Manajemen Laba Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

52 indikator variabel yang digunakan. Penelitian menggunakan 41 indikator, sehingga membutuhkan sampel minimum sebesar 205 minimum. Pendapat dari Indriantoro dan Supomo 1999 yang mengatakan bahwa tingkat pengembalian kuesioner dalam penelitian survei di Indonesia berkisar antara 10-20. Penelitian etika juga bersifat sensitif sehingga untuk mencukupi kebutuhan data penelitian maka jumlah kuesioner yang didistribusikan sebesar 1500 eksemplar.

3.3 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel mendeskripsikan definisi masing variabel, baik variabel endogen maupun variabel eksogen. Selain definisi operasional juga dijelaskan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur masing-masing variabel.

3.3.1 Manajemen Laba

Pengertian manajemen laba dalam penelitian ini mengadopsi definisi dari Schipper 1989 yaitu praktik intervensi pada proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan atau maksud memperoleh keuntungan pribadi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur manajemen laba adalah instrumen yang dikembangkan oleh Burns dan Merchant 1990 yang juga digunakan oleh Fischer and Rosenzweig, 1995, Clikeman et al. 2001, Elias 2002, 2004 dan Guffey et al. 2004. Burn dan Merchant 1990 mengklasifikasikan manajemen laba ke dalam dua kelompok yaitu operating manipulation manipulasi operasional dan accounting manipulation manipulasi akuntansi. Manipulasi operasional 53 berhubungan dengan usaha untuk merekayasa kebijakan operasional yang memengaruhi aliran dana dan pendapatan bersih untuk suatu periode. Manipulasi akuntansi berkaitan dengan penggunaan fleksibilitas dalam penggunaan metode akuntansi. Instrumen yang dikembangkan oleh Burns dan Merchant 1994 terdiri dari 13 skenario manajemen laba, enam skenario adalah manipulasi operasional dan 5 manipulasi akuntansi. Responden diminta untuk menilai setiap skenario dengan menggunakan skala likert 5 point yang mengindikasikan bagaimana responden menilai suatu tindakan manajemen laba yaitu sebagai berikut: 1. Praktik tersebut etis. 2. Praktik tersebut layak dipertanyakan dari segi etika, tetapi saya tidak akan mengatakan apapun kepada manajer, meskipun hal ini membuat saya tidak senang. 3. Pelanggaran kecil dan manajer perlu diingatkan untuk tidak melakukannya lagi. 4. Pelanggaran serius dan manajer perlu ditegur secara keras. 5. Tidak etis sama sekali dan manajer layak dipecat. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur konstruk manajemen laba disajikan dalam tabel 3.1. Skor yang rendah mengindikasikan toleransi yang tinggi terhadap praktik manajemen laba sedangkan skor yang tinggi menunjukkan penolakan pada praktik manajemen laba atau dengan kata lain individu menilai bahwa perilaku manajemen laba merupakan perilaku yang tidak etis. 54 Tabel 3.1 Tabel Indikator Indikator Konstruk Manajemen Laba No Pertanyaan 1 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara memajukan periode transakasi pengeluaran biaya lebih awal 2 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara menunda transaksi pengeluaran dari bulan Maret sampai April 3 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara menunda transaksi pengeluaran pengeluaran dari Desember sampai Januari 4 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara menunda pencatatan biaya hingga periode berikutnya 5 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara melakukan program term pembayaran bebas guna menaikan pendapatan. 6 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara kerja lembur untuk mencapai target pendapatan 7 Manajemen laba dengan manipulasi operasional dengan cara menjual aset yang tidak terpakai guna meningkatkan pendapatan 8 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara membukukan biaya lebih awal. 9 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara menaikkan cadangan persediaan usang 10 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara membukukan kembali persediaan untuk tujuan pengembangan produk 11 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara membukukan kembali persediaan untuk mencapai target laba 12 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara menunda pencatatan pengeluaran yang jumlahnya tidak material. 13 Manajemen laba dengan manipulasi akuntansi dengan cara menunda pencatatan pengeluaran yang jumlahnya material.

3.3.2 Penalaran Moral