Berdirinya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)

a. Berdirinya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)

Sama halnya ketika bangsa Eropa lainya masuk ke Indonesia, Belanda pun masuk diawali oleh adanya kegiatan perdagangan. Sejak tahun 1585 Belanda tidak bisa membeli rempah-rempah dari Lisabon. Akibatnya, Belanda tidak bisa memenuhi kebutuhan rempah- rempahnya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, Belanda berusaha mencari sendiri dengan mendatangi Indonesia.

Gambar 10.4 Gedung Merdeka Bandung. Sumber: www.oli.tudelft.nl/ bartdegroot

Pada tahun 1596 Belanda mulai datang ke Banten di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Kedatangan yang pertama ini diikuti oleh kedatangan rombongan Belanda selanjutnya yang akhirnya menyebabkan persaingan perdagangan dan penguasaan rempah- rempah di antara para pengusaha Belanda. Untuk mengatasi persaingan dagang tersebut dan atas saran Johan Van Oldenbarnevelt, pada tahun 1602 didirikanlah kongsi dagang Belanda yang diberi nama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).

Bab X Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan pada Masa Kolonial Eropa 163

Adapun tujuan Belanda mendirikan VOC adalah:

1) menghindarkan persaingan antarpengusaha Belanda;

2) mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;

3) agar mampu bersaing dengan kongsi dagang dari bangsa lain, seperti Portugis dan Spanyol.

Untuk mencapai tujuan-tujuan VOC, pemerintah Belanda memberikan beberapa hak istimewa, sebagai berikut:

1) monopoli kegiatan perdagangan;

2) membentuk kekuatan tentara sendiri untuk mempertahankan diri;

3) mengadakan perjanjian dengan raja-raja;

4) mendirikan benteng-benteng pertahanan;

5) mencetak dan mengedarkan uang sendiri;

6) menyatakan perang dan mengadakan perdamaian. Dilihat dari tujuan pendiriannya, ternyata VOC bukan semata-mata badan

perdagangan yang mencari keuntungan, melainkan juga merupakan badan pemerintahan yang dijadikan alat oleh Belanda untuk menjajah Indonesia.

Gerakan penjajahan Belanda melalui VOC yang didirikannya di antaranya dengan menetapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan rakyat. Di antara kebijakan yang ditetapkan VOC adalah sebagai berikut.

1) Menarik upeti (Verplichte Leverantie) dari raja-raja yang telah ditaklukkan oleh Belanda.

2) Menarik pajak (Contingenten) dari rakyat dalam bentuk hasil-hasil bumi.

3) Mengadakan pelayaran Hongi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh armada Belanda dengan menggunakan perahu-perahu kecil untuk menangkap, mengawasi para pedagang dan penduduk pribumi yang dianggap melanggar ketentuan Belanda, seperti menjual hasil pertanian kepada orang lain.

4) Melakukan Ektirpasi yaitu menebas, membinasakan, dan menghancurkan tanaman rempah-rempah yang menjadi komoditas ekspor agar tidak mengalami over produksi yang menyebabkan jatuhnya harga.

5) Mengangkat seorang Gubernur Jenderal untuk mengawasi dan melaksanakan jalannya pemerintahan di daerah yang dikuasainya, seperti Jan Piterzoon Coen (1619-1629) yang dikenal sebagai pendiri Kota Batavia dan kebijakan kolonialisasi untuk mendatangkan keluarga orang Belanda ke Indonesia untuk kebutuhan tenaga kerja Belanda.

Penjajahan yang dilakukan oleh VOC sangat kejam yang mengakibatkan rakyat Indonesia mendapat kerugian, menderita secara fisik serta kekurangan uang dan barang

164 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 164 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Setelah berkuasa cukup lama di Indonesia, dalam perkembangan selanjutnya VOC mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

1) merebaknya tindakan korupsi di kalangan para pegawai VOC;

2) adanya persaingan dagang yang ketat di antara sesama kongsi dagang negara lain seperti Compagnie des Indies (CDI) dari Prancis dan East Indian Company (EIC) dari Inggris;

3) membengkaknya biaya perang yang dikeluarkan oleh VOC untuk mengatasi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan rakyat Indonesia di daerah-daerah;

4) akibat kekuasaan VOC yang cukup luas menyebabkan kebutuhan gaji pegawai semakin membengkak yang menyebabkan kebangkrutan.

Akibat kemuduran yang dialami VOC, akhirnya pada tahun 1795 dibentuklah panitia pembubaran VOC yang ditandai dengan pembubaran VOC pada tanggal 31 Desember 1799, dengan ketentuan semua utang dan kekayaannya diambil alih oleh pemerintah Belanda.

Berakhirnya kekuasaan VOC di Indonesia pada 31 desember 1799, menyebabkan kekuasaan Belanda semakin memudar. Di sisi lain, pada saat yang bersamaan, kongsi dagang Inggris semakin mengalami perkembangan. Hal ini membuat pemerintah Hindia Belanda semakin gencar untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia. Belanda mengangkat Herman Willem Daendels untuk mengatur pemerintahan di Indonesia sekaligus mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Untuk tugas-tugas ini, Daendels melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: pemindahan pusat pemerintahan lebih ke pedalaman, menambah jumlah prajurit, membangun benteng-benteng pertahanan, membuat jalan dari Anyer ke Panarukan, mengadakan Preanger Stelsel, dan rakyat dipaksa untuk kerja rodi.