarangan kehamilan BKKBN, 2006.
2.Faktor-faktor dalam memilih alat kontrasepsi
Ada beberapa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi yaitu faktor pasangan, faktor kesehatan, dan faktor metode kontrasepsi. Dalam
faktor pasangan, harus mempertimbangkan dari segi umur, gaya hidup, frekuensi senggama, dan jumlah anak yang diinginkan. Dalam faktor kesehatan, mempertimbangkan status
kesehatan, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan dalam faktor alat kontrasepsi, harus mempertimbangkan efektivitas, efek samping, komplikasi-komplikasi
yang potensial, dan biaya Hartono, 2003.
C.
Vasektomi 1. Defenisi vasektomi
Vasektomi adalah pemotongan atau penyumbatan pada vas deferens yang menyalurkan sperma dari testis ke penis untuk mencegah jalanya sperma Glasier, 2006.
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengingat dan memotong saluran manivas deferent sehingga sel
sperma tidak keluar sewaktu senggama Suratun, 2008. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan
jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan ovum dengan sperma tidak terjadi Saifuddin, 2006.
Vasektomi adalah cara KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan tidak ingin mempunyai anak lagi Meilani, dkk, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Vasektomi adalah suatu proses pembedahan dengan cara mengikat vas deferens dan kemudian menutupnya dengan teknik eksisi,kauteri,atau dengan menggunakan alat-alat
mekanik Varney, 2006.
2. Konseling vasektomi pada pasangan