9
Perangkat bergerak yang ada sekarang telah banyak mendukung pemakaian gambar. Kualitas gambar yang dapat ditampilkan dapat beragam dari tipe monokrom sampai
gambar berwarna berkualitas tinggi tergantung kemampuan
device
. File gambar yang didukung oleh
device
umumnya bertipe PNG, GIF, JPG. Penggunaan gambar sebagai
konten pembelajaran biasanya digabungkan dengan konten lain, misalnya teks.
3. Audio Banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung penggunaan audio. Beberapa
tipe file yang biasanya digunakan di lingkungan mobile
device
antara lain RM, MP3, AMR dan lain-lain. Oleh karena file audio biasanya memiliki ukuran yang cukup
besar, menyebabkan file audio tersebut harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat digunakan di lingkungan
mobile device
yang memiliki kapasitas memori yang relatif kecil.
4. Video Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat lunak yang dipasang pada
device
. Perangkat lunak dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan sehingga akan lebih
mudah dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi perangkat lunak ini juga mampu menggabungkan konten-konten lain seperti teks, audio dan video sehingga menjadi
lebih interaktif. Jenis aplikasi yang saat ini banyak digunakan antara lain aplikasi berbasis WAPWML, aplikasi
Java
, aplikasi Symbian, dan lain-lain.
2.2. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimalpersepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1,
dan seterusnya posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1. sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-
Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis radix 10, seperti yang
terlihat dalam contoh berikut:
Universitas Sumatera Utara
10
angka desimal 123 = 1102 + 2101 + 3100
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal basis 10, sistem bilangan biner basis 2, sistem bilangan angka oktal basis 8, dan sistem angka
heksadesimal basis 16 yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan
mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan LSB. Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan
mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.
Tabel 2.1 Sistem Bilangan Desimal
Universitas Sumatera Utara
11
2.3. Android
Android adalah suatu sistem operasi yang didesain sebagai platform
open source
untuk perangkat
mobile
berbasis linux yang mencakup sistem operasi,
middleware,
dan aplikasi
.
Android menyediakan
platform
yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android menyediakan semua
tools
dan
framework
untuk mengembangkan aplikasi dengan mudah dan cepat. Dengan adanya Android SDK
Software Developement Kit
pengembang aplikasi dapat memulai pembuatan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman
Java
. Pada tahun 2005, Google membeli Android, Inc., yang merupakan pendatang
baru yang mengembangkan
software
untuk
smartphone
. Pada saat itu dunia mengira bahwa Google akan memproduksi
smartphone.
Anggapan itu ternyata salah karena Google menyatakan bahwa ambisi Android bukan hanya untuk mengembangkan
sebuah ponsel melainkan suatu
platform
yang dapat digunakan di banyak ponsel dan perangkat lainnya.
Kemudian untuk mengembangkan Android dibentuklah Open Handset Alliance, sebuah grup nonprofit yang terdiri dari beberapa perusahaan
hardware, software,
telekomunikasi dan perusahaan lainnya termasuk Google, HTC, Intel Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android
tanggal 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan
open source
pada perangkat
mobile
. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi
software
dan
open platform
perangkat seluler. Di dunia terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang
mandapat dukungan penuh dari Google atau
Google Mail Services
GMS dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau
dikenal sebagai
Open Handset Distribution
OHD.
Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One,
smartphone
yang menggunakan sistem operasi Android versi 1.0. Ponsel ini diproduksi oleh HTC
Corporation dan mulai dipasarkan pada 5 Januari 2008. Pada tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
12
perkembangan perangkat berbasis Android semakin pesat. Lebih dari 20 jenis perangkat
mobile
menggunakan sistem operasi Android. Versi Android yang dirilis pada tahun 2009 antara lain Cupcake1.5, Donut1.6, dan Eclair 2.0 dan 2.1. Hal
ini didukung dengan lebih dari 20
gadget
yang menggunakan versi tersebut. FroyoAndroid 2.2 dirilis pada tahun 2010. Pada tahun 2010 lebih dari 60
perangkat menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Pada saat itu Android menjadi
platform
ponsel dengan penjualan terbaik kedua setelah Blackberry. Samsung Galaxy Tab GT-P1000 adalah salah satu
smartphonetabletp pc
dengan sistem operasi Android versi 2.2. Daftar versi-versi Android yang dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.2 Versi – versi Android
Versi Android API Level
Nickname
Android 1.0 1
Android 1.1 2
Android 1.5 3
Cupcake Android 1.6
4 Donut
Android 2.0 5
Eclair Android 2.01
6 Eclair
Android 2.1 7
Eclair Android 2.2
8 Froyo Frozen Yogurt
Android 2.3 9
Gingerbread Android 2.3.3
10 Gingerbread
Android 3.0 11
Honeycomb Android 3.1
12 Honeycomb
Android 3.2 13
Honeycomb Android 4.0
14 Ice Cream Sandwich
Universitas Sumatera Utara
13
Android 4.0.3 15
Ice Cream Sandwich Android 4.1
16 Jelly Bean
Dari Tabel 2.1 dapat dilihat pada setiap perubahan versi android terdapat perubahan API Level. API Level adalah nilai yang menunjukkan revisi
framework
pada
platform
Android. Nomor versi android yang terus berubah dikarenakan perubahan API Level. Setiap versi android mendukung tepat satu API Level, namun
tetap mendukung API Level sebelumnya. API Level akan menentukan apakah suatu aplikasi bisa dijalankan pada suatu
platform
Android atau tidak.
2.3.1 Arsitektur android
Sistem operasi Android memiliki 4 lapisan layer yang merupakan komponen sistem Android. Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Arsitektur Android Sumber :
Learning Android
, 2011
Universitas Sumatera Utara
14
Berikut ini susunan dari lapisan-lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan dasar hingga lapisan teratas:
1. Linux Kernel Linux Kernel
adalah
layer
dimana inti dari sistem operasi Android itu berada.
Layer
ini berisi file-file sistem yang mengatur sistem
processing, memory, resource, drivers,
dan sistem-sistem operasi android lainnya.
Linux kernel
yang digunakan android adalah
linux kernel
release 2.6.
2. Libraries Libraries
adalah
layer
tempat fitur-fitur Android berada. Biasanya para pembuat aplikasi mengakses
libraries
untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas kernel,
layer
ini meliputi berbagai
library
CC++ inti seperti Libc dan SSL, serta :
a. Libraries
media untuk pemutaran media audio dan video.
b. Libraries
untuk manajemen tampilan.
c. Libraries
Graphics mencakup SGL dan OpenSGL untuk grafis 2D dan 3D.
d. Libraries
SQLite untuk dukungan database.
e. Libraries
SSL dan WebKit terintegrasi dengan
web browser
dan
security. f. Libraries
LiveWebcore mencakup modern
web browser
dengan
engine embeded web view.
g. Libraries
3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API‘s.
3. Android Runtime Android Runtime
adalah
layer
yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan, dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.
Dalvik Virtual Machine
DVM merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.
Android runtime
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Core Libraries
Aplikasi Android dibangun dalam bahasa
Java
, sementara Dalvik sebagai
virtual machine
bukan
virtual machine Java,
sehingga diperlukan sebuah
library
yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa
Java
C yaitu
Core
Universitas Sumatera Utara
15
Libraries. b. Dalvic Virtual Machine
Virtual machine
berbasis
register
yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu
membuat kernel linux untuk melakukan
threading
dan manajemen tingkat rendah.
4. Application Frameworks Application Frameworks
adalah
layer
dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembanganpembuatan aplikasi yang akan dijalankan pada sistem operasi
Android, karena pada
layer
inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti
content providers
yang berupa sms dan panggilan telepon. Komponen-komponen yang termasuk di dalam
Application Frameworks
antara lain :
a. Views b. Content Provider
c. Resource Manager d. Notification Manager
e. Activity Manager
5. Applications
dan
Widgets Applications
dan
widgets
merupakan
layer
dimana
user
berhubungan dengan aplikasi saja, termasuk proses
download
aplikasi, kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di
layer
ini terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta,
browser
, kontak dan lain-lain.
2.3.2. Fundamental aplikasi
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman
Java
. Kode
Java
dikompilasi bersama dengan data file
resource
yang dibutuhkan oleh aplikasi, dimana prosesnya di-
package
oleh
tools
yang dinamakan ―apt tools” ke dalam paket Android sehingga
Universitas Sumatera Utara
16
menghasilkan file dengan
ekstensi
apk. File apk itulah yang kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat di install di perangkat
mobile.
Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android, yaitu :
1.
Activities
Suatu
activity
akan menyajikan
user interface
UI kepada pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android bisa jadi hanya
memiliki satu
activity,
tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak
activity
tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut. Satu
activity
biasanya akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai
user interface
UI saat aplikasi diperlihatkan kepada user. Untuk pindah dari satu
activity
ke
activity
lain kita dapat melakukannya dengan satu
even,
misalnya
click
tombol, atau memilih opsi.
2.
Service Service
tidak memiliki
Graphic User Interface
GUI, tetapi
service
berjalan secara
background,
sebagai contoh dalam memainkan musik,
service
mungkin memainkan musik atau mengambil data dari jaringan, tetapi setiap
service
harus berada dalam kelas induknya. Misalnya, media
pla yer
sedang memutar lagu dari
list
yang ada, aplikasi ini akan memiliki dua atau lebih
activity
yang memungkinkan
user
untuk memilih lagu misalnya, atau menulis sms ketika
player
sedang berjalan. Untuk menjaga musik tetap dijalankan,
activity player
dapat menjalankan
service. Service
dijalankan pada
thread
utama dari proses aplikasi.
3.
Broadcast Receiver Broadcast Receiver
berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi. Contoh
broadcast
seperti notifikasi zona waktu berubah, baterai
low,
gambar telah selesai diambil oleh
camera,
atau pengubahan referensi bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat menginisiasi
broadcast
misalnya memberikan informasi pada aplikasi lain bahwa ada data yang telah diunduh ke perangkat dan siap untuk
digunakan.
Universitas Sumatera Utara
17
Broadcast Receiver
tidak memiliki
user interface
UI, tetapi memiliki sebuah
activity
untuk merespon informasi yang mereka terima, atau mungkin menggunakan
Notification Manager
untuk memberitahu kepada pengguna, seperti lampu latar atau
vibrating
getaran perangkat, dan lain sebagainya.
4.
Content Provider Content provider
membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem.
Content Provider
menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu
activity,
misalnya ketika kita menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta
Map
, atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi, maka
disinilah fungsi
content provider.
2.3.3. Tipe aplikasi android
Terdapat tiga kategori aplikasi pada android Reto Meier, 2009 :
1. Foreground Activity
Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus
hidup
activity
, sehingga perpindahan antar
activity
dapat berlangsung dengan lancar.
2. Background Service
Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya
aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.
3. Intermittent Activity
Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di
background
dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik.
Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya perlu
Universitas Sumatera Utara
18
pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai.
2.3.4. Kelebihan android
Sudah banyak
platform
untuk perangkat selular saat ini, termasuk didalamnya Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry,
Java
Mobile Edition, Linux Mobile LiM0, dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android.
Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut Burnette, 2009:
1. Keterbukaan Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasiskan
Linux dan
open source
. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun
platform
yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality.Sementara pengembang software menyukai karena android dapat
digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun. 2. Arsitektur komponen dasar android
Terinspirasi dari teknologi internet
Mashup
. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang
sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan. 3. Banyak dukungan service
Kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan
peta. Semua itu sudah tertanam pada android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis Setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan,
sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.
5. Dukungan grafis dan suara terbaik
Universitas Sumatera Utara
19
Dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh
Flash
menyatu dalam 3D menggunakan
OpenGL
memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda.
6. Portabilitas aplikasi Aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan
datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman
Java
dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan
seperti penggunaan
Keyboard,
layar sentuh,
tra ckball
dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program.
2.4. Multimedia