Herlan Firmansyah Dani Ramdani

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah mem- beli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 2009 tanggal 12 Februari 2009.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indo- nesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menya- dari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan

iii

KATA PENGANTAR

Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) kelas VII. Disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun 2006.

Dengan membaca buku ini, kamu akan mendapatkan wawasan menyeluruh tentang ilmu pengetahuan sosial yang merupakan paduan dari ilmu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Buku ini disampaikan dengan bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dan dilengkapi dengan gambar-gambar.

Dalam rangka menguji kompetensi dan memperdalam pemahamanmu, buku ini disertai dengan soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian, serta tugas untuk kamu kerjakan diluar jam pelajaran, baik secara kelompok maupun individu.

Setelah membaca buku ini, diharapkan kamu dapat memahami secara mendalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, serta dapat merespon fenomena-fenomena kontekstual dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan benar. Sebagai pengayaan, alangkah lebih baik jika kamu membaca referensi lainnya yang relevan, seperti dari buku umum, buku pelajaran lain, majalah, koran, serta dari internet sehingga pengetahuanmu semakin berkembang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan buku ini dengan baik, tidak lupa pula kepada para pembaca semua yang sudah menggunakan buku ini sebagai pilihan terbaik. Penulis menyadari bahwa dalam buku ini masih terdapat ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca

untuk memberikan kritik dan saran demi perbaikan buku ini di kemudian hari.

Bandung, Oktober 2008

Penulis

iv

Bab I BENTUK DAN POTENSI MUKA BUMI

Standar Kompetensi

Memahami lingkungan kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan.

Kamu pasti masih ingat peristiwa gempa dan tsunami di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada

26 Desember 2004, akibat peristiwa tersebut ribuan jiwa meninggal dunia dan segala fasilitas umum yang ada di sekitarnya hancur berantakan. Tahukah kamu bahwa peristiwa tersebut merupakan akibat dari adanya gempa bumi di dasar laut. Gempa bumi tersebut merupakan salah satu akibat dari tenaga endogen atau yang biasa disebut tenaga tektonik.

Pada bab ini, kamu akan belajar tentang pembentukan muka bumi, tenaga endogen, dan tenaga eksogen serta segala sesuatu yang berhubungan dengannya.

Sumber: www.google.com & CD ClipArt Volume 3

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 1

PETA KONSEP

Dataran Tinggi Pegunungan

Bentuk-Bentuk Muka Bumi

Danau Lembah

Sungai

Gempa Bumi

Tenaga Endogen

Proses Vulkanik

Proses Diatropisme Tenaga Pengubah

Bentuk Permukaan Bumi

Pelapukan

Tenaga Eksogen

Erosi

Sedimentasi

Kata Kunci

• Muka bumi • Pegunungan • Dataran tinggi • Lembah • Erosi • Tenaga endogen • Tenaga eksogen

2 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

A. BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

Sebelum membaca buku ini, pernahkah kamu mengamati hamparan dataran permukaan bumi dari atas gedung yang tinggi atau dari daerah pegunungan yang tinggi? Tentunya akan berbeda dengan apa yang kamu lihat pada peta atau globe. Tahukah kamu bahwa bentuk permukaan bumi sangat bervariasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Ada yang menjulang membentuk pegunungan, dataran tinggi, dan ada membentuk lembah, danau atau sungai. Kombinasi dari keragaman bentuk muka bumi membuat bumi sebagai salah satu planet ciptaan Tuhan tampak indah.

1. Dataran Tinggi

Dataran tinggi yaitu suatu daerah berbentuk datar di permukaan bumi yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu udara yang sejuk dengan tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk pengembangan daerah pertanian. Tidak semua dataran tinggi di atasnya sempit, melainkan terdapat pula dataran tinggi yang puncaknya datar dan cukup luas, dataran tinggi semacam ini biasa disebut plato.

Dataran tinggi disebut juga plateau atau plato dapat diartikan juga sebagai dataran luas yang bergelombang dan berbukit-bukit serta terletak pada ketinggian di atas 200 m. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Beberapa dataran tinggi antara lain Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, dan Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah Indonesia.

2. Pegunungan

Gunung yaitu suatu daratan yang menjulang lebih tinggi. Sekumpulan gunung berjejer membentuk pegunungan yang panjangnya biasanya dapat mencapai ribuan kilometer serta membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuknya. Pegunungan terbentuk karena pergerakan lapisan kerak bumi. Adapun kerak bumi terbentuk dari lempeng yang rapuh ketika lapisan mantel di bawah kulit bumi bergerak perlahan-lahan. Gunung tertinggi di daratan adalah gunung Everest di Himalaya. Selain itu, terdapat puncak yang lebih tinggi, yaitu Mauna Kea di Hawaii yang menjulang dari permukaan laut dan merupakan gunung berapi.

Pegunungan terpanjang adalah Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Secara umum jalur pegunungan di dunia terdiri atas dua bagian, yaitu jalur pegunungan lipatan muda mediterania dan jalur pegunungan lipatan muda sirkum pasifik. Jalur pegunungan lipatan muda sirkum mediterania membentang mulai dari Pegunungan Atlas di Benua Afrika bagian utara menuju Pegunungan Alpen di Benua Eropa, Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Himalaya di Benua Asia, Pegunungan Arakan Yoma, dan berujung di Indonesia.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 3

Di Indonesia jalur pegunungan lipatan muda mediterania membentuk dua busur pegunungan, yaitu busur dalam vulkanik dan busur luar nonvulkanik. Busur dalam bersifat vulkanik dan tektonik sehingga kebanyakan pegunungan yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Maluku daerah Saparua banyak gunung api aktif, seperti Gunung Krakatau. Adapun busur luar bersifat nonvulkanik tetapi bersifat tektonik. Busur luar ini membentang mulai dari daerah Pulau Simeulue, Nias, Mentawai kemudian bagian pantai selatan Jawa, Pulau Sawu dan kepulauan Nusa Tenggara.

Jalur pegunungan lipatan muda sirkum pasifik membentang mulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan kemudian masuk ke Amerika Utara, yakni pegunungan Rocky, selanjutnya masuk ke Asia bagian timur, yaitu pegunungan yang ada di Jepang, Filipina, dan berakhir di Indonesia tepatnya pegunungan di Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Di Irian Jaya pegunungan ini terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur pegunungan sepanjang pantai utara sampai Halmahera dan jalur pegunungan mulai Irian bagian timur sampai Pulau Misol.

Gambar 1.1 Gunung Bromo. Sumber: www.wikipedia.org

3. Danau

Danau yaitu kumpulan genangan air yang cukup luas dan dikelilingi oleh daratan. Terdapat beberapa danau yang ukurannya sangat besar sehingga dinamakan laut pedalaman. Air danau biasanya berbeda dengan air laut yang asin, air danau segar dan rasanya tidak asin. Namun, memang terdapat beberapa danau yang airnya menguap ketika terkena panas matahari sehingga air yang tersisa terasa sangat asin.

Danau juga dapat diartikan sebagai sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas dan dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat digunakan sebagai sarana rekreasi,

4 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 4 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan

2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung berapi

3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme

4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi

5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur

6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air

7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.

Gambar 1.2 Danau Toba di Sumatera, Indonesia Sumber: www.id.wiki.detik.com/mediawik

Danau terbesar di dunia adalah Laut Kaspia dengan luas permukaan 394.299 km². Danau air tawar terbesar, dan kedua terbesar adalah Danau Superior dengan luas permukaan 82.414 km². Adapun danau terdalam adalah Danau Baikal di Siberia, dengan kedalaman 1.741 meter (5.712 kaki), Sementara danau tertinggi yang dapat dinavigasi adalah Danau Titicaca, pada ketinggian 3.821 m di atas permukaan laut, ia juga merupakan danau terbesar kedua di Amerika Selatan. Sedangkan danau terendah di dunia adalah Laut Mati yang memiliki ukuran 1.302 kaki di bawah permukaan laut, laut mati juga merupakan danau yang memiliki konsentrasi garam paling tinggi.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 5

Untuk di Indonesia, terdapat beberapa danau yang terkenal sebagai berikut:

1. Airhitam - Sumatera Selatan

41. Maninjau - Sumatera Barat

2. Ancueloot - Aceh

42. Matana - Sumatera Selatan

3. Anggi Gaji - Papua

43. Matur - Kalimantan Tengah

4. Anggi Gita - Papua

44. Melintang - Kalimantan Timur

5. Bambenan - Kalimantan Tengah

45. Mepara - Kalimantan Tengah

6. Bengkau - Kalimantan Selatan

46. Moat - Sulawesi Utara

7. Batu Jai - Nusa Tenggara Barat

47. Pacai - Jawa Timur

8. Batu - Bali

48. Pangkalan - Jawa Barat

9. Bekuan - Kalimantan Barat

49. Paninai - Papua

10. Belida - Kalimantan Barat

50. Poso - Sulawesi Tengah

11. Biru - Papua

51. Ranau - Sumatera Selatan

12. Bitin - Kalimantan Selatan

52. Rawa Dano - Jawa Barat

13. Bratan - Bali

53. Rawa Kelindingan - Jawa Timur

14. Buyan - Bali

54. Rawa Pening - Jawa Tengah

15. Cembulu - Kalimantan Tengah

55. Raya - Kalimantan Tengah

16. Danau - Sulawesi Utara

56. Rombebai - Papua

17. Dendam Tak Sudah - Bengkulu

57. Segara Anak - Nusa Tenggara Barat

18. Di Atas - Sumatera Barat

58. Semayang - Kalimantan Timur

19. Di Bawah - Sumatera Barat

59. Sembuluh - Kalimantan Tengah

20. Dapacampat - Jambi

60. Sentani – Papua

21. Emas - Bengkulu

61. Sentarum - Kalimantan Barat

22. Ganting - Kalimantan Tengah

62. Sindereng - Sulawesi Selatan

23. Gatel - Kalimantan Selatan

63. Singkarak - Sumatera Barat

24. Genali - Kalimantan Barat

64. Sipin - Jambi

25. Jembawan - Sumatera Selatan

65. Situ Bagendit - Jawa Barat

26. Jempang - Kalimantan Timur

66. Situ Celeunca - Jawa Barat

27. Jepara - Lampung

67. Situ Lankung - Jawa Barat

28. Kalimutu - Nusa Tenggara Timur

68. Situ Lengkong - Jawa Barat

29. Kawah Ijen - Jawa Timur

69. Situ Sipanunjang - Jawa Barat

30. Kawah Kelud - Jawa Timur

70. Tage - Papua

31. Kenamfui - Kalimantan Tengah

71. Tambara - Nusa Tenggara Barat

32. Kerinci - Sumatera Barat

72. Tmbiling - Bali

33. Laut Realoih - Aceh

73. Tang - Kalimantan Barat

34. Laut Tawar - Aceh

74. Telaga Menjer - Jawa Tengah

35. Limboto - Sulawesi Utara

75. Telaga Patenggang - Jawa Barat

36. Limut - Kalimantan Tengah

76. Telaga Sarangan - Jawa Timur

37. Lindu - Sulawesi Tengah

77. Teloko - Sumatera Selatan

38. Linouw - Sulawesi Utara

78. Tempe - Sulawesi Selatan

39. Lubuk Deling - Sumatera Selatan

79. Terusan - Kalimantan Tengah

40. Mahalona - Sulawesi Selatan

80. Tes - Bengkulu

6 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

81. Tete - Kalimantan Tengah

95. Waduk Lahor - Jawa Timur

82. Ti Bi - Papua

96. Waduk Melahayu - Jawa Tengah

83. Toba - Sumatera Utara

97. Waduk Ngebel - Jawa Timur

84. Tondano - Sulawesi Utara

98. Waduk Riam Kanan - Kalimantan

85. Tojidat - Papua

Selatan

86. Towuti - Sulawesi Selatan

99. Waduk Saguling - Jawa Barat

87. Waduk Cacaban - Jawa Tengah 100. Waduk Selorejo - Jawa Timur

88. Waduk Cengkik - Jawa Tengah 101. Waduk Sempor - Jawa Tengah

89. Waduk Cirata - Jawa Barat 102. Waduk Soetami - Jawa Timur

90. Waduk Darma - Jawa Barat 103. Waduk Wadas Lintang - Jawa Timur

91. Waduk Gajah Mungkur - Jawa 104. Waduk Widas - Jawa Timur Tengah

105. Waduk Way Rarem - Lampung

92. Waduk Gondang - Jawa Timur

106. Yamur - Papua

93. Waduk Jatiluhur - Jawa Barat

107. Yawasi - Papua

94. Waduk Klampis - Jawa Timur

4. Lembah

Lembah yaitu suatu cekungan yang ukurannya panjang di permukaan bumi. Lembah terbentuk oleh air dan es yang mengikis pegunungan atau di suatu daerah lapisan kerak bumi yang merekah sehingga sebidang daratan terperosok.

Gambar 1.3 Grand Canyon, sebuah lembah di Arizona Amerika Serikat Sumber: www.wikipedia.org

Lembah dapat dimaknai juga sebagai wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. Lembah

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 7 Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 7

1. Grand Canyon (Amerika Serikat)

2. Death Valley (Amerika Serikat)

3. Lembah Indus (Pakistan)

5. Sungai

Sungai yaitu bagian dari permukaan bumi yang membentuk jalan raya alami dan membawa air dari pegunungan menuju lautan. Sungai biasanya dapat mengubah permukaan daratan serta mengukir lembah dan jurang sepanjang lapisan batuan yang dilaluinya. Sungai berawal dari bagian tinggi di pegunungan yang sumbernya dapat berupa sebuah danau, rawa, atau gletser yang mencair.

Gambar 1.4 Sungai. Sumber: CD ClipArt Volume 3.

Mulai dari percikan air yang kecil, sungai berkembang makin besar secara terus- menerus seiring dengan bergabungnya sungai-sungai kecil yang disebut anak sungai dan bergabung dengan sungai utama. Dalam perjalanannya mencari jalur yang paling cepat ke laut, sungai mengalir dari sisi curam lembah dan akhirnya jatuh sebagai air terjun, sungai terpanjang di dunia adalah Sungai Nil di Mesir, sepanjang 6.670 km.

Keragaman bentuk relief permukaan bumi yang ada sekarang tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil bentukan alam yang terjadi dengan proses yang sangat panjang dan lama. Proses perubahan permukaan bumi ini disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang terdiri dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi dan tenaga eksogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi.

8 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Untuk dapat lebih memahami kedua jenis tenaga tersebut, perhatikan uraian berikut ini.

1. Tenaga Endogen

Tenaga Endogen atau yang biasa disebut tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini biasanya bersifat membentuk atau membangun. Tenaga endogen terdiri atas gempa bumi, vulkanisme, dan proses diatropisme.

a. Gempa bumi yaitu hentakan dari bumi yang menyebabkan tanah berguncang. Gempa terjadi akibat proses endogenik yang dihasilkan ketika lapisan batu-batuan di bawah tanah bergerak. Kerusakan terjadi ketika guncangan mencapai permukaan. Getaran gempa dimulai dari bawah tanah di suatu titik yang disebut fokus. Selanjutnya, getaran merambat dari fokus dalam bentuk lingkaran konsentrik, seperti riak gelombang yang merambat di permukaan air. Akibat dari peristiwa gempa bumi biasanya terjadi kerusakan, dan kerusakan yang paling besar terjadi pada episentrum, yaitu titik pada permukaan tepat di fokus.

Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi sebagai berikut.

1) Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi yang menjadi tempat merambatnya getaran gelombang gempa bumi.

2) Hiposentrum adalah titik pusat tempat terjadinya gempa di permukaan bumi.

3) Seismograf adalah alat pengukur dan pencatat kekuatan gempa.

4) Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi, ilmuwan yang khusus mempelajari tentang gempa bumi biasa disebut Seismolog.

Gambar 1.5 Jalan retak dan bangunan rusak akibat gempa di istimewa Yogyakarta (DIY) Sumber: www.gudeg.net.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 9

Selanjutnya, kamu perlu mengetahui jenis-jenis gempa yang biasa terjadi. Berdasarkan penyebabnya gempa terdiri atas:

1) Gempa bumi tektonik (tectonic earthquake) yaitu gempa yang terjadi sebagai akibat adanya proses tektonik dalam lapisan kulit bumi yang berupa pergeseran atau pematahan struktur lapisan batuan secara vertikal atau horizontal.

2) Gempa bumi vulkanik (vulcanic earthquake) yaitu gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas gunung api, baik sebelum ataupun setelah terjadinya letusan gunung api.

3) Gempa bumi runtuhan (fall earthquake) adalah gempa bumi yang terjadi akibat runtuhnya masa batuan raksasa dan tanah atau akibat runtuhnya gua-gua yang sangat besar sehingga menyebabkan getaran yang tidak terlalu besar seperti gempa bumi tektonik atau vulkanik. Gempa bumi runtuhan disebut juga gempa bumi terban.

Peristiwa gempa bumi biasanya menimbulkan kerusakan di permukaan bumi yang membahayakan kehidupan manusia. Gempa bumi di daratan menyebabkan gedung- gedung runtuh dan dapat menimbulkan kebakaran, tanah longsor, atau salju longsor. Adapun gempa bumi di dasar laut menyebabkan gelombang laut seismik atau tsunami. Tsunami menghancurkan pantai dan menggenangi daratan, jauh sampai mencapai daerah pedalaman, seperti yang terjadi di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004.

Gempa bumi kebanyakan terjadi ketika lempeng yang membentuk kulit bumi saling bertabrakan. Pergerakan lempeng ini memberikan tekanan pada batu sehingga membuat mereka terpisah. Contoh gempa yang terjadi pada tahun-tahun terakhir di Indonesia, tepatnya di daerah Aceh, Nias, dan Yogyakarta yang menghancurkan bangunan rumah, gedung, fasilitas komunikasi yang ada di daerah sekitarnya juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

b. Proses Diatropisme yaitu proses yang termasuk ke dalam pembentukan permukaan bumi yang berasal dari tenaga endogen tanpa dipengaruhi magma. Proses diatropisme merupakan proses struktural yang menyebabkan adanya proses lipatan dan patahan.

1) Lipatan Lipatan terjadi karena pergerakan tenaga endogen yang sifatnya mendatar dari

dua arah yang berlawanan. Bagian lipatan yang merupakan puncak disebut antiklinal dan bagian yang rendah atau lembah disebut sinklinal. Contoh daerah lipatan yang besar adalah daerah pegunungan lipatan muda mediterania. Macam-macam lipatan berdasarkan ketegakan posisi sumbu dan bentuk pelipatannya terdiri atas lipatan tegak, lipatan rebah, lipatan condong, dan lipatan kelopak.

2) Patahan Patahan yaitu bentukan alam sebagai akibat adanya proses pematahan pada

lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Patahan biasanya terjadi karena adanya retakan pada suatu bentangan. Patahan dapat juga terjadi karena adanya pengurangan lapisan dalam kerak bumi, contohnya karena letusan vulkanisme sehingga satu bagian kulit bumi merosot ke daerah sekitarnya.

10 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 10 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Gunung berapi adalah lubang atau celah pada lapisan kerak bumi yang mengeluarkan batu-batuan lebur, abu serta gas. Gunung berapi sering terbentuk dari titik-titik rapuh di kerak bumi, terutama sepanjang perbatasan lempeng bumi. Gunung berapi meletus ketika batuan lebur yang disebut magma menembus lapisan mantel bumi. Magma mencapai permukaan melalui suatu celah lapisan kerak bumi, magma yang menembus ke permukaan disebut lava.

Gunung api menurut tipe letusannya (erupsi) dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk perisai, bentuk maar, dan bentuk srato.

1) Bentuk gunung api perisai atau prisma Gungung api perisai atau prisma adalah bentuk gunung api yang lerengnya

melandai sehingga menutupi suatu daerah yang sangat luas. Bentuk gunung api perisai ini terbentuk akibat letusan yang sangat cair (efusif). Di Indonesia tidak ada gunung api tipe perisai. Contoh bentuk gunung api perisai adalah Gunung Mauna Kea dan Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.

2) Bentuk gunung api maar atau corong Gunung api maar adalah bentuk gunung api yang puncaknya berbentuk corong

sehingga gunung api ini sering disebut gunung corong. Gunung api ini terbentuk akibat letusan yang sangat besar yang terjadi satu kali sehingga akibat letusannya meninggalkan lubang yang sangat besar seperti corong. Contoh gunung api bentuk maar adalah Gunung Pinacate (Meksiko), Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Merdada (Dieng, Indonesia)

3) Gunung api strato atau kerucut Gunung api strato atau kerucut adalah gunung api yang bentuknya seperti kerucut

raksasa. Gunung bentuk kerucut ini terjadi sebagai akibat dari letusan gunung api yang berulang-ulang secara bergantian antara erupsi eposif (lelehan magma) dan erupsi eksplosif (ledakan) yang berupa lelehan lava dan material padat lainnya.

Sebagian besar gunung api yang ada di Indonesia adalah tipe gunung api strato atau kerucut, contohnya Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Ceremai di Jawa Barat. Ilmu yang mempelajari gunung berapi disebut vulkanologi.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 11

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi, berupa pelapukan dan erosi yang sifatnya merusak permukaan bumi. Perubahan yang dilakukan tenaga eksogen pada permukaan bumi disebut proses geomorfi. Proses ini akan dilakukan oleh benda-benda yang mempunyai kemampuan mengikis dan menghancurkan material pembentuk muka bumi yang disebut geomorfi, seperti tetesan air yang ada di gua-gua membentuk stalaktit dan stalakmit, terjangan ombak terhadap batu karang, aliran gletser, dan tiupan angin. Berdasarkan hasilnya, proses geomorfi dibedakan menjadi degradasi dan agradasi. Degradasi adalah suatu proses yang menyebabkan turunnya ketinggian suatu permukaan bumi, yang meliputi proses pelapukan, erosi, dan masswasting. Adapun agradasi adalah suatu proses yang menyebabkan naiknya suatu permukaan bumi yang meliputi sedimentasi atau pengendapan.

Untuk lebih memahami jenis-jenis dari proses geomorfi perhatikan uraian berikut.

a. Pelapukan

Pelapukan yaitu proses penghancuran batuan kulit bumi pada tempatnya yang dipengaruhi temperatur dan kelembapan udara di sekelilingnya, susunan pembentuk batuan, dan kelebatan vegetasi tumbuhan yang ada di sekitar batuan. Berdasarkan prosesnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga jenis berikut ini.

1) Pelapukan mekanis

Pelapukan mekanis adalah pelapukan yang sifatnya merombak batuan secara mekanik tanpa mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini dapat terjadi akibat perbedaan temperatur udara antara siang malam dan beku celah.

a) Perbedaan temperatur udara antara siang dan malam Pada siang hari, batuan mengalami pemuaian, pada malam hari temperatur udara

turun sangat rendah yang menyebabkan batuan menyusut sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan batuan menjadi retak-retak akhirnya hancur. Pelapukan seperti ini dinamakan granular disintegration.

b) Beku celah Celah-celah batuan di daerah sedang atau daerah sekitar kutub dapat kemasukan

air. Pada musim panas, musim dingin, atau malam hari air pada celah batuan menjadi es, jumlahnya bertambah besar sehingga batuan akan pecah akibat terdesak oleh es yang ada di dalam celah-celah batuan tersebut. Peristiwa ini disebut eksfoliations.

2) Pelapukan kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia seperti proses penghancuran batuan dengan cara dilarutkan oleh zat cair seperti air hujan. Gejala pelarutan ini akan lebih cepat jika air tersebut mengenai batuan kapur atau batuan gamping.

12 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

3) Pelapukan biologis

Pelapukan biologis adalah pelapukan yang terjadi akibat proses biologis atau organis, yaitu proses penghancuran batuan dengan bantuan makhluk hidup oleh manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya, batuan atau bangunan akan retak akibat pertumbuhan tanaman yang menyebabkan akarnya menjadi semakin besar.

b. Erosi

Gambar 1.6 Erosi. Sumber: CD ClipArt Volume 3

Erosi yaitu proses pengikisan terhadap batuan atau tanah yang terjadi oleh air, angin, dan gletser. Erosi dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi sebagai berikut.

1) Erosi air

Erosi air dapat dikelompokan menjadi berikut ini.

a) Erosi sungai yaitu erosi yang disebabkan oleh pergerakan air sungai. Erosi sungai terdiri dari erosi dasar dan erosi tepi. Erosi dasar yaitu erosi sungai yang terjadi pada dasar sungai yang biasanya dapat menyebabkan dasar sungai menjadi semakin dalam, sedangkan erosi tepi adalah erosi yang pengikisannya terjadi pada tepi sungai yang biasanya dapat menyebabkan pelebaran pada sisi kiri kanan sungai.

b) Erosi air hujan yaitu erosi yang terjadi akibat permukaan tanah yang gundul tanpa tanaman yang tumbuh di atasnya, terutama biasanya terjadi di daerah yang struktur tanahnya miring dan gembur sehingga jika terjadi hujan maka akan terjadi erosi.

c) Erosi air laut atau abrasi adalah erosi yang terjadi akibat pergerakan air laut. Erosi ini biasanya terjadi di daerah yang pantainya curam sehingga membentuk gua-gua pantai.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 13

2) Erosi angin

Erosi angin yaitu erosi yang disebabkan oleh angin, biasanya dapat menyebabkan terkikisnya batuan. Pengikisan batuan oleh angin disebut koras. Hasil pengikisan angin terhadap batuan, misalnya batu jamur di daerah gurun pasir.

3) Erosi gletser

Erosi gletser atau eksharasi adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan gletser, biasanya banyak terdapat di gunung bersalju dan kutub. Erosi ini terjadi akibat es atau salju yang mencair dan bergerak turun melalui lembah-lembah pegunungan.

c. Sedimentasi

Sedimentasi yaitu proses penempatan atau penumpukan material hasil pelapukan, erosi, dan maswasting ke tempat tertentu oleh air, angin maupun gletser. Contoh hasil sedimentasi pada permukaan bumi adalah sebagai berikut.

a. Air laut dekat pantai yang datar biasanya terdapat endapan pasir yang disebut gisong pasir.

b. Batuan yang diangkut oleh luncuran gletser diendapkan pada perjalanannya yang terakhir ialah tempat es mencair yang disebut morena.

c. Debu yang diangkut oleh angin diendapkan di tempat lain yang berupa bukit- bukit pasir yang disebut sand dunes.

d. Di muara-muara sungai terdapat endapan berupa delta sungai.

B. DAMPAK TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN

Sesungguhnya akibat proses pembentukan bumi secara alamiah banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, terdapat pula sebagian proses pembentukan muka bumi, baik yang berasal dari tenaga endogen maupun eksogen yang membawa akibat negatif bagi kehidupan manusia. Kamu pasti masih ingat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam pada tahun 2004 lalu yang banyak membawa korban jiwa serta kerusakan berbagai fasilitas umum yang terdapat di sekitarnya.

Dampak positif dan negatif dari proses pembentukan bumi lebih jelasnya akan diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut.

1. Dampak Positif, di antaranya sebagai berikut.

a. Tenaga endogen dapat membentuk relief permukaan bumi yang sangat beraneka ragam mulai dari pegunungan dan danau yang dapat kita nikmati keindahannya, sungai dan lautan yang dapat kita manfaatkan segala yang terdapat di dalamnya, seperti ikan dan taman laut.

14 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 14 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

2. Dampak negatif, di antaranya sebagai berikut.

a. Dengan adanya tenaga endogen dan eksogen, seperti tektonisme dan vulkanisme, dapat mendatangkan bencana yang besar seperti ketika terjadinya letusan gunung berapi. Kamu mungkin pernah mendengar tahun 1815 Gunung Tambora di Indonesia yang mengakibatkan 92.000 jiwa meninggal karena letusan, tersapu gelombang pasang, atau wabah kelaparan setelah letusan.

b. Bencana gempa dan tsunami selain menimbukan korban jiwa, biasanya menyebabkan fasilitas umum atau sarana dan prasarana di sekitarnya rusak total sehingga membutuhkan biaya yang sangat besar untuk membangunnya kembali, contohnya gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004.

Gambar 1.7 Pusat-pusat gempa bumi di seluruh dunia, 1963–1998 Sumber: www.wikipedia.org

Untuk menanggulangi berbagai dampak, khususnya dampak negatif dari adanya tenaga endogen dan eksogen. di antaranya dapat dilakukan upaya-upaya sebagai berikut.

a. Pemanfaatan SDA yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia hendaknya dilakukan secara proporsional dan profesional.

b. Sikap hidup kita yang lebih bijak dalam menjaga alam sekitar, saat ini manusia telah banyak mengakibatkan lingkungan bumi mulai tidak nyaman, suhu bumi semakin meningkat dan udara dipenuhi oleh gas-gas berbahaya seperti polusi dan pemanasan global. Dengan demikian, upaya penyadaran akan pentingnya pemeliharaan lingkungan yang dimulai dari diri sendiri harus diprogramkan secara berkelanjutan.

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 15 Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 15

RANGKUMAN

1. Tenaga endogen atau tenaga tektonik yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini biasanya bersifat membentuk atau membangun bagian dari permukaan bumi di sekitarnya.

2. Proses diatropisme yaitu suatu proses yang termasuk ke dalam pembentukan permukaan bumi yang berasal dari tenaga endogen tanpa dipengaruhi magma.

3. Vulkanisme yaitu aktivitas magma yang bergerak dari lapisan litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi disebut juga erupsi gunung api.

4. Gempa bumi yaitu hentakan dari bumi yang menyebakan tanah berguncang. Gempa terjadi akibat proses endogenik yang dihasilkan ketika lapisan batu- batuan di bawah tanah bergerak.

5. Tenaga eksogen yaitu tenaga peubah yang berasal dari luar permukaan bumi, berupa pelapukan dan erosi yang sifatnya merusak permukaan bumi.

6. Pelapukan yaitu proses penghancuran batuan kulit bumi pada tempatnya yang dipengaruhi temperatur dan kelembapan udara di sekelilingnya, susunan pembentuk batuan, dan kelebatan vegetasi tumbuhan yang ada di sekitar batuan.

7. Erosi yaitu proses pengikisan terhadap batuan atau tanah yang terjadi oleh air, angin, dan gletser.

8. Sedimentasi adalah proses penempatan atau penumpukan material hasil pelapukan, erosi, dan maswasting ke tempat tertentu oleh air, angin maupun gletser.

9. Tenaga endogen dan eksogen dapat berdampak positif maupun berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan Iptek dan upaya memperbaiki sikap hidup manusia dalam pemanfaatan SDA dapat menjadi salah satu upaya penanggulangan dampak negatif dari tenaga tersebut.

16 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

REFLEKSI

Jika terdapat materi yang belum dipahami, pelajari kembali secara seksama dan diskusikan bersama kelompok belajarmu, carilah referensi lain yang relevan, termasuk Internet. Lebih lanjut, tanyakan kepada guru bidang studi IPS di sekolahmu agar semua materi dapat dikuasai!

SOAL LATIHAN

I. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!

1. Ilmu yang mempelajari gunung berapi disebut ....

a. vulkanologi

c. ekologi

b. seismologi

d. aksiologi

2. Gunung api yang lerengnya landai sehingga menutupi satu daerah yang sangat luas disebut ....

a. tipe gunung api perisai

b. tipe gunung api kerucut

c. tipe gunung api maar

d. tipe gunung api strato

3. Tenaga dari dalam bumi yang bersifat membentuk muka bumi disebut ....

a. tenaga eksogen

c. tenaga endogen

b. tenaga biologis

d. tenaga hidrologis

4. Peristiwa keluarnya magma dari lapisan lit osfer sampai ke permukaan bumi disebut ....

a. tektonisme

c. vulkanisme

b. erosi

d. gempa

5. Perhatikan Tabel berikut!

1 G. Mauna Kea

1 G. Lamongan

1 G. Pangrango

2 G. Ceremai

2 G. Merapi

2 G. Mauna Loa

3 G. Pinacate

3 G. Gede

3 G. Monte Nouvo

Bab I Bentuk dan Potensi Muka Bumi 17

Berdasarkan tabel di atas, yang termasuk contoh tipe gunung api perisai adalah

6. Dari tabel No 5 di atas yang termasuk contoh tipe gunung api strato adalah ....

7. Berdasarkan tabel No 5 di atas, yang termasuk contoh tipe gunung api maar adalah ....

8. Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa disebut ....

a. kartograf

c. seismograf

b. seismologi

d. vulkanologi

9. Proses penghancuran batuan dengan bantuan makhluk hidup disebut ....

a. pelapukan mekanis

c. pelapukan kimia

b. pelapukan fisika

d. pelapukan biologis

10. Batuan sediment yang susunan kimianya sama dengan batuan asli disebut ....

a. batuan sedimen organik

c. batuan sedimen klastis

b. batuan sedimen klastis

d. batuan sediment malihan

II. Uraian Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

tepat!

1. Jelaskan perbedaan tenaga endogen dengan tenaga eksogen!

2. Apa yang dimaksud dengan proses diatropisme?

3. Jelaskan yang dimaksud dengan sedimen!

4. Sebutkan jenis-jenis batuan beku berdasarkan tempat terjadinya! Jelaskan!

5. Bagaimana pendapatmu tentang program pengalihan lahan pegunungan menjadi area pemukiman atau perumahan elit yang banyak dilakukan di kota-kota besar?

TUGAS

Buatlah kliping tentang peristiwa gempa bumi dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004, berikan komentar dari setiap lembaran kliping yang kamu kumpulkan dan diskusikan dengan teman dan orang tuamu tentang sikap terbaik yang pantas dilakukan terhadap korban gempa bumi!

18 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Bab II ZAMAN PRA-AKSARA DI INDONESIA

Standar Kompetensi

Memahami lingkungan kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia.

Pernahkah kamu mendengar manusia purba? Manusia purba merupakan manusia yang hidup pada zaman pra-sejarah. Dalam perkembanganya, manusia berawal dari manusia purba hingga manusia modern yang hidup dewasa ini. Kamu merupakan bagian dari manusia modern yang memiliki kemampuan berpikir cerdas dan karenanya kamu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk lebih majunya standar kehidupan kamu.

Pada bab ini, kamu akan belajar tentang zaman prasejarah yang terjadi di Indonesia.

Manusia Purba Sumber: Manusia Purba. Pustaka Alam.

Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 19

PETA KONSEP

Zaman Paleolithikum Gempa Bumi Gempa Bumi

Pembabakan

Zaman Pra

Zaman Mesolithikum

Aksara Indonesia

Zaman Neolithikum Pengertian Masa Pra Aksara

Zaman Megalithikum Gempa Bumi Gempa Bumi

Zaman Logam

Zaman Berburu dan Gempa Bumi Gempa Bumi Mengumpulkan

Zaman Pra

Makanan

Aksara Indonesia

Zaman Bercocok Tanam

Zaman Perundagian

Kata Kunci

• Pra aksara •

Zaman paleolithikum •

Zaman mesolithikum •

Zaman neolithikum •

Zaman megalithikum •

Zaman logam •

Zaman berburu dan mengumpulkan makanan •

Zaman bercocok tanam •

Zaman perundagian

20 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

A. PENGERTIAN MASA PRA-AKSARA

Untuk lebih memahami tentang zaman pra-aksara atau prasejarah, kamu dapat memulainya dengan menelusuri sejarah munculnya makhluk hidup di muka bumi karena hal tersebut merupakan awal dari zaman prasejarah. Zaman prasejarah yaitu suatu pembabakan dalam periode sejarah yang belum mengenal tulisan sehingga kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Pemenuhan kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan memungut bahan makanan yang tersedia di alam. Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah. Zaman ini sering disebut juga zaman nirleka atau zaman pra-aksara.

B. PEMBABAKAN ZAMAN PRA-AKSARA DI INDONESIA

Zaman pra-aksara di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa babak sebagai berikut.

1. Pembabakan Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi

Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:

a. Arkaekum Zaman ini berlangsung kira-kira selama 2.500 juta tahun. Pada saat itu, kulit bumi masih panas sehingga belum terdapat kehidupan.

b. Paleozoikum Zaman ini berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang yang tidak bertulang punggung. Zaman ini sering disebut juga zaman primer. Gambar 2.1 contoh makhluk hidup yang hidup pada zaman Paleozoikum.

Gambar 2.1 Binatang yang hidup zaman Paleozoikum. Sumber: www.wikipedia.org

Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 21 Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 21

jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Zaman ini sering disebut juga zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan. Setelah berakhirnya zaman ini, maka muncul kehidupan yang lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Adapun jenis reptilnya mengalami kepunahan.

d. Neozoikum Zaman ini sering disebut juga zaman hidup baru yang dapat dibedakan menjadi dua

zaman, yaitu:

1) Tersier atau zaman ketiga Zaman ini berlangsung kira-kira selama 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan

berkembangnya jenis binatang menyusui seperti kera.

2) Kuartier atau zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman

terpenting. Zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleistocen dan Holocen.

a) Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung kira-kira selama 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.

b) Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung kira-kira selama 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini, ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia yang hidup pada zaman modern sekarang.

2. Pembabakan Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Pembabakan zaman prasejarah menurut arkeologi dibedakan menjadi zaman batu dan zaman logam. Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang digunakan dan dari cara pengerjaannya, maka zaman batu terbagi menjadi empat, yaitu zaman batu tua atau kebudayaan Palaeolithikum, zaman batu madya atau kebudayaan Mesolithikum, zaman batu muda atau kebudayaan Neolithikum, dan zaman batu besar Megalithikum.

Dengan berkembangnya tingkat berpikir manusia, maka manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam, yaitu perunggu dan besi untuk membuat alat-alat yang diperlukan.

22 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Untuk lebih memahami pembabakan zaman batu, perhatikan penjelasan berikut.

a. Zaman Paleolithikum

Paleolithikum berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Hasil kebudayaannya banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. Para arkeolog sepakat untuk membedakan temuan benda-benda prasejarah di kedua tempat tersebut, yaitu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.

Gambar 2.2 Alat Pacitan dari berbagai sisi. Sumber: www.wikipedia.org

Gambar di atas merupakan peninggalan zaman Palaeolithikum yang ditemukan oleh Von Koenigswald pada 1935 di Pacitan yang diberi nama kapak genggam. Alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai, cara mempergunakannya dengan cara mengenggam. Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper yang artinya alat penetak.

Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.

Daerah penemuan kapak perimbas atau kapak genggam selain di Pacitan Jawa Timur juga ditemukan di daerah-daerah lain, seperti Jampang Kulon, Parigi Jawa Timur, Tambang Sawah, Lahat, dan Kalianda Sumatra, Awang Bangkal Kalimantan, Cabenge Sulawesi, Sembiran dan Terunyan Bali.

Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 23

Agar kamu dapat mengetahui lokasi penyebaran kapak perimbas perhatikan peta kepulauan Indonesia berikut ini.

Gambar 2.3 Peta penyebaran kebudayaan Palaeolithikum. Sumber: www.wikipedia.org

Di sekitar daerah Madiun Jawa Timur ditemukan kapak genggam dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut bentuknya ada yang seperti belati dan ujung tombak yang bergerigi pada sisinya. Adapun fungsi dari alat-alat tersebut adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah, serta menangkap ikan.

Gambar berikut akan membantu lebih jelasnya tentang alat-alat yang diungkap di atas.

Gambar 2.4 Alat-alat tukang dan tanduk rusa dari Ngandong. Sumber: www.wikipedia.org

24 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Di daerah Ngandong juga ditemukan alat-alat lain berupa alat-alat kecil terbuat dari batu yang disebut dengan flakes atau alat serpih. Flakes terbuat dari batu biasa dan ada juga yang dibuat dari batu-batu indah berwarna seperti calsedon. Untuk mengetahui bentuk flakes, perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 2.5 Flakes dari Sangiran. Sumber: www.wikipedia.org

Alat yang bernama flakes mempunyai fungsi sebagai alat untuk menguliti hewan buruannya, mengiris daging atau memotong umbi-umbian. Fungsinya seperti pisau pada masa sekarang. Flakes ditemukan di daerah-daerah seperti Sangiran, Pacitan, Gombong, Parigi, Jampang Kulon, Ngandong, Mangeruda Flores, Cabbenge Sulawesi, Wangka, Soa, Lahat Sumatra, dan Batturing Sumbawa.

Temuan arkeologis pada zaman Paleolithikum didukung oleh temuan manusia purba sebagai berikut.

1) Meganthropus Palaeojavanicus, manusia purba ini dianggap sebagai manusia tertua yang hidup di Jawa kira-kira 2-1 juta tahun yang lalu. Rahangnya mirip kera diperkirakan terus berevolusi. Fosil manusia yang memiliki rahang besar ini ditemukan pada 1941 di Desa Sangiran, lembah Sungai Bengawan Solo oleh Von Koenigswald.

2) Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan 1936 di lembah Kali Berantas oleh Von Koenigswald.

3) Pithecanthropus Erectus ditemukan 1890 di Desa Trinil, lembah Bengawan Solo oleh E. Dubois.

4) Homo Soloensis dan Homo Wajakensis ditemukan antara 1931-1934 di Solo dan Wajak.

Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 25 Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 25

Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu tengah. Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Palaeolithikum. Namun pada masa Mesolithikum, manusia yang hidup sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan Mesolithikum sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman ini yang disebut dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.

Gambar 2.6 Pebble. Sumber: www.wikipedia.org

Kjokkenmoddinger yaitu istilah yang berasal dari bahasa Denmark, yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah. Jadi, Kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah dapur. Kjokkenmoddinger dapat diartikan juga timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian ± 7 meter dan sudah menjadi fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra, yakni antara Langsa dan Medan. Dari bekas-bekas penemuan tersebut, menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap. Tahun 1925 Dr. P.V.Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak ditemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper, yakni kapak genggam Palaeolithikum.

Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatra sesuai dengan lokasi penemuannya, yaitu di Pulau Sumatra.

Pebble bentuknya dapat dikatakan sudah agak sempurna dan sudah mulai halus. Bahan untuk membuatnya berasal dari batu kali yang dipecah-pecah. Selain pebble dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan sejenis kapak, tetapi bentuknya pendek seperti setengah lingkaran yang disebut dengan Hache Courte atau kapak pendek.

Di dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan fosil manusia yang berupa tulang belulang, pecahan tengkorak dan gigi. Meskipun tulang-tulang tersebut tidak memberikan gambaran yang lengkap, dari hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa manusia yang hidup pada masa Mesolithikum adalah jenis Homo Sapiens.

Selain Kjokkenmoddinger, ciri lain yang sangat menonjol dari zaman Mesolithikum seperti yang disebut di atas adalah Abris sous Roche. Abris Sous Roche adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan tahun 1928 – 1931 oleh Dr. Van Stein Callenfels di gua Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa Timur.

26 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Alat-alat yang ditemukan pada gua tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa zaman Mesolithikum sesungguhnya memiliki tiga corak kebudayaan yang terdiri dari:

1) Kebudayaan pebble atau pebble culture di Sumatra Timur.

2) Kebudayaan tulang atau bone culture di Sampung Ponorogo.

3) Kebudayaan flakes atau flakes culture di Toala, Timor dan Rote Dengan adanya keberadaan manusia jenis Papua Melanosoide di Indonesia sebagai

pendukung kebudayaan Mesolithikum, maka para arkeolog melakukan penelitian terhadap penyebaran pebble dan kapak pendek sampai ke daerah Teluk Tonkin, daerah asal bangsa Papua Melanosoide. Dari hasil penyelidikan tersebut, ditemukan pusat pebble dan kapak pendek yang berasal dari Pegunungan Bacson dan daerah Hoabinh, di Asia Tenggara. Namun, di daerah tersebut tidak ditemukan flakes, sedangkan di dalam Abris Sous Roche banyak ditemukan flakes, bahkan di Pulau Luzon Filipina juga ditemukan flakes.

Gambar di bawah ini akan membantu lebih memahami penyebaran kebudayaan Mesolithikum di Indonesia:

Gambar 2.7 Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum. Sumber: www.wikipedia.org

Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 27 Bab II Zaman Pra-Aksara di Indonesia 27

Neolithikum berasal dari kata Neo yang artinya baru dan Lithos yang artinya batu. Neolithikum berarti zaman baru, hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman Neolithikum ini adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.

Gambar 2.8 Peninggalan zaman Neolithikum. Sumber: www.wikipedia.org

Kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul. Adapun yang ukuran kecil disebut dengan Tarah atau Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat. Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api atau chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat, atau tanda kebesaran.

Perhatikan gambar di bawah untuk membantu memahami bentuk kapak persegi dari chalcedon.

Gambar 2.9 Kapak Chalcedon. Sumber: www.wikipedia.org

Kapak persegi masuk ke Indonesia melalui jalur barat dan daerah penyebarannya di Indonesia adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Kapak persegi sebetulnya berasal dari daratan Asia. Di Indonesia banyak ditemukan pabrik atau tempat pembuatan kapak tersebut yaitu di Lahat Sumatra Selatan, Bogor, Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan serta lereng selatan Gunung Ijen Jawa Timur. Pada waktu

28 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 28 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

Gambar 2.10 Kapak Lonjong. Sumber: www.wikipedia.org