TEKNIK DALAM SENI TARI
J. TEKNIK DALAM SENI TARI
Teknik dalam seni tari berkaitan dengan keterampilan melakukan teknik gerak dan penguasaan gaya atau style. Gaya (style) itu sendiri tersusun dari simbol-simbol, bentuk-bentuk (form) dan orientasi-orientasi nilai yang mendasarinya, sehingga gaya menandai identitas dan keseluruhan ciri yang kompleks yang dijadikan dasar bagi seseorang (Royce, 1975:54). Teknik gaya tradisional berhubungan dengan gerak individu yang dapat diungkapkan dalam gaya menari bagi masing-masing penari.
SENI TARI
Sebagai contoh berikut ini uraian teknik gerak dan gaya tari tradisional dari beberapa daerah.
Tari Teknik Gerak Teknik Gerak Teknik Gerak Teknik Daerah
Kepala gerak badan Indonesia Melayu
Tegak lurus melenggang
Tangan
ke depan Langkah
mengikuti Langkah
bunga
gerak tangan bersilang Langkah menjunjung Langkah biasa Step di tempat Round kecil Round Langkah maju Langkah mundur
Minang Langkah
mengikuti Pitungguah
Tapuak siku
gerak tangan Pajak Baro
teteh
Saleko ketek
Titi Batang
Jinjing Bantai
Rentak Cepu
Batanam
Betawi Jingke Jewer Seliyer Break-breok Gitek Gejug
Jimpit jeriji
Nglumet lele Goyang
Sunda Rengkuh Sembada
Ajeg Adeg-adeg
Gilek
Obah taktak kembar
Baplang
Godeg
Godeg oray Galiyer Masekon
Lontang
meuntas Sasag
Kepret soder
Tumpang tali
SENI TARI
309
Keupat
Jiwir soder
Geser
Capit soder Nyawang
Jawa Srisig Kebyok Pacak gulu Ngeleyek Madal pang
Noleh Degeg Kengser
Seblak
Kipat tekukan Nyoklek pajeg Ogek Mancat
Tatapan lambung Lumaksana
Ukel
Ngglebok mager timun Ukel wetan Enjer
Bali Tapak sirang Ngeseh Nyeledet pada
Melek/Dedeli Ngeed
Mipil/Mapal
Agem kanan
Ngider
Agem kiri Jerijing
Tabel 4.2 Hubungan Tari dan Gerak
SENI TARI
Teknik gerak tari di atas merupakan contoh beberapa ragam gerak pada tari tradisi daerah Melayu, Minang, Betawi, Jawa, Sunda, dan Bali. Kalian dapat melakukannya dengan bantuan guru dan temanmu yang mengenal gerak-gerak tersebut.
Pengamatan karya tari membutuhkan kesiapan fisik, psikis dan intelektual. Fisik berkaitan dengan kemampuan mata dan telinga menangkap objek karya. Psikis adalah kesiapan batin seseorang di dalam pengamatan adakah dalam keadaan tertekan atau santai. Intelektual berkaiatan dengan kesiapan pengetahuan yang berkaitan dengan objek yang diamati. Ketiga hal ini sangat diperlukan karena akan terkait dengan hasil suatu pengamatan. Dengan kesiapan tiga hal tersebut diharapkan dapat memperkecil kekeliruan di dalam memberikan tanggapan.
Hal perlu dipahami di dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Di dalam pengamatan ada hal-hal yang perlu dicermati dari benda (karya tari). Hal ini bertolak dari pengeratian bahwa yang menjadikan benda itu indah adalah karena adanya sifat yang melekat pada benda indah, dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa munculnya keindahan itu karena adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Ke dua hal ini menjadi signifikan bagi hasil pengamatan karya tari apabila menjadi satu kesatuan. Jadi keindahan itu ada karena proses hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran orang yang mengamati.
Di dalam pengamatan, kemampuan visual akan membuahkan persepsi yang berbeda-beda. Kemampuan kognitif (intelektual) juga berpengaruh terhadap persepsi imajinasi demikian juga psikis. Ketiga hal ini akan menetukan subjektivitas dan objektivitas pengamat di dalam mencermati karya tari. Pengamatan tidak hanya mengandalkan kemampuan optik saja tetapi juga keluasan pengetahuan intelektual dan estetis yang dimiliki seseorang dan dalam keadaan yang bagaimana kejiwaan seseorang. Apabila pengamatan karya tari didominasi oleh salah satu aspek saja maka hasil analisis menjadi subjektif. Oleh karena itu pengamatan yang baik diperlukan kesiapan fisik, psikis dan intelektual yang berjalan bersama-sama. Dengan kata lain mengamati karya tari dibutuhkan bekal pengalaman estetis dan pengalaman intelektual.
Pengalaman estetis atau pengalaman apresiasi dapat diperoleh melalui kesinambungan di dalam melihat pementasan karya tari, belajar menari. Sedangkan pengalaman intelektual akan terasah melalui kegiatan membaca dan diskusi.
SENI TARI
311
RANGKUMAN
• Pengamatan karya tari membutuhkan kesiapan fisik,
psikis dan inteletual • Teori subjektivitas dan objektivitas mendasari di dalam
pengamatan karya seni • Pengalaman apresiasi dan pengalaman intelektual
merupakan faktor mendasar dalam proses penghargaan karya tari.
SENI TARI