Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab III - 22
Mengumpulkan dua spesimen semua kasus AFP selambat- lambatnya 14 hari setelah kelumpuhan, dengan tenggang waktu
pengumpulan spesimen I dan II adalah 24 jam. Mengidentifikasikan kemungkinan adanya virus-polio liar disuatu
wilayah melalui pemeriksaan spesimen tinja semua kasus AFP yang ditemukan dalam wilayah tersebut.
2. TBC Tuberculosis
a. Angka CDR Case Detection Rate target 70 Angka penjaringan suspek pada Tahun 2015 sebanyak 7.058 orang
dari perkiraan suspek sebesar 15.199 orang 37,6 dari target 50 , sedangkan angka penemuan kasus TB Paru BTA + adalah 560 kasus
dari perkiraan sebanyak 1.337 atau 41,9 dari 70 penemuan penderita.
Pencapaian angka CNR ini Tahun 2015 mencapai 85,51 . Hal ini disebabkan karena upaya untuk meningkatkan penjaringan suspek dan
penemuan kasus baru TB Paru BTA+ terus dilakukan baik melalui pemeriksaan kontak serumah maupun kegiatan CBA di masyarakat.
Namun pencapaian tersebut masih kurang dari target CNR secara nasional yaitu menemukan kasus TB Paru BTA + sebanyak 70 dari
perkiraan, sehingga perlu dilakukan analisa lebih lanjut untuk mencari akar permasalahan serta menemukan kegiatan-kegiatan inovatif dalam
upaya meningkatkan penemuan kasus TB Paru BTA + di masyarakat.
b. Angka Success Rate SR yaitu angka keberhasilan pengobatan dengan target 85
Angka SR TB Tahun 2015 mencapai 92,46, meningkat dari Tahun 2014 yaitu 83,66. dimana dari 557 TB Paru BTA + yang diobati pada
tahun 2014 dinyatakan “sembuh” sebanyak 487 orang dan pengobatan lengkap sebanyak 16 orang.
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab III - 23
Grafik 5. Grafik kasus Pneumonia Balita pada tahun 2014 – 2015 di Kabupaten Lombok Barat
Sumber : Profil Kesehatan 2014,2015
Berdasarkan tabel diatas, setiap tahun 2014, kasus terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Gerung dan mengalami penurunan yang
sangat tajam pada Tahun 2015. Sedangkan kasus tertinggi Tahun 2015 terjadi diwilayah Meninting. Kasus Pneumonia yang terendah Tahun
2015 terjadi di Puskesmas Sekotong. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, balita laki-laki lebih rentan 53,23 daripada balita perempuan
46,77.
3. HIV AIDS
Untuk data HIV dan AIDS merupakan data kumulatif dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2012, dan ini merupakan kebijakan dari
propinsi agar mengetahui jumlah secara keseluruhan penderita HIV - AIDS. Kasus baru 2015 di Lombok Barat sebanyak 6 kasus HIV dan 1
kasus baru AIDS. Maka secara kumulatif dilaporkan sampai saat ini di Kabupaten Lombok Barat terdapat 67 orang kasus HIV dan 79 kasus
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab III - 24
AIDS. Sedangkan menurut pencatatan Tahun 2015, tidak ada kematian karena AIDS.
Jumlah kasus HIV-AIDS yang ada di Kabupaten Lombok Barat bagaikan fenomena gunung es yang tampak diidentifikasi sedikit namun
dalam kenyataannya di masyarakat terdapat banyak kasus yang belum terdeteksi.
4. Kasus Diare yang ditangani