Perawatan Pasca Vasektomi Teknik Vasektomi

Melakukan pemeriksaan fisik dengan lengkap termasuk tanda vital, kardiovaskuler, paru-paru dan ginjal serta genitalia. Apabila ditemukan keadaan yang tidak normal, maka lakukanlah rujukan sesuai dengan keluhan dan kelainan yang ditemukan. c. Pemeriksaan laboratorium 1. Pemeriksaan urin lengkap minimal protein dan reduksi 2. Pemeriksaan darah lengkap minimal hemoglobin,lekosit,blooding time dan closing time . Hasil pemeriksaan pra operasi disimpulkan untuk menetapkan ada tidaknya kontra indikasi tindakan pembedahan. d. Menjelaskan secara lengkap mengenai tindakan vasektomi termasuk mekanisme dalam mencegah kehamilan dan efek samping yang mungkin terjadi e. Memberikan nasehat untuk perawatan luka bekas pembedahan f. Memberikan nasehat tentang cara menggunakan obat yang diberikan sesudah tindakan pembedahan g. Menganjurkan klien membawa celana khusus untuk menyangga skrotum a. Menganjurkan calon peserta puasa sebelum operasi atau sekurang-kurangnya 2 jam sebelum operasi b. Mendatangi klinik dengan diantar anggota keluarga atau teman yang telah dewasa c. Rambut pubis yang cukup panjang digunting pendek dan dibersihkan dengan sabun dan air serta dilanjutkan dengan cairan antiseptik.

8. Perawatan Pasca Vasektomi

Menurut Suratun 2008 mengatakan bahwa perawatan yang dilakukan langsung setelah tindakan vasektomi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Akseptor diminta untuk beristirahat dengan berbaring selama 15 menit sebelum dibenarkan pulang b. Mengamati perdarahan dan rasa nyeri pada luka c. Memberikan nasehat sebelum pulang, berupa: 1. Istirahat selama 1-2 hari dengan tidak bekerja berat dan naik sepeda 2. Menjaga bekas luka operasi agar tidak basah dan kotor 3. Menganjurkan untuk menghabiskan obat yang diberikan sesuai dengan petunjuk 4. Mendatangi klinik 1 minggu kemudian, 1 bulan dan 3 bulan kemudian untuk pemeriksaan 5. Klien diharapkan kembali bila terjadi perdarahan,badan panas,nyeri yang hebat atau ada muntah atau sesak nafas 6. Klien dapat berhubungan seksual dengan isteri tetapi harus menggunakan alat kontrasepsi kondom, paling tidak 15 kali senggama atau sampai hasil pemeriksaan sperma 0. Setelah itu boleh berhubungan bebas tanpa kondom.

9. Teknik Vasektomi

Menurut Saifuddin 2006 terdapat 2 teknik dalam penatalaksanaan vasektomi, yaitu sebagai berikut: a. Teknik vasektomi standar Langkah –langkah dalam melakukan teknik vasektomi standar adalah sebagai berikut: 1. Celana dibuka dan baringkan pasien dalam posisi terlentang 2. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri kiri kanan dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang, seperti povidon iodine Universitas Sumatera Utara 3. Cukur bulu. Hal ini dapat dilakukan oleh pasien sendiri sebelum berangkat ke klinik 4. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kasa steril berlubang pada tempat skrotum ditonjolkan keluar 5. Tepat di linea mediana diatas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi lokal lalu jarum diteruskan masuk dan di daerah distal serta proksimal vas deferens dideponir lagi masing-masing 0,5 ml 6. Kulit skrotum diiris longitudinal 1-2cm tepat di atas vas deferens yang telah ditonjolkan ke permukaan kulit 7. Setelah kulit dibuka,vas deferens dipegang dengan klem, disiangi sampai tampak vas deferens mengkilat seperti mutiara,perdarahan harus di rawat dengan cermat 8. Jepitlah vas deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2cm dan ikat dengan benang kedua ujungnya. Setelah diikat jangan dipong dulu. Tariklah benang yang mengikat kedua ujung vas deferens tersebut untuk melihat jikalau ada perdarahan yang tersembunyi 9. Potonglah diantara dua ikatan tersebut sepanjang 1cm. Gunakan benang sutra 00,0,atau 1 untuk mengikat vas deferens tersebut. Ikatan tidak boleh terlalu longgar tetapi jangan terlalu keras karena dapat memotong vas deferens . 10. Untuk mencegah rekanalisasi spontan, yang dianjurkan adalah dengan melakukan interposisi fasia vas deferens, yakni menjahit kembali fasia yang terluka sedemikian rupa sedemikian rupa 11. Tutuplah kulit dengan 1-2 jahitan plain catgut no 000 kemudian rawat luka operasi sebagaimana mestinya. Tutup luka dengan kasa steril dan diplester b. Teknik vasektomi tanpa pisau Universitas Sumatera Utara 1. Celana dibuka dan baringkan pasien dalam posisi telentang 2. Rambut di daerah skrotum dicukur sampai bersih 3. Penis diplester ke dinding perut 4. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri dan kanan dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang seperti larutan iodofor betadin, dan larutan klorheksidin hibiscrub 4 5. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat skrotum ditonjolkan keluar 6. Tepat di linea mediana di atas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi lokal prokain, novokain, atau xilokain 1 0,5 ml, lalu jarum diteruskan masuk sejajar kearah distal, prosedur ini dilakukan setelah kanan dan kiri 7. Vas deferens dengan kulit skrotum yang ditegangkan ,difiksasi dalam lingkaran klem fiksasi pada garis tengah skrotum. Kemudian klem di rebahkan ke bawah sehingga vas deferens mengarah ke bawah kulit. 8. Kemudian tusuk bagian yang paling menonjol dari vas deferens,tepat disebelah distal lingkaran klem dengan sebelah ujung klem diseksi dengan membentuk sudut 45 derajat. Sebaiknya menusuk vas deferens sebaiknya sampai kena ke vas deferens, kemudian diseksi ditarik, tutupkan ujung-ujung klem dan dalam keadaan tertutup ujung klem dimasukkan kembali dalam lubang tusukan, searah jalannya vas deferens 9. Renggangkan ujung klem pelan-pelan. Semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding vas deferens akan dapat dipisahkan dalam satu gerakkan. Setelah itu dinding vas deferens yang telah telanjang dapat dilihat 10. Dengan ujung klem diseksi menghadap ke bawah, tusukkan salah satu ujung klem ke dinding vas deferens dan ujung klem diputar menurut arah Universitas Sumatera Utara jarum jam,sehingga ukung klem menghadap ke atas.Ujung klem pelan- pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior vas deferens.Lepaskan klem fiksasi dari kulit dan pindahkan untuk memegang vas deferens yang telah terbuka. Pegang dan fiksasi vas deferens yang sudah telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem diseksi. 11. Pada tempat vas deferens yang melengkung, jaringan sekitarnya dipisahkan pelan-pelan ke bawah dengan klem diseksi.Kalau lubang telah cukup luas, lalu klem diseksi dimasukkan ke lubang tersebut. Kemudian buka ujung-ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas deferens yang diangkat. Diperlukan kira-kira 2 cm vas deferens yang bebas. Vas deferens di crush secara lunak dengan klem diseksi, sebelum melakukan ligasi dengan dua ligasi kira-kira 1-1,5 cm vas deferens dipotong benang sutra 3- 12. Diantara dua ligasi kira-kira 1-1,5 cm vas deferens dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal sementara tidak dipotong. Kontrol perdarahan dan kembalikan putung-putung vas deferens dalam skrotum 13. Tarik pelan-pelan benang pada putung yang distal. Pegang secara halus vas deferens dengan klem diseksi dan tutup lubang fasia dengan mengikat sedemikian rupa sehingga punting bagian epididimis tertutup dan punting distal ada di luar fasia. 14. Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak perlu dijahit hanya diaproksimasikan dengan band aid atau tensoplast.

10. Kemungkinan Penyulit dan Cara Mengatasinya